Dasar dari sebuah pernikahan adalah kejujuran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Arumi mendengarkan semua keluh kesah Luna selama dirinya tidak ada di Indonesia, sesekali dia tertawa mendengar temannya itu
"Ya ampun Luna, belum 1 bulan tapi kamu sudah seperti ini hihihi"
"Rumi!!! gue ini sangat tidak suka, apa kamu tahu kak Leo sudah kembali" ucap Luna dan membuat Arumi sangat kaget
"apa!! Kak Leo sudah kembali??, lalu dia tidak berbuat sesuatu padamu kan??" Ucap Arumi dengan nada khawatir karena takut Leo berbuat jahat
"Lo tenang aja, dia tidak akan bernai berbuat apapun sama gue. Gue ini kan putri kampus yang paling cantik jadi banyak orang yang ingin melindungi gue"
"Luna!!! Tapi kamu juga tidak bisa menganggap remeh hal ini, aku ingin kamu menjaga diri selama aku tidak ada disana" ucap Arumi dengan tegas kepada Luna.
"Oke-oke gue akan melakukannya, tapi sekarang lupakan tentang kak Leo dan sekarang kita berbicara tentang lo aja. Bagaimana lingkungan disana??"
"Emmm disini lingkungan nya baik, coba kamu lihat itu adalah taman yang sangat luas dan masih banyak fasilitas yang bagus di sini" ucap Arumi sambil menunjukkan lingkungan kampusnya melalui video
"Oke, gue paham tapi gue ingin tahu lebih banyak seperti apakah lo udah menemukan teman atau yang lainnya"
"Emmm oh iya aku ingin memberitahu mu sesuatu, kemarin aku bertemu dengan dua teman laki-laki"
"Wow,,, baru sampai di Singapura lo udah sudah menemukan dua lelaki sekaligus?? Benar-benar luar biasa"
"Bukan teman pria seperti yang kamu pikirkan, mereka hanya teman biasa yang aku temui karena salah paham saja" Ucap Arumi yang menjelaskan semua kejadian kemarin kepada Luna dan tidak melewatkan satu pun
"Jadi lo menuduh salah satu Pria itu sebagai penguntit tapi teman yang lagi satu mengatakan tidak dan kesalahpahaman berakhir lalu kalian menjadi teman??"
"Emm ya bisa dibilang seperti itu, mereka berdua sangat baik dan mereka juga dari Indonesia yang lebih mengagetkan apa kamu tahu apa jurusan mereka"
"Memangnya apa jurusan mereka??"
"Arsitektur seni dan Bangunan" ucap Arumi dengan sangat antusias saat membicarakan mengenai Rangga dan juga Andy.
"Lalu??" Ucap Luna dengan santai
"Ya tentu saja mereka sangat luar biasa karena mereka dapat melanjutkan magang S2 disini"
"Menurut gue mereka biasa saja, banyak orang seperti mereka. Tapi yang paling penting adalah siapa yang lo pilih diantara mereka berdua??" Ucap Luna yang membuat Arumi menjadi tidak paham dengan ucapan itu.
"Memilih??? Memilih apa maksud mu??"
"Tentu saja memilih siapa yang akan lo jadikan pacar jika mereka menyatakan cintanya sama lo" ucap Luna dengan keras
"Aku,, tidak pernah berpikir sampai di situ. Lagi pula kami baru bertemu dan aku mau menjadi sahabat mereka" ucap Arumi dengan terbata-bata
"Oh My God,, Rumi ini hanya perumpamaan. Bagaimana jika hal itu benar terjadi?? Lagi pula dilihat dari cara bicara lo mengenai mereka aku yakin 100% jika mereka berdua masuk dalam tipe pria idaman lo kan"
Ucapan Luna langsung membuat Arumi diam, hal itu karena dia juga merasa jika Rangga dan Andy adalah tipe pria yang dia idamkan. Tapi dia tidak mau berharap lebih karena pertemuannya dengan Rangga dan Andy tidak mungkin berjalan lebih jauh.
"Rumi!!! Bagaimana lo udah memikirkannya??"
"Cukup Lun, aku tidak ingin membahas hal itu dulu. Lagipula aku baru dua hari disini masih banyak yang bisa aku temukan dan mungkin aku bertemu dengan yang lebih baik dari mereka" ucap Arumi dengan percaya diri
"Oke, aku percaya sama lo. Tapi jika lo sudah menentukan pilihan segera beritahu gue"
"Emmm pasti"
Setelah itu Arumi menutup teleponnya karena Luna masih ada kelas dan membuat Arumi kembali sendirian.
