NovelToon NovelToon
Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: RESKI OEY

Tentang masalalu yang belum selesai, cinta karena terpaksa, rasa yang tak lagi sama, Restu yang tak berpihak, dan penyesalan yang selalu menghantui. terkadang, Kehilangan sering terjadi karena kesalahan kita sendiri. Begitu juga dengan Ares, Dia tidak pernah menganggap Kartina ada selama masalalu nya belum selesai. padahal jelas-jelas Kartina bertekad membantu Ares untuk lepas dari masalalu. Namun setelah berhasil, hubungan mereka terhalang restu, hingga pada akhirnya, keduanya memilih mengakhiri meski keduanya kembali ingin memiliki. akankah mereka kembali bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RESKI OEY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23. surat dari Fania.

Perasaan khawatir, cemas, tentu saja di alami oleh Ares dan Bu Iis.  tadi pagi mereka dapat kabar dari rumah sakit kalau Aldo mengalami kecelakaan. dan saat ini mereka terlihat sedang berlari di lorong rumah sakit untuk mencari ruangan tempat dimana Aldo di rawat.

Sesuai arahan dari perawat tadi. bahwa Aldo di rawat di ruangan nomer 125. Ares dan Bu Iis pun segera masuk kedalam ruangan.

Tatapannya tertuju pada Aldo yang terbaring lemas di atas brankar dengan perban yang mengingat di kepalanya. cowok itu sampai sekarang belum sadarkan diri. Ares dan Bu Iis yang melihat kondisi Aldo seperti itu.

Mereka berdua pun berdiri di sebelah Brankar.

"Kenapa Lo bisa kecelakaan sih do, siapa yang udah bikin Lo kaya gini?" Ares tersenyum miris tidak tega melihat kondisi sahabat nya yang tidak berdaya.

Tak lama seorang dokter masuk ke dalam ruangan.

"Ada keluarga pasien di sini?" Dokter itu bertanya.

"Saya dok tantenya."

"Pasien mengalami patah tulang belakang yang menyebabkan tekanan atau benturan yang cukup kuat kepada pasien hingga pasien harus mengalami kelumpuhan."

Ares yang mendengar itu menangis. Begitu juga dengan Bu Iis.

"Saya sarankan untuk pasien untuk tidak banyak gerak dulu karena itu akan mempengaruhi kesehatannya." Bu Iis yang mendengar pesan dari dokter itu mengangguk.

Dokter itu terlihat mengeluarkan sebuah surat dari dalam sakunya.

"Saya ada titipan surat buat Aldo. boleh di terima." Ares yang mendengar itu bingung.

Ares pun menerima surat itu dari dokter.

"Makasih dok."

"Saya permisi dulu." Dokter itu pun kembali keluar ruangan.

"SURAT DARI FANIA." ucap Ares saat membaca tulisan itu dari si pengirim nya.

"Fania?"

Ares mengangguk pada ibunya. detik setelah nya dia terdiam. sebenarnya Ares penasaran dengan isi surat itu. tapi dia tidak punya hak untuk membacanya.

•••••

Perlahan sebelah tangan Aldo mulai ada pergerakan. cowok itu terus-menerus memanggil-manggil nama Fania. Ares yang tengah tertidur di samping brankar terbangun. sementara Bu Iis? wanita itu sudah pulang dari satu jam yang lalu. pasalnya Bu Iis harus membawa semua keperluan Aldo selama cowok itu di rumah sakit.

"Fania Fania Fania."

"Do Lo udah sadar?"

Perlahan kedua mata Aldo terbuka lebar setelah mendengar suara Ares di sampingnya.

"Res...Fania dimana?" Aldo mencari keberadaan Fania.

Ares terdiam beberapa detik, bahkan dia sendiri tidak tau keberadaan Fania sekarang dimana.

Tiba-tiba Aldo merasakan kedua kakinya susah buat cowok itu gerakkan. bahkan terasa nyeri dari situ, Aldo mulai panik, dia mulai bertanya-tanya kenapa kedua kakinya susah buat dia gerakkan.

"Res kaki gue... Kaki gue kenapa gak di gerakkan?"

"Dokter bilang buat sementara Lo gak boleh terlalu banyak gerak dulu."

