Menjadi cantik dan cerdas tidak membuat nasib baik berpihak pada wanita bernama Teresa. Dia adalah seorang wanita yang sudah menikah, tapi nasib buruk terus menimpanya. Selama ini ia menikah atas dasar cinta, membuatnya menormalisasi perbuatan buruk suaminya. Ia menjadi mesin penghasil uang untuk suami dan ibu mertuanya selama ini, sampai pada akhirnya suatu kejadian menyakitkan membuatnya tersadar, bahwa ia harus meninggalkan kehidupan menyedihkan ini. Teresa berubah menjadi wanita yang memprioritaskan uang dan kekayaaan. Ia sudah tidak percaya cinta, ia hanya percaya kepada uang dan kekuasaan. Menurutnya, menjadi kaya adalah tujuan utamanya sekarang. Agar dia tidak lagi ditindas. Sampai ia menemukan seorang pria yang menjadi sasaran empuk untuknya, pria dengan status sosial yang tinggi, pria dari kalangan atas yang akan membantunya untuk meningkatkan status sosialnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 ( H-1 Pernikahan)
Berita tentang pernikahan putra kedua Nio group mulai bertebaran dimana-mana. Sosial media dipenuhi dengan foto Wiliam dan juga Teresa. Seperti perkiraan Wiliam sebelumnya, bahwa banyak orang yang mengorek masa lalu Teresa.
Walaupun banyak yang mendukung mereka. Dan ada sebagian orang yang memuji kecantikan Teresa, tetap saja banyak orang yang juga membencinya. Hal ini wajar, karena memang banyak yang ingin menempati posisi Teresa.
Pernikahan keluarga konglomerat ini sangat ditunggu oleh banyak orang. Mereka semua tau bahwa Antonio mempunyai dua putra yang sangat tampan. Mereka juga mempunyai masa depan yang terjamin, karena mereka pasti akan meneruskan bisnis besar ayahnya.
Dan semua itu membuat banyak wanita ingin menjadi mempelai wanita kedua putra Antonio itu. Putra pertama yaitu Julian, dia sudah menikah. Dan sekarang, putra kedua juga akan menikah sebentar lagi.
Teresa bahkan dilarang untuk keluar dari apartemen oleh Wiliam. Dia menjelaskan dengan detail bagaimana situasi saat ini. Wiliam hanya ingin Teresa baik-baik saja. Karena mungkin, diluar banyak yang tidak menyukainya.
Sementara Wiliam? Yang dilakukannya di H-1 pernikahan ini adalah bekerja. Tetapi di ruang kerjanya, ia juga sibuk mengatasi artikel dan komentar jahat yang dilontarkan kepada Teresa.
80% pekerjaannya sekarang adalah mengatasi komentar buruk dan artikel tentang masa lalu Tere yang bersifat privasi. Bahkan ia sedikit kewalahan menghadapi itu semua. Beruntung Dion membantunya dan menyewa beberapa orang yang ahli dalam bidang ini.
Ayahnya sudah angkat tangan dengan masalah ini. Ia membiarkan Wiliam menikah dengan Teresa, dan ia juga akan membiarkan Wiliam mengatasi ini semua seorang diri.
“Kenapa Wiliam menikahi janda?” ucap Wiliam saat membaca sebuah judul artikel.
“Memang kenapa jika dia seorang janda! Masakan dia sangat enak, dan juga -“
“Dan juga apa? Ayo teruskan ucapanmu” ucap Dion kepada Wiliam yang berhenti berbicara.
“Kenapa beritanya aneh! Memang kenapa jika aku menikahi janda? Bukankah semua itu tidak merugikan mereka?” ucap Wiliam dengan wajah kesal.
“Dan kau sebaiknya lihat ini, disitu ada mantan suaminya Teresa” ujar Dion sembari memperlihatkan sesuatu di iPad nya.
Wiliam melihat video yang di posting beberapa menit yang lalu. Ia bisa melihat wajah suami Teresa yang sedikit di buram kan. Tetapi ia masih bisa melihat, bahwa orang itu adalah Kristan.
“Brengsek!” hanya kata itu yang berhasil keluar dari mulut Wiliam saat melihatnya.
Video itu berisi berita tidak benar tentang Teresa. Disitu Kristan mengatakan bahwa Teresa meninggalkannya di titik terendah dalam hidupnya. Dan Teresa telah berselingkuh dengan seorang pria kaya, dan pria kaya itu adalah Wiliam.
