NovelToon NovelToon
Benih Sang CEO Arogan

Benih Sang CEO Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: MY. OH HA LU

Cerita Dewasa!!!

***

Elkan, duduk bersilang kaki sambil bersedekap tangan. Matanya yang tajam menyoroti tubuh Alsa dari atas sampai ke bawah.

"Aku sangat puas dengan pelayanan yang kau berikan, maka dari itu, tinggallah di sini dan menjadi simpanan ku. Jangan risau, aku akan membayarmu berapa pun yang kau mau." Ujar Elkan penuh keangkuhan.

"Jangan harap! Aku tak sudi lagi berurusan dengan b*jing*n sepertimu. Cukup bayar saja yang semalam, setelah itu jangan lagi berhubungan denganku, anggap saja kita tak pernah saling mengenal."

"Hahaha!."

Elkan, suara tawa Elkan terdengar menggelegar. "Tak sudi berhubungan dengan orang sepertiku?." Tanyanya memastikan.

"Ingat, di kandungan-mu ada benihku, anakku! Mana mungkin kau tak akan berurusan lagi denganku?."

***

Jangan lupa ikuti akun:
Instragram:OH HA LU
Tiktok:OH HA LU
FB: OH HA LU
♥️♥️♥️♥️♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MY. OH HA LU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita Lakukan Lagi

Dua hari kemudian..

Hari ini, Alsa sudah di perbolehkan untuk pulang, tapi Dokter masih menyarankan untuk rutin cek kandungannya.

"Sudah lengkap semuanya, Sa?." Tanya Meldi.

"Kayaknya susah semuanya deh, Mel."

"Ya sudah.. Ayo kita keluar sekarang!."

Alsa mengangguk, lalu mengikuti langkah Meldi dari belakang. Alsa tersenyum bahagia, akhirnya malam ini ia bisa tidur di ranjang empuknya lagi.

Selang beberapa saat kemudian, Meldi dan Alsa telah sampai di parkiran. Namun ketika Meldi hendak mencari kunci mobilnya, dia baru sadar kalo kunci mobilnya masih ketinggalan di ruang inap Alsa.

"Astaga! Gue lupa kalo kuncinya masih di dalam!." Ujar Meldi sambil menepuk jidatnya sendiri.

"Kok bisa? Emangnya tidak kamu taruh dalam tas?." Tanya Alsa.

"Sudah, tapi aku keluarin lagi saat mencarikan mu lipstick."

Alsa meringis malu. Di balik drama kunci ketinggalan ini, ada juga salahnya.

"Yah.. terpaksa harus jalan lagi, dong!." Keluh Meldi seraya memandang pintu rumah sakit yang jaraknya lumayan jauh, apalagi mobilnya terparkir di bagian paling ujung.

"Ya, mau gimana lagi. Mau tidak mau, kamu harus mengambilnya." Ringis Alsa.

Ck!.. Meldi berdecak kesal. Ada-ada saja emang!.

"Ya sudah, kalo gitu, kamu tunggu di sini dulu, ya? Aku mau mengambil kuncinya sebentar."

"Iya!."

Meldi menaruh barang-barang milik Alsa di lantai, lalu kemudian kembali masuk ke dalam rumah sakit.

Belum lama sejak kepergian Meldi, tiba-tiba ada sebuah mobil berwana hitam yang berhenti di hadapan Alsa.

"Hey.. ketemu lagi!." Sapa orang yang berada di dalam mobil tersebut.

Alsa mengerutkan dahinya. Dia tidak melihat wajah laki-laki itu dengan jelas karena pencahayaan di area parkir ini kurang terang.

"Maaf, anda siapa, ya?." Tanya Alsa.

"Hahaha!."

Bukannya menjawab, orang tersebut malah tertawa ngakak. "Kau lupa padaku?." Tanyanya.

Alsa mengangguk. "Saya tidak kenal dengan anda!."

"Padahal kita sudah pernah sedekat nadi, loh!." Ujar laki-laki itu.

"Dasar gila!."

Secara refleks, Alsa mundur agak menjauh dari laki-laki itu. Lama-lama dia jadi merasa takut saat menghadapi orang aneh itu.

Ceklek!

Laki-laki yang bernama Elkan itu bergegas turun dari mobil, lalu mendekati Alsa dengan jalan yang tak seimbang. Bisa di pastikan kalo orang itu dalam pengaruh minuman alkohol.

