NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Single Mom / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season Dua dari "Lily: Rahasia Gadis Kampung"

Briela Leonor, putri dari Raja Leonor, adalah pewaris tahta di sebuah kerajaan yang kekuasaannya melampaui presiden, menteri, dan semua gubernur. Setelah kematian suaminya, Briela memilih hidup sebagai rakyat biasa untuk melindungi anaknya, Xaviera, dari intrik politik yang mematikan.

Selama dua puluh tahun, Briela berhasil menyembunyikan identitasnya di sebuah provinsi kecil di wilayah Barat kota Riga. Kini, Xaviera telah dewasa, dan pernikahannya membawa kebahagiaan besar bagi Briela. Namun, kebahagiaan itu segera berubah menjadi mimpi buruk ketika Xaviera menjadi korban penyiksaan dan pelecehan oleh suaminya, Aron Ace.

Situasi semakin genting ketika sebuah kasus besar muncul, mengancam kestabilan negara. Briela dihadapkan pada keputusan sulit: membuka identitasnya dan kembali memimpin negara untuk menyelamatkan putrinya dan mengembalikan kedamaian, atau tetap tersembunyi dan menyaksikan kehancuran yang tak terelakkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Briela tiba di sebuah hotel yang tidak begitu megah, Lily pun sama. saat matanya melihat kedatangan Briela menggunakan transportasi umum membawa sebuah tas yang berisi pakaian, Lily berlari kecil. Dia ingin memberi hormat karena telah mengetahui identitas Briela yang sebenarnya tapi dengan cepat Briela memeluknya dan mengelus pipi Lily.

“Mama beruntung kau berada di sini, ayo kita ke kamar,” ucap Briela.

Rasa aneh menjalar ke dalam tubuh dan pikiran Lily. Dia tidak pernah mendapatkan perlakuan manis seperti itu dan juga wajah Briela tidak pernah seramah itu bahkan kepada Xaviera sekali pun. Saat berada di rumah, semanin dan seramah apa pun Briela untuk Lily saat itu, masih ada jiwa keanggungan dan ketegasan kepada kedua anaknya itu.

Lily kemudian mengangguk.

“Ayo Ma,” ucap Lily normal dengan menggandeng tangan Briela walau sedikit merasa canggung.

Mereka memasuki sebuah kamar yang sederhana. Pintu tertutup dan Lily dengan cepat kembali ke sikap santun seperti biasa. Dia menanyakan tentang keadaan Xaviera terlebih dulu membuat Briela mengingat hal itu, hatinya menjadi panas.

“Xaviera akan baik-baik saja, kau tidak usah khawatir. Setelah misi berhasil, kita akan bertemu dengannya. Semua ini salahku, aku sendiri yang akan membalasnya,”ucap Briela.

Lily mendengar itu kemudian mengangguk, dia meminta Briela memberitahukan tugasnya.

“Sejauh ini, kau cukup berada di sampingku,” ucap Briela.

Lily kemudian mengangguk.

“Sebentar lagi Antoni akan datang, dia salah satu orang yang akan bersama dengan kita.”

Lily pun kembali mengangguk.

Briela menjelaskan jika rencana mereka akan dilakukan malam ini, Lily harus bersiap. Lily mendengar itu kemudian membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa belati kecil yang ditempatkan di tubuhnya tersembunyi, hingga lawan bisa saja tidak menyadari jika di tubuhnya ada beberapa benda tajam di sana.

Malam menjelang.

Briela sekali lagi memberikan arahan kepada Lily yang akan menjadi pengalaman pertamanya untuk menggunakan semua ajaran bela diri yang selama ini Briela ajarkan kepada Lily.

“Jika nyawamu terdesak, tidak masalah jika kau membunuh mereka, kau tidak takut kan?”

“Tidak Yang Mulia Ratu, saya siap melindungi Yang Mulia,” ucap Lily.

Briela mendekati Lily dengan mengelus pucuk kepalanya. Dia tidak menyangka jika beberapa tahun tidak melihatnya, Lily kini tumbuh semakin dewasa dengan postur yang lebih tinggi dari sebelumnya.

“Ayo kita berangkat,” ucap Briela.

Mereka keluar dari kamar terlihat seperti ibu dan anak yang akan menghadiri sebuah acara formal, yang mereka kenakan, gaun dengan warna yang tidak begitu mencolok dan juga perhiasan di tubuh mereka, tidak terlihat sama sekali.

Senyum mereka sangat natural, hingga para mata-mata musuh kehilangan jejak saat mereka berjalan bersama dengan kerumunan masyarakat lokal. Mereka berdua berjalan ke arah samping gedung hotel di mana seorang pria berdiri dengan setelah sederhana menunggu mereka.

Layaknya seorang supir menunggu penumpang. Mereka bertiga memasuki mobil tersebut.

“Yang Mulia, saya adalah Antonio, tangan kanan Jenderal Barbara,” ucapnya memperkenalkan diri.

Briela kemudian mengangguk. Dia meminta Antonio menjelaskan rencana yang telah Barbara berikan kepadanya.

