🏆 Juara Harapan Baru Novel Pria YAAW 9🏆
Di kota Awan, seorang remaja berawal dengan julukan sampah Klan Long. Meski dirinya adalah cucu dari Patriark, Long Guan tidak diperhatikan dan sampai suatu ketika ia dijebak oleh sepupunya dan hampir meninggal, barulah kebangkitannya mulai terlihat sangat signifikan terkait warisan leluhur yang tidak sengaja ia terima.
Perjalanan Long Guan selanjutnya semakin berkembang tatkala ia secara tak sengaja memasuki Sekte Pedang Angin dan menjadi Ketua yang mampu menjadikan Sekte Pedang Angin terkenal dengan aliran kebajikannya.
Namun airmata dan darah tidak sedikit mengiringi langkahnya dalam mendaki puncak kultivasi. Penghianatan dari wanita yang ia harapkan menjadi pasangan di masa depan, menjadikannya semakin kuat dan tegar dalam mengejar impiannya.
Setelah menyerap Mustika Naga, segala rahasia alam kehidupan berada di dalam dirinya hingga ia melintasi tiga alam kehidupan dan menj
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Rencana
Sementara itu pagi-pagi sekali di saat kebanyakan keluarga Long belum memulai aktivitasnya, tampak Long Hai bergegas menuju kediaman dimana Shu Mingyu tinggal.
"Tok! .. Tok!"
"Tok! .. Tok!"
Suara ketukan pintu terdengar pelan, namun dapat terdengar oleh Shu Mingyu. Ia berjalan ke arah luar, setelah membuka pintu ia tampak terkejut melihat seseorang yang belum ia kenal.
"Kamu siapa, dan ada keperluan apa?" tanya Shu Mingyu penuh selidik.
"Mohon maaf Nona Shu, perkenalkan saya adalah Long Hai. Saya hanya mau menyampaikan pesan dari tuan muda Long Huan, bahwa tuan muda ingin bertemu dengan nona secara pribadi di alun-alun Kota siang ini" jawab Long Hai dengan nada yang pelan dan lugas.
"Deg...!"
Jantung Shu Mingyu berdetak cepat, ia tidak pernah membayangkan sebelumnya. Ia nampak berpikir sejenak, lalu dengan tenang berkata, "Tolong sampaikan kepada tuan Long Huan bahwa aku bersedia menemuinya".
"Baiklah nona, akan ku sampaikan kepada tuan muda, saya mohon pamit jika begitu" ucap Long Hai sambil berlalu pergi.
Tak lama berselang waktu, Shu Mingyu kembali masuk kedalam, ia termenung dan berpikir kembali.
"Apa yang mau dibicarakan tuan Long Huan? kalau ia tertarik padaku, maka tentu saja aku akan berpihak padanya. Meski wajahnya tak setampan Long Guan, masa depannya di Klan Long lebih menjanjikan"
Di sisi lain, Long Guan sudah mulai membersihkan Aula latihan seperti biasanya. Ia tampak bersemangat walau sejak semalam ia belum istirahat karena sibuk berkultivasi.
Namun ia ingat siang ini harus ke tempat Patriark Long untuk menerima perawatan. Tubuhnya tiap lima belas hari sekali harus dialirkan tenaga dalam atau Qi vitalitas untuk menetralisir efek dari luka dalam yang ia alami, hal ini pula yang membuat Long Guan sanggup bertahan hidup hingga hari ini.
Di tengah kesibukannya, paman tertuanya yaitu Long Bei sekaligus ayahnya Long Huan datang menyapanya.
"Guan'er bagaimana kabarmu? Paman perhatikan kamu tampak lelah?"
"Salam paman pertama, aku baik-baik saja paman" jawab Long Guan dengan sopan.
"Kebetulan hari ini aku begitu bersemangat untuk mengerjakan ini semua karena sebentar lagi aku akan menuju ke kediaman kakek" sambung Long Guan penuh semangat.
"Ya sudah kalau begitu, paman tidak mau kamu terlalu lelah. Ingat kesehatan mu lebih penting, paman akan merasa bersalah jika terjadi sesuatu padamu. Kebetulan hari ini paman akan melatih murid-murid keluarga, sebaiknya kamu tetap di sini dahulu sambil menyaksikan gerakan dan jurus keluarga kita" ucap Long Bei dengan ramah.
Ada rasa kehangatan di hati Long Guan, selain kakeknya masih ada perhatian dari paman-pamannya.
"Terimakasih paman pertama, setelah ini aku izin pamit mau langsung ke kediaman kakek, ada beberapa hal yang mau aku tanyakan kepada kakek terkait teknik kultivasi" ucap Long Guan penuh hormat.
"Baiklah kalau begitu, teruslah pupuk semangat dan jangan mudah menyerah. Darah Keluarga Long tidak mengenal menyerah, ingat itu. Kamu juga mewarisi darah Long Fan, adikku yang memiliki prinsip dan tekad kuat" Long Bei berkata dengan aura kuat pendekar.
Ayahnya Long Guan yaitu Long Fan merupakan anak kelima dari Patriark Long, selain Long Bei, ada Long Chu, Long Zai dan Long Kai. Anak-anak Patriark Long merupakan pilar keluarga yang sudah terkenal di Kekaisaran Qin, terutama di kerajaan Zu.
