NovelToon NovelToon
Guru Galak Ternyata Jodoh Ku!

Guru Galak Ternyata Jodoh Ku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yani_AZM

"Penting kah pak?" Tanya Hana dengan suara yang datar, berusaha biasa saja.

Pak Arman menganggukkan kepala.
"Sebentar saja, saya mohon" lirihnya.

Hana yang tanpa respon dianggap Arman menyetujui permohonan nya.

Arman dengan sigap menunjuk sebuah meja panjang yang terletak persis di samping pintu keluar kafe.
"Disini ya..." Ucap nya.

Hana mengangguk dan kembali duduk meletakkan tas ranselnya.

Sebelum duduk, Pak Arman terlihat seperti memberi kode kepada pelayan di dalam, seperti nya sedang memesan sesuatu.

Mereka duduk berdampingan menghadap jendela.

"Jadi gini Hana.. saya ingin kamu menjadi istri saya.." ucap pak Arman tanpa basa-basi sedikit pun.

"Apa! Istri?" Dengan suara yang agak keras melengking, Hana di buatnya kaget bukan kepalang.

Suaranya membuat orang - orang di sekelilingnya menoleh ke arah mereka.

"Iyaa istri" kata Arman kembali mengulang kata istri dengan lembut sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yani_AZM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33. Ternyata Mami Manda Tau Sifat Hana.

Arman mengikuti langkah kaki Hana keluar rumah.

Hana terus berjalan, ke arah parkiran mobil.

"Sayang.. Jauh sekali ngobrol nya" panggil Arman dari arah belakang.

Hana terus saja berjalan agak jauh tanpa menggubris Arman di belakang, dan menoleh setelah berhenti tepat di samping mobil Arman yang terparkir.

Setidak nya percakapan mereka tidak terdengar ke dalam ruang tamu.

Mata Hana membesar menatap lurus ke arah Arman, tangannya di lipat di depan dada.

"Heh! Kamu apa - apan si ngga ngabarin aku! Aku kelabakan loh tadi! Kamu kan tau di rumah sejak kemarin banyak tamu!" kata Hana menggerutu.

"Hmmm maaf ya, kalau aku kabarin akan bawa mami dan papi, aku takut kamu kabur duluan lalu ngga ada dirumah.." ucap Arman.

Hana membuka mata nya makin lebar.

"Kabur kemana?! bapak ku saja baru sembuh masa aku mau bertingkah!" ucap Hana sinis.

"Lalu.. Kalau bapak sehat, apakah kamu akan bertingkah?" tanya Arman balik.

"Ya bukan begitu.. Maksud ku.. Lain kali kabarin dulu lah.. Kita dirumah kan bisa siap - siap.." kata Hana lagi.

"Tidak perlu ada yang di siap kan Han, Kedua orang tua ku tidak pernah memandang hal di luar kendali mereka.. Aku tau bagaimana orang tua ku.. Bukti nya sekarang lihat! Mereka menghargai kan?" kata Arman lagi.

Hana hanya diam membisu dengan bibir yang manyun melebihi tinggi hidungnya.

"Sayang, maafin aku.." kata Arman sambil menyentuh lembut lengan Hana.

"Huh!" Hana menarik nafas panjang, mata nya memandang sinis.

"Oiya, Tadi ku lihat kamu canggung banget di depan mami hehe lucu!, ngga seperti biasa nya sangat lincah" kata Arman menggoda sambil mencolek pipi Hana.

"ih, apa sih mas!" Hana berusaha untuk menghindar dari sentuhan Arman.

Hana juga penasaran dengan pernyataan - pernyataan orang tua nya tadi, tentang mereka berdua.

"Oh iya mas, kamu cerita sama mami ya tentang kita?" tanya Hana.

Arman menganggukkan kepala nya mantap tanpa ragu.

"Iya, mami memang tempat curhat ku. Mami juga tau bagaimana perjuangan ku mendapatkan kamu!" kata Arman menjelaskan.

Hana kembali membelalakkan mata nya, iya terkejut mendengar kan penjelasan Arman.

Hana tidak habis pikir dan tidak percaya kalau sosok Arman begitu dekat dengan mami nya.