“Jenderal Barbara, memerintahkan untuk membawa Yang Mulia bertemu dengan tuan Page, tapi saat ini mereka berada di sebuah kasino. Tuan muda Page, Widaw Page, berada di sana. Kita akan mudah bertemu dengan tuan Page jika melumpuhkan tuan muda terlebih dulu, karena dia adalah tuan muda kesayangan tuan Page.”

Briela setuju, dia mengerti apa yang Antonio jelaskan.

“Bawa aku ke tempat kasino itu,” jelas Antonio.

Antonio kemudian mengangguk paham. Dia segera menginjak pedal gas dan segera melaju dengan santai ke tempat tersebut. Perbincangan sesekali terjadi saat Antonio memperkenalkan beberapa penguasa di wilayah Utara dengan sistem kasta keluarga mereka. Bahkan beberapa diantaranya adalah pengusaha ternama, penyokong pemerintah yang dicurigai juga melakukan pencucian dana kotor milik Daici.

“Setelah ini, kita akan menghabisi mereka semua,” ucap Briela.

...----------------...

Kasino Meisel.

Mobil yang digunakan Briela dan Lily tiba. Antonio ingin memberikan pelayan kepada Briela dengan cepat berlari untuk membuka pintu mobil tapi Briela menolak, dia dan Lily meminta Antonio berjaga di luar dan segera mencari informasi lebih tentang keluarga page.

"Kau tunggu saja di sini, kami akan segera kembali" ucap Briela.

Antoio mengangguk paham.

Lily dan Briela berjalan memasuki bangunan tersebut. Mereka baru mengetahui jika ada sebuah tempat khusus perjudian di wilayah kekuasaannya, Briela tidak menyangka jika selama ini wilayah utara jauh dari jangkaunnnya, mungkin saja karena wilayahnya yang tidak begitu luas, karena itu membuat pihak kerajaan tidak begitu memperketat penjagaan.

Seorang pria paruh baya yang berjalan ke arah Antonio dengan sengaja menjatuhkan tasnya dan memungutnya satu persatu benda yang berserakan. Di sana ada pesan tersirat begitu jelas.

"Perintah tuan Daici, bawa Ratu hidup-idup ke hadapannya, setelah ini kau akan masuk anggota inti dan bisa bertemu dengan tuan Daici secara langsung, aku akan membawamu menemuinya," ucap pria paruh tersebut.

Mata antonio menajam, ada senyum tipis yang tersirat di sana, dia tidak menyangka jika dia akan naik jabatan dengan bertemu dengan tuan Daici.

Di tempat lain, Briela dan Lily saling melirik sepanjang jalan begitu ramai dengan orang yang berdatangan.

wajah mereka sangat asing dan juga setelan yang mereka kenakan, sudah sangat jelas mereka lebih banyak berasal dari negara lain.

Briela sangat geram, dia mempercepat langkahnya dan memasuki toilet umum, di sana dia mengenakan beberapa perhiasan berlian yang bisa mengubah setelan sederhananya yang dikenakannya menjadi begitu memukau.

"Lily, cepat pakai ini, dengan begini tidak akan ada curiga, di lantai atas tempat ruangan tuan muda page sedang berpesta, kita harus terlihat berkelas," jelas Briela.

Lily kemudian mengangguk. Dia juga akhirnya mengenakan kalung berlian dan anting yang mengkilau.

Aura mereka tidak terbantahkan, begitu berkelas. saat mereka melewati beberapa meja untuk terus berjalan, beberapa dianataranya memanggil Briela dan Lily untuk ikut bermain, tapi mereka berdua tolak dengan sedikit angkuh.

Hingga langkah mereka berhenti di sebuah lorong ruangan.

"Kalian siapa?" tanya bodyguard yang membentangkan tangannya melarang mereka memasuki area tersebut.

"Kami?"

"Tempat ini hanya bisa dikunjungi oleh tamu tertentu"jelas bodyguard tersebut.

Briela tersenyum dan mengeluarkan black cardnya.

"Apakah kalian melarangku untuk ikut bermain?" cap Briela.

Mata bodyguard itu terbuka lebar, dia tidak menyangka jika untuk pertama kalinya dia melihat dengan jelas kartu tersebut.

Dia kemudian mempersilahkan Briela dan Lily untuk masuk

"Ahh lepaskan, tolong... tolong.."

"Tolong...."

"Lepaskan aku, lepaskan!"

Briela dan Lily saling menatap mereka berdua mempercepat langkahnya dan membuka pintu ruangan.

1
Inyoman Raka
anthoni bisa jadi adalah penghianat
Inyoman Raka
apa ini masak 1 orang menekan banyak orang hak nerkutik
Inyoman Raka
yg ini baru penguasa
Inyoman Raka
greget
Inyoman Raka
ini putri gak punya motivasi untuk rakyat, dia hanya mentingkan egonya sendirie prettt
Inyoman Raka
inii apa mempelai yg kejam
Whi Tut
stupid
Chaning
Ceritanya Sama kaya Dracin
Chaning
ratu kok bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!