NovelToon NovelToon
CEO DUDA ITU SUAMI KU

CEO DUDA ITU SUAMI KU

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia
Popularitas:38.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nancy Br Sinaga

Soya Pinkblack Wijaya, pewaris tunggal Wijaya Company yang berusia 18 tahun, adalah gadis ceria, cantik, dan tomboy. Setelah ibunya meninggal, Soya mengalami kesedihan mendalam dan memilih tinggal bersama dua pengasuhnya, menjauh dari rumah mewah ayahnya. Setelah satu tahun kesedihan, dengan dorongan sahabat-sahabatnya, Soya bangkit dan memulai bisnis sendiri menggunakan warisan ibunya, dengan tujuan membuktikan kemampuannya kepada ayahnya dan menghindari perjodohan. Namun, tanpa sepengetahuannya, ayah dan kerabat ibunya merencanakan perjodohan. Soya menolak, tetapi pria yang dijodohkan dengannya ternyata gigih dan tidak mudah menyerah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nancy Br Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Dua hari sejak kejadian di kediaman Soya antara dirinya dan Alex. Kini keduanya harus bertemu kembali karena hal yang sudah Alex sepakati dengan calon mertua serta sang ayah. Perjanjian agar Alex serta Soya menjadi pasangan di sebuah pesta yang sejujurnya Alex sendiri malas untuk datang ke acara tersebut. 

Pria gagah tampan dan mapan dengan sejuta pesona statusnya itu sedang berada di sebuah butik cukup terkenal di Kota Jakarta. Butik yang berada di jakarta pusat ini adalah milik seorang desainer yang cukup terkenal dan tersohor di segala penjuru kalangan dan lebih hebatnya lagi, dia tahu betul siapa Alex. 

"Tumben kau memintaku membuat gaun yang sama dengan warna jas yang kamu pakai?" tanya seorang desainer sekaligus pemilik salon yang selalu didatangi kaum sosialita itu. 

"Siapa dia?" lanjutnya ingin tahu. 

"Kau tentu tahu anak semata wayangnya Tuan Wijaya, bukan." Pria pemilik surai panjang bak iklan shampo itu mengangguk ragu. 

"Aku akan datang dengannya!" ujar Alex membuat pria bernama Kiar itu membulatkan matanya. 

"Are you, serious! bukannya anak Tuan Wijaya masih remaja?" ungkapnya. Alex mengangguk dengan sudut bibirnya melengkung membuat senyuman. 

"Hei, dia bocil dan kamu"

Pria dengan nama panggilan Kiar itu menggelengkan kepalanya tidak mampu meneruskan kalimatnya. Sepertinya sahabatnya ini memang sudah tidak waras. 

Para pengusaha serta kolega tuan Rahadian Wijaya memang tidak semuanya tahu perihal Soya, tentang bagaimana dan seperti apa rupa Soya sekarang. Bagaimana anak itu menjalankan kehidupannya. Karena semenjak sang ibu meninggal dan memutuskan untuk tinggal sendiri. Soya menutup semua akses tentangnya dan hanya orang-orang terdekat saja yang tahu bagaimana dia dan teman kehidupannya. Bahkan teman SMA tidak semua tahu jika Soya adalah pewaris Wijaya Company. 

"Dia dijodohkan denganku!" celetuk Alex. 

Kiar, desainer, stylish serta pria beristri itu membulatkan matanya mendengar penuturan Alex. "Kau tahu statusmu 'kan. Kau memaksa tuan Wijaya!" pekiknya membuat Alex seketika menutup telinganya. 

"Kau pikir gadis seksi di dunia ini sudah mati semua!" pekik Alex tak kalah keras sambil beralih duduk di sofa ruangan pria cantik itu. 

"Kami dijodohkan. Dari satu tahun lalu. Tapi baru beberapa bulan lalu, Tuan Wijaya memintaku menunjukkan ketampananku ini di hadapan gadis itu," ucapnya jumawa, seakan dia pria tertampan di seluruh jagad raya. 

