NovelToon NovelToon
PENGGUNA BATU BINTANG

PENGGUNA BATU BINTANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Time Travel / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran / Pulau Terpencil
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Petualangan seorang putri dengan kekuatan membuat portal sinar ungu yang berakhir dengan tanggung jawab sebagai pengguna batu bintang bersama kawan-kawan barunya.


Nama dan Tempat adalah fiksi belaka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harimau Segan & Burung Yang Sakit

Panglima Kumbang beserta harimau-harimau setianya, mengendus-endus jejak dan bau harimau-harimau asing yang tiba-tiba muncul di hutan itu, yang disebut hutan Tibuk Sanbari.

Mereka menyisir hutan dengan hati- hati. Panglima Kumbang adalah pengguna batu bintang berwarna keperakan dengan kekuatan khusus menjelma menjadi seekor macan kumbang, atau hanya bagian tertentu saja jika dia ingin mana yang harus diubahnya.

Jadi tak heran dia mampu berinteraksi dengan harimau-harimau yang tinggal di hutan Tibuk Sanbari.

Panglima Kumbang adalah pengguna batu bintang khusus kerajaan Ragap Yungru dibawah kepemimpinan Raja Dhayitawarman.

Dia dengan di temani sekitar lima belas harimau Maresuta lainnya semakin mendekati sasaran yang mereka cari.

Penelusuran mereka berhenti di sebuah padang rumput hijau dimana telah terlihat lima harimau bertaring atas bagai pedang itu sedang duduk bermalas-malasan di atas rumput.

Harimau bertaring bak pedang itu juga tak mempunyai ekor yang panjang layaknya harimau pada umumnya. Panglima Kumbang melihatnya agak aneh karena penciuman mereka sepertinya tak sebaik harimau-harimau Maresuta.

Bahkan ketika keberadaan mereka terlihat oleh lima harimau aneh itupun tak banyak memberikan reaksi yang berlebihan, lima harimau itu sepertinya kehilangan semangat hidupnya.

Panglima kumbang memberanikan diri mendekati mereka, dia hanya dipandang para harimau aneh itu sebelah mata.

" Permisi saudaraku.." Panglima Kumbang membuka pembicaraannya.

" Apa gerangan yang membuat saudara sekalian berada di hutan kami, darimana saudara sekalian berasal? ".

Salah satu harimau gigi pedang itu, berseru pada yang lainnya.

" Hoy lihat! Akhirnya ada yang tahu bahasa kita," aumnya pada gigi pedang sesamanya.

Harimau gigi pedang yang lainnya pun terlihat tertarik dan menghampiri kawannya itu. Dia menjelaskan secara rinci darimana sebenarnya mereka berasal, mereka terjebak seekor kera berhidung panjang kata mereka.

Mungkin yang mereka maksud itu si Seniman bertopeng hidung panjang.

Sementara itu dilain tempat, di Walesisu. Kaisiepo susah payah mendaki sebuah tebing yang sangat tinggi, berdasar keterangan para burung yang ada di sekitar tempat itu, burung raksasa tidur di sebuah celah tebing yang tidak terlalu dalam.

Akhirnya dia melihat burung raksasa yang sedang meringkuk seperti merasa tidak nyaman.

Kaisiepo bisa memahami, karena bagaimanapun juga di sana tak akan pernah ada celah tebing yang sesuai dengan ukuran tubuh burung yang terlampau besar dan tinggi itu.

Mungkin burung itu sakit karena sering terkena hujan yang cukup lebat akhir akhir ini.

" Apakah engkau sedang sakit? " tanya Kaisiepo.

Burung itu seolah tak percaya ada makhluk yang bisa berbicara dalam bahasanya, dia mencari-cari sumber suara tersebut.

" Siapa kau yang berbicara dalam bahasaku, tunjukkanlah dirimu? " Burung itu menciap ciap.

Akhirnya Kaisiepo melangkah keluar dari tempat persembunyiannya agar burung raksasa itu mengenalnya.

Panglima Kumbang kini duduk bersila di hadapan lima harimau gigi pedang yang ternyata merasa tidak cocok dengan lingkungan barunya itu.

Menurut mereka hutan Tibuk Sanbari terlalu lembab, sering hujan dan banyak sekali nyamuk yang membuat mereka susah tidur.