"Kamu?!." Pekik Alsa kaget.

Setelah melihat wajah laki-laki itu dengan jelas, Alsa baru sadar kalo orang itu adalah kekasih dari seorang wanita yang pernah dia temui beberapa hari yang lalu.

"Mau apa kamu?."

Alsa mulai waspada ketika merasakan ada sinyal-sinyal berbahaya.

"Aku mau kamu lagi!." Jawab Elkan tersenyum menyeringai.

"Aku lagi? Apa maksudmu?."

Alsa perlahan-lahan melangkah mundur ketika Elkan semakin dekat dengannya.

Suasana di area parkir saat ini sedang sepi. Ingin lari pun tak bisa, karena dia takut terjadi apa-apa terhadap kandungnya. Jadi, dia hanya bisa menghindar sembari menunggu Meldi datang.

"Apa kau tidak kangen dengan dekapan ku?." Tanya Elkan menggoda.

"Jangan ngelantur, ya? Kalo sedang mabuk sebaiknya jangan berkeliaran di tempat umum. Pulang sana!." Teriak Alsa.

Bukan tanpa alasan, Alsa berbicara dengan nada tinggi, dia berharap ada yang mendengar suaranya dan kemudian datang menolongnya.

"Mendekat lah, Sayang.. Mari kita ulangi lagi."

"Dasar gila, enggak waras!."

"Jangan banyak drama. Mari berc*nt* lagi denganku."

Deg!

Jantung Alsa berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Apa yang laki-laki itu maksud? Apakah jangan-jangan, laki-laki itulah yang menghamilinya?.

Sebisa mungkin, Alsa mencoba mengatur ekspresi wajahnya. Dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan laki-laki itu. Dia ingin membuktikan kalo dirinya adalah wanita tangguh yang tidak mudah di tindas.

"Menjauhlah dariku, kalo tidak, aku akan berteriak sekeras mungkin, biar orang-orang datang memukuli mu." Ancamnya.

Bukannya takut atau menjauh, Elkan malah semakin melebarkan langkahnya, sehingga berhasil menahan pergelangan tangan Alsa.

"Aaa... Lepasin! Tolong!."

Alsa berteriak meminta tolong, tapi sayangnya tidak ada satu orang pun yang datang menolongnya.

"Jangan naif. Lebih baik ikutlah denganku!."

"Jangan sembarangan menyentuhku!." Teriak Alsa sambil mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman laki-laki itu.

"Berteriak lah sampai urat mu putus, yang penting sekarang ikutlah denganku!."

"Enggak mau! Aaaa... Lepas!."

Tanpa memperdulikan pemberontakan Alsa, Elkan langsung membopong tubuh mungil itu ke arah mobilnya.

"B*jing*n! Lepaskan aku!."

Alsa terus memukuli dan mengigit tubuh Elkan membabi buta, tapi tidak ada pengaruhnya sama sekali.

Bruk!

Tubuh Alsa di hempaskan begitu saja di atas jok mobil.

Ketika Alsa hendak membuka pintu, Elkan telah gesit mengunci semua pintu dan jendela mobil, sehingga Alsa sudah tak dapat berkutik apa-apa lagi.

"Dasar b*jing*n! Lepasin aku enggak?!." Teriak Alsa dengan derai air mata yang terus mengalir.

Baru saja dia merasakan senang karena akan pulang ke apartemennya, tapi malah si brengsek sialan ini membawanya kabur.

Karena geram dengan tingkah Alsa yang tidak bisa tenang, akhirnya Elkan mengancamnya dengan menodongkan sebuah p*s*u kecil.

"Jika masih ingin hidup, maka diam dan tenanglah. Jangan banyak memberontak!."

Alsa langsung diam tak bergeming. Laki-laki itu sedang dalam pengaruh alkohol, jadi bisa saja dia tega mengh*bis* nyawanya.

"Good!."

Elkan tersenyum smirk saat melihat kepatuhan Alsa. Tanpa membuang-buang waktu lebih lama lagi, mobil yang mereka tumpangi pun melesat meninggalkan area parkir rumah sakit dengan kecepatan di atas rata-rata.

