Karma Untuk Tiara

"Bu Jesica memanggil saya?" tanya Shopia setelah masuk ruang direktur.

"Silahkan duduk dulu Bu Shopia, ada hal yang ingin saya sampaikan."

Wanita berumur 43 tahun itu pun menuruti perintah bos nya.

"Sebelumnya saya minta maaf Bu Shopia kalau yang saya sampaikan ini tidak ada kaitannya dengan pekerjaan, melainkan urusan keluarga," Jesica mengawali pembicaraannya.

"Kalau boleh saya tanya, apa benar Bu Shopia melarang Kiara dekat dengan cowok atau pacaran?" wanita berumur 55 tahun itu bertanya dengan hati-hati.

"Bukan hanya Kiara, Bu Jesica, tapi untuk Tiara juga. Saya memang sengaja menanamkan prinsip seperti itu pada kedua putri saya agar mereka fokus pada belajar supaya kelak mendapat pekerjaan yang mapan dan mandiri," jawab Shopia apa adanya.

"Prinsip Bu Shopia memang bagus. Trus semisal kalau anak saya Andre suka pada Kiara, apakah Bu Shopia juga tidak menyetujui?" lanjut Jesica.

"Bagaimana ya Bu Jesica... Terus terang saya merasa dilema dengan hal ini. Saya sudah terlanjur beberapa kali mengulang petuah itu pada anak-anak. Kalau saya sendiri yang mengingkari, sama saja saya tidak konsisten dengan perkataan saya," jujur wanita paruh baya itu.

"Kalau dengan Kiara, saya yakin dia bisa jaga diri. Tapi kalau dengan Tiara, jika dia tahu saya mengijinkan Kiara dekat dengan Mas Andre, Tiara bisa komplain, Bu Jesica, soalnya Tiara itu berbanding terbalik dengan Kiara," tambah Shopia.

"Berbanding terbalik bagaimana maksudnya, Bu Shopia?" wanita berumur 55 tahun tersebut penasaran.

"Jujur Bu Jesica, putri saya Tiara itu anaknya suka berbohong, egois, centil, dan pernah beberapa kali membuat masalah di sekolah," kata wanita paruh baya itu terus terang.

"Itulah yang saya takutkan, Bu Jesica. Kalau Tiara tahu saya mengijinkan Kiara dekat dengan Mas Andre, trus dia iri, pingin pacaran juga, jangan-jangan...," Shopia tidak melanjutkan kalimatnya.

"Jangan-jangan apa, Bu Shopia?" telisik Jesica.

"Dengan sifat Tiara yang seperti itu, takutnya jangan-jangan gaya pacarannya kebablasan, Bu Jesica," sahut wanita paruh baya tersebut.

Untuk sesaat suasana menjadi hening karena Jesica sedang berusaha memahami situasi yang dialami oleh manajernya.

Sebagai seorang ibu, wanita berumur 55 tahun itu turut merasakan kekhawatiran Bu Shopia yang juga berstatus sebagai single parent.

"Saya paham dengan kekhawatiran Bu Shopia. Memang tidak mudah menjadi ibu tunggal dari anak kembar perempuan yang berbeda sifat," kata Jesica.

"Kalau begitu biar saya yang memberi pengertian pada Andre. Saya akan menyuruh dia untuk bersabar sampai ada waktu yang tepat," lanjut wanita berumur 55 tahun itu.

"Trimakasih banyak untuk pengertiannya, Bu Jesica. Saya benar-benar minta maaf jika perkataan saya tadi ada yang kurang berkenan di hati Bu Jesica," ucap Shopia.

"Yang seharusnya minta maaf itu saya, Bu Shopia, karena saya sudah membuat Bu Shopia kepikiran."

*

"Jadi Bu Shopia tidak setuju, Ma?" tanya Andre dengan hati kecewa.

"Bukannya tidak setuju, tapi belum bisa membuat keputusan karena ada hal yang Bu Shopia khawatirkan," Jesica berusaha memberi pengertian pada anak bungsunya.

"Bu Shopia khawatir soal apa, Ma?" cowok tampan itu penasaran.

"Bu Shopia itu terlanjur menanamkan prinsip pada kedua putrinya agar mereka fokus pada belajar supaya kelak mereka menjadi orang sukses dan mandiri. Kalau Bu Shopia mengijinkan kamu mendekati Kiara, itu artinya Bu Shopia melanggar perintahnya sendiri," terang wanita berumur 55 tahun tersebut.

