Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 kontrakan baru
setelah lama ngobrol bersama ibu adik dari pemilik kontrakan yang bernama Bu Yana
anak-anak juga Bu yana panggil untuk ikut duduk dengan kami diterasnya
Bu yana menyuguhkan kami minuman dan cemilan
Bu yana menelpon kakaknya dan kami sempat berbicara,dan akhirnya kami sepakat saya akan membayar uang kontrakan itu selama Enam bulan dan jika saya dan anak-anak bertah disana maka saya akan melanjutkan masa kontrak dirumah itu
"bagaimana mbak Naina"tanya Bu Yana
"saya jadi ambil kontrakannya bu"jawab ku
..."oh Alhamdulillah kalau begitu akhirnya saya punya tetangga dekat "ucap Bu yana terlihat sangat senang...
memang rumah bu yana dan kakaknya ini sedikit agak terpisah dari rumah tetangga lainnya walaupun tidak terlalu jauh karena rumah Bu Yana dan bu yanti memilliki banyak kelebihan tanah,
jadi tanah itu ditanami berbagai macam pohon besar oleh suami bu yana seperti pohon mangga, rambutan dan jambu air
..."iya Bu, rencananya saya mau bayar kontrakan nya selama enam bulan kedepan dulu bu...
...kalau anak-anak suka dan betah kami nyambung masa kontraknya "ujar ku...
"oh begitu ya,Bude berharap kamu dan anak-anak mu bisa betah disini mbak Nai"ucap Bu yana
"aamiin bu semoga "jawab ku
"oh iya mbak Nai, rencananya kapan kalian mau pindah kesini ?!"tanya Bu Yana
"kalau bisa sih sekarang bu karena kami tidak punya tempat tinggal "jawab ku sendu anak-anakku juga ikut tertunduk
terlihat diwajah anak-anakku bahwa mereka merasa sangat sedih karena telah di usir oleh oma dan papanya
namun mereka tidak menampakkannya mungkin mereka takut saya akan semakin merasa sedih
begitupun saya didepan anak-anak saya bersikap biasa saja,saya tidak ingin terlihat lemah didepan Anak-anakku
jika dikatakan sakit, hatiku sangat sakit, hatiku remuk redam orang yang kucintai,kuhormati selama ini dan kuharapkan untuk bisa melindungiku ternyata juga membuangku bersama darah dagingnya sendiri entah apa sebabnya jika hanya karena saya tidak bisa memberikan anak perempuan, apa itu karena kesalahanku!? saya hanya manusia biasa tidak bisa menentukan jenis kelamin apa anak yang sedang kukandung
"oh begitu ya, memangnya selama ini mbak Naina dan anak-anak tinggal dimana ?!"tanya Bu Yana lagi
"saya selama ini tinggal dirumah majikan bu"jawab ku berbohong tapi kan selama ini ibu mertua dan keluarganya menganggapku hanya seorang pembantu
"oh trus suami mbak Nai kemana !? maaf loh mbak Nai kalau bude banyak tanya "ucap bu Yana merasa tidak enak hati
"tidak apa-apa Bu,kami sudah bercerai Bu "jawabku
"oh ya sudah kalian bisa langsung tinggal disebelah, karena disana itu perabotannya masih lengkap walaupun sudah tua tapi Masih sangat bagus dan kuat walaupun sudah ada sekitar lima bulanan mbak Yanti meninggalkannya tapi sekali seminggu saya menyuruh bik Ratmi dan mang diman membersihkannya , tunggu ya ibu ambilkan kuncinya dulu"ucap Bu Yana dan beranjak dari duduknya dan berjalan masuk kedalam rumahnya untuk mengambil kunci rumah kakaknya
saya hanya mengangguk-angguk
"ayo kita kesebelah"ajak bu yana
lalu berjalan terlebih dahulu dan kami mengikutinya
ceklek
ceklek
Bu yana membuka kunci pintu rumah lalu membuka daun pintu dan masuk kedalam rumah berlebih dahulu,saya berdiri lama didepan pintu masuk lalu membaca doa
Assalamu 'alainaa wa 'alaa 'ibadillahish sholihiin (salam bagi diri kami dan salam bagi hamba Allah yang sholeh)” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod 806/ 1055.