Di tengah perjalanan, Alsa hanya bisa menangis dalam diam sambil terus berdoa, semoga ada keajaiban yang bisa menyelamatkannya dari laki-laki b*jing*n itu.

"Ya Allah.. begini banget nasibku." Batin Alsa nelangsa.

Beberapa saat kemudian, akhirnya mobil mereka telah sampai di sebuah apartemen. Kalo di lihat-lihat dari segi bangunannya, apartemen ini milik orang-orang kaya.

"Cepat keluar!."

Dengan patuh, Alsa pun keluar dari mobil tersebut, lalu mengikuti langkah Elkan dari belakang. Mata Alsa melirik ke arah sekitar, tapi sepi sekali.

Sesampainya di depan lift, Elkan mendorong punggung Alsa agar posisi wanita itu berada di depannya.

Alsa menggigit ujung kukunya sendiri, sambil berpikir keras cara kabur dari Elkan.

Ting!

Suara pintu lift yang terbuka membuat fokus Alsa kembali pecah. Neraka semakin terlihat nyata di hadapannya.

Ellan menggandeng erat lengan Alsa, lalu membawanya masuk ke dalam lift. Tidak ada orang lain lagi, selain mereka berdua.

"Buat gue melayang, maka aku akan memberikan bayaran yang setimpal untukmu." Bisik Elkan seraya memeluk tubuh mungil Alsa.

"Aku bukan wanita bayaran." Cicit Alsa.

"Terserah! Bagiku, kamu adalah wanita bayaran."

Sakit? Tentu saja hati Alsa sakit sekali. Dia merasa tidak punya harga diri. Sebegitu menjijikkan 'kah dirinya di mata laki-laki itu?.

Tak lama kemudian, akhirnya pintu lift telah terbuka. Alsa bisa tersenyum lega ketika melihat ada dua orang laki-laki yang sedang menunggu di depan pintu lift.

"Selamat malam, Tuan!."

Seketika saja senyum Alsa langsung memudar. Ternyata dua laki-laki tersebut kenal Elkan, padahal tadi niatnya ingin minta tolong padanya.

Menyadari perubahan raut wajah Alsa, Elkan kembali berbisik padanya.

"Jangan harap bisa pergi dariku, sebelum kau memuaskan semua hasratku, Sayang!."

1
Mapia nopel
Jangan buat alsa pergi, 😭
AResha
sekrng aza di usir nnti klo anaknya dah lahir dan dewasa di akui dasar orng tua egois
OH HA LU: Enggak pernah muncul, sekali muncul bikin gedek tu orang tua 😭
total 1 replies
Martina Nopasari
sangat bagus dan mennatang
Mapia nopel
Kasih Alsa hidup bahagia dong tor
OH HA LU
Jangan lupa like, vote, follow dan di komen-komen, ya, Akak ☺️
OH HA LU
Lanjut lagi kalo udah rame 😁
Fany Astuti
cerita nya bagus
Murnia Nia
lanjut lagi ya thor ceritanya bagus
OH HA LU: Siap, Akak 🥰
total 1 replies
Mapia nopel
Kurang hot tor🤭
OH HA LU
Sudah 20 Bab, tapi masih sepi aja 🥲
BTW.. ceritanya di lanjut lagi kalo sudah ramai 🤧
Melia Andari: kak sama, aku lebih sepi dari kamu 😅
apa aku berenti up juga ya 😄
Mapia nopel: Lanjut tor
total 2 replies
W Wulan Whuolant
♥️♥️♥️♥️♥️
Mapia nopel
Awal yang bagus semoga sampai akhir tetap bagus👍
Mapia nopel
Ceritanya bagus dan menarik. Alur cerita beda dari cerita yang lain 😍😍😍
OH HA LU
Selamat membaca, semoga kalian suka dengan cerita saya. Maaf jika ada typo atau kesalahan kata 🙏
Btw.. tolong bantu like dan komen, ya Kakak.. biar aku lebih semangat menulisnya ☺️
Mapia nopel
Lanjut!
OH HA LU: Siap, Akak 🥰
total 1 replies
Maito
Thor, please jangan berhenti nulis cerita kayak gini
OH HA LU: Makanya di kasih semangat terus dong 🤭
total 1 replies
mmmmdm
Buat gak bisa berhenti baca!
OH HA LU: Terimakasih sudah berkenan baca, Akak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!