Gea gadis berusia 18thn yang tanpa sengaja bertemu dengan Steven seorang CEO sekaligus mafia kejam,gadis cupu itu mampu membuat sesuatu dalam diri mafia yang sudah lama tertidur akhirnya bangkit.
Berkali-kali dia berusaha lepas dari sang mafia,namun sayangnya dia sudah terjerat belenggu sang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellapsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Steven yang sedang berusaha menelpon Gea pun tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dengan keras. Bruk. Steven pun langsung kesal saat melihat Ricky masuk ke dalam kamarnya.
"Apa-apaan lo,"sungut Steven.
"Lo yang apa-apaan,"seru Ricky yang murka."Lo ngapain ngirim mayat ke Mansion gua hah? lo percaya kalau gue yang nyerang dan yang bakar gudang lo?!"sambungnya dengan penuh amarah karena Steven mencurigainya.
"Eh tol*l gue ngirim itu kalau agar yang berusaha adu domba kita mikirnya dia berhasil, padahal gue tahu itu bukan lo bang*at,"jelas Steven dengan penuh emosi karena Ricky tidak mengerti apa maksudnya.
Steven yang masuk ke ruang ganti untuk ganti baju.
"Urusan apa yang lebih penting dari kerjaan?"tanya Ricky dengan berteriak agar Steven mendengarnya.
"Ini menyangkut hidup dan mati gue jadi lu diem aja nggak usah komentar apapun," terang Steven saat keluar dari ruang ganti.
"Istri lu marah kan?"tebak Ricky membuat Steven menatap kearahnya.
"So tau Lo,"sungut Steven yang tidak mau mengakuinya.
"Mafia bucin Lo,"sindir Ricky yang menahan tawanya.
"Diem lu bang*at,"sungut Steven yang kemudian keluar dari kamar nya meninggalkan Ricky yang masih tertawa.
Dret dret
Ponsel Ricky bergetar membuat Ricky segera mengeluarkan ponselnya dari saku.dia yang melihat Siapa yang menelpon langsung mengangkatnya.
"Ya Halo sayang," sapa Ricky dengan lembut.
*Lagi di mana?" alana di seberang sana.
"Dimension Steven, ini mau pulang kok Tunggu sebentar ya sayang,"tutur Ricky."Love you,"sambungnya yang kemudian telepon pun ditutup oleh Alana. Setelah telepon ditutup pergi langsung segera keluar dari mention Steven untuk pulang.
***
Di rumah mama Lisa Gea sedang berada di dalam kamarnya. dia merebahkan dirinya di atas tempat tidur, setelah makan malam dia langsung kembali ke dalam kamar. karena merasa sepi tidak ada lizzy disampingnya dia pun mendengarkan musik menggunakan earphone.
Gea memejamkan matanya sambil mendengarkan musik. Ceklek. Suara pintu kamar dibuka namun Gea tidak mendengarnya. Derap langkah Steven mendekati Gea juga tak didengar oleh Gea karena earphone di telinganya.
Steven naik ke atas tempat tidur dan langsung memeluk Gea. Dia yang merasakan ada tangan kekar yang dengan posesif memeluk dirinya pun langsung membuka matanya.
"Om Steven,"gea terlihat terkejut dengan kedatangan Steven yang tiba-tiba.dia langsung mematikan musiknya dan melepaskan earphone-nya."kok Om udah pulang?"tanya Gea yang tidak mengerti kenapa Stefan pulang secepat itu.
"Kenapa nggak jawab teleponnya HAM?"bukannya menjawab pertanyaan Gea. Stefan malah bertanya balik ke Gea.
"Kan om yang nggak mau dengerin cerita Gea," jawab Gea dengan memajukan bibirnya.
"Kamu salah paham honay, Jangan marah ya aku yang salah. Aku minta maaf," ucap Steven dengan lembut sambil mengusap pipi Gea.
"Pekerjaan kamu udah selesai?"tanya Gea Yang penasaran.
"Besok aku harus ke sana lagi," jawab jujur Steven.
"Maaf ,"ucap Gea membuat Steven langsung menatap wajahnya.
"Maaf kenapa honey?"
"Aku merepotkan Om,apa nggak seharusnya Om Ceraikan aku saja.terus Om nikah sama wanita yang om cintai,"tutur Gea yang merasa memberikan ide cemerlang.
