NovelToon NovelToon
SISTEM : GAME PENGHASIL UANG

SISTEM : GAME PENGHASIL UANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Kaya Raya
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: slamet sahid

Dimas, seorang Mahasiswa miskin yang kuliah di kota semi modern secara tidak sengaja terpilih oleh sistem game penghasil uang. sejak saat itu Dimas mulai mendapat misi harian
misi khusus
misi kejutan
yang memberikan Dimas reward uang IDR yang melimpah saat misi terselesaikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon slamet sahid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesepakatan Keluarga Sanjaya

Siang itu, udara di desa Wanagari terasa sejuk setelah hujan deras yang turun sejak Subuh sampai jam 6 WIB pagi tadi. Di teras rumah kayu peninggalan almarhum Bapak Kaeran Sanjaya, Ibu Ngatmi, Pak Mukhlis dan isterinya, Pak Mukson dan istrinya, serta Dimas, anak sulung Pak Mukson, duduk melingkar di atas tikar pandan yang sudah mulai kusam tetapi masih utuh dan berbau wangi sehabis di cuci.

Di hadapan mereka tersaji teh panas dan singkong goreng, namun suasana sedikit tegang karena topik pembicaraan yang akan mereka bahas sangatlah serius.

Ibu Ngatmi, perempuan paruh baya yang sekaligus sebagai tuan rumah dan Kakak tertua dari tiga bersaudara generasi kedua keluarga Sanjaya mulai mempersilahkan kedua Saudaranya dan isteri mereka untuk sembari menikmati snack khas pedesaan tersebut, mengawali percakapan dengan lemah lembut namun tegas.

"Saudara-Saudari sekalian, kalian semua tahu bahwa rumah dan tanah ini adalah warisan dari Almarhum Bapak yang kita cintai bersama.

Beliau selalu berpesan agar kita menjaga harta ini dengan sebaik-baiknya dan jangan sampai terjadi perselisihan kecil karenanya.

Tapi, sekarang saatnya kita memutuskan bagaimana sebaiknya kita mengelola harta warisan ini, apalagi setelah kalian semua punya kehidupan masing-masing.

”Pak Mukhlis, anak sulung dari keluarga Sanjaya, mengangguk pelan.

“Iya, Mbak yu. Rumah dan tanah ini memang besar dan luas, tapi merawatnya tentu juga tidak mudah. Apalagi, rumah ini sudah mulai rapuh di beberapa bagian. Kalau kita tidak sepakat soal pengelolaan atau bagaimana solusi ternaik, bisa-bisa rumah ini malah rusak dan tidak terurus nantinya.

”Isteri Pak Mukhlis, Bu Marni, yang duduk di samping suaminya, menambahkan, “Saya setuju, Mas Mukhlis. Atau Mungkin kita bisa mempertimbangkan untuk menjual saja rumah dan tanah warisan Bapak ini, Dengan begitu, kita malah tidak usah repot-repot lagi memikirkan bagaimana merawat rumah ini."

Namun, ucapan Bu Marni disambut dengan kerutan di dahi Dimas..

“Menjual tanah? Itu sebenarnya sama saja kita mengkhianati amanah Kakek, Bulik. Ibu selalu bilang kalau tanah ini harus tetap utuh, jangan sampai dijual kepada orang luar, Tapi ya situasi dan kondisi sepertinya memaksa seperti itu ya sudah sih.”

Istri Pak Mukson, Bu Endang, yang dikenal dengan mulut tajamnya, mulai gatal ingin terlibat dan menyahut dengan nada sinis, “Kalau begitu,Kalau tidakkita jual, siapa yang mau urus rumah ini, Mas? Kamu? Kita semua tahu kalau hidup kalian sendiri sudah cukup susah. Mengurus rumah tua ini hanya akan menambah beban bagi kalian saja dan secara tidak langsung juga merupakan beban bagi kami.”

Pak Mukhlis mencoba menengahi, “Kita tidak perlu buru-buru mengambil keputusan. Mari kita pertimbangkan semua pilihan yang ada dulu, Baik buruknya secara bersama. Kalau kita tidak ingin menjual tanah, bagaimana kalau kita menyewakan rumah ini saja? Uang sewanya bisa kita gunakan untuk perawatan dan pembagian keuntungan bisa kita bicarakan lebih lanjut.”

Dimas yang sesaat tadi diam mendengarkan, akhirnya angkat bicara lagi. “Bapak, Ibu, Om, Tante, tidak perlu kita saling curiga dan retak hubungan persaudaraan hanya gara - gara berbeda pendapat bukan?, Begini saja : Ibu ,Paman dan Tante rembugan bersama dulu, kalau rumah dan tanah ini memang keputusannya di jual, kebetulan ada teman saya yang sempat meminta bantuan saya untuk mencari tanah di daerah pedesaan. Dan saya rasa,rumah dan tanah warisan Kakek ini cocok. Lagipula temen saya itu berencana membangun 'Home Stay' atau tempat penginapan begitu. Desa Wanagari kan sering dikunjungi wisatawan karena keindahan alamnya.

Dengan begitu, rumah dan tanah ini bisa menjadi maskot desa kita, dan kita ataupun warga desa juga bisa mendapatkan penghasilan dari rencana pembangunan Home stay tersebut.”

Bu Ngatmi tersenyum tipis mendengar usulan putranya.