Tanpa sadar Kristan juga telah mencemari nama baik seorang Wiliam. Dan otomatis ia juga mencoreng nama baik keluarga Antonio. Tangan Wiliam sudah mengepal dengan sangat kuat, ia marah melihat video itu. Dan parahnya, di video ini banyak sekali reaksi dan juga mempunyai jumlah suka yang banyak.
“Hubungi dia. Ajak dia bertemu sekarang juga!” ucap Wiliam.
Dion segera mencari tau tentang kontak Kristan. Tidak butuh waktu sampai lima menit, dan dia sudah berhasil mendapatkan kontak Kristan. Ia langsung menghubunginya dan meminta bertemu secara pribadi dengannya.
“Dia tidak mau” ucap Dion berbisik.
“Berikan uang 100 juta untuknya” ucap Wiliam.
Dion menuruti perkataan Wiliam. Ia mengatakan jumlah uang yang Wiliam berikan. Dan benar saja, Kristan langsung merubah pilihannya. Dan pertemuan itu akan dilakukan sekarang juga.
“Dia bersedia, aku sudah mengirimkan alamat padanya” ucap Dion.
“Kita berangkat sekarang” ucap Wiliam.
Tidak lupa ia membawa tongkat golf yang ada di ruang kerjanya. Tidak ada sedikitpun senyuman di wajah Wiliam. Ia bahkan mengabaikan para karyawan yang menyapanya. Dan ia tidak peduli dengan tatapan aneh semua orang yang melihatnya membawa tongkat golf.
Mobil yang mereka naiki melaju dengan sangat cepat. Dion juga sedikit ketakutan dengan kecepatan mobil saat ini. Sang supir tidak ada pilihan lain selain menuruti permintaan bos nya.
Tidak butuh waktu lama, mereka sampai di tempat yang dituju. Ia bisa melihat Kristan dari kejauhan. Pria itu memakai hoddie kusut nya dan memasuki sebuah restoran. Wiliam menunggu beberapa saat untuk memarkirkan mobilnya terlebih dahulu.
“Apa kau akan tetap membawa itu?” ucap Dion sembari melihat kearah tongkat golf yang dipegang Wiliam.
Wiliam tidak menjawab, ia tetap membawa benda itu dan masuk kedalam restoran. Ia sudah memesan sebuah ruangan vip yang tertutup. Dan akhirnya, Wiliam bisa membuka pintu itu dan melihat Kristan di depan matanya.
Kristan yang melihat Wiliam datang, langsung berdiri dan sedikit tersenyum untuk menyapa. Sementara Wiliam, ia menatapnya tanpa ekspresi. Kemarahannya sudah berada diujung tanduk sekarang.
Wiliam yang sudah berada di dekat Kristan tiba-tiba mengayunkan tongkat golf nya, seperti bersiap untuk memukul Kristan dengan sangat keras. Dion yang melihat itu langsung panik dan mencoba berlari menghentikan itu.
Tapi Dion 'tidak beruntung karena kakinya tersandung kursi dan membuatnya terjatuh ke lantai. Ia masih melihat Wiliam yang bersiap untuk memukul Kristan dengan tongkat golf itu, ia hanya takut bahwa Wiliam akan terkena masalah karena melakukan kekerasan.
“Ahh sial! Kau membawa kamera bukan? Kau sengaja?” ucap Wiliam sembari mengurungkan niatnya untuk memukul Kristan.
Ia melihat kamera tersembunyi yang mengarah kearahnya. Sebenarnya Wiliam tidak berniat memukul Kristan, hanya saja ia ingin membuatnya merasa ketakutan. Tapi ternyata, ia justru di rekam dengan kamera tersembunyi.
“Kenapa kau membuat video seperti itu? Untuk mencari perhatian? Atau apa?” ucap Wiliam sembari berkacak pinggang.
“Aku hanya mengatakan sebuah fakta. Dan aku harap kau segera sadar, bahwa Teresa tidak sebaik yang kau kira” ucapnya, dan membuat Wiliam terekeh.
“Fakta katamu? Apa kau overdosis? Kau seperti berhalusinasi” ucap Wiliam.
