Prolog.
Seorang artis populer tiba-tiba saja berpindah ke tubuh seorang perempuan yang gemuk dan selalu hidup dengan penghinaan hingga mengejutkan semua orang dengan perubahannya.
"Kenapa dia tiba-tiba jadi pandai?"
"Kemana perempuan bodoh yang selama ini mereka kenal?"
"Dia jadi cantik? Kalau begini, tuan muda pertama akan jatuh cinta padanya! Padahal akulah yang harusnya dicintai oleh Tuan Muda pertama!"
Gawat, banyak orang merasa terancam.
Tetapi Diana tidak akan berhenti sampai semua orang mendapatkan balasan atas semua perbuatan mereka selama ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Kedatangan para polisi
"Sayang," kata Diana pada pria di seberang telepon.
Tetapi tidak ada respon dari seberang telepon membuat Diana merasa cemas, "sayang? Kau baik-baik saja?" Tanya Diana merasa cemas.
Sementara Adrian Yang ditelepon oleh Diana, pria itu merasakan sekujur telinganya menjadi memerah hanya karena mendengar panggilan sayang dari istrinya.
"Maafkan aku, tadi aku sedikit melamun," ucap Adrian setelah berhasil menguasai dirinya sendiri.
"Bisakah aku minta tolong?" Ucap Diana.
"Tentu saja, ada apa?" Tanya Adrian.
"Aku ingin meminjam beberapa orang dari perusahaan mu, orang-orang yang pandai mengatur keuangan dan juga seseorang yang bisa dipercaya untuk menjadi sekretaris pribadi," kata Diana.
"Berapa banyak yang kau perlukan?" Tanya Adrian.
"Sekitar 10 orang," jawab Diana.
"Baiklah aku akan mengirimkannya besok ke rumahmu," kata Adrian dari seberang telepon membuat Diana merasa lega sehingga dia pun mengakhiri panggilan telepon itu dan pergi ke ruang kerjanya.
Pada saat itu, para manajer dari setiap toko telah tiba sambil membawa dokumen yang diperlukan.
Diana duduk di meja kerjanya melihat para perempuan dan pria di hadapannya sebelum akhirnya menatap sang sekretaris sambil berkata, "Bagaimana dengan para bendahara?"
Sang sekretaris berdiri, "belum ada kabar dari mereka. Saya akan coba--"
"Tidak perlu!" Ucap Diana menyela ucapan sekretarisnya, dia sudah kecewa dengan semua orang yang bekerja padanya.
Sang sekretaris kembali duduk memandangi para pria dan perempuan yang kemudian menyerahkan berkas yang telah mereka revisi pada Kirana.
Diana pun mengambil berkas tersebut dan membacanya, satu persatu berkas sampai akhirnya tumpukan berkas itu telah habis dibaca oleh Diana meski sebagian besar diantaranya tidak habis diperiksa oleh Kirana.
Para manajer yang melihat Diana sangat terkejut karena pembawaan Diana sekarang sangat berbeda dengan pembawaan Diana kemarin.
"Jadi, ini adalah kemampuan kalian untuk memperbaiki pekerjaan kalian?" Tanya Diana dengan suara yang begitu dingin membuat orang-orang di sana semakin terkejut.
"I,, itu, saya sudah berusaha memperbaiki laporannya sesuai dengan keadaan asli tokonya," ucap salah seorang pria diangguki oleh orang-orang yang lain.
"Saya juga melakukan hal yang sama."
"Saya juga."
Hal itu membuat Diana semakin naik tensi, "masih banyak sekali kesalahan di sini!" Ucap Diana bersamaan dengan pintu ruang kerja yang tiba-tiba terbuka membuat semua orang melihat ke arah pintu.
"Diana!" Seru Maya yang baru saja datang sambil membawa sebuah paper bag.
"Ah,, Sepertinya kau sedang sibuk? Aku membawa cemilan kesukaanmu," ucap Maya sambil berjalan menghampiri Diana dan meletakkan paper bag di atas meja lalu mengeluarkan isinya.
Semerbak cemilan beraroma coklat langsung menyelimuti ruangan tersebut, namun Diana mengerutkan keningnya saat ia mencium bau yang familiar dari sana, yaitu bau obat penggemuk yang sebelumnya terus ia konsumsi.
Hal itu membuat Diana tidak tahan hingga perempuan itu berdiri dan memukul meja dengan keras.
Brak!!!
Maya dan semua orang di sana terkejut.
"Kalian semua berusaha mempermainkan aku ya! Karena aku terlihat lemah dan polos maka kalian jadi semena-mena?!" Geram Diana.
"Diana, apa yang kau maksud? Tenangkan amaramu, Bukankah kemarin kita sudah memeriksa laporan para manajer dan tidak ada yang salah di sana?" Ucap Maya dengan suara yang lembut berusaha menenangkan Diana.
Tetapi perempuan itu terkejut ketika Diana malah berbalik menatapnya dengan tatapan yang begitu tajam dan dingin.
"Heh,, Kau pikir aku terlalu bodoh untuk terus ditipu olehmu? Berapa banyak uang yang kau peras dari para manajer manajer ini kemarin?!" Tanya Diana dengan suara yang penuh penekanan membuat bulir-bulir keringat langsung berderai di punggung dan kening Maya.
"A,, apa maksudmu berbicara seperti itu? Kau sedang mencurigai ku?" Tanya Maya dengan ekspresi yang begitu polos.
Hal itu membuat Diana tersenyum konyol, "memang tidak ada gunanya bicara dengan manusia picik. Masuk!" perintah Diana sambil menatap ke arah pintu membuat semua orang berbalik melihat pintu Karena penasaran Siapa yang disuruh Diana memasuki ruangan.
Dan semua orang terkejut saat melihat beberapa orang polisi telah muncul di hadapan mereka.
"Bavwa mereka semua ke kantor polisi, termasuk sekretaris dan perempuan di sampingku ini!" Tegas Diana.
"A,, apa maksudmu?" Tanya Maya tak percaya.
"Maksudku adalah kita akan menyelesaikan Semua urusan kita di kantor polisi!" Geram Diana yang sudah tidak tahan lagi dengan semua orang yang ada di sekitarnya, semuanya memuakkan!
"Memangnya ada masalah apa antara kita?" Tanya Maya tak percaya.
"Masalah apa?" Diana tersenyum mengejek, "Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau masukkan ke dalam kue ini? Kau pikir aku juga tidak tahu berapa banyak uang yang telah kau peras dari perusahaan ayahku?! Mari bicarakan itu di kantor polisi nanti!" Tegas Diana sebelum dia memberi kode pada salah seorang polisi agar segera menyeret Maya pergi dari sana.
Semua orang pun dibawa pergi, mereka semua meronta-ronta sambil menatap Diana.
"Kau tidak bisa melakukan ini padaku!"
"Perusahaan Ayahmu akan bangkrut kalau tidak ada kami semua!"
"Dasar bodoh, Memangnya kau pikir kau bisa mengelola perusahaan ayahmu sendirian?!!"
"Lepaskan aku!!"
Orang-orang berteriak, tetapi Diana mengabaikan semuanya, dia kembali duduk sambil memegangi keningnya yang terasa berdenyut.
'Dasar orang-orang tidak tahu malu!' geram Diana dalam hati.