Kisah Om Naren - Nara kita kemas di sini ya!!!
Menduda???
Bukanlah hal yanh diinginkan oleh Naren. Istrinya yang cantik sudahlah cukup baginya. Namun Asanya yang membumbung tinggi nyatanya tak seindah realita. Nadia Maheswari adalah kekasih sekaligus istri dari seorang Narendra. Kisah cinta yang di kemas Epik.
Namun Perceraian itu mengakibatkan kehidupan Naren berjarak. Bercerai bukan berarti dia akan menikah kembali. Tapi karena anak ingusan itu Naren pada akhirnya harus di hadapkan pada pernikahan kembali.
Dapatkah Naren menerima pernikahan keduanya dengan bayang - bayang masa lalu???? Di mana cintanya untuk Nadia masihlah sangat besar???!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanda - Tanda
" Jadi buat kue-nya?" Tanya Narendra pada Nara yang diam seribu bahasa. Karena lama tak mendapatkan jawaban dari Nara pada akhirnya Naren menyenggol lengan gadis itu.
" Dia sering menemui Om di kantor seperti itu???" tanya Nara.
Narendra jadi mengernyitkan alisnya. Pertanyaannya apa jawabannya apa. Apa iya seorang Nara terpengaruh akan hadirnya Maheswari. Bukankah dia gadis yang bahkan tak peduli siapa lawannya.
" Tidak! Jarang bahkan hampir tidak pernah aku menemuinya," jawabnya jujur. Nara menatap Naren kini sedangkan Narendra merasa di intimidasi oleh Nara.
" Kenapa bukankah dia cinta pertama Om Narendra!!! Mana mungkin tak ada getaran sama sekali saat bertemu dengannya kembali," Nara tak puas akan satu kalimat. Entah apa yang dia inginkan. Jelas - jelas Narendra tadi memihak padanya. Tak ada kata yang memihak pada Maheswari sama sekali.
" Nara cukup! Aku tidak bisa menghapus jejak Maheswari yang sudah terlanjur masuk dalam kehidupanku. Aku sudah bertanya padamu apakah kamu keberatan akan statusku??? Kamu mengatakan tidak bukan? Lalu apa ini??? Kenapa kamu membahas tentang dia secara berkala," ucap Narendra dengan nada yang tidak enak di dengar. Nara melihat seberkas raut wajah kecewa Narendra padanya.
Siapalah Nara jika tidak cemburu pada masa lalu Narendra. Dia bisa saja berbohong dengan kata manis. Tapi hatinya??? Mungkin dia tidak cinta pada lelaki dewasa itu. Akan tetapi, dia pastinya tidak bodoh bahwa mantan istri Narendra itu masih berharap rujuk. Hal itu mengganggu bahkan sangat mengganggu pikirannya.
" Maaf ... " singkat padat jelas. Nara tak mau berbelit - belit. Dia tahu Narendra tidak suka jika dia mulai mengintimidasinya. Narendra nampak menghela nafas berat dan ikut meminta maaf karena suaranya agak meninggi.
" Maafkan ... Aku Nara! Aku tidak sengaja berkata dengan nada tinggi," jawab Naren saat menyadari bahwa Nara kini sudah tak menatapnya lagi. Tak antusias selayaknya tadi. Saat dia penasaran akan Maheswari.
" Hmmm .... " jawabnya dengan singkat.
Dalam perjalanan ke Apartemen Narendra, Nara juga bungkam di sana. Dia menatap jalanan tanpa mengomentari apapun lagi. Dia enggan tersinggung dan membuat tersinggung.
" Kita jadi buat kuenya?!" tanya Narendra sekali lagi.
" Nara mau pulang Om!" serunya dengan suara lirih tanpa menatap Narendra. Sontak saja lelaki dewasa itu menghentikan mobilnya.
Ccckkiiiitttttttt!!!!!!!
" Sudah kukatakan bahwa aku minta maaf! Kenapa kamu masih bungkam seperti ini. Ayolah Nara .... Aku tidak melebihi batasanku saat ini!" bingung Naren hendak bagaimana. Nara menatap calon suaminya itu, matanya sudah berembun dan dia mulai kembali cerewet.
" Nara hanya ingin tahi masa lalu Om!!! Nara tidak mau dia datang setiap saat dalam kehidupan Om sesuka hatinya. Meskipun cinta Nara belum tumbuh di sini tapi hargai Nara sebagai pasangan Om. Nara tidak suka jika dia berlalu lalang dalam setiap jengkal Om Naren berada!!!! Dia masih berharap bisa kembali dalam pelukan Om. Apakah Om tidak merasa bahwa apa yang terjadi pada kita pun itu ulah dia!!!! Nara juga tidak suka di bentak hikssss ... " tangis Nara pecah. Maklum anak perawan lagi PMS jadinya emosinya meletup - letup tanpa toleransi lagi.
Narendra terbengong - bengong. Agaknya Nara kesal padanya karena ulah Maheswari yang menghampirinya.
" Oke!!!! Om akan hindari Maheswari tidak akan berdekatan dengannya. Tapi ... Tidak kamu diamkan Om seperti ini! Ini tidak lucu Nara. Aku tidak suka kamu ngambek tanpa penjelasan. Aku bukan paranormal yang harus menerka - nerka. Marah silahkan marah, jika kesal ingin memukulku ya pukul saja tapi tidak diam begini. Paham???!!!" ujar Narendra sambil memandang Nara.
" Okeeee!!! Awas kamu ya Om," serunya dengan semangat.
Aduh! Salah ngomong sama Nara ini kayaknya. Mana wajahnya udah gak mewek lagi. Hmmm....
semangat untuk up date nya
semoga author sehat selalu jadi bisa up date tiap hari
semangat untuk up date nya
double up date nya di tunggu thor
lanjut thor
semangat untuk up date nya