Kalo nanti kita gak bisa ketemu lagi dan aku nggak bisa tahu gimana keadaan kamu aku cuma berharap semoga hari-hari kamu baik ya semoga kebahagiaan selalu menyertai mu dan semoga kamu gak Pernah ngerasain sakit apa yang aku rasain, " Bumi langit Baskara
Kata orang cinta itu harus diperjuangkan Tapi apa mungkin gue harus Perjuangkan cewek yang gak Pernah menghargai gue
Bumi langit Baskara
" Luna gue cinta sama lo " Bumi langit Baskara
" Apa lo bilang lo cinta sama gue " Luna Calista
" iya "
" Maaf Bumi gue itu gak Cinta sama lo gue gak mungkin Pacaran sama Cowok miskin kayak lo Nanti apa kata orang nanti seorang Luna Calista berpacaran sama Cowok miskin, " Luna Calista
" Luna Bersamamu adalah impian ku Namun apakah Takdir masih bisa berpihak kepadaku aku Takut jika aku gak bisa bikin kamu bahagia,"
Ini kisah yang sangat sederhana Tentang anak laki-laki yang bernama Bumi, Bumi yang selalu memberi Cinta kepada Luna namun sebaliknya Luna yang selalu membuat dia hancur
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Cahayaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. BERANGKAT BARENG
...Dekat denganmu itu udah membuat aku bahagia...
Pagi ini Luna lebih memilih berangkat sekolah dengan diantar oleh supir keluarganya, dengan alasan ia malas membawa mobil karena nanti teman-temanya akan menumpang lagi Padahal ia itu masih kesal dengan temen-temanya yang mengatakan bahwa ia cemburu dan jatuh cinta Pada Bumi. Padahal menurutnya ia hanya tidak suka melihat Bumi dengan wanita lain karna Menurutnya Bumi itu merupakan buaya darat yang hobi Gonta-ganti cewek.
Luna itu sangat membenci lelaki yang hobi bermain wanita. Sejak insiden ia mempergoki Papanya bersama wanita lain dikantor. Itu juga lah membuat Luna menganggap bahwa semua lelaki itu sama, terutama Bumi yang beberapa hari inu mengganggunya.
" Ish kok macet sih "
Gadis itu sejak tadi tak henti-hentinya mengumpat kesal, karena jalanan yang begitu macet diPagi ini.
" Pak ini masih lama gak sih," Tanya Luna Pada supirnya.
" Kayaknya sih masih lama non Soalnya didepan juga macetnya Parah banget mungkin ada kecelakaan atau apa gitu, " sahut. Sopir yang diketahui bernama Mang Ujang.
" Apa Gak bisa nyalip aja yah mang "
" Wah susah non Palingan motor yang bisa, celah nya cuma pas buat motor Susah kalo buat mobil,"
Luna membuka kaca mobil dan menatap sekeliling yang terlihat begitu Padat oleh kendaraan bermobil maupun bermotor.
ia melirik kearah jam tangannya yang menunjukan Pukul enam lebih empat Puluh lima menit sedangkan sebentar lagi Pukul tujuh gerbang sekolah akan segera ditutup.
" Astaga ini udah siang bentar lagi kan masuk, gimana dong, " Ujar Luna Panik.
" Hm Bareng gue aja " ucap seseorang bermotor yang tiba-tiba tiba disamping mobil gadis itu.
" Bumi "
Bumi lelaki itu menghentikan motor miliknya disamping mobil Luna. Cowok dengan jaket Helios itu tersenyum ramah kearah Luna yang menonggolkan kepalanya di kaca mobil.
" Lo lagi Ngapain sih Lo," Tanya Luna jutek.
" Berangkat sekolah lah. Lo mau bareng gak daripada lo Telat nanti, "
Luna menatap motor Vespa yang bersih mengkilat milik Bumi dengan tatapan tidak tertarik. Cowok Miskin, yang cuma naik motor Vespa, ditambah lagi kelakuannya jauh dari kata baik. Sungguh Luna sama sekali tidak tertarik dengan Bumi.