Aldo mencoba kembali buat menggerakkan kedua kaki dan itu susah. bahkan semakin terlalu banyak gerak kedua kakinya semakin terasa sakit.

"ARGHHHH."

"Udah do, cukup semakin Lo banyak gerak semakin Lo ngerasain sakit." Ares berusaha menyarankan Aldo pelan-pelan.

"Sebenarnya gue kenapa sih. Res kenapa kaki gue gak bisa di gerakin!!"

Ares yang mendengar itu terdiam. Aldo yang melihat Ares diam pun berusaha meminta penjelasan dari Ares. sepertinya sahabatnya itu mengetahui sesuatu.

"Lo sebenarnya tau kan kenapa kaki gue gak bisa di gerakin?"

"JAWAB RES JAWAB!!"

"Dokter bilang tadi... tulang belakang Lo patah."

Aldo yang mendengar itu terkejut. pasalnya dia sudah tahu jika tulang belakang patah itu akan mengalami kelumpuhan jangka panjang.

"Jadi gue gak bakalan bisa jalan lagi Res?

"I-ya."

Aldo yang mendengar itu terdiam lemas kedua matanya menangis. cowok itu sudah kehilangan semangat hidup. Di tambah dengan kedua kakinya yang tidak bisa di gerakan. bahkan Aldo menganggap dirinya tidak guna. dia lebih memilih mati di banding hidup.

"ARGHHHHHH."

"Kenapa gue gak mati aja sih Res?

"Udah do cukup, dengan cara Lo teriak-teriak gak akan mengubah pakta kalau kaki Lo kembali normal yang ada Lo malah kesakitan."

Aldo yang mendengar itu menatap Ares  tajam, amarahnya kembali memuncak saat Aldo mengatakan dia harus sabar dengan keadaan yang seharusnya kita terima.

"Jadi Lo seneng ngeliat gue lumpuh sekarang?"

"Bukan gitu do maksud gue.."

"Keluar!!"

Ares terdiam beberapa detik. sepertinya Aldo salah mengartikan ucapannya barusan. padahal maksud dan tujuan Ares baik. dia tidak mau melihat Aldo kesakitan karena terlalu banyak gerak.

"GUE BILANG KELUAR YA KELUAR!!"

Sebelum keluar, Ares mengeluarkan surat dari Fania  dari dalam saku jaketnya.

"Gue mau ngasih ini dari Fania, dia minta Lo buat baca surat ini." Aldo tidak memperdulikan ucapan Ares, bahkan tatapannya berusaha untuk mengalihkan dari pandangan Ares.

"Gue taro di sini ya."

Setelah mengatakan itu, Perlahan Ares meninggalkan Aldo sendirian di dalam ruangan. Aldo menatap sebuah surat yang katanya itu dari Fania. karena penasaran, dia pun mengambil surat itu sekuat tenaga. Aldo pun berusaha membenarkan posisinya menjadi duduk bersandar di bantal meskipun terasa sakit saat dia lakukan.

Flashback of.

Fania terlihat sedang menuliskan sesuatu di sebuah notebook miliknya, malam ini cewek itu sedang duduk di kursi ruang tunggu. menunggu Aldo sadarkan diri. mungkin Fania akan menunggu nya sampai pagi, karena pagi itu dia harus segera berangkat ke Bandara untuk melangsungkan pernikahan nya bersama seorang laki laki lusa nanti.

Hai Aldo.

Semoga kamu baca ya surat terakhir dari aku, Maaf kalau selama ini aku sudah nyakitin perasaan kamu. jujur, aku tidak pernah seniat itu buat lukain hati kamu, aku cuma berusaha menjadi pendengar yang baik kamu, dimana dunia selalu tidak berpihak pada diri kamu maaf kalau selama ini aku gak pernah terbuka sama kamu, gak pernah cerita semua permasalahan aku ke kamu, aku cuma gak mau kamu kepikiran masalah aku. aku cuma mau kamu bahagia. mungkin pertemuan kita sampai sini saja. Maybe you are a special person I have ever met in this world. Maaf gara gara aku, kamu jadi kecelakaan, semoga cepat sembuh ganteng, sempai jumpa. aku janji bakalan temuin kamu lagi By Fania.