“Apa yang dikatakan Dimas masuk akal. Desa ini memang sering didatangi orang luar yang mencari ketenangan. Rumah dan tanah ini memang lebih dari cukup untuk di rombak menjadi sebuah 'home stay' ataupun penginapan yang nyaman buat mereka, dan juga jadi sumber rezeki untuk kita dan warga desa semua.”

Pak Mukhlis tampak berpikir keras. “ Tapi kalau memang kita menjual rumah ini, Nanti Mbakyu Ngatmi mau pindah kemana? Mbakyu harus mempertimbangkan apakah ada warga yang menjual sebagian tanahnya didesa ini dulu, Karena kalau pindah ke kota apa Mbakyu sanggup menanggungnya?.”

Bu Endang menimpali dengan nada meremehkan, “Ah, kalau hanya ide tanpa memikirkan kelanjutannya, itu sama saja mimpi di siang bolong. Kemana kalian nanti kalau belum dapat rumah baru untuk tempat tinggal coba? lagian bukankah adikmu Danil juga sebentar lagi lulus SMP, Apa tidak makan biaya kalau harus pindah sekolah?" Saya usul,rumah yang Mbak Ngatmi tempati ini tetep jadi hakim kalian yang di ambil dari jumlah pembagian secara keseluruhan. Jadi ya, tetep tanah ini kita jual saja,kecuali yang diatasnya berdiri rumah ini.”

Pak Mukson menatap istrinya dengan tajam, “ndang, jangan bicara seperti itu. Semua ide patut dipertimbangkan. Bukan berarti kita langsung menolak tanpa berpikir lebih jauh.”

Dimas mencoba menenangkan suasana, “ Maaf,Tidak harus Tante ikut memikirkan akan kemana nanti keluarga kami setelah warisan ini terjual bukan?, Kemanapun kami,itu urusan kami."

”Ibu Ngatmi menghela napas panjang, merasa senang melihat putranya berpikir dewasa.

“Mungkin kita bisa memulai dari situ, Adik-adikku,. Mari Kita bicarakan harga yang akan kita minta lebih lanjut dulu, setelah itu biar Dimas menghubungi temannya, untuk menawarkan rumah dan tanah ini sesuai harga yang kita sepakati. Dan nantinya, Sesuai Hukum sesuai Agama yang kita imani yakni Islam, Maka anak Lelaki berhak mendapatkan bagian dua kali lebih banyak dari anak perempuan.. Yang penting kita jalankan itu agar Berkah Barokah, kita harus tetap menjaga amanah Bapak kita. Jangan sampai rumah iman hancur begitu saja karena kita tidak bisa sepakat.

”Percakapan pun berlanjut dengan pembahasan lebih mendetail tentang rencana harga yang akan di tawarkan dengan batas jual nantinya bila terjadi penawaran dari pihak pembeli. Akhirnya, diambil rumah dan tanah akan di tawarkan sesuai harga pasaran saat ini yakni 350.000.000 IDR bersih dan kontan, jadi biaya Notaris dll akan di bebankan ke pihak Pembeli.

setidaknya keluarga besar Sanjaya mulai menemukan jalan untuk menjaga Keutuhan dan Kerukunan persaudaraan mereka, sekaligus merajut kembali kebersamaan mereka yang sempat merenggang karena terpisah jarak meskipun ada teknologi ponsel untuk memudahkan mereka bersilaturahmi.

1
Max Dillon
mc bodoh, sudah senang sikit ibu yang susah dilupakan
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih udah mampir. Maaf tidak ada maksud begitu Bang .
total 1 replies
Alfathir Paulina
kok ceritanya ganti jd mistis🤔🤔
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: kalau ini saya sengaja menghadirkan musuh utama pertama yang berbau mistis di daerah saya. 😅 Pokoknya Mohon Maaf jika masih sangat banyak kekurangan. terimakasih hadirnya.
total 1 replies
Alfathir Paulina
kenapa jd cerita masa lalu🤦‍♀️🤦‍♀️
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Terimakasih hadirnya. Mohon maaf tahap belajar, sebenarnya itu hanya kilas balik (agak panjang sih 😅)
total 1 replies
argha putera
mending stop bawa agama bro novel ginian.
argha putera
bawa2 agama lagi novel genre ginian. hadehhh
argha putera
tks gk lanjut baca. novel sampah juga ternyata.
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih sudah mampir,
total 1 replies
argha putera
ini novel mcnya siapa ya? kok malah sibuk nulisin percakapan pemeran pembantu?
argha putera
panel sistem kebanyakan. hadehh di buat sederhana aja kali. jd males liat novel sistem yg panel profilenya sengaja dibuat banyak cm demi nutup target kata.
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih masukannya
total 1 replies
Hana
lanjut
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Terimakasih hadirnya.
total 1 replies
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
.
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
Nino Ndut
ijin nanya thor, pas mc dpt 1jt tuh dia ngapain ke rumah ibu kos klo g bayar kos..lah ini blom bayar malah kabur pas bu rt ngomong kek gitu..knp g lempar aj ke mukanya atau mc bisa mulai cari kosan lain..
argha putera: lebay. alibi sangking ting-tingnya. ada lagi aja novel mc banci
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Maaf, saking 'ting-tingnya' Dimas saat itu Kawan. Terimakasih sudah sudi berkomentar.
total 2 replies
Danang Romadhon
upp
Kafa Dayu
crazy up tor yg banyak 👌👌👌👌👌👌👌
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Mohon Maaf, sebenarnya ide ada, tapi masih dikepala Kawan, jadi terpaksa di tuang satu persatu. terimakasih sudah hadir Komen.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!