" Gue naik motor sama Lo ? Ogah banget Apalagi naik motor butut Lo ini, " sahut Luna semena-mena
Bumi hanya menghela nafasnya kasar. Ia tidak marah, karena mungkin yang dibilang gadis itu memang benar.
" ini udah mau jam tujuh, macet juga masih Panjang. Kalo naik motor bisa salip-salip dan cepet sampe sekolah," ujar Bumi sedikit mengeraskan suaranya.
Luna kembali melirik jam tangannya lagi dengan raut wajah resah. Ia takut terlambat tapi ia juga tidak ingin berangkat bersama Bumi.
" Non dari Pada telat ke sekolah mendingan non berangkat bareng sama dia aja ini bakal lama macet nya, " ujar Mang Ujang mengusulkan.
" T-tapi..... "
" Buruan Luna sebelum makin macet Lo mau bareng gue gak," desak Bumi
" i-iya deh gue bareng Lo " final Luna yang langsung turun dari mobilnya.
Bumi vtersenyum tipis mendengar jawaban gadis itu tanganya bergerak menyerahkan helm satu lagi miliknya kearah Luna.
" Nih Pake helm nya "
Namun karena baru Pertama kali menggunakan helm gadis itu kesusahan untuk mengunci tali helm.
" Sini " dengan sabar Bumi membantu gadis itu mengunci tali helm membuat wajah keduanya berdekatan Luna sempat terpaku saat menyaksikan wajah Bumi secara dekat. Lelaki itu tampan, dengan bentuk wajah yang menawan, hanya saja sikap nya terlalu menyebalkan bagi Luna
Tin
Beberapa kelakson mobil dari arah belakang mengejutkan keduanya secara spontan.
" Ayo naik " desak Bumi
" Tapi jangan ngebut-ngebut yah," lirih gadis itu sedikit ketakutan seraya menaiki motor Bumi.
" Iya "
Bumi langsung menjalankan motor nya dengan kecepatan Pelan seraya terus mencari celah menyali untuk menyalip satu Persatu mobil didepannya.
" Bumi Pelan-pelan nyalipnya gue takut!" Ujar Luna
Gadis itu memejamkan matanya ketika motor Bumi melewati celah diantara mobil dan truk besar. Hingga tanpa sadar tanganya melingkar memegang Pinggang Bumi yang berbalut jaket.
" Gak usah takut, gue gak akan biarin Lo kenapa- kenapa, " sahut Bumi seraya melirik sekilas gadis itu dari kaca spion.
" Mama Luna takut "
Setelah beberapa menit menerobos jalanan yang macet kini keduanya bisa bernafas lega saat sudah berada dijalanan yang normal.
" S-sory " ujar Luna yang sadar tengah memeluk Pinggang Bumi dan langsung melepaskan nya.
" Gak apa-apa, gue seneng kok " sahut Bumi
" Ish " cibir Luna
" Kita belok yah " ujar Bumi tiba-tiba
" Bumi lo mau bawa gue kemana Past lo mau macem-macem sama gue," Luna berteriak kencang saat Bumi membelokan motornya ke gang kecil.
" ini jalan Pintas biar lebih cepet nyampe Udah Lo tenang aja, gue gak bakal macem-macem ni masih Pagi, "
Luna yang Panik pun terus saja mengomel saat Bumi malah membawanya memasuki gang kecil dan jalanan sempit.
" BUMI KOK JALANYA SEMPIT GINI "
" JANGAN MACEM MACEM YAH GUE TERIAK NIH PUTER BALIK GAK,"
" DIEM SAYANG SEBENTAR LAGI KITA NYAMPE KOK TENANG," Bumi berteriak lebih kencang hingga membuat beberapa ibu-ibu melirik kearahnya.