Pria berotot dengan baju corak bunga mawar merah dengan kancing yang ia buka dan memperlihatkan dadanya itu menatap tak percaya pada sahabat masa sekolahnya itu. "Apa kau waras?" ujarnya dengan mata memicing. 

"Tentu aku waras. Gadis itu yang tidak waras. Apa kurangnya aku?" ucap Alex seakan tidak ada kekurangan apapun di dalam dirinya. 

Pria dengan surau sepinggang di depannya ini mengernyitkan kedua alisnya, "Dia menolakmu?" tawa menggelegar memenuhi setiap sudut ruangan itu. Alex yang sedang ditertawakan hanya bisa mencebik kesal. 

"Dia belum tahu saja tentang pesonaku. Sudah diam!" tegas Alex kesal karena Kiar tak kunjung menghentikan tawanya. 

Kiar tak mengira jika seorang Alex yang dingin karena pernah gagal di pernikahan sebelumnya menjadi pria aneh seperti ini. Alex yang pernah mengatakan padanya jika tak ingin lagi menikah dalam kurun waktu yang tidak ditentukan itu cukup terkejut dengan semua yang Alex utarakan tadi. 

"Kau yakin, gadis itu bisa menggantikan posisi mantan mu itu?" tanya Kiar. 

"No, no. Dia tidak menggantikan siapapun. Karena bagiku wanita gila itu sudah mati."

Kiar mengangguk paham dan tidak ingin memulai pembicaraan mengenai wanita yang cukup menyakiti sahabatnya itu. Saat keduanya tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing salah satu pegawai Kiar mengetuk pintu membuat pria itu langsung berdiri dari singgasananya. 

"Ada apa, Nita?" tanya Kiar pada gadis manis berseragam biru tosca itu. 

"Ada anak SMA dibawah Bos, katanya sudah janji dengan pemilik butik ini," ujarnya. 

Kiar yang paham siapa gadis itu melirik sedikit ke arah Alex, "Suruh dia langsung ambil ke atas  dan tolong ambilkan gaun yang sudah saya siapkan tadi antar ke ruangan pribadi saya," minta Kiar dan di angguki oleh karyawannya. 

"Maaf Dek, Adik diminta langsung naik ke lantai dua dan langsung masuk ke ruangan owner kami," ucap Nita. 

Gadis dengan hoodie hitam bertuliskan salah satu merk ternama itu mengangguk dan langsung menuju tangga dan naik ke langit atas. Siang yang cukup hangat hari ini membuat wajah putihnya merona seperti tomat. Bahkan keringat sedikit membasahi keningnya, terlihat beberapa kali ia menggeser kearah hoodienya agar sedikit mendapat asupan udara di dalam tubuhnya. 

Sesampainya di lantai atas yang dimaksud. Soya tiba-tiba berhenti dan terdiam untuk sesaat kala seseorang yang cukup ia hindari menantinya di depan pintu yang bertuliskan Kiar Diwara. Pria dengan jas lengkap serta tatanan rambut yang tak seperti biasanya membuat Soya terpana beberapa detik, "Khem!" Soya Berdehem untuk menetralkan degup jantungnya yang tiba-tiba sedikit membuat perutnya terasa sesak. 

"Lama sekali?!" ujar Alex sedikit menahan senyumnya karena melihat rona di wajah calon istrinya itu. Perkataan Kiar tidak benar, tak ada wanita yang tidak mengagumi pesonaku." Lirih Alex dalam benaknya. Bangga atas apa yang sudah Tuhan berikan padanya. 

Soya menghela nafas dan berjalan mendekat ke arah Alex, "Macet, lagian juga aku sudah ngebut," ujar Soya tak ingin disalahkan. 

"Ya sudah. Mandilah dulu kita harus segera bersiap!" Soya yang mendengar kata bersiap seketika mengerutkan keningnya, "Bukannya acara pesta itu malam? kenapa harus bersiap dari sekarang?" pikirnya dalam hati. 