Namun Steven yang mendengarnya langsung mendengus kesal, dia menarik tubuh Gea ke dalam dekapannya."Om gimana ide aku?*tanya Gea dengan lugunya.
"Jangan bikin aku marah honey,"ucap Steven dengan suara yang berat menahan emosinya.Dia sangat tidak suka dengan perkataan Gea barusan.gea yang menyadari jika Steven marah pun menjadi terdiam.
Dia diam membisu di dalam pelukan Steven yang sangat posesif itu."om, Gea sesak nafas,"elu Gea saat Steven mendekapnya semakin erat.
"Maaf honey,"ucap Steven yang mengundurkan pelukannya.
Kruyuk kruyuk.terdengar perut Steven yang berbunyi membuat Gea mendongakkan kepalanya menatap wajah Steven.
"Om belum makan?"tanya Gea yang dijawab gelengan kepala oleh Steven."om makan dulu gih," tutur Gea yang menyuruh Steven untuk makan terlebih dahulu sebelum mereka tidur.
"Temani aku," ucap Steven yang bangkit dari tempat tidur.
"Honey,"Panggil Steven yang mau tak mau Gea pun ikut bangkit dari tempat tidurnya.
Dia digandeng oleh Steven untuk turun ke lantai 1.Stefan menggenggam tangannya sangat erat seperti tidak mau kehilangan.sampai di ruang makan keduanya langsung duduk.
"Kamu udah makan honay," tanya Steven.
"Udah tadi sama Mama," jawab Gea sambil mengambilkan nasi dan lauk untuk Steven.dia meletakkan piringnya di depan Steven. namun, Steven hanya diam melihat ke arah Gea,"Kenapa nggak di makan om?"tanya Gea saat Steven tetap saja terdiam.
"Suapin aku,"titah Steven yang ingin dimanja oleh Gea.
"Om kan punya tangan, Om bisa makan sendiri,"ucap Gea yang menolak untuk menyuapi Steven.
"Mau aku hukum di sini?"tanya Stefan dengan tatapan penuh artinya.
Gea yang tahu persis hukuman apa yang Steven maksudnya lebih memilih menyuapi steven daripada menerima hukuman di sini.Steven tersenyum kecil karena dirinya merasa menang dari Gea. Gea mengarahkan sendok ke dalam mulut Steven.
Steven pun dengan senang hati membuka mulutnya.Gea menyuapi Steven sampai makanan di piring Steven tak tersisa.gea pun mengambil tisu untuk mengelap bibir Steven.
"Terima kasih honay,"ucap Steven Yang menggesekkan hidungnya dengan hidung Gea.
"Sama-sama," jawab Gea.
"Ya udah ayo, tidur Om. besok Om harus kerja lagi kan,"ajak Gea yang mulai Perhatian Kepada Steven.
"Kalau kamu yang menyuruhku maka aku akan langsung tidur,"ujar Steven yang bangkit dari duduknya keduanya berjalan kembali ke kamar mereka.
Sampai di kamar Gea masuk ke ruang ganti untuk mengambil baju tidurnya.dia Lalu membawanya masuk ke dalam kamar mandi.saat keluar dari kamar mandi Gea memakai setelan baju tidur celana pendek dan kaos pendek.
"Honey, kamu kenapa nggak pernah pakai lingerie yang aku belikan?"tanya Steven saat Gea keluar dari kamar mandi,"
"Nggak mau, itu sama aja Gea nggak pakai baju."jawab Gea yang merasa malu jika harus memakai pakaian seperti itu.
"Sekali saja," ujar Steven memohon.
"Nggak mau Om," Ucap Gea yang kembali menolak dengan menunjukkan mata kucingnya.
"Baiklah," jawab Steven yang terlihat lesu dia Lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Gea langsung naik ke atas tempat tidur dan menutup dirinya menggunakan selimut.Tak lama kemudian Steven pun keluar dari kamar mandi dan naik ke atas tempat tidur. Tanpa berbicara lagi Steven langsung memejamkan matanya. Hal itu membuat Gea merasa gelisah, karena biasanya Steven selalu memeluk dirinya dan mengucapkan kata-kata manis sebelum tidur.
Gea pun berbalik ke arah Steven dan terlihat Steven yang sudah memejamkan matanya."om,"Panggil Gea.
