Pernikahan Rahasia

"Aaaaahhhhkkkkhhh"

Teriak Michel karna rambutnya tiba tiba ditarik dari belakang oleh Naila. Michel pun memegangi tangan Naila yang menarik rambutnya dengan sekuat tenaga dia memutar tubuhnya dan otomatis tangan Naila juga ikut berputar.

"Aaaaaahhkkhhhhhh"

Teriak Naila. dia otomatis melepas tangannya dari rambut Michel.

"Tenaganya kuat juga" gumam Naila dalam hati.

"Kalian kenapa pada diam aja." ucap Naila kepada dua teman nya.

"Apa kalian mau juga?. Sini maju, dua juga sekalian ngak apa apa." ucap Michel menantang.

Setelah mengatakan itu Michel berjalan keluar dari toilet sambil merapikan rambutnya.

"Tunggu pembalasan gue." gumam Naila ketika melihat Michel berlalu dari sana.

Michel berjalan memasuki kantin dengan santai seperti tidak pernah terjadi sesuatu.

"Dari mana aja lo Chel, Toiletnya pindah ke Surabaya ya. Lama banget." ucap Sofia

Michel hanya geleng geleng kepala mendengarnya sambil tersenyum dan lansung duduk di samping Kevin. Ternyata udah di pesan kan makanan dan minuman. Michel pun lansung meminum jus jeruknya hingga habis.

"Lo habis lari maraton ya?" ucap Amel

"Lebih dari lari maraton." ucap Michel sambil terkekeh

"Kakak." ucap Michel manja pada Kevin sambil memeluk lengan Kevin.

Ternyata Michel sengaja karna melihat Naila dan teman temannya memasuki kantin. Naila memperhatikan kearah mereka. Naila jadi tambah emosi melihat Michel baru aja dia peringati, ehh udah tambah nempel aja. Ingin sekali rasanya melabrak Michel saat itu juga, tapi terpaksa harus dia tahan.

"Iya sayang, ada apa?" ucap Kevin

"Ngak jadi de," ucap Michel

Michel lansung memakan baksonya dan sekali kali menyuapi Kevin. Kevin pun menyuapi Michel balik dan itu sudah menjadi pemandangan biasa bagi teman teman mereka, bahkan sebagian murid juga udah tau bagaimana pasangan bucin itu.

"Nanti pulang Sekolah, kita mampir dulu ya ke bengkel," ucap Kevin pada Michel

"Palingan mau berbuat mesum lagi kalian, secara kan kalau malam mau sayang sayangan tapi berjauhan, jadinya dicicil di siang sore hari." ucap Leo dengan pelan takut di dengar dengan yang lain selain teman mereka maksudnya.

"Apa si Kak Leo." ucap Michel cemberut.

"Udah sayang ngak usah di dengerin." ucap Kevin sambil mengacak acak rambut Michel.

"Auuuwww." rintih Michel karna terasa perih di kulit kepalanya bekas tarikan rambut Naila tadi, pas di sentuh jadi perih.

"Kamu kenapa sayang?. Mana yang sakit?"

"Ini yang sakit," ucap Michel sambil menurunkan tangan Kevin yang ada di kepalanya. Kevin mengecek kepala Michel ternyata kulit kepalanya memerah dan temannya yang lain ikut memperhatikan rambut Michel.

"Ini kenapa?. Jangan bilang ada yang sudah menarik rambut kamu karna kalau jatuh kayaknya tidak mungkin kalau begini." ucap Kevin

"Ada seseorang, tapi sudah aku atasi. Kakak tenang aja, masih bisa ku atasi."

"Chel, kenapa lo ngak cerita si, jangan jangan lo tadi ke toilet lama karna ini." ucap Amel.

Michel mengangguk mengiyakan.

"Tapi kalian tidak perlu kwatir masih bisa Michel atasi."

"Memangnya siapa Chel?. Lo ada masalah apa sama dia?" ucap Fadil

"Nanti juga kalian bakal tau, karna Michel yakin itu orang tidak muda merasa kalah dan tidak mau menyerah."

"Makanya cerita sama kita, nanti kita bantu" ucap Nanda

"Udah ngak apa apa, yang ini masih bisa Michel tangani, kalian ngak usah kwatir, lagian Michel juga ngak tau namanya, mau kasih tau kalian pake cara apa." ucap Michel

"Kamu ini bisa aja, tapi kalau dia udah berbuat sesuatu yang membahayakan. Kamu tanya Kakak dan mereka ya dan selalu hati hati jangan pergi sendiri sendiri bisa sajakan dia berbuat nekat." ucap Kevin

"Iya Michel janji." ucap Michel

Setelah menghabiskan makanannya mereka meninggalkan kantin dan menuju kelas masing masing karna bel masuk sebentar lagi berbunyi. Kevin dan temanya udah ngak sering bolos lagi.