Alex yang melihat Soya termangu. Tanpa aba-aba langsung menarik tangan Soya dan membawanya ke sebuah ruangan. Soya yang cukup lelah memilih menurut agar semua ini cepat berakhir karena dia tidak ingin mendengar ayahnya mengomel sepanjang tinggi menara Eiffel hanya karena Alex mengadukan hal yang tidak-tidak pada pria tua yang sayangnya adalah ayahnya sendiri. 

"Hai, gadis cantik." Sapa pria cantik komplit dengan ketampanan yang hakiki sang pemilik butik dan salon itu miliki. Soya menatap Kiar dengan lembut kearah Kiar. Terkesan dengan suara halus dan gestur yang Kiar miliki membuat ia kembali terpana dan terdiam sebentar. Daripada penampilan Alex. Pria dihadapannya ini lebih mempesona. Soya memiringkan kepalanya menatap Kiar tanpa berkedip, sedangkan Alex yang mengetahui apa yang Soya lakukan merotasikan bola matanya menatap kesal pada sang sahabat. 

Kiar melirik ke arah Alex sebentar ia tahu jika Alex kesal karena Soya melihatnya dengan tatapan seperti itu. Kiar tersenyum mengejek ke arah pria itu seraya menggelengkan kepalanya, "Sepertinya aku masih jadi yang paling mempesona, ya kan gadis kecil?" Soya yang mendapat senyum merekah bak bunga mawar dari Kiar mencoba berdehem menetralkan rona di wajahnya. 

"Astaga, siapapun perempuan akan iri dengan pria di hadapanku ini!" lirih Soya dalam benaknya. 

"Om?" panggil Soya. 

Alex yang sedang tenggelam dalam kekesalannya menoleh sinis dan menatap Soya dengan tajam. 

"Kenapa?" tanya Alex. Soya yang fokus menatap mata hazel milik Alex tak menjawab pertanyaan duda itu. "Hei!" seru Alex. 

Soya terkesiap dan langsung menundukkan pandangannya, "Nggak apa-apa!" tutur Soya. "Aku baru menyadari jika Om tua ini memiliki mata Hazel. Perasaan kemarin matanya biasa saja, " gumam Soya. 

"Ya sudah Soya. Kamu bisa mandi di kamar mandi sana. Setelah itu baru kamu ganti baju dan memakai make up."

Soya mengangguk patuh, gadis cantik namun hampir seluruh penampilannya seperti laki-laki ini melepas hoodie dan meletakkan tasnya di sofa yang ada disana. 

"Kau tak memakai lensa kontak kamu, Lex?" tanya Kiar saat ia menyadari jika mata Alex tak seperti biasanya. 

"Tidak, aku pakai kacamata tadi kesini!" Kiar mengangguk mengerti. 

1
Celtic_nant
Upp
Celtic_nant
Up
Celtic_nant
UP
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
Up
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
Bagus 😎👍
Asmainiati Pelis
apa soya punya ibu tiri
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
up
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
Up
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
Siapa sangka
I and yu🧋
Bagus
Zahra
Ternyata Rasya anak dari istri pertama Wijaya toh. baru ngeh aku
Zeren
Ternyata Yara Nyonya Wijaya/Smile//Smile/
Zeren
Hana jangan kelamaan milih entar kurebut loh!!
Ell
Semalam update jam brp thor?
Ell
Oww Abg e Soya ta..
Duh makin penasaran nih kelanjutannya.
Ell
Hahaha Lex/Smug//Doge/. Gmau nyari istri kedua ta?
Zeren: Wkakawk
Zeren: Wkakawk
total 2 replies
Ell
Siapa nih?? Mama tiri Soya kah?
Fitri Prasetyo
Alex, ini pr untukmu.. menyembuhkan bathin istrimu, dan menyatukan anak ayah itu.. 💪🏻💪🏻🥰
Shi Siaonan
Alex sama Soya makin iya iya yaa!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!