“Aku bisa dengan mudah membalikan keadaan sekarang. Dan aku tau busuknya kau dan ibumu itu. Apapun yang Teresa lakukan di masa lalu, aku tidak peduli. Dan jangan pernah berbicara buruk tentangnya lagi” ucap Wiliam sembari menunjuk wajah Kristan dengan jarinya.
“Apa yang membuatmu menyukainya? Wajahnya? Tubuhnya?” ucap Kristan.
“Apa kau sudah melihat tato di perutnya?” ucapnya lagi.
“Tato?” ujar Wiliam tak mengerti, membuat Kristan terkekeh.
“Ahh. Jadi kalian belum berhubungan sejauh itu? Apa hubungan kalian sandiwara? Seperti di film?” ucap Kristan. Dan membuat Wiliam terdiam.
“Sudah kuduga. Hubungan kalian terlalu aneh, mustahil kalian saling mencintai secepat itu” ucap Kristan lagi.
“Kau tidak perlu ikut campur tentang hubunganku. Yang harus kau ingat adalah, aku akan menghancurkanmu jika kau berani menganggu ketenanganku dan Teresa!” ucap Wiliam dan mengacungkan jari tengahnya kepadanya.
Ia langsung meninggalkan ruangan begitu saja. Sedangkan Dion, ia akan melanjutkan pembahasan ini dengan Kristan. Ia juga membawa tas berisikan uang tunai. Dan ia membawa alat perekam yang diletakan diatas meja.
“Cepat selesaikan masalah ini. Atau aku akan membawanya ke jalur hukum” ucap Dion dan membuat Kristan ketakutan.
Sementara Wiliam, ia keluar dari restoran ini dengan sangat marah. Ia langsung masuk ke dalam mobilnya dan meminta supir untuk cepat melajukan mobilnya. Ia bahkan tidak memperdulikan Dion yang masih berada di dalam restoran.
“Ke apartemen sekarang!” ucap Wiliam.
Supir itu langsung menancapkan gas mobilnya. Berkat sang supir yang trampil, Wiliam sudah sampai di depan gedung apartemennya dengan cepat. Ia langsung menutup pintu mobilnya dengan sangat keras. Entah apa yang membuatnya semarah itu.
Ia langsung membuka pintu apartemennya. Dan matanya langsung tertuju pada Teresa yang sedang berbicara sendiri sembari memasak. Ia sedikit heran dengan apa yang dilakukan Teresa saat ini, tapi ia tersadar, bahwa ada yang lebih penting dan harus segera ia lakukan sekarang.
“Tere!” ucap Wiliam dan berjalan mendekatinya.
Teresa terkejut dengan kedatangan Wiliam, ia lebih terkejut saat Wiliam mendekatinya dan membuka dress miliknya. Tere langsung panik dan melihat kearah kamera di depannya. Dengan terpaksa, ia menarik Wiliam untuk jatuh bersama kebawah meja.
“Apa yang kau lakukan!” ucap Tere kesal.
“Aku ingin melihat tato apa yang ada di perutmu” ucap Wiliam sembari melihat tato di perut Teresa.
Dan terlihatlah disana, tato kecil bergambar kupu-kupu. Rasa penasarannya sudah terbayarkan sekarang, ia merasa marah karena Kristan. Ia harus tau, tato apa yang ada di perut Teresa.
“Aku sedang live streaming!” ucap Tere.
“Hah! Live streaming katamu? Kenapa live streaming disaat- saat seperti ini!!” ucap Wiliam panik.
“Aku membuat live tentang memasak, aku juga ingin sedikit memperlihatkan kemampuanku. Agar mereka berhenti mengatakan hal buruk tentangku” ucap Tere.
“Lalu bagaimana sekarang? Kau masuk ke live streamingku. Sebentar lagi, berita tentang kita akan menyebar” ucap Tere.
Wiliam langsung bangkit dan mematikan kamera ponsel dengan paksa. Sudah banyak komentar disana. Dan jumlah penonton yang bertambah semakin banyak saat Wiliam masuk kedalam live itu.
Dan tragedi live streaming itu berhasil membuat para jurnalis senang. Bisa dipastikan bahwa mereka akan segera meramaikan media sosial. Dan satu hari sebelum pernikahan mereka, menjadi hari yang paling tak terlupakan bagi Teresa dan juga Wiliam.
lanjutttttttt