NovelToon NovelToon
Hello Tuan Harlan

Hello Tuan Harlan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:26.9k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Kesempatan kembali ke masa lalu membuat Reina ingin mengubah masa depannya yang menyedihkan.

Banyak hal baru yang berubah, hingga membuatnya merasakan hal tak terduga.

Mampukah Reina lari dari kematiannya lagi atau takdir menyedihkan itu tetap akan terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harlan

Setelah kejadian itu, pihak kampus lantas memanggil Reina dan para penjaga stand yang ada di sana untuk dimintai kesaksian.

Sayang sekali kamera pengawas yang ada di sekitar Reina rusak jadi mereka tak bisa mencari tahu dari sana.

Para penjaga stand juga tak bisa memberikan kejelasan pasti karena memang mereka tak memperhatikan keduanya.

Salah satu staf lantas mengatakan, Elyana memberi kesaksian jika Reina telah mendorongnya.

Reina hanya bisa menunduk pasrah, dia tak bisa memberikan bukti yang bisa menolongnya.

Dirinya hanya berharap, jika jangan sampai usaha Elke terkena imbas karena kesialannya.

Entah akan seperti apa jika sampai usaha Elke terkena dampak karena kejadian ini. Mau bagaimana pun ia adalah karyawannya.

Benar saja, para staf di sana meminta Reina mengganti kerugian. Mereka juga meminta Reina agar segera keluar dari kampus mereka beserta dengan standnya.

Air mata Reina jatuh seketika ketika apa yang ia takutkan terjadi. Mengingat betapa bahagianya Elke saat menyiapkan hidangan ini, membuat nyalinya ciut.

Bagaimana ia akan mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Tita yang baru datang terkejut bukan main saat melihat para petugas kampus menyingkirkan standnya.

Dia meminta penjelasan dan saat salah satu dari mereka menjelaskan dirinya merasa lemas.

Harusnya dia tak kembali ke kafe dan meninggalkan Reina. Gadis itu pasti sekarang tengah ketakutan, pikirnya.

Mereka juga tak tahu akan sekecewa apa Elke jika tahu mereka tak bisa lagi ikut serta di kampus ini.

Namun saat ini, Tita ingin mengetahui keberadaan Reina yang menurut penjelasan para pihak kampus tadi gadis itu tengah di sidang.

Tita menunggu di depan ruangan yang bertuliskan staf. Tubuhnya tak bisa tenang, selain cemas dengan nasib Reina yang baru saja dia kenal, dia juga tengah menyiapkan diri untuk menjelaskan kepada Elke nanti.

Reina keluar dengan kepala tertunduk. Tita yang melihatnya merasa iba dan segera mendekati rekan kerjanya.

Meski usia mereka terpaut cukup jauh, tetap saja sesama pekerja Tita harus menghibur rekannya.

"Kamu baik-baik aja?"

"Gimana cara aku jelasin ke nona Elke Ka Tita? Aku yakin Ka Elke pasti kecewa berat sama aku," lirihnya.

Tita hanya bisa memberikan pelukan saat melihat jika Reina hendak menangis.

Benat saja air mata gadis itu langsung tumpah seketika. Dia merasa tak berguna. Kesialannya selalu melibatkan orang lain.

Apa karena aku bersikeras ingin merubah masa depan hingga membuat banyak orang justru terluka karenaku?

Apa aku harus pasrah dan menerima takdirku?

"Sudahlah, sebaiknya kita pulang, tak ada yang bisa kita lakukan," putus Tita yang tak tahu harus berbuat apa lagi.

Kafe dalam keadaan sepi saat mereka kembali. Elke yang berdiri di meja kasir terkejut bukan main saat melihat keberadaan kedua karyawannya yang seharusnya saat ini berada di kampus Mahakarya menjaga stand miliknya, justru kembali ke kafe.

"Kenapa kalian pulang? Ada apa?" Elke menebak jika pasti terjadi sesuatu yang buruk di sana.

Benar saja, barang-barang serta makanan milik kafenya di turunkan lagi di depan Kafenya.

"Ada apa ini Ka Tita? Reina?" tanya Elke tegang.

"Maafkan saya Nona Elke," Reina-lah yang pertama menjelaskan, setidaknya dia harus bertanggung jawab pada apa yang terjadi hari ini.

"kenapa Rei?" tanya Elke lemah.

Mau tak mau Reina akhirnya menjelaskan apa yang terjadi, bahkan harus dengan menceritakan tentang siapa Elyana.

"Jadi maksud kamu, saudari tiri kamu sengaja melakukan ini? Kenapa?"

"Maafkan aku Nona Elke, dia memang selalu mencari masalah denganku. Hanya saja aku enggak tahu akan jadi memburuk seperti hari ini—"

"Apa ada saksi atau rekaman pengawas yang bisa membuktikan ucapan kamu?"

Lagi Reina menggeleng, ada kamera pengawas yang mengambil gambar mereka tapi yang terlihat pas Elyana terjatuh saja.

Kejadian apa Elyana menjatuhkan diri sendiri atau di dorong olehnya tak terlihat.

Bahkan saat kamera pengawas memperlihatkan bagaimana Edwin akhirnya menggendong Elyana membuat hati Reina kembali merasa terluka.