"Iya"jawab Steven yang masih memejamkan matanya.
"Oh marah sama Gea ya?"tanya Gea yang terlihat khawatir,dia pun tidak mengerti kenapa ingin dipeluk oleh Steven padahal biasanya dia malas jika Steven terus memeluknya dengan posesif.
"Nggak," singkat Steven.Yang masih memejamkan matanya. Melihat respon Steven yang dingin membuat Gea pun tidak lagi bertanya.Dia hanya diam memandang Steven yang tetap memejamkan matanya.
"Bukannya kamu nggak suka ya kalau aku peluk,"ujar Steven tiba-tiba membuat Gea langsung berbalik membelakanginya.
Saat Gea sudah berbalik Steven baru membuka matanya.senyum kecil terlihat di wajah Steven. Steven pun langsung menarik tubuh dia ke dalam pelukannya.
"Good night honey,"ucap Steven yang kemudian mencium leher Gea. Steven dengan posesifnya memeluk erat tubuh Gea yang kecil itu.
"Kamu marah honai?"tanya Steven saat dia masih terlihat cemberut.
"Nggak "jawab singkat Gea membuat Steven terkekeh.Steven kemudian membelikan tubuh Gea agar menghadap ke arahnya.namun, Gea memalingkan wajahnya tak mau menatap wajah Steven.
"I love you honey,"ucap Steven tiba-tiba membuat Gea terkejut.ketua pipinya langsung terlihat memerah dan matanya tak berani menatap mata Steven.
"Kamu nggak mau membalasnya honay,"tanya Steven mengangkat baku Gea agar tidak lagi menunduk.
Mata Gea bertatapan dengan mata Steven yang menatapnya sangat lembut.hal itu mampu membuat Gea salah tingkah.dia langsung menyembunyikan wajahnya di dada Steven.
"Hoam Gea ngantuk," ucap Gea yang pura-pura menguap Steven pun tersenyum melihat tingkah istrinya itu.
"Tidurlah honay," ucap Steven sambil mencium lembut Puncak kepala Gea. Tak lama kemudian Gea pun tidur dengan nyenyak nya di dalam pelukan Steven.
Sedangkan Stefan belum bisa tertidur,dia masih menatap wajah wanita yang dia cintai itu.gadis kecil yang dipaksa untuk menikah dengannya tanpa ada rasa cinta.mungkin hanya Obsesi yang dia miliki dulu,namun sekarang Gadis itu mampu membuat Steven jatuh cinta padanya.
Steven mengusap lembut pipi Gea Dia kemudian tersenyum kecil melihat Gea yang merapatkan tubuhnya mencari kenyamanan dalam tubuh Steven.setelah puas memandangi wajah Gea yang sudah tertidur, Akhirnya dia pun ikut tertidur.
***
Pagi ini Gea terbangun terlihat tangan kekar yang masih dengan posisinya memeluk tubuh Gea. Gea pun dengan pelan mencoba menyingkirkan tangan di Steven yang memeluk dirinya. Namun, hal itu mampu membuat Steven terbangun dan dia malah mengeratkan pelukannya.
"Om udah pagi,"ujar Gea.yang hendak melepaskan diri dari pelukan Steven.
"Sebentar Lagi Honay,"ujar Steven dengan suara seraknya.
"Om katanya mau pergi lagi nanti kesiangan loh," tutur Gea mengingatkan.
"Justru itu, Karena aku mau pergi lagi jadi aku harus mengisi energi dulu,"ujar Steven memberi alasan.
Gea pun terdiam membiarkan Steven memeluk dirinya "sejak kapan Om tidur memakai baju lengan panjang?"tanya Gea yang baru menyadari jika Stefan sejak tadi malam memakai kaos lengan panjang.
"Kenapa? kamu mau aku telanjang dada seperti biasanya,"tanya Steven dengan cepat membalikkan tubuh Gea agar menghadap ke arahnya.
"Ah enggak," jawab Gea dengan cepat.
"Kalau iya juga nggak apa-apa, biar aku lepas sekalian kita melakukan olahraga pagi,"ucap Steven dengan mata berbinar.
Ghea seketika langsung memberi jarak diantara mereka hal itu Sontang membuat Steven terkekeh.
