"hey... kalo jalan itu matanya di pakai biar gak nabrak orang" triaknya si empu gadis
"eh sorry sorry gue gak sengaja, habis nya loe juga yang salah kenapa loe gak ngehindar sih ege" jawab si cowok
"sialan loe malah nyalahin gue, loe kenapa sih jalan gak hati-hati udah tau jalan bukan milik moyang loe malah sok sok an jalan tanpa lihat-lihat kan jadinya gue yang jadi korban" ujar gadis itu sewot
"iya iya gue minta maaf tadi itu gue buru-buru karna mau ke perpustakaan (tokoh buku) takutnya nanti gak keburu karna tutup"jawab si cowok
"la kenapa kita samaan ege, gue juga mau ke sana, yaudah yok kita barengan aja gimana kesana nya" tawar si gadis
"ya sudah ayok kita jalan".jawab si empu cowok
" Kenalin nama gue mayla Kayla, biasa di panggil kayla" ujar Kayla sambil mengulurkan tangan nya memperkenalkan diri
"o...nama gue Nadif Ali , panggil aja Nadif" jawab Nadif sambil menyambut tangan Kayla
"maaf ya yang tadi, karna buru-buru jadi nabrak loe" ujar nadif merasa bersalah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SIMA MERRYMAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
Setiap datang berkunjung Yuda akan selalu mengobrol dengan kayla dirumahnya bahkan juga sering kali bermain catur Dengan pak ridho bapak Kayla. Setiap datang Yuda juga tak perna lupa membawa oleh oleh untuk ibunya Kayla sehingga wanita separuh baya itu semakin bertambah suka dan senang kepada Yuda.
sampai suatu hari dimana Yuda meminta ijin kepada bu Siti akan membawa putri nya untuk menghadiri acara pernikahan salah satu teman kuliahnya dulu , dan tanpa pikir panjang Bu Siti menyetujuinya , wanita separuh baya itu membayangkan kalau saja putrinya mau ikut serta bersama Yuda kesana dia akan merasa senang karna dengan begitu Yuda akan memperkenalkan putrinya dengan orang orang dari golongan kelas atas dan berada.
" Oh silahkan .. Lagi pula kayla udah lama tak keluar rumah mungkin juga dia sekarang sudah jenuh " ujar Bu Siti
"terimakasih sebelumnya Bu , bagimana dengan Kayla nya sendiri apa dia mau ikut menemani saya " ujar Yuda bertanya
"oh saya rasa dia tak keberatan kok nak Yuda , sebentar biar ibu panggil dulu dia" pinta Bu Siti menunggu
Yuda mengangguk kan kepala dengan seringai bibir tersenyum senang, karna akhirnya dia bisa mengajak gadis itu keluar dari rumahnya.
Kesempatan yang selama ini dia tunggu tunggu dan di harapkan akhirnya akan dia segera dapatkan, Dia rela menunjukkan sifat dan sikap yang sopan santun lemah lembut selama beberapa bulan ini agar dia mendapatkan kepercayaan dari orang tua Kayla. Khusus nya pak ridho bapak dari gadis itu yang selama ini seperti kurang menyukai dan mendukung nya sebagaimana istrinya.
Bu Siti pun melangkahkan kakinya menuju kedalam kamar dimana Putrinya berada, kemudian menemui Kayla yang tampak duduk bermalas malasan di atas ranjang dengan pakaian tidur.
Bu Siti menceritakan maksud kedatangan dari Yuda yang mengajaknya untuk pergi.
"Kayla , ada Yuda tu di depan" Bu Siti memberitahu
"sudah tahu" acuh Kayla
"kalau kamu sudah mengetahui nya terus kenapa masih berada di dalam kamar" kata Bu Siti
"kan sudah ada ibu yang menemani dia ngobrol" kata Kayla
"huh ! Kamu ini bagaimana sih , dia kan datang kesini untuk menemui mu bukan untuk menemui ibu, dan dia katanya mau mengajak mu keluar " kata Bu Siti memberitahu
"keluar kemana? " kata Kayla
"menghadiri acara pernikahan salah satu teman kuliahnya dulu" kata Bu Siti
"tidak, Kayla tidak mau" kata Kayla
"kenapa?" Bu Siti bertanya
"pokoknya Kayla tak mau" tegas Kayla
"jangan buat ibu malu ya Kayla, ibu tadi sudah terlanjur menyetujui ajakan dari Yuda " tegas Bu Siti
"salah ibu sendiri kenapa tidak meminta persetujuan ku terlebih dahulu, kenapa langsung menyetujui . Kalau begitu ibu saja yang pergi "tukas Kayla
"sudah, pokok nya kamu harus mau dan jangan membantah. Sebaiknya kamu cepat bersiap siap karna nak Yuda sudah menunggumu. Ayok cepat jangan bikin ibu malu " tegas wanita separuh baya itu tak mau memberi kompromi pada putrinya.