"Apa! Serius mas?! Jadi mami tau kalau sifat ku...." kata Hana menghentikan kalimat nya.

Arman kembali menganggukkan kepala nya dengan mantap.

"Aaaaa mas kenapa???" Hana melemaskan tubuh nya.

Ia sangat malu kalau harus bertemu dengan mami nya lagi.

"Kenapa apa nya sayang?" tanya Arman.

"Ku malu lah sama orang tua mu!" jawab Hana.

"Kenapa memang nya?..." tanya Arman lirih.

"Ya kamu bilang sudah cerita semua kan? Ya aku mau taro di mana wajah ku ini. Menolak kamu berkali - kali!" jawab Hana.

Arman terdiam dan memandang lurus tepat di pupil mata Hana dan tangan kanan nya memegang lengan Hana.

"Dengar ya sayang ku.. Berati kamu itu wanita mahal. Bukan wanita yang murah dengan gampang di dapat kan! Mengapa harus malu?" ucap Arman meyakinkan Hana.

"Bukan itu..." kata nya lagi dengan manja.

Arman mengangkat alis nya bingung, "Lalu apa lagi?" kata nya.

Hana tertunduk lesu, "Berati mami tau kalau kamu dulu pernah kehujanan di luar menjaga ku waktu bapak lembur sampai pagi?" tanya Hana lirih.

"Ya pasti tau lah, kan aku pulang pagi.. Jelas mami bertanya waktu itu" kata Arman sambil menunggu menatap ke arah langit.

"Lalu???" kata Hana penasaran.

"Lalu aku sakit lah.. Masuk angin.." tambah Arman.

"Apa? Waktu itu kamu sakit?" kata Hana yang makin terkejut. Karena waktu itu Hana tidak tau kalau Arman sakit karena menunggu nya.

Yang Hana tau, Arman tidak ada kabar karena bapak sudah melarang nya bertemu Hana.

"Iya, aku sakit setelah pulang dari sini.. lalu aku dapet pesan dari bapak kalau aku di larang datang kerumah. Itu membuat ku makin meriang menahan rindu" kata Arman.

Hana menatap wajah Arman lesu.

"Lalu apa tanggapan mami waktu itu?" tanya Hana.

"Setelah aku ceritakan, mami hanya memaklumi sih. Kata mami, wajar kalau kamu begitu! dia juga akan begitu kalau di temani oleh laki - laki yang tidak di sukai nya" jelas Arman.

"Masa sih mas?" tanya Hana lagi.

"Iya bener sayang.. maka nya kenal dulu sama mami, dia orang nya friendly kok! Ya nggak kolot - kolot amat deh!" kata Arman.

Hana malah bergeming menatap tamanan di sebelah nya.

"Sudah yuk masuk" agak Arman sambil menjulurkan tangan nya untuk di gandeng.

Tiba - tiba wajah sendu Hana kembali cemberut dan Hana meninggal kan Arman begitu saja.

Hana berjalan masuk kembali ke ruang tamu dengan langkah yang cepat.

Tapi pak Arman tak diam saja, ia berlari mengejar Hana agar tak tertinggal.

Sampai nya di depan pintu ternyata Hana malah berhenti mendadak.

Arman yang tak bisa mengerem pun, menabrak Hana dari belakang.

"Brukkk!!"

Hana di tabrak dari belakang.

Dengan sigap pak Arman menahan tubuh Hana yang hampir saja terjatuh dengan tangan kanan nya, sedang kan tangan kiri nya berpegangan ke kusen pintu.

Hana di dekap nya dari belakang, tidak sengaja.

Semua mata memandang ke arah mereka berdua, membuat suasana diam seketika.

Hana tertegun dengan semua mata yang menjurus pada nya, serta tangan asing yang berada di perut nya.

"Heh Mas lepas mas lepas!" ucap Hana grogi sambil menghempaskan tangan Arman yang berada di perut nya.

Tiba - tiba suara tawa yang bersahutan di antara kedua keluarga itu terdengar memecah keheningan, melihat tingkah lucu kedua pasangan baru itu, membuat Hana semakin salah tingkah.