setelah membaca doa saya melangkahkan kaki kananku terlebih dahulu karena ini rumah yang sudah beberapa bulan kosong
benar kata bu yana perabotannya masih lengkap dan masih bagus
kami pun berjalan kedalam dan melihat-lihat kamar,rumah ini ada dua kamar yang berada di ruang keluarga, satu kamar berada di ruang tamu didepan tadi dan dikamar sana ada kamar mandinya, ukuran kamar nya cukup luas didalam kamar itu juga ada spring bed ukuran besar dan sebuah lemari pakaian sedangkan kamar yang ada di ruang keluarga dua-duanya memiliki tempat tidur ukuran sedang cocok untuk tidur berdua juga ada lemari pakaian dua pintu
namun tidak memiliki kamar mandi didalamnya
didapur pun peralatan masaknya sangat lengkap dan tertata rapi
didekat dapur ada kamar mandi yang cukup luas
"bagaimana mbak Naina,masih lengkap kan?mbak Naina bisa memakainya karena kakak saya dan anaknya sudah tidak mau memakainya lagi awalnya kakak saya ingin menjual semua perabotannya namun anaknya melarang katanya biar saja disitu jika suatu saat ada yang ngontrak mereka bisa memakainya dan ternyata Mbak naina yang akan menggunakannya "ucap Bu yani tersenyum
"Alhamdulillah bu,saya mendapatkan kontrakan murah dengan perabotan yang lengkap padahal saya sudah merencanakan setelah mendapatkan rumah kontrakan saya akan membeli perabotan seadanya untuk kami pakai tapi ternyata malah dapat rumah kontrakan yang perabotannya masih lengkap begini hehehe"ucapku terkekeh dan Bu Yana pun ikut tertawa
"cuma TV ,mesin Cuci dan kulkas yang dijual Dimas Anak mbak Yanti karena kasian kalau lama ditinggal dan tidak terpakai bisa-bisa rusak " ucap Bu Yana
"tidak apa-apa bu, begini saja saya sudah sangat bersyukur dapat tempat tinggal bersama anak-anak "jawabku
"abang ayo sayang bawa barang bawaan kalian kekamar "pintaku pada anak sulungku
"iya ma,tapi Abang dan Dede tidur dikamar ini ya, trus kakak Atta dan kakak ali tidur dikamar satunya"jawab putra sulungku itu
mengatur dimana dia akan tidur dan adik-adiknya
"iya sayang, terserah abang dan kakak saja dimana kalian merasa nyaman "ucapku
"iya ma"jawab mereka dan masuk kedalam kamar yang ditunjuk abangnya mungkin mereka akan membantu abang dan adiknya mengatur pakaian setelah itu mereka berpindah kekamar sebelah
"oh iya bu kita duduk diruang tamu, sekalian saya akan langsung membayar sewa kontrakan ini"ucapku mengajak Bu Yana duduk di ruang tamu
"iya nak ayo,mulai sekarang kamu panggi Bude saja ya Nai biar terdengar akrab dan anak-anak biar manggil eyang putri aja atau Uti biar rasa rindu pada cucu terobati"ucap Bu yana tulus
"iya Bude,terima kasih Naina serasa punya keluarga disini "ucapku dengan mata berkaca-kaca karena merasa terharu orang yang baru beberapa menit ku kenal merangkulku menjadikanku keluarganya sedangkan keluarga sendiri membuangku juga anak-anakku
saya pun mengeluarkan uang dari amplop yang diberikan mami Dianra sebagai gajiku menjadi seorang pembantu untuk membayar sewa kontrakan pada Bu yana
"ini bude uang kontrakan saya selama emam bulan saya bayar full"ucapku menyodorkan uang merah sebanyak Empat juta lima ratus ribu
"eh kok kasi ke Bude!? kamu simpan aja dulu nai nanti kamu kasi ke kiki anak Bude kalau dia sudah pulang kerja
sekalian dikasi kwitansi bukti pembayaran,kalau nitipin sama Bude takutnya Bude lupa naronya dimana kan ribet jadinya "ucap Bude yana menolak menyimpan uang pembayaran kontrakan
"oh gitu ya Bude,ya udah nanti Nai bayar sama anaknya bude "jawabku
dan Bude mengangguk membalas ucapan ku
"oh iya Bude disini tinggal sama siapa ?!"tanyaku pada Bu Yana
"Bude tinggal bertiga sama suami Bude dan anak Bude "jawab bude yana
"oh trus pakde kemana Bude?!"tanyaku lagi
"kalau pakde lagi keladang ngawasin para pertani disana yang lagi panen cabe,pakde biasanya pulang setelah duhur
kalau anak bude si kiki itu kerja di swalayan Alga Mart di perbatasan sebagai kasir nah kalau masuk pagi kayak gini dia tuh pulangnya jam empat sore tapi kalau giliran kerja malam dia itu pulangnya kerumah kakaknya yang tinggal dekat perbatasan jadi biasanya bude itu dirumah sendirian ditambah lagi mbak yanti ikutan pindah jadinya kan makin sepi "jawab bude menjelaskan panjang lebar saya hanya manggut-manggut mendengarkannya