Bahkan ayah Long Guan merupakan menantu dari Raja Zu Lian, ibunya Long Guan bernama Zu Xuan adalah putri bungsu kerajaan. Andai Long Guan tidak menderita luka dalam, maka ia akan diasuh oleh keluarga kerajaan dan menjadi tokoh penting. Hanya saja, Long Guan memiliki sifat yang rendah hati, selama ini ia tidak pernah memanfaatkan garis keturunan dari ibunya dan memilih hidup di Keluarga Long.
Setelah perbincangan hangat itu, Long Guan segera bergegas ke kediaman Patriark Long. Dalam perjalanannya ia juga disapa oleh beberapa pelayan keluarga yang biasa melayani keluarga Long.
Hari sudah mulai siang ketika Long Guan memasuki kediaman kakeknya. Karena sudah terbiasa, maka ia langsung menuju ke ruang perawatan dimana Patriark Long biasa merawatnya.
Tampak Patriark Long sedang memasak air yang dicampur dengan tanaman herbal untuk diminum Long Guan, dan sisanya untuk mandi sekaligus berfungsi untuk menguatkan fisik Long Guan. Ramuan herbal tersebut merupakan warisan secara turun-temurun yang berguna untuk menguatkan tulang.
Di sisi yang berbeda, setelah melakukan latihan bersama di Aula latihan, Long Huan pergi ke luar dari kediaman Klan Long menuju alun-alun Kota Awan yang jaraknya yang tidak begitu jauh dari kediaman Klan Long, alun-alun kota hanya ditempuh beberapa saat saja dengan menggunakan seekor kuda.
Kehadiran Long Huan menjadi pusat perhatian warga Kota Awan, namun ia terkenal sedikit angkuh dengan kekuatannya. Sehingga banyak warga yang tidak berani mendekatinya, mereka takut menyinggung dirinya dan juga keluarga Long tentunya.
Adapun Shu Mingyu telah berdiri di dekat pohon Willow dengan menggunakan gaun berwarna putih, begitu serasi dengan kulit putihnya yang membuat anggun.
"Maaf telah membuat nona Shu menunggu" sapa Long Huan dengan nada santai.
"Tidak apa-apa tuan Long, aku juga baru saja tiba di sini. Jika boleh tahu ada keperluan apa tuan muda Long mencari saya?" tanya Shu Mingyu penasaran.
"Jujur saja, sejak melihatmu aku menyukaimu. Apakah kamu berkenan menjadi kekasihku?" ucap Long Huan dengan serius, ia tidak berbasa-basi sama sekali.
Ucapan Long Huan membuat Shu Mingyu tersentak, meskipun ia kaget namun dalam hatinya sungguh senang.
"Terimakasih atas kejujuran Tuan muda Long, namun posisiku saat ini akan dijodohkan dengan Long Guan. Bagaimana cara saya menyikapinya?" ucap Shu Mingyu dengan nada sedikit tak berdaya.
"Kamu tenang saja, tidak usah mengkhawatirkan Long Guan, cepat atau lambat ia juga akan berakhir" jawab Long Huan berusaha meyakinkan Shu Mingyu yang mulai luluh hatinya.
"Baiklah kalau begitu, aku mau menjadi kekasihmu namun perlakukan aku dan keluargaku dengan baik di masa depan" pinta Shu Mingyu.
"Tidak masalah, aku akan menjaga kamu dan keluarga kamu, di bawah keluarga Long aku jamin keluargamu akan sejahtera. Selain itu, hubungan kita sebaiknya disembunyikan sampai pada waktunya, aku masih memiliki sebuah rencana untuk Long Guan agar dia tidak menjadi duri dalam kehidupan kita" ungkap Long Huan.
"Baik kalau seperti itu, aku akan menurutimu" jawab Shu Mingyu dengan patuh.
Saat berikutnya Long Huan menyentuh tangan Shu Mingyu tanpa penolakan darinya, keduanya secara resmi menjadi pasangan kekasih. Perbuatan mereka berdua tidak diketahui oleh Long Guan, orang yang sudah menganggap keduanya sebagai orang baik.
Hari telah menjelang sore, Long Guan hampir selesai menjalankan perawatan dari Patriark Long. Ia tidak mengetahui tentang apa yang terjadi antara Long Huan dengan Shu Mingyu, penghianatan mereka terhadap dirinya baru saja dimulai. Padahal satu hari sebelumnya Shu Mingyu telah berjanji memberikan kesempatan kepada Long Guan untuk membuktikan kemampuan bela dirinya.
Long Guan masih awam tentang percintaan, Shu Mingyu adalah wanita pertama yang ia kenal dan membuatnya tertarik. Sejak ibunya meninggal, Long Guan belum pernah lagi mengenal kasih sayang wanita. Di keluarga Long, ia tumbuh dengan perhatian dan kasih sayang dari kakek dan pamannya. Sehingga kehadiran Shu Mingyu seperti oase di padang pasir, membuat Long Guan terlena akan mulut manis seorang wanita.