Pak Arman kembali menarik tangan hana dengan lembut dan berkata "aduh, Maaf ya sayang ku" ucap Arman di depan kedua orang tua nya.

Hana makin terkejut dan kikuk di buatnya, mendengar pak Arman memanggil nya sayang di depan kedua orang tua nya untuk pertama kali.

Hana sesekali melirik ke arah pak Malik yang sejak tadi senang sekali melihat nya.

Hana rasanya ingin masuk ke kamar menyudahi kecanggungan ini.

Tapi apa boleh buat, mami memanggil nya untuk kembali duduk di samping nya.

"Ya ampun lucu sekali kalian.. Saya pertama kali loh dengar anak ku ini memanggil sayang selain kepada aku.. Aaa aku gemas sekali! ingin rasa nya segera untuk.... kamu tau kan pak malik"

kata Manda sengaja menghentikan kalimat nya, dan memberi kode kepada bapak Malik.

Bapak Malik pun tertawa "Hahaha iya iya iya saya mengerti..." kata bapak.

Hana lagi - lagi memberikan senyum setengah hati nya lagi karena kikuk.

"Hana, sini duduk lagi di samping mami" ajak mami Manda menunjuk kursi yang kosong di samping nya.

Mau tak mau, Hana berjalan ke arah Manda dan kembali duduk di samping nya. Walaupun rasanya seperti di ikat dengan tali saking canggung nya.

Waktu terus berjalan, jam menunjukkan pukul 5 sore.

"Mami, sudah hampir mahgrib. Sebaiknya kita pulang dulu yuk.. Lain kali bisa mampir lagi.." ajak papi Arya.

"Aaaa sebentar banget sih pi" kata mami manda.

"Ya nanti kalau pak Malik sudah sehat kan kita bisa lebih lama lagi kalau bertamu.. Sekarang biar kan pak Malik beristirahat lagi.." kata pak Arya.

"Oh ya sudah deh kalau begitu, kami pamit pulang dulu ya Hana dan semua nya.. semoga tuhan memberikan kesembuhan yang sempurna untuk bapak Malik, dan kesehatan untuk kita semua ya.. aamiin.." kata mami Manda mengundurkan diri.

"Amin.. Amin.. Terimakasih banyak sudah datang berkunjung, maaf seadanya" jawab bapak Malik sambil menunjuk ke arah hidangan di hadapan nya.

Melihat pak Malik menunjukkan hidangan, mami Manda teringat sesuatu. Ia celingak-celinguk ke seluruh arah.

Melihat itu Arman bertanya "cari apa mi?" tanya Arman.

"Bingkisan nya masih di mobil ya?" tanya mami kepada Arman.

Arman kaget dan menepuk keningnya "oh iya! Ya ampun aku lupa! Maaf maaf!" kata Arman langsung bergegas berlari ke arah mobil.

1
Yani_AZM
hehehe siaap say💞
Qaisaa Nazarudin
Wahh berlebihan sekali kalo di novel2,Untung gaknada Visual nya,Voba kalo ada visualnya pasti wajah gak seimdah kabar...😅😅🙏🙏
Qaisaa Nazarudin
Kenapa harus di sebut ANAK KE 4 SAYA...🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Oasti Hana cantik banget ya, Sampai2 Arman gak bisa berpaling dan sanggup menunggu Hana..
Qaisaa Nazarudin
Waahhh sambutan yg HANGAT dari CAMER..😃😃 Biasanya orang kaya kan sombong gitu,Apalagi Hana hanya dari keluarga yg biasa saja..
Qaisaa Nazarudin
Terus selama ini kakak2 tinggal di mana?
Qaisaa Nazarudin
Oh ada kakak2 nya Hana,Ku pikir Hana anak tunggal lho..
Qaisaa Nazarudin
Ni pak guru gercep banget, Mentang2 dah tau rumah Hana..kemaren gak jadi mampir,Nah hari ini gak usah di tawarin juga udah mampir sendiri .Nih feeling ku pasti mereka udah di jodohin dari lama,Atau mmg pak Arman ngincarin Hana dari lama ya..🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Hai outhor aku mampir ya..Semoga seru,Aku paling demen baca novel alur guru dan murid..heee heee..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!