Mereka meminta tolong Panglima Kumbang untuk mengembalikan mereka ke tempat di masa mereka dulunya berasal.

Panglima Kumbang berjanji pada mereka hal tersebut. Dia akhirnya mengundang lima harimau gigi pedang itu menuju Biara para Rahib Dhuba, karena tempat itu nyaman dari nyamuk ganas dan terlindungi dari lebatnya hujan.

Burung raksasa berjambul bak burung Raguda itu melihat Kaisiepo terheran-heran sebab sebelumnya yang sering kali dia lihat selalu memakai topeng yang berhidung panjang.

" Kau bukan si hidung panjang, yang menjebakku ke tempat ini siapa kau? " tanya burung raksasa itu.

" Namaku Kaisiepo dan aku lihat kau seperti sedang kesakitan? " jawab Kakek Kaisiepo sambil bertanya.

" Benar tubuhku basah kuyup karena hujan yang begitu lebat di negeri ini. Aku tak bisa menemukan tempat bernaung bagi tubuhku ini, " kicaunya.

" Lalu dari mana kau berasal Hai burung raksasa," tanya Kaisiepo.

" Rupanya kau belum memahami juga, aku bukan berasal darimana karena aku juga dari negeri ini hanya saja aku telah lama hidup di jaman sebelum jamanmu ini," terang burung raksasa itu.

" Entah bagaimana manusia dengan topeng hidung panjang itu bebas pulang pergi ke jamanku dan jaman ini? " lanjut burung raksasa itu.

Kaisiepo kini mulai mengerti bahwa ada pengguna batu bintang yang berkelana dengan waktu sesukanya.

Pantas saja dia tak mengenali kadal-kadal buas di hutan Suwar waktu itu.

Sekarang Kaisiepo hanya ingin membantu burung raksasa itu dari derita sakitnya, dia membutuhkan tempat penampungan air yang besar, daun kangkung, dan tapai ketela pohon dalam jumlah yang banyak, dia menukilnya di kulit kayu dengan detil sehingga jelas jika ada yang membacanya.

Kemudian dia gulung kecil kulit kayu itu. Dan dia selipkan di kaki burung merpati yang setia menemaninya.

" Sampaikan pesan ini pada Ratu Aduyugayi atau pada Dato' Lamaraeng agar dia mempersiapkan  yang aku pinta, mengerti? " pesannya pada si merpati tersebut.

Merpati itu pun mengangguk angguk.

" Dan juga aku akan segera menyusulmu nanti." Kaisiepo menerbangkan merpati itu untuk menuju istana Wasuwa.

Sementara itu di istana Luhamua, Putri Tihu, Mawinei, Jaka, Bahri dan Andiek sudah menyelesaikan sarapan pagi mereka, insiden kecil sebelumnya tak pernah mereka singgung-singgung tapi beberapa dayang-dayang muda yang centil dan genit selalu mencoba mencari perhatian pada Jaka dan Bahri.

Dayang-dayang itu tak bisa melupakan kejadian sebelumnya. Terkadang mereka mengerlingkan matanya pada Jaka atau Bahri saat kedua pemuda itu tanpa sengaja menoleh kepada mereka.

Mawinei yang peka akan situasi itu dibuat uring-uringan tak jelas dia sangat cemburu banyak dayang-dayang yang tidak menggubris perasaannya.

Dia tidak rela pemuda idamannya jatuh ke pelukan banyak dayang-dayang istana, raut mukanya cemberut mengingat kejadian itu kembali.

Bahri yang merasa bersalah juga hanya bisa diam, dia belum menceritakan hal tentang masalah di keluarganya pada Mawinei terutama tentang kakaknya yang bernama Burhan Masiak.

Denting senduk perak terakhir Andiek membuat suasana di meja makan dapur istana itu makin terasa senyap masing-masing benak mereka sibuk dengan kemauannya sendiri-sendiri.

Batin Mawinei : " Ayolah Tihu kita segera pergi dari sini dimana saja asal jauh dari para dayang-dayang mu yang semakin mendekati kekasihku." sambil memandang Tihu penuh harap.

Batin Tihu : " Aduh apa saja yang harus kubawa ya ke dalam noken ku, lulur lavender pengusir nyamuk, buku kecil harianku, pensil kayu bakar, sejumlah keping perak, ah apalagi ya? " Sambil melihat-lihat dan memeriksa isi tas nokennya.