"Selain itu Bu Shopia juga mengkhawatirkan Tiara," lanjut Jesica.

"Memangnya Tiara kenapa, Ma?" Andre ingin tahu.

"Kata Bu Shopia, sifat Tiara itu berbeda dengan Kiara. Tiara itu egois, suka berbohong, centil, dan pernah beberapa kali membuat masalah di sekolah. Kalau Tiara tahu Kiara dekat dengan kamu, takutnya Tiara iri, trus pingin ikutan pacaran," jelas wanita berumur 55 tahun itu.

"Maksudnya Tiara itu cewek nakal gitu, Ma? Kalau dia ikutan pacaran, Bu Shopia takut kalau dia nya begituan?" cowok tampan itu mencoba memperjelas maksud mamanya.

"Ya begitulah, Ndre. Kalau Mama jadi Bu Shopia, Mama juga bakalan ambil sikap seperti itu. Jaman sekarang, punya anak laki-laki atau perempuan sama-sama mengkhawatirkan."

"Itu kan tergantung masing-masing kepribadiannya, Ma," kata Andre.

"Iya memang benar. Tapi kalau seperti yang diceritakan oleh Bu Shopia tadi, si Tiara kayaknya punya sifat bawaan yang tidak baik. Kalaupun dinasehati, sering mengabaikan," Jesica meluruskan pemikiran anak bungsunya.

"Gak nyangka ya Kiara punya saudara kembar gak waras seperti itu," ujar cowok ganteng tersebut.

"Maka dari itu Ndre, kalau kamu memang beneran suka sama Kiara, kamu tidak perlu terburu-buru. Kamu juga perlu memperhatikan perasaan Bu Shopia."

"Iya Ma, Andre ngerti."

*

Malam itu, Shopia sedang galau di kamarnya. Beberapa hari yang lalu dia sudah terlanjur memberi ijin pada Andre untuk mendekati Kiara karena saking senangnya. Tapi setelah pikirannya kembali jernih, dia jadi teringat kalau ada Tiara yang perlu dipertimbangkan.

Sambil rebahan, wanita paruh baya itu mengirim pesan lewat WA pada Kiara karena tidak ingin bahan pembicaraannya diketahui oleh anaknya yang satu lagi.

Shopia : [sudah tidur kak?]

Kiara : [belum ma, ada apa?]

Shopia : [mama sedang bingung ini]

Kiara : [bingung kenapa ma?]

Shopia : [tadi Bu Jesica manggil mama trus ngajak ngobrol. Dia minta ijin mama kalau Mas Andre pingin ndeketi kamu. Andre itu ternyata suka sama kamu]

Kiara : [apa iya ma? baru saja ketemu 2 kali masa' langsung suka. Gak mungkin ah ma]

Shopia : [gak mungkin gimana to? Wong Bu Jesica nya sudah ngomong langsung lo. Kemarin waktu mama berangkat ke luar kota, Bu Jesica juga sudah ngomong ke mama, kalau pingin ngenalin anaknya ke kamu]

Kiara : [masa' sih ma]

Shopia : [kamu kok gak percayaan sih]

Shopia : [kalau mama nglarang Mas Andre ndeketi kamu, mama sungkan sama Bu Jesica. Tapi kalau mama ngijinin, mama sudah terlanjur nglarang kalian pacaran. Belum lagi kalau ketauan Tiara, bisa jadi masalah]

Kiara : [la maunya mama gimana?]

Shopia : [kira-kira kalau kamu ketemuan diem-diem sama Mas Andre mau gak kak?]

Kiara : [gimana ya ma?]

Shopia : [masalah alesan keluar rumahnya gampang, biar mama yang atur, yang jelas masuk akal, jangan sampai Tiara curiga]

Kiara : [memangnya Kak Andre beneran suka sama kiara ma? kan dia orang kaya]

Shopia : [la memang apa salahnya kalau ada orang kaya suka sama kamu?]

Kiara : [kita kan dari keluarga biasa-biasa saja ma. Lagian masa' Kak Andre suka sama anak SMA kayak kiara?]

Shopia : [kalau kamu disukai sama Mas Andre, berarti itu keberuntungan kak. Mama pernah denger gosip kalau Mas Andre itu susah deket sama cewek, dia itu pemilih]

Shopia : [kamu mau kan dideketi sama Mas Andre?]

Kiara : [temenan dulu sajalah ma, jangan lebih dari itu]

Shopia : [ya sudah, besok mama tak ngomong ke Bu Jesica]