Lelaki itu beberapa kali membunyikan klakson saat melewati kerumunan ibu-ibu yang tengah bergibah hangat.
" Permisi Bu " sapanya dengan sopan.
" iya " sahut Ibu-ibu tersebut.
Setelah beberapa saat melewati gang dan jalanan sempit akhirnya motor Bumi sampai keluar melalui gang tersembunyi disamping sekolah.
" Kan cepet sampenya " ujar Bumi
" BUMI GERBANG NYA MAU DITUTUP BURUAN TANCAP GAS!!!" Teriak Luna saat melihat satpam sekolah hendak menutup Pintu gerbang.
" PEGANGAN LUNA GUE MAU NGEBUT " Dengan sekuat tenaga Bumi menarik gas motornya hingga kecepan seratus kilometer membuat Luna kembali memegangi Pinggang Bumi dengan kencang.
Tepat sekali Bumi menerobos Pintu gerbang yang hampir tertutup rapat dengan sempurna membuat Pak satpam terkejut dan nyaris tertabrak.
" HEH BUMI AWAS KAMU!!!" Teriak Pak satpam dengan lantang.
Bumi tak menghiraukan teriakan tersebut ia justru tertawa bangga setelah berhasil menaklukkan malaikat Penjaga Pintu gerbang tersebut dan langsung memarkir motornya.
" GIMANA KITA LOLOS KAN "
Luna dengan tiba-tiba memukul kepala Igbal yang berbalut helm dengan kencang membuat lelaki itu meringis kesakitan.
" Shsss kok di Pukul sih " lirih Luna
" DIEM ! BISA BISANYA YAH LO ..... " Ucapan Luna langsung terhenti saat Bumi membekap mulutnya.
" Sssst jangan teriak-teriak Luna entar kita ketauan Pak Yanto, " bisik Bumi menunju kearah Pak Yanto yang tengah berdiri menghukum Para murid.
" Yah elo sih udah bikin jantung gue mau copot Hampir aja gue Jatuh," Luna memelankan suaranya seraya menatap tajam kearah Bumi
" Udah Entar aja ngomongnya ayo ke kelas nanti dihukum kalo ketauan, " ujar Bumi membantu melepas helm gadis itu setelah melepas helm nya sendiri.
" Ayo "
Bumi menarik tangan gadis itu lalu berjongkok dibalik jejeran motor bersembunyi dari Pak Yanto yang masih berdiri tegak menghukum murid-murid yang terlambat.
" Aw " Lirih Luna saat Bumi terlalu kencang menarik tangannya
" Shssstt "
" Sakit Tau " Bisik Luna
" Maaf "
Akhirnya setelah susah Payah melewati banyaknya rintangan nan ujian hari ini, mereka berdua berhasil memasuki gedung sekolah dengan selamat tanpa ketahuan Pak Yanto.
" Tadi kekencangan yah gue nariknya ? Mana coba liat yang sakit, "
" Gak usah ! Yang ada Lo modus lagi," Sentak Luna Pada Bumi yang hendak menarik tangan nya.
" Ya maaf gue kan tadi refleks "
" Ya gue maafin. Udah ya gue mau ke kelas capek banget tau naik motor butut Lo itu,"
Luna yang hendak berjalan menuju kelasnya pun terhenti saat Bumi tiiba-tiba menarik lengannya.
" Semangat belajarnya " ujar Laki-laki itu tersenyum tipis.
Luna sempat terdiam saat mendengar suara halus dan lembut yang keluar dari mulut Bumi sebelum akhirnya ia tersadar dan kembali melanjutkan jalannya.
" Ya Lo juga semangat belajarnya, "
Bumi tersenyum lebar saat melihat Luna yang membalas senyumannya meski sesaat.
" Makasih udah kasih kebahagiaan buat gue hari ini Luna," gumam Bumi
••••••