Batin Jaka : " Mantra pengunci, mantra pelindung, mantra penyembuh, mantra percepatan, mantra pemerkuat, mantra.." Jaka mengingat-ingat semua yang diajarkan Sura padanya.

Batin Bahri : " Mawinei sepertinya marah padaku mukanya cemberut begitu dan tak mau menatapku, malah dayang-dayang dibelakangnya yang kecentilan hufftt, bagaimana ini... Mungkin baiknya aku memang ceritakan semuanya padanya nanti. "

Batin Andiek : " Aku sudah punya cara mengalahkan ular sebesar pohon Medang itu tapi bagaimana dengan buaya seukuran binatang yang bernama gajah itu? Apa itu binatang gajah ?"

Andiek bertanya-tanya dalam hatinya.

1
Rosy
injek² saja tuh makhluk reptil jahat itu!
Rosy
serasa danger dongeng /Facepalm/
Guns
tak tunggu ngintip malam pertamanya... 😝
Rosy: iya aku juga hihihihi
Tenth_Soldier: waduh
total 2 replies
Delita bae
saya mampir di sini💪👍🙏
🍟Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf
Jelek
Xiao Nian: Amoeba? Saya orang lain lah /Sweat/, kau ini salah ngira ... Tenangkan diri dulu kak, jangan sambil emosi pas nulis balasan komentar, sakit hati ane.

Punya dendam sama user yang namanya Amoeba, kah? Jangan nuduh saya tuyulnya /Facepalm/ (Akun ini adalah tuyul dari user ini @🍟Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf )/Sweat/, saya bukan dia /Sweat/.

Sedikit review dari saya.

Sebenarnya secara general novel kakak udah bagus kok, cuman narasinya terlalu berbelit-belit dan tidak on the point dengan cerita yang dibawakan.

Maaf dua jam lalu saya cuman komen "Jelek" karena saya kira kakak bisa langsung paham apa yang saya maksud /Pray/.

Padahal setiap orang kapasitasnya beda-beda /Facepalm/. Sekali lagi saya minta maaf ya.

Bila berkenan, bisakah kakak untuk mencabut blokir komentar akun utama saya itu? Saya berniat buat mengkritisi novel kakak yang lain /Pray/.
Tenth_Soldier: nah ketahuan kan amubanya sakit hati... punya akun bejibun cuma untuk ginian? dasar amuba! btw thanks... /Tongue/
total 2 replies
Rosy
Tamatin aja Bang TS...aku pinging baca Aster si buruk Rupa...aku suka cerita peri mungil Bang
Guns: jangan turutin dia terus bro... ingat point² yg aku sebut sebelumnya...
Tenth_Soldier: Sabar ya... Bang TS masih sibuk... /Joyful/
total 2 replies
Guns
Lanjutin Bro... Banyak yang masih misteri itu.. tak sebutin ya, perjanjian Nenek Kaayat sama Ratu Lily, Rahasia keabadian Dompu, tuh kota Gaib Janasaran sama kota Gaib Siggrin, itu adik Zeve kan si Zevi yang ada di novel perang Zodiak kan? dan satu lagi Thor aku pengen tahu malam pertama Sri Setyo Ningrum dan Suromenggolo.
Ayo Thor ini request aku pengen novel ini jangan di tamatin dulu
Tenth_Soldier: wah... ok bro... tadinya mau tak bikin sequelnya di novel pengguna Nerkhuzogh, tapi kayaknya memang harus diperjelas dulu si Nerkhuzogh nya ini, trims attensinya bro... ok aku lanjutin lagi deh
total 1 replies
Nitopeng
samurai showdown /Sneer/
Dwi Utomo
ok
Nitopeng
keren!
Nitopeng
waaa kayaknya bakalan hot ini
Nitopeng
gila!
Nitopeng
wuk wuk
Rosy
OK banget apalagi ada gambarnya
Rosy
Suromenggolo kurang gede badannya
Rosy
Garudaaaa!!!
Guns
nyummy
Guns
penempatan ilustrasinya kasih jarak Thor biar imbang
Guns
good night
Guns
kreatif, rumah pohonnya asyik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!