Bahkan wajahnya menunjukkan kebengisan karna selalu menerima penolakan dari putrinya maka dia tak akan segan segan memaksa Putrinya.
Dengan malas Kayla akhirnya mau menuruti ibunya, setelah mengganti pakaian tidurnya dengan pakaian pesta Kayla pun keluar dari dalam kamar nya menuju keruang tamu di mana Yuda sedang menunggunya disana.
"maaf ya nak Yuda kalau nunggu nya lama" kata Bu Siti meminta maaf
"tidak apa apa kok Bu, kamu sudah siap Kayla? " kata Yuda bertanya
Kayla hanya mengangguk meskipun dalam hati dia malas dan tak berminat
"Bu Siti , kami pergi dulu ya" pamit Yuda
"iya hati hati ya di jalan ingat jangan pulang terlalu malam" pinta Bu Siti
Yuda tak menyahuti dia hanya tersenyum .
Malam itu dengan perasaan yang malas dan kurang nyaman Kayla ikut Yuda pergi.
Seperti biasa Kayla hanya diam di sepanjang jalan , dia akan menjawab bila mana Yuda bertanya saja selebihnya dia akan tetap diam membisu.
"Kayla" kata Yuda setelah lumayan jauh meninggalkan rumah Kayla
"kita mampir terlebih dahulu ya ke rumah gue" pinta Yuda
"kenapa memangnya? " ujar Kayla bertanya
"gue ingat kalo ada yang ketinggalan soalnya di rumah" ingat Yuda
Kayla tak bisa menolak dan tak menaruh curiga terhadap Yuda karna selama ini Yuda senantiasa menunjukkan sikap yang baik, dan tak mungkin mempunyai sikap buruk padanya . Pikir Kayla
Yuda kemudian mengarahkan mobilnya sambil tersenyum menyeringai menuju ke sebuah perkampungan yang masih sepi dan jarang ada rumah penduduk.
"kok kesini? Disini kan sepi? " Tutut kayla
"ya karna rumah gue ada di sini " kata Yuda
"sepi sekali " cicit Kayla
"sekarang memang masih sepi , tapi tunggu dua tahun lagi tempat ini bakal ramai karena ini akan di sulap menjadi sebuah kota pusat perdagangan" Tutut Yuda
"dan apa loe tahu ? Aku lah yang menjadi kepercayaan untuk mengubah tempat ini menjadi kota , karna itu aku memilih tinggal di tempat ini. Sekaligus untuk mempelajari segala sesuatu yang menyangkut tempat ini , sehingga waktu pembagunan nanti aku sudah tahu harus bagaimana mengelola tempat ini" papar yuda menjelaskan
Kayla hanya manggut-manggut dan memang selama ini Yuda selalu mengaku sebagai manajer pelaksanaan di sebuah perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang pembangunan perkampungan menjadi perkotaan. Jadi tak heran kalo yuda berbicara seperti itu karna yuda pernah menunjukkan hasil bukti contoh kerjanya di salah satu swalayan tempat berbelanja di malang Jawa Timur dan masih banyak lagi.
Dan itu lah yang membuat bu Siti selalu memaksa Kayla untuk menjalin hubungan dengan lelaki itu , karna dia kagum dengan pencapaian Yuda yang masih terbilang masih muda namun sudah sukses meraup keuntungan. Dan membuat ia semakin bertambah kagum dan sekaligus percaya kepada lelaki itu karna sudah berani menunjukkan bukti walaupun ia tahu entah benar atau tidak nya tentang apa yang di ucapkan oleh lelaki itu. Yang jelas jika bisa menunjukkan bukti itu berarti benar kesungguhan nya. Pikir ibu Kayla
Semakin lama mobil yang di kendarai Yuda , semakin pula bertambah jauh dan masuk perkampungan yang tak berpenghuni bahkan di sana sini seperti tak ada kehidupan di tambah semakin jauh semakin tidak ada rumah penduduk yang ada hanya lah hamparan perkebunan yang tak terurus.
