Kanaya tidak pernah ada perasaan pada Bian saat pemuda itu menyatakan cinta nya tapi lambat laun rasa itu tumbuh untuk Bian, saat perasaan itu mulai tumbuh subur sebuah kenyataan harus dia terima tentang alasan selama ini sang kekasih mendekatinya. Aya sapaan Kanaya sakit hati mendengar sendiri kenyataan itu dari mulut kekasihnya. Apa yang akan dilakukan oleh Aya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E.Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Batal
Di minggu pagi itu Aya bangun lebih pagi, semalam Bian menghubunginya dan akan mengajaknya jalan-jalan hari ini. Dengan semangat di hari libur ini dia sudah mandi dan bersiap padahal masih pukul 7 pagi. Biasanya jika hari libur, jam segini dia pasti masih berpeluang dalam selimutnya dan memainkan ponselnya entah itu hanya sekedar scroll tok tok atau membaca novel
Bian mengabarkan kepada Aya jika dia akan menjemputnya jam 9 nanti agar mereka bisa menghabiskan waktu lebih lama sebelum Bian kembali ke Subang sore nanti
Aya segera merapikan tas nya dan beranjak turun ke bawah ketika jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Gadis itu memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu sambil menunggu Bian. Ya,, ini adalah pertemuan mereka sejak Bian sibuk mengikuti kegiatan KKN nya 2 minggu yang lalu.
Bian menyempatkan diri untuk mengunjungi Aya dan meminta Aya menemaninya ikut melihat pertandingan futsal juniornya siang nanti. Pelatih mereka sudah memutuskan mahasiswa semester 6 tidak diizinkan untuk ikut turnamen kali ini agar fokus melaksanakan KKN
"Jadi keluar sama Bian?" Mama Ayu bertanya pada Aya yang sedang mengambil nasi di piringnya
"Jadi ma,, Bian udah otw kesini katanya" jawab Aya
"Anak papa sekarang udah berani pacaran ya, Papa jadi sedih" Papa Adam berbicara dengan raut muka ditekuk
"Sedih kenapa pa?" tanya Aya
"sedih karena gak kerasa Aya udah gede, habis ni udah ninggalin Papa buat nikah dan tinggal sama suaminya" jawab Papanya
"Ihh papa,, Aya masih baru naik semester 3 pah,, masa udah ngomongin nikah sih" Aya menghampiri papa Adam dan memeluknya dari belakang
"Papa udah harus jaga-jaga dari sekarang" ucap papa Adam
"udah habiskan sarapannya, jangan sedih sedih gitu ah, masih pagi loh ini" Mama Ayu menengahi perbincangan ayah dan anak itu
...*******...
Bian beristirahat sejenak di minimarket yang tidak jauh dari lokasi kompleks perumahan Aya. Saat meminum kopinya, ponsel Bian berdering. pemuda itu mengambil ponsel di saku jaketnya
...Sella Calling......
Bian menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan Sella
"Halo Bang Bian,," terdengar suara parau Sella dari seberang
"Kenapa Sel?"
"Bang Bian kapan pulang Bekasi?" Sella bertanya pelan
"Kenapa?" tanya Bian tanpa menjawab pertanyaan Sella. Bian tidak mendengar ucapan Sella namun terdengar suara isakan gadis itu yang semakin lama semakin keras
"Sell,, kamu di mana?" tanya Bian lagi
"Di ru,, mah,," Gadis itu menjawab terbata-bata
Bian segera membuang bungkus cup kopinya dan segera beranjak meninggalkan minimarket tersebut
...********...
Aya segera keluar saat mendengar suara motor masuk ke halaman rumahnya. Dia mendesah kecewa saat yang dia lihat bukan Bian namun Kevin abangnya
"Gitu amat mukanya tau gue yang dateng" cibir Kevin
Aya tidak menjawab cibiran abangnya dan langsung masuk kembali ke dalam rumahnya. kembali duduk di sofa ruang tamu dan mengecek ponselnya kembali
"Bian belum ada kabar?" Kevin ikut mendudukkan dirinya di sofa
"Belum, Aya udah nungguin hampir dua jam dan dia belum nongol sampek sekarang" Aya menopang dagunya
"Harusnya dia udah nyampe" gumam Kevin
"Kenapa bang?" tanya Aya yang tidak terlalu jelas mendengar ucapan Kevin
"Bian berangkat lebih dulu dari abang, tadi soalnya abang sempet mampir kontrakan dia jemput Gavi,, harusnya sih dia udah dateng" Kevin menjelaskan
"Ponselnya aktif, tapi Aya telfon dari tadi ga diangkat" curhat Aya
"mungkin dia ada keperluan dadakan"
"Paling nggak kan dia kabarin Aya dulu biar gak khawatir" Aya nyolot
" Ya ntar aja marahnya sama orangnya, jangan sama gue" protes Kevin
"Pokoknya jam 11 dia gak dateng gue tinggal tu anak" sungut Aya
"Mau ditinggal kemana?" kepo Kevin
"Gue tinggal ganti baju trus tidur" Aya merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu
"Nanti kalo Bian gak dateng mau ikut gue nggak?" tanya Kevin
"ikut ke mana?" firasat Aya sudah tidak enak
"ada deh, pokoknya lo nanti gue traktir" Kevin tersenyum misterius yang membuat Aya semakin penasaran
"Gue mau makan banyak ntar" Aya mengancam
"Beres" jawab Kevin santai yang membuat Aya semakin heran
...********...
