SISTEM : GAME PENGHASIL UANG
"Dimas! Sudah sebulan lebih tiga hari kamu menunggak membayar uang kost.
Bila akhir minggu ini kamu belum membayar juga, terpaksa kamu harus pindah dari tempat ini "
Itu kata-kata yang diucapkan oleh Bu Gatot, ibu kost di ruang tamu, ketika Dimas baru saja pulang dari kuliah sore.
Dia hanya bisa diam terpaku ditempat duduknya, menunduk memandang jari-jemarinya yang saling meremas-remas berkeringat.
Wanita gemuk setengah tua itu terkenal sangat pelit dalam soal keuangan juga memiliki sifat-sifat fanatik.
Dimas yang belum dapat juga memberi jawaban yang pasti, kapan dia akan melunasi uang kost yang sudah satu bulan lebih beberapa hari belum bisa dibayarnya itu.
Kepalanya terasa semakin pening. Dia bangkit dari tempat duduknya, tak tahu lagi apa yang musti diperbuat. Hidup dikota semi modern seperti Solokarta ini terasa semakin sesak saja tanpa pegang uang. Dimas termasuk golongan Mahasiswa miskin, apa dayaku mengatasi ini semua. Apa? apa?.
Setelah Bu Gatot beranjak pergi,
Dengan langkah gontai Aku menyeret sepatu Warior warna merah, melangkah menuju tangga di pojokan, untuk segera naik kamar kostku yang ada di lantai dua.
Cklik! Terdengar bunyi agak keras ketika Ku masukkan anak kunci ke lubang engsel pintu dan kuputar searah jarum jam.
Kriettttt...
Pintu terbuka, Akupun masuk dan segera menutup pintu.
Di dalam, segera kutaruh Tas Selempang ke cantolan baju di sudut dan juga kulepas Bajuku dan Ku tempakan di cantolan yang sama.
Sore itu, Kamar kost seakan terasa pengap bagiku. Buku-buku yang berjejer dimeja kecil rasanya sangat menyebalkan kulihat, Ku baringkan tubuhku kepembaringan, tapi kepalaku malah semakin pening, seribu satu problem memenuhi benakku.
Ingat ibuku di Wanagari ingat adikku yang masih duduk di bangku SMP,yang saat ini masih duduk di kelas Sembilan. ingat pula akan pesan ibuku.
"Kau harus berhasil Dimas, adikmu menanti uluran tanganmu."
Dimas mendesah pelan, berusaha berusaha menahan Keruwetan Pikirannya, terlintas dalam benaknya.... pagi-pagi bila ibunya sudah bangun, mengurusi dapur warung kecilnya. Dan dari sinilah sumbu kehidupan keluarga Dimas, untuk membiayai hidup Keluarganya yang berjumlah tiga orang, termasuk dia.
Danik adik perempuannya yang sudah duduk di kelas sembilan S.M.P. dan karena sekolah di desa lumayan jauh, Maka setiap hari memerlukan uang extra untuk ongkos PP naik angkutan umum. Jadi Kalau kiriman uang untuknya terlambat, atau mungkin sampai terlambat satu bulan, dia bisa menyadari, tapi pihak ketiga, ibu kost, dia tidak mau tahu.Itulah sulitnya.
Malam itu Dimas tidur dengan gelisah, ini sudah hari Rabu, Jadi tiga hari lagi Dia harus menyiapkan uang 450.000 IDR.
untuk membayar biaya kostnya atau di usir.
Pagi itu Ia bangun dari tidurnya, duduk dipembaringan.
Tiba - tiba..
TING!
Mendeteksi stabilitas mental tuan rumah, cocok untuk mengikat, mengikat mulai, mengikat selesai."
Suara elektronik yang tak bisa dijelaskan tiba-tiba terdengar di pikiranku, dan Dimas membuka matanya, wajahnya masih tidak berekspresi, tetapi matanya penuh kejutan.
"Sistem?" Dimas tidak bisa menahan diri untuk tidak berbisik.
“Saya Tuan rumah.” Suara elektronik yang serius dan dingin merespons dalam pikiran Dimas.
“Hah?” Ini benar-benar agak memalukan.
"Apa-apaan ini?" Dimas mulai mencari-cari sumber suara di dalam kamar sebagai upaya untuk menemukan sumber suara, atau sesuatu yang berbeda dari kemarin.
Tentu saja, selain hal-hal seperti biasa, selain meja kayu kecil dan beberapa buku di atasnya, almari kain dipojokan dan gantungan baju /Tas di sebelah atasnya, tidak ada tambahan/hal lain di kamarnya.
"Tuan rumah tidak perlu mencari, sistem terikat ke pikiran dikepalamu..." Ketika suara elektronik hanya berbicara ke bagian benaknya, Dimasa secara naluriah memegangi kepalanya dengan dua tangan. Dan tetap tidak ada hal yang aneh dengan kepalanya?
Suara elektronik dingin kembali terdengar "Suara Sistem tidak dapat didenga oleh orang lain kecuali Tuan rumah., sistem ini adalah sistem game penghasil uang.
Apakah Tuan rumah ingin mengaktifkan sekarang? Informasi! untuk berkomunikasi dengan sistem, kondisi Tuan rumah cukup memikirkannya di hati maupun di Kepala.
" Apakah Tuan rumah ingin mengaktifkan sistem sekarang?!",
“Tunggu, tunggu, sistem apa?” Dimas mencoba berkomunikasi di dalam pikirannya, duduk dengan tenang kembali ke tempat tidurnya, bertanya.
"Sistem Game Penghasil Uang'
Jadi apabila sudah konfirmasi untuk mengaktifkan sistem, maka Tuan Rumah harus memilih satu game yang Tuan Kuasai/ketahui. Setelah itu akan ada notifikasi misi harian, misi khusus maupun misi tambahan. Untuk informasi lebih lanjut harap Tuan Rumah Aktifkan dulu Sistem!
"Baik, ok, Aktifkan sistem Game Penghasil Uang sekarang! " Kataku kemudian.
Selamat, Sistem Game Penghasil Uang telah Aktif!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
2024-08-14
1