"Udah ah Gea mau mandi duluan," ujar Gea dengan cepat bangkit dari tempat tidur.
"Kita mandi bareng honay," ujar Steven menggoda Gea. Gea langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi dan segera menutup pintunya sebelum Stefan menyusul dirinya.
Steven pun terkekeh melihat tingkah istrinya itu. Padahal dan Steven barusan hanyalah bercanda. Karena dia tidak mungkin melepas bajunya.Steven tidak mau Gea melihat tangannya yang masih diperban itu.
Steven tetap duduk di atas tempat tidur sambil menunggu Gea selesai mandi.selalu gitar 20 menit kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe.
"Om mandi gih, airnya udah Gea siapin."ujar Gea sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Iya honai Makasih ya,"ucap Steven yang bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju ke kamar mandi.
Gea masuk ke dalam ruang ganti Dia memakai hotpants dan kaos oversize ,Setelah dia selesai belum terlihat Steven yang keluar dari kamar mandi."Om Gea ke bawah duluan ya," ujar Gea yang berpamitan agar Steven tidak mencarinya nanti.
"Iya honey,"jawab Steven dari dalam kamar mandi.
Gea pun melangkah keluar dari kamar menuju ke dapur untuk membantu Mama Lisa memasak. Beberapa saat Setelah Gea keluar.Steven pun membuka pintunya.dia sengaja menunggu Gea turun duluan karena dia tadi lupa tidak membawa pakaiannya ke dalam kamar mandi.
Setelah dirasa aman Steven pun keluar dari kamar mandi dan langsung masuk ke ruang ganti. Steven buru-buru mengenakan pakaiannya karena dia takut tiba-tiba Gea masuk ke sana.
Setelah selesai, Steven pun berjalan keluar dari kamar untuk menghampiri Gea.dia tahu jika Gea pasti di dapur dia pun langsung menuju ke dapur.terlihat mamanya yang keluar dari dapur membawa makanan untuk dia letakkan di atas meja makan.
"Pagi ma"sapa Steven.
"Pagi stev, Kamu kapan pulang?"tanya Mama Lisa yang terkejut lihat Steven berada di rumah.
"Tadi malam mah setelah sarapan Nanti berangkat lagi," Terang Steven.
"Nggak tahan banget jauh dari Gea,"goda mamanya membuat Steven menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Lisa pun kembali meneruskan langkahnya menuju ke ruang makan.sedangkan Steven masuk ke dapur di sana terlihat Gea yang sedang menggoreng telur.Steven langsung mendekati Gea dan mengisyaratkan untuk Mbok Inem keluar dari sana.
Setelah Mbok Inam keluar Steven langsung memeluk Gea dari belakang membuat Gea terkejut "Astaga Om, kaget,"ucap yang terkejut.
"Maaf honey,"ucap Steven yang merasa bersalah dia Lalu mencium pipi Gea.
"Om ada Mbak Inem,"bisik Gea.
"Nggak ada dia udah pergi," ujar Steven membuat dia menoleh mencari keberadaan box Inem yang ternyata memang sudah pergi.
"Om jangan kayak gitu dia susah ini,"
"Lebih suka tinggal di sini apa di rumah kita?" tanya Steven tiba-tiba.
"Di sini," jawab Gea dengan jujur.
"Kenapa?"tanya Steven penasaran.
"Gea lebih suka masakan yang sederhana seperti ini,dan Gea suka saat Gea bisa leluasa masak di dapur." jelas Gea.
Dan memang Jika di rumah Steven akan lebih posesif kepada Gea.dari makanan sampai pergerakan dia semua diatur oleh Steven. Namun,jika di sini mama Lisa lebih membebaskan Gea untuk berbuat Sesuka Gea.
"Aku nggak ngerti dengan mama dan kamu honay, Kenapa lebih suka masak sendiri padahal aku bisa sediakan maid untuk mengurus semuanya,"terang Steven.
"Jika semuanya dilarang maka sama aja aku hidup seperti di penjara,"ujar Gea membuat Steven terdiam,"udah ayo kita ke meja makan, Mama pasti sudah nungguin kita ,"ajak Gea yang selesai menggoreng telurnya.
Steven pun mengambil alih piring di tangan gear dan membawanya ke ruang makan.
I LOVE YOU untuk penulis Cerita ini,semoga suaminya cepat kaya