Keana menunggu Kevin di sebuah cafe tempat janjian mereka. Keana akan mengembalikan kartu pelajar Kevin yang sempat terbawa olehnya. Gadis itu mengecek jam tangannya lalu menoleh ke arah pintu dengan gelisah. Sudah lima belas menit dia menunggu Kevin di sini tapi pemuda yang dia tunggu belum juga menunjukkan batang hidungnya
"Ck,, dasar jam karet,," gadis itu berdecak kesal
klinting,, klinting,, (kayak bunyi kalung sapi🤣)
Mendengar bunyi lonceng Keana segera menoleh ke arah pintu dan menghembuskan nafas lega ketika orang yang ditunggu akhirnya datang juga. Mata Keana memicing saat melihat Kevin menggandeng tangan seorang gadis
"Udah lama lo?" Kevin yang datang segera menarik kursi dan menyuruh Aya untuk duduk, baru dia menarik kursi untuk dirinya sendiri. Keana yang melihat interaksi itu bertanya-tanya apa gadis itu pacar Kevin
"Udah lumutan gue di sini, nih punya lo,, mana KTP gue?" Keana meletakkan kartu pelajar Kevin di meja dan menengadahkan tangannya untuk meminta KTP nya pada Kevin
"weisss sabar dong,," Kevin mengambil kartu pelajarnya dan memasukkannya dalam dompet
"Lah mana?" Keana ngegas waktu melihat Kevin memasukkan kembali dompetnya
"Sabar lah,, marah marah mulu lo,, gue mo pesen minum dulu aus" Kevin meraih buku menu dan mulai memilih menunya
Sedangkan Aya yang berada di sana hanya bisa diam memperhatikan abangnya dan teman perempuannya yang berdebat dari tadi
"Mau pesen apa Ay?" tanya Kevin
"Biasanya panggil dek" komentar Aya yang membuat Kevin langsung melotot ke arahnya dan dibalas Aya dengan pelototan yang sama
"Aku pesenin es coklat kesukaan kamu ya" ucap Kevin lembut dan menoleh pada Aya
"Hahh,, aku?" Aya nge lag sesaat dengan muka bodohnya mendengar suara lembut Kevin membuat Kevin menahan geram dan menginjak kaki Adiknya yang refleks membuat Aya berteriak kaget
"Awww apa sih bang,, sakit tau nggak, gue bilangin papa tau rasa lo biar uang jajan dipotong" ucapan Aya membuat Kevin memejamkan matanya dengan erat, merutuki kepolosan adiknya, bukan polos sih lebih ke arah bodoh kalau menurut Kevin
"Lo adeknya Kevin?" tanya Keana akhirnya menyimpulkan setelah mendengar perdebatan mereka berdua dari tadi
"Iyaa,, gue Kanaya kak,,, siapa?" Aya mengulurkan tangannya pada Keana sambil tersenyum manis membuat Kevin mendengus karena rencananya gagal total
"Gue Keana,," Keana balas menyalami tangan Aya dan tersenyum manis
"Pacarnya abang ya?" Aya tersenyum polos menatap Keana membuat gadis itu menggaruk kepalanya
"Bukanlah"
"Bukan" Kevin dan Keana menjawab bersamaan membuat Aya bingung
"Kompak banget" goda Aya cengengesan
"Bukan,, kebetulan kenal aja" jawab Keana meringis
"Ohh kirain pacaran Hehe" ucapan Aya membuat Kevin menoyor pelan kepala adiknya
"Malah tadi gue kira lo yang pacarnya Kevin" Keana tersenyum pada Aya
"Kenapa cemburu lo?" Kevin menyahut
"Apa sih lo nyamber aja kek bensin" sinis Keana
"Biasa kak, dia kalo lagi caper emang kayak gitu" Aya terkekeh. Kevin mendengus dan merasa menyesal karena salah mengajak Aya saat ini. Mulut ember adiknya benar-benar tidak bisa dikondisikan
...********...