Warren Frendata Rafaeyza, seorang CEO dari perusahaan Desainer frough yang berpengaruh di kota Jakarta,
Dia menjadi mualaf karna wasiat sang ayah yg mengatakan bahwa sebenarnya ayahnya adalah gus yg telah ingkar masuk ke agama lain dan ingin anak dan istrinya masuk islam. Diusianya yang sudah matang Warren belum menikah karena masih terjebak dengan cinta pertamanya saat remaja. Dia Citra Bayu Antriza, Wanita cantik yang berhasil memporak porandakan hatinya. Suatu ketika Tuhan menjawab keinginannya untuk memiliki hati Citra sepenuhnya. "7 tahun bukan waktu yg mudah aku lalui ya Alloh, untuk menemukannya, sekarang aku sudah menemukannya! izinkan aku memilikinya, dia yg selalu aku sebut di sepertiga malamku" "Aku, Warren memang bukan yang pertama, tapi aku akan menjadi yg kedua untuk yg terakhir"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaIsw31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
024. permulaan
kalian tau gak salah satu kisah cinta yang terbaik?
salah satunya kisah Cintra baginda Rasulullah dan Aisyah.
dimana kisah beliau yang pulang kemalaman hingga tidur Di pintu.
karna beliau tidak ingin membangunkan Aisyah yang tertidur di depan pintu menunggu Rasulullah pulang.
sederhana tapi sangat berharga dan romantis karna saling menjaga, mengerti dan melindungi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Warren terdiam membeku dia beristighfar sebanyak mungkin dan melakukan solat tobat karna ingatan adegan senonoh dikolam tadi tak mau hilang.
sampai dimana malam tiba Citra yang terbangun dari pingsan dan tertidurnya bangun, dia melihat Cana tengah memeluk Chayna di kasur pompa disampingnya, dia dengan pening di kepalanya mencoba bangun dia membopong anaknya pindah ke kasur dan juga Cana ke kasur. karna bersebelahan jadi Citra dengan sekuat tenaga menarik selimut yang bukannya menyelimuti mereka malah jadi alas mereka diatas kasur pompa agar tergeser ke tempat tidur.
dia membaca situasi sepertinya dia menginap disini dia berjalan kekamar mandi, dia menatap jam juga dimana pukul 2 pagi, dia memutuskan numpang mandi disana karna dia pasti semalam habis nye ut tak mandi hanya dibantu ganti baju, dia percaya dengan Cana pasti akan menjaga dirinya lewat pelayanan wanita yang menggantikan bajunya.
dia mandi dan solat tobat dahulu mengingat kejadian di kolam malam tadi, setelahnya solat tahajud, dimana terdapat mukena yang disiapkan diatas Meja rias.
Citra menangis dalam Sujudnya, dia mencoba menahan tangis itu "ampunilah dosaku, apa yang kuperbuat hari ini ya allah! maafkan aku ya allah" maafkan aku suamiku aku berbuat gila, maaf, maaf".
Cana bangun dari tidurnya untuk solat tahajud karna dia sudah biasa solat jam 2 jadi kalau dia tidur bangun sendiri seperti sudah tersegel alarm, dia kaget mendapati dirinya sudha dikasur dan dia mendengar lirih isak tangis.
dia melihat Citra menangis dengan pundak bergetar hebat, brati tangsinya benar benar sakit dan herannya dia masih bisa menahan itu. membuat Cana berpikir mungkin anaknya benar benar sudah meruda paksa Citra.
namun dimalam yang sama, tempat yang sama berbeda ruangan doa mereka sama diawal dan saling bersahutan di akhir.
"ampunilah Dosa dosaku ya allah, atas dosa kehilafan yang aku perbuat Allahummaghfirli khathi'ati wajahli, wa israfi fi amri, wa ma anta a'lamu bihi minni. Allahummaghfir li jiddi wa hazli, wa khatha'i wa 'amdi. Wa kullu dzalika 'indi. Allahummaghfirli ma qadamtu wama akhkhartu, wama asrartu, wama a'lantu, wama anta a'lamu bihi minni antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, wa anta 'alakulli syai'in qadirun.
Artinya: Tuhanku, ampunilah kekeliruan dan kebodohanku, kelewatan batasku dalam sebuah hal, dan dosaku yang mana Kau lebih tahu dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku dalam serius dan gurauanku, kekeliruan dan kesengajaanku. Apa pun itu semua berasal dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku yang terdahulu dan terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan kunyatakan, dan dosa yang mana Kau lebih tahu dariku. Kau maha terdahulu. Kau maha terkemudian. Kau maha kuasa ata segala sesuatu. (HR Bukhari dan Muslim).".
mereka berdoa sambil menangis sesegukan menyadari perbuatan mereka yang salah.
dilanjut dengan doa kesadaran diri seperti yang dilakukan oleh Nabi Adam dan Siti Hawa yang menyadari diri mereka salah, dan doa ini digunakan untuk mereka yang menyadari kesalahannya adalah sebuah kesalahan berbeda dengan doa yang diatas doa pemohon penghapusan dosa.
"رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Rabbanā zhalamnā anfusanā wa illam taghfir lana wa tarhamna, lanakunanna minal khasirina.
Artinya: Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi. (surat Al-A'raf: 23)."
mereka lagi lagi menangis dengan pun dah bergetar hebat "ampunilah hamba ya Alloh, hamba yang salah jangan salahkan wanita yang bernama Citra Bayu Atriza," Warren.
"ampunilah kami ya allah, kami salah maafkan aku yang berinisiatif membantu pria, maafkan aku" Citra.
"izinkan aku memilikinya kali ini ya allah, dan ridhoilah kami, sampaikan pada almarhum suaminya bahwa hamba datang siap menerima segala kekurangan dan kelebihan istrinya dulu, hamba mencintainya dengan tulus karnamu ya alah" Warren.
"suamiku, suami hebat ku, kekasihku maaf aku hampir terperdaya godaan syetan, maaf" air mata Citra mengalir deras "aku tak pernah mencintaimu namun hatiku dengan mudahnya berdebar kepada pria yang dulu aku ceritakan padamu, kami bertemu kembali, ya adalah sampaikan rinduku padamu suamiku dan maafku" Citra.
"izinkan aku menuntunnya kejannah mu dengan ikatan halal" Warren.
"Aamiin" Citra.
"Hasbunnallah wa ni'mal Wakiil, Robbanaatinna Fidunnyakhasah Aamin aluhumma aamiin" Warren dan Citra bersama.
Cana melihat pas adegan selesai solat dan doa ini dia laku berpura pura tidur menghargai privasi Citra, dia tadinya mau dikamar lain tapi hatinya resah dan memutuskan tidur bersama Citra dan Chayna . dia meminta pelayanan memompa kasur pompanya dan dia main dulu bareng Chayna setelahnya mereka malah ketiduran.
Citra tiba tiba merasa haus karna dia tak menemukan Hijab jadi dia memutuskan untuk keluar dengan mukena yang dia pakai. dia keluar dengan sangat pelan agar tak membuat Cana dan Chayna terbangun setelah itu dia menuju ke arah dapur , tentu dia tau karna setelah makan malam dia di ajak berkeliling oleh Cana.
dia menoleh ke semua tempat diakan tak ada orang hanya lampu malam yang menyala, namun Fokusnya saat minum terhenti ketika mendengar suara lirih pria sedang bersholawat menuju kedapur.
Citra merasa adem mendengar suara bariton menjadi merdu saat bersholawat.
dia bisa mengira itu suara siapa, pasalnya dia kenal suara itu, suara yang dia dengar adalah suara Warren yang akhir akhir ini memenuhi pikirannya.
Warren kedapur guna mengambil air hangat juga, dan saat sampai di dapur dia melihat siluet bayangan seseorang, dia kura mungkin pelayan namun saat sampai disana dia langsung tremor pasalnya yang dia lihat adalah Citra.
badannya terasa panas, bukan karna nafsu! tapi panas karna malu.
Warren berdehem "exhem" lalu berjalan memutar ke arah lain diamna di meja makan ada juga alat otomatis yang memuat air panas, dingin dan biasa.
dia mengambil air itu lalu bergegas pergi, dia merasa malu karna memaksa Citra menggarap miliknya dan sialnya karna teringat itu miliknya bereaksi dengan tak merasa berdosa, sekarang cintanya telah bercampur menjadi nafsu dia menjadi takut, dia harus meminta maaf tapi besok tidak pagi buta kaya gini.
Citra yang melihat itu menghela nafas, dia berpikir mungkin Warren mengira dirinya janda murahan, dia lagi lagi menghela nafas dan entah kenapa merasa ulu hatinya sakit dan dia kembali menuju kamar, dia berbaring disofa depan TV yang di kamar, dan setelah itu Cana yang menunggu Citra tertidur bangun dan melakukan sholat Tahajud.
......................
"Citra, " panggil Warren dengan sedih.
"maaf! lupakan semua yang terjadi diantara kita, dan kembali ke posisi masing masing, anda sebagai penyelamat putri saya dan saya sebagai orang yang berhutang pada anda" Citra.
Warren tak menjawab membuat Citra menatap Pria itu, dia mendongak dan mendapati Warren tengah menangis.
"benar benar tidak ada kesempatan? " lirih Warren lagi.
Citra yang terkejut hanya bisa mengangguk dia melihat sekali lagi mata terluka itu, mata atas penolakannya, Warren dan almarhum Fino dua orang yang berbeda, salah satunya memiliki raganya dan salah satunya hatinya. namun Citra harus sadar Warren pantas mendapatkan yang terbaik.
"carilah prawan, jangan janda sepertiku" Citra.
"tapi aku maunya kamu!" tegas Warren.