Namaku Kinanti Prayoga
Umur : 10 Tahun
Yatim-piatu.
Aku hidup dari hasil ladang warisan Ayahku, walau tidak besar, tap cukup untukku bertahan hidup.
Aku bertani sayur dan bumbu dapur, Kacang panjang dan terong itulah yang bisa ku tanam, serei, kemangi dan daun selasih itulah tanaman tambahan di kebun ku yang kecil.
Tapi walau kecil, aku bisa menghidupi diriku sendiri, 30 hingga 40 ribu bisa ku hasilkan, dan itu sudah sangat baik.
Di kebun ku juga ada pisang, singkong dan ubi jalar, itu bisa kupakai sebagai tambahan panganku selain beras.
Ayam yang kumiliki juga cukup banyak, jika aku ingin makan, tinggal ambil seekor, cukup aku makan seharian bahkan hingga esok juga.
Aku tak bisa mengeluh, tak ada yang lain warisan dari orangtuaku selain Cincin berwana Hitam.
Ibuku berkata sebelum dia meninggal, bahwa cincin itu warisan turun temurun, jadi aku pakai saja, kebetulan pas di jariku, saat aku mencobanya.
ikuti terus ceritaku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 24. ibunya si kembar
Dan walaupun, ada suami, seorang anak laki-laki wajib membantu orangtuanya, itu wajib, termasuk membiayai kalian, apalagi lagi dia sebagai kakak.
Tapi yang ayah dengar, dia bekerja, uangnya di pakai sendiri, tanpa membantu ibunya, dan giliran ingin menikah, minta uang juga ke ibumu, sekarang darimana ibu kalian mendapatkan uang, sebanyak itu dalam waktu dekat, sedangkan suaminya, hanya mengandalkan tanah milik ibumu.
Akhirnya, mereka datang dan berusaha membodohi ayah, bilang ayah tidak sayang lagi dengan Recky.
Dia sendiri datang tidak menyapa ayah, dengan sebutan ayah, terus ayah harus membiayai pernikahan anak yang tidak mengakui aku adalah ayahnya, dan memang aku bukan ayahnya.
Tapi jika dia datang, memanggil ayah, dan sedikit menggunakan bahasa yang sopan, mungkinkah ayah akan tergerak membantu nya, tapi ini, datang-datang langsung minta uang, ujar Franki menjelaskan, ke Sinta.
"Kami juga sudah tidak anggapnya sebagai adiknya, tapi setiap bulan, kami juga yang membiayai ibu, karena kata ibu, kak Recky tidak pernah memberikan nya uang.
Aku dan Santi, 1.5 juga perorang, belum sembakonya, lantas suami ibu ngapain, kak Recky juga ngapain, timpal Sinta.
"Kalian berdua tau apa! hardik Recky.
"Ya kami tau kamu, itu hanya menyusahkan ibu, kalau kami berdua, sejak kamu ikutan mengusir kami, jadi gembel pun kamu, jangan harap dapat 1 butir beras dari kami, dan tau malu dong, memangnya ayah kami memiliki kewajiban membiayai pernikahan kamu, sudah berapa banyak uang yang kamu berikan untuk ayah kami, tak tahu malu datang minta uang ke ayah.
Hey ingat, ayah kamu itu masih hidup dan saat ini, adalah suami ibu, kamu pikir saya tidak tidak tahu, makanya, dia kami panggil ayah, dan tidak menyebut ayah kami dengan sebutan ayah, sengit Sinta.
Kinanti yang memberitahukan kepada Sinta soal suami baru ibu di kembar.
Recky dan ibunya terdiam, yang tahu ceritanya hanya Recky dan ibunya serta ayah kandungnya.
"Jangan asal bicara kamu Sinta, marah Ibunya.
"Ya sudah, kalau ibu tidak mengakuinya, dan maaf, yang bulanan ibu, nanti kami transfer saja, tapi tidak banyak, ibu punya anak laki-laki dan juga punya suami yang masih kuat, ibu juga masih sehat, ladang juga banyak, seharusnya cukup untuk ibu hidup.
Teman-teman saya bilang, suami ibu dan serta Recky, akan libur dirumah, karena uang dan sembako masih cukup, jadi mereka tidak perlu bekerja.
Saya prihatin dengan ibu, yang di manfaatkan ayah dan anak, sama-sama pemalas.
Jadi kami putuskan, hanya memberikan uang untuk ibu, tapi tidak untuk Recky dan ayahnya.
Harusnya dia kakak yang membantu kami, bukan kami yang membiayai hidupnya, terkecuali dia sakit atau cacat
Selama ibu masih menghidupi mereka, maka kami tidak bertanggungjawab dengan ibu, jadi ibu pikirkan baik-baik.
Saat ini, ayah juga, sudah punya keluarga, jadi ayah fokus ke keluarganya, lagian ayahnya Recky masih sehat.