Arumi duduk di kursi taman sambil melihat mahasiswa lain yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing, karena merasa bosan jadi dia memutuskan untuk menggambar. Dia menggambar lingkungan kampus di depannya, saat menggambar dia langsung merasa bahagia dan lupa dengan waktu.
Saat sedang menggambar tiba-tiba dia dikagetkan dengan suara seseorang dari belakang
"Gambar yang bagus" suara dari belakang dan membuat Arumi langsung menoleh dan menemukan seseorang yang dia kenal yaitu Andy
"Kamu!!! Apa yang kamu lakukan disini???" Tanya Rara kepada Andy
"Emmm aku hanya lewat dan tidak sengaja melihat mu disini, dan aku perhatikan kamu begitu fokus jadi aku datang untuk menyapa mu"
Andy yang datang langsung duduk di samping Arumi dan berbicara dengannya
"Jadi apa yang kamu gambar??? Boleh aku melihatnya??"
Arumi memberikan buku sketsanya kepada Andy
"maaf tapi gambar ku tidak terlalu bagus mohon dimaklumi" ucap Arumi yang mencoba merendah.
"Apa maksudmu tidak bagus, ini adalah gambar yang bagus"
"Kamu tidak usah memujiku berlebihan seperti itu, aku tahu kemampuan ku dan tidak ada yang spesial"
"Kamu salah, gambar yang kamu buat sangat bagus karena kamu membuatkannya dengan sepenuh hati. Aku tanya apa kamu bahagia saat menggambar ini???"
"Emm ya"
Andy tersenyum mendengar perkataan Arumi "itulah yang membuat gambar ini sangat indah karena kamu membutakannya tanpa paksaan dari siapapun san murni dari hatimu. Semua itu terlihat di dalam gambar ini"
Mendengar ucapan itu membuat Arumi menjadi sangat kagum pada Andy, dia terus menatapnya dan tidak bisa mengalihkan pandangannya
"Kenapa?? Kenapa kamu diam?? Apa kamu merasa apa yang aku katakan seperti seseorang pria yang menggoda wanita??"
"Eee tidak,, aku tidak berpikir seperti itu. Aku hanya kagum dengan cara berpikir mu tidak seperti orang lain, kamu menggambarkan sesuatu dengan sangat baik sama seperti gambar yang aku buat".
"Aku hanya mengatakan yang aku rasakan, tapi aku tidak tahu yang lain karena aku hanya paham tetang gambar karena bidang ku dan juga hobi ku yang berhubungan dengan semua ini"
"Jadi hobi mu menggambar??"
"Emmm iya,, apa kamu juga sama??"
"Emmm aku juga"
"Berarti kita memiliki hobi yang sama, aku suka menggambar karena aku bisa bebas berekspresi melalui gambar. Sebenarnya aku ingin menjadi pelukis, tapi karena peluang yang kecil jadi aku memutuskan untuk menjadi arsitek saja agar aku masih bisa menyalurkan hobi ku di dalamnya"
Arumi semakin kagum dengan Andy yang bisa memutuskan sesuatu untuk dirinya sendiri tanpa merasa terbebani.
"Kalau aku ingin menjadi komikus yang dikenal oleh semua orang sebabnya aku mengambil jurusan ini"
"Melihat gambar mu ini aku yakin kamu akan menjadi komikus yang terkenal nanti, tapi kalau kamu sudah terkenal jangan lupakan aku ya"
Arumi tersenyum mendengar ucapannya itu
"Mana mungkin aku melupakan mu, kamu orang pertama yang aku temui di sini"
"Oh iya aku belum tahu nomor mu, siapa tahu kamu membutuhkan sesuatu yang berkaitan dengan menggambar kamu bisa menghubungi ku"
"Emmm ini nomorku +65 82*********"
"Oke sudah aku simpan, nah itu nomor ku. Kamu bisa bebas menghubungi ku kapanpun"
Arumi mengangguk dan tersenyum kepada Andy.
Setelah itu telepon Andy berbunyi dan ada panggilan masuk dari Rangga
"Halo Rangga,, ada apa???.. baiklah aku akan ke sana sekarang"
Andy menutup teleponnya dan berbalik kearah Arumi "Rumi maafkan aku karena aku harus pergi, tadi Rangga menghubungi ku katanya ada beberapa tugas yang harus kami selesaikan. Jadi aku tidak bisa menemanimu di sini"
"Tidak apa-apa, kamu juga sibuk aku juga akan kembali ke asrama setelah ini. Kamu pergi saja dan titip salam kepada Rangga"
Bersambung...