Bagaimana pun Edwin adalah cinta pertamanya dan perasaan itu masih ada di sana meski perlahan sedikit memudar.

Elke menghela napas panjang. Kecewa? Tentu saja. Baru kali ini kafe yang dirintisnya mendapatkan orderan cukup besar. Bahkan dia menghabiskan modalnya untuk itu.

Namun sekarang, semua berantakan. Bukan hanya mendapatkan kerugian hari ini. Dia takut nama baik kafenya akan menjadi buruk karena kejadian itu juga.

Elke memilih berlalu dan masuk ke dalam ruangannya tanpa berkata apa-apa lagi. Reina tahu jika Elke pasti kecewa padanya.

Ia juga bingung bagaimana akan menggantikan kerugian yang wanita itu alami.

"Sebaiknya kamu pulang saja Rei. Biar aku yang jaga kafe hari ini—"

"Tapi Ka? Nona Elke—"

"Biarkan dia menenangkan diri. Apa pun keputusan dia nanti, aku harap kamu akan menerimanya dengan lapang dada."

Reina memaknai ucapan Tita berarti jika dirinya nanti dipecat, maka Reina harus menerimanya dengan ikhlas.

Dirinya merasa gamang saat keluar dari kafe. Benarkah jalannya untuk merubah takdir masa depannya tak di restui? Nyatanya, kemungkinan ia akan di pecat pada hari keduanya bekerja.

Reina memilih berjalan kaki untuk menghilangkan sesak di dadanya.

Saat melewati jembatan yang sepi, dia memilih berhenti dan menatap lautan di depan sana.

Ombaknya cukup kencang, langit pun berubah mendung, seperti perasaannya saat ini.

Reina merasa tak berguna jika ia hidup kembali ke masa lalu tapi tak akan bisa merubah masa depannya.

Apa sebaiknya dia menyerah saja dan menenggelamkan diri di laut agar bisa bertemu dengan ibunya?

"Aku yakin rasanya pasti sangat menyakitkan," ucap seorang laki-laki dengan suara serak.

Reina terkesiap karena dia tak menyadari tenyata ia tidak sendirian di sana.

Ia merutuki diri sendiri yang tak memperhatikan sekitar kala pikirannya sedang kacau.

Lelaki itu berada sekitar sepuluh meter jauhnya. Matanya menatap lurus ke arah laut. Reina memperhatikan lelaki itu yang tampak rapi dengan setelan jas yang terlihat sempurna menempel di tubuhnya.

Siapa dia? Apa dia seorang psikopat?

Reina kembali merutuki nasibnya, niat menghilangkan diri mungkin akan terkabulkan tapi bukan karena mati tenggelam, sepertinya dia akan dibunuh oleh lelaki itu, pikirnya.

Kota tempatnya tinggal memang tengah digemparkan dengan pemberitaan mengenai penemuan beberapa mayat yang diduga di bunuh oleh seorang psikopat, karena pelakunya belum ditemukan.

Reina memilliki pemikiran seperti itu karena pernah membaca berita demikian secara online. Wajar saat ini tubuhnya menegang ingin segera lari dari sana.

Instingnya juga mengatakan jika lelaki itu bukanlah sosok yang baik. Wajahnya tak terlihat karena lelaki itu masih menatap lurus ke arah laut.

Saking ketakutannya, Reina bahkan tak bisa menggerakan kakinya untuk lari.

"Dari pada menenggelamkan dirimu ke laut dan mati secara perlahan dan menyiksa, lebih baik kau gunakan saja ini. Selain cepat, aku yakin kau mungkin hanya sedikit merasakan sakitnya."

Lelaki itu lantas mengeluarkan sebuah senjata api dari dalam jasnya dan meletakkannya di sebelahnya.

Barulah setelah itu Reina jatuh terduduk saat melihat wajah lelaki itu saat menoleh ke arahnya.

"Harlan—" racaunya.

.

.

.

Lanjut

1
Saythename_27
Elyana
Saythename_27
Timpuk meja kek, atau kursi /Panic//Panic/
Saythename_27
keren ceritanya, lanjut, Kak.
Saythename_27
Buruk
Ibune Mbkola
kerennnn
Sulati Cus
py nyali seujung kuku ae lagak2an ngusik singa😂
Sulati Cus
curiga ... keknya mas Har py sambilan jd tkg pijit patah tulang 😂
Diyah Pamungkas Sari
ya ampun! ini mantap sekali. bacanya jg deg deg serrr
Diyah Pamungkas Sari
bayangin senyumnya sekaku kanebi si raina 🤣🤣🤣
Diyah Pamungkas Sari
wkwkwkwkk ompong si mana!!! 🤣🤣
Sulati Cus
knp g pergi aja demen bgt tgl di rmh neraka
Diyah Pamungkas Sari
ambigu kali kau!! buka buka apa!! 😭😭
sifuuu
💕
Sur Tini
lanjut
Inonk_ordinary
knp pulang si?
Sur Tini
najis bgt sama s Hendro itu.. wow laksmana ad ap yah.. misterius
Sur Tini
mungkin s Harlan juga sama ngerasain kembali ke masa lalu seperti s reina
Sur Tini
lanjut
Dapllun
aku suka mc nya jadi kuat
Sur Tini
up yg banyak ka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!