Sekarang ibu ikut kami, suruh Recky pulang sendiri saja, besok baru ibu pulang, ini sudah sore, Ucap Santi dan langsung membawa ibunya ke motor miliknya.
"Ayah, ibu, masuklah, kasihan Ade bayi, ucap Sinta ke ayah dan ibu sambung nya.
"Hati - hati ya sayang, ucap ibu sambung di kembar.
Ricky mendengus kesal, rencananya gagal, padahal itu hanya akal-akalan dia yang tidak mau menggunakan uangnya, itu pun perintah dari ayahnya, yang terkenal pemalas, dia hoby menikahinya janda yang memiliki harta.
Dia menikahi, ibunya Recky, karena memiliki banyak ladang, yang menurutnya, bisa dia manfaatkan, setelah bosan, dia akan cari mangsa lagi
Dia membohongi, ibunya Recky soal panen, padahal hasilnya dia tabung sendiri, ambisinya agar Recky di masa depan, bisa punya Usaha.
Ayah sama anak ini, otaknya sama, tapi sayangnya, Kinanti tahu tujuan mereka, itupun tidak sengaja.
Flashback
Waktu Itu, di kabupaten sebelah, tempat ibunya si kembar, ada 25 Ruko, yang di sita Bank, cabang kabupaten itu, Kinanti dan Raka, melihat-lihat kondisi ruko itu, yang di tawarkan 650 juga per unit kecuali hook.
Dan saat sedang transaksi, di blok satunya lagi terdapat 1 unit Ruko kosong, Kinanti melihat suami dari ibunya si kembar sedang membayar ruko Tersebut.
Dan saat ini sudah ada usaha Minimarket, itulah tempat kerja yang Recky bilang punya orang.
flash back off.
Si kembar memberikan bukti pembicaraan suaminya dan karyawan memanggil Recky dengan sebutan bos.
"Bunda, seluruh sertifikat tanah bunda kemana ? tanya di kembar.
"Ini ada sama Bunda, rencananya mau di gadaikan di Bank, untuk bunda buka toko, ucap Ibunya.
Coba cek dulu, sertifikat nya, Santi curiga, sertifikat nya sudah di alihkan ke mereka, karena sertifikat ini kelihatannya baru di buat, ucap Santi, dan membuka aplikasi BPN.
"Dari 20 bidang, 3 bidang, sudah sudah, beralih ke pemilikan dan status awal tanah adalah milik orangtua suaminya atau mertuanya.
Yang 17 bidang, masih asli, milik ibunya, Astuti menangis kecewa dengan suaminya, dan hendak ingin pulang, namun tiba-tiba Kinanti datang.
"Halo kak, halo Tante, sapa Kinanti, dia tahu semua kejadiannya, makanya dia datang.
"Tumben dek kesini, apa kamu lagi senggang, atau teman-teman mu lagi pergi dengan keluarga mereka, tanya Santi.
"Aku memang sengaja ingin ke sini, aku hanya ingin kasih tahu ke Tante, lebih baik ceraikan secepatnya suami Tante itu, karena lama kelamaan, harta Tante akan di jualnya.
Ambilah ATM ini, isinya hasil penjualan tanah Tante itu, jangan tanya bagaimana saya mendapatkan nya.
Tinggal dulu bersama kakak kembar disini, nanti saya kirim orang untuk menggugat cerai suami Tante itu, jika Tante mau, jika tidak mau ya siap-siap saja.
Saya tidak akan membantu lagi, dan soal 3 lahan yang dia tipu, masih bisa saya bantu, untuk mendapatkan nya kembali, tapi syaratnya Tante bercerai dengan laki-laki itu, dan jangan tinggal bersama orangtua Tante, karena sejatinya, mereka yang membantu Suami Tante untuk mengambil sertifikat asli Tante.
Sedangkan sertifikat itu, adalah cetakan biasa, untuk mengelabui Tante, silahkan percaya atau tidak, ucap Kinanti.
"Baiklah, walaupun Tante keras dengan si kembar, tapi semua milik Tante, tetap akan menjadi milik mereka, walaupun Recky putra Tante, dia sudah Tante siap kan yang lain, itu adalah warisan dari orangtua Tante.
Orangtuaku, tidak ingin warisannya jatuh ke si kembar, jadi Tante berpikir 20 bidang tanah milik Tante, buat mereka berdua, ucap Astuti.
"Baguslah, besok saya kirim ke ke kantor pengadilan agama,untuk mendaftarkan gugatan cerai Tante, saya tau Tante masih memikirkan kedua kakak saya, jadi Tante saya maafkan, Tapi jangan pernah, mengganggu Paman Franki, karena tinggal dia Pamanku, lepas dari Kesalahan nya di masa lalu, Paman juga sudah berkeluarga, jadi harap Tante paham itu, tegas Kinanti.
"Maafkan Tante nak, Tante janji akan berubah dan memulai dari awal semuanya.