Setelah menulis itu, Fania langsung melipat nya, lalu dia berdiri, berjalan ke ruangan dokter yang menangani Aldo tadi, dokter Andri. saat di depan ruangannya, Fania langsung mengetuknya beberapa kali.

"Masuk." ucap dokter Andri dari dalam ruangan.

Fania pun segera masuk ke dalam ruangan.

"Silahkan duduk, ada yang bisa saya bantu?"

Fania duduk di kursi yang sudah tersedia di sana. kedua matanya kini saling berhadapan dengan dokter Andri.

"kedatangan saya ke sini saya mau nitip surat dok, buat Aldo, ini suratnya." ucap Fania dengan dengan perasaan berat hati.

"Surat?"

"Iya dok, tolong di sampaikan ya, sekarang saya harus pulang kampung, ada urusan yang harus saya selesaikan, saya permisi ya." detik itu juga, Fania langsung keluar ruangan dengan kedua mata berkaca-kaca, sementara dokter Andri, dokter itu terlihat bingung dengan Fania yang tiba-tiba menitipkan surat kepadanya.

Flashback Of.

Saat membaca surat dari Fania, Aldo meneteskan air matanya, ketakutan nya Beneran terjadi, dimana orang yang dia temui, pasti akan selalu meninggalkan nya, dan itu sudah sering terjadi, jujur, Aldo sangat benci dengan namanya kehilangan. apalagi dengan kalimat, setiap orang ada masanya dan setiap masa itu  ada orangnya.

Aldo merobek surat dari Fania, membentuk nya menjadi buntalan bulat, lalu dia melempar nya sekuat tenaga.

"ARGHHHH HIKS HIKS." Aldo teriak sekaras mungkin sambil menangis terisak hingga terdengar oleh Ares dari depan ruangan nya.

Sementara Ares, cowok itu membiarkan Aldo sendirian. Bukan Ares tidak khawatir. tapi dia tau kalau Aldo saat ini sedang membutuhkan waktunya buat sendiri.

•••••

Di tengah keramaian belum tentu setiap orang akan merasakan ketenangan. begitu juga dengan Fania. cewek itu saat ini tengah duduk sambil menunggu pesawatnya datang. pikiran terus mengacu pada Aldo. seharusnya Fania tidak membiarkan Aldo sendirian di rumah sakit tadi pagi. tapi mau bagaimana pun waktunya terbatas. dia harus segera terbang ke Sumatra buat menemui calon suaminya yang nanti mereka akan menikah besok.

"Maafin aku do, gak seharusnya aku ninggalin kamu sendirian di rumah sakit." batin Fania.

Setelah tiga puluh menit menunggu, jam sudah menunjukkan pukul 10:30 itu berarti sebentar lagi pesawat akan terbang. Fania pun berdiri dengan memegangi koper di tangannya. berjalan ke arah tempat Baggage inspection agar bisa masuk dan segera berangkat.

••••••

ARES.

Sri, sorry gw

Gak bisa jemput Lo tadi.

Aldo kecelakaan.

^^^Sriwyni.^^^

^^^Gpp.^^^

^^^terus kak Aldo di RS mana?^^^

ARES.

Fatmawati.

^^^SRI whyni.^^^

^^^Nanti mlm aku ksna.^^^

1
Muhammad Rizkiamaludin
Pantengin terus!
Dyah Ayu
jadi meweeeekkk aku 😭😭😭
Dyah Ayu
please semoga pertemanan nya gak berantakan yaaa gara2 cwe
Muhammad Rizkiamaludin: hallo kak, staytune ya, maaf ceritanya maju mundur, ini emang cerita kisah nyata. jadi pantengin terus ya🤗
total 1 replies
Dyah Ayu
astgaaaaaa 🤣🤣
Dyah Ayu
ini salah satu contoh ,,akibat dari perceraian org tua
Dyah Ayu
kocak anjiirrr 🤣
Kartina Kartina
Ditunggu part selanjutnya🤗
Muhammad Rizkiamaludin
sudah update!!
Muhammad Rizkiamaludin
Sudah update 🫣
Black Jack
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
Muhammad Rizkiamaludin: staytune ya
total 1 replies
Alexander
Liat karakter kaya gini bener-bener bikin aku dapat inspirasi!
Muhammad Rizkiamaludin: BAB 4 aku udah update ya kak makasih 🤲
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!