Akhirnya mobil itu berhenti di depan sebuah rumah tunggal Yang ada di tempat itu , rumah itu tidak begitu besar namun masih cukup terawat.
" nah disini lah gue tinggal " memberitahu Yuda
"sendirian? " kata Kayla
"iya , kenapa? " kata Yuda
"loe gak takut gitu ?" ucap Kayla
"takut ? Emang takut apa?" tutur Yuda dengan mengerutkan dahinya
"Rampok atau setan gitu" tutur Kayla
Yuda tak menjawab dia hanya tertawa mendengar penuturan gadis di sampingnya itu.
"kenapa tertawa ?" sungut Kayla sembari cemberut
"gue tak takut rampok karna gue punya senjata selain itu emang apa yang mau dirampok? Gue kan gak punya uang simpanan disini semua uang ku di bank" tutur Yuda agak sombong
"kalau setan? Gue tak percaya karna setan datang saat perasaan takut dari manusia itu sendiri. Jadi , kalau kita tak merasa takut maka tak akan terjadi apa apa begitu sebaliknya. Meski sebenarnya itu hanya ilusi yang kita buat sendiri " papar Yuda
Kayla tak berkomentar
"loe mau tunggu di mobil apa mau ikut gue masuk kedalam" Yuda bertanya
sesaat kayla berpikir mempertimbangkan apakah dia ikut atau tetap menunggu di dalam mobil. Jika menunggu di dalam mobil dia takut dengan suasana di sekeliling nya yang begitu sepi dan sunyi. Tetapi jika dia ikut masuk dia juga khawatir Yuda melakukan hal yang tidak tidak terhadap dirinya.
Dengan keadaan seperti itu dia tak akan bisa berbuat apa-apa, lagi pula tak akan ada seorang pun yang akan mendengar jeritan nya. Tapi apa mungkin Yuda yang selama ini terkenal cukup baik dan sopan serta terpelajar akan berbuat begitu rendah? pikir Kayla
"loe di dalam lama tidak? Kayla bertanya
"gue sih lupa ya naruhnya dimana barang itu, mungkin gue harus mencarinya terlebih dahulu. Ya paling lama sih setengah jam mungkin" tutur Yuda tak yakin
Kayla terdiam sambil berpikir dan mempertimbangkan semua nya , setengah jam bukan lah waktu yang sebentar sementara suasana di sekitar membuat ia tak nyaman. Keadaan di sekitar sangat lah menyeramkan karna sekelilingnya banyak perkebunan dan di kebun itu tak ada seorang pun.
"Bagaimana ? Apa loe mau nunggu sebentar disini apa ikut masuk saja" kata Yuda
Dengan segala pertimbangan akhirnya Kayla memutuskan untuk mengikuti Yuda " gue ikut loe saja ke dalam" putus Kayla
"baiklah " kata Yuda
Yuda pun turun diikuti oleh Kayla menuju ke rumahnya kemudian Yuda membuka kunci pintu rumahnya lalu mengajak Kayla masuk.
"gue buatkan minuman dulu ya " Yuda menawarkan
"tak usah repot " tolak Kayla
"tidak apa apa , sambil menunggu gue mencari barang nya, loe minum saja sekalian melepas dahaga" tutur Yuda
Kayla tak menyahut, Yuda pun bergegas masuk kedalam meninggalkan Kayla seorang diri di ruang tamu.
Selang beberapa menit Yuda datang sembari membawa segelas minuman dan cemilan lalu diletakkan di meja depan Kayla.
"loe minum lah dulu " pinta Yuda
"iya" kata Kayla
"tunggu sebentar dulu ya , gue mau cari barang gue dulu " kata Yuda sembari berlalu masuk meninggalkan gadis itu.
Suasana di sekeliling nya membuat ia tak nyaman dan menjadi tegang membuat kerongkongan nya jadi terasa kering maka tanpa merasa curiga Kayla pun meneguk minuman itu. Rasanya begitu enak dan cukup membuat ia segar kembali tanpa berpikir panjang Kayla pun meminum kembali minuman nya hingga tersisa sedikit Dengan perasaan lega karna kerongkongan nya tidak terasa kering seperti tadi.
Namun selang beberapa saat kemudian Kayla tiba tiba merasakan kepalanya sedikit pening dan matanya terasa berat. Namun kayla berusaha menahan nya agar tidak tidur tetapi rasa kantuk nya malah semakin bertambah kuat menyerangnya sehingga akhirnya Kayla pun tertidur di sofa.