NovelToon NovelToon
Edward : Balada Dari Bukit Gloosween

Edward : Balada Dari Bukit Gloosween

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Dendam Kesumat
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mr 18

Edward, seorang anak yatim piatu, tinggal di panti asuhan yang menjulang tinggi di puncak Bukit Gloosween.

Meski tidak memiliki mana yang mengalir didalam dirinya, Edward tidak pernah patah semangat untuk menjadi yang terbaik.

Setiap hari, ia belajar sihir dan beladiri dengan penuh semangat dari Kak Slivia dan Lucy, menemukan kebahagiaan dalam kehidupannya meskipun tidak memiliki mana.

Namun, kehidupan Edward tiba-tiba berubah saat desanya diserbu oleh pasukan Raja Iblis, yang menghancurkan segala yang ada di desa itu, termasuk Kakak Silva dan teman-temannya.

Peristiwa tragis ini tidak hanya mengubah nasibnya, tetapi juga membawa Edward ke dalam petualangan yang gelap dan penuh tantangan untuk membalas dendam dan menyelamatkan apa yang tersisa dari dunianya yang hancur.

Lalu bagaimana Edward menghadapi semua itu ? Tantangan apa yang menghadang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr 18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 24 Jalan Keluar Yang Indah

Dengan hati-hati, mereka melangkah keluar dari semak semak , menyoroti pepohonan yang menjulang tinggi dan bayangan misterius yang menari-nari di antara dedaunan. Cahaya dari lentera mereka hanya cukup untuk menerangi jalan setapak di depan mereka.

"Lihat, ada jejak di sini," bisik Maya, menunjukkan ke arah bekas tapak kaki di tanah.

Aku keluar dari persembunyian, menyuruh nya kembali, "Jangan lengah. Kita harus tetap waspada," balasku .

Tiba-tiba, serangan mendadak datang dari arah yang tak terduga. Prajurit lain, yang menyamar sebagai penjaga, melancarkan serangan simulasi pada kita. Aku segera berteriak,memberikan perintah.

"Kita harus bertahan dan bertindak cepat! Kak Roland, atur formasi pertahanan. Kak Sarah, kita butuh penghalang magis di sini!"

Di tepi hutan yang sunyi, aku dan timku berdiri siap bertempur, menghadapi serangan mendadak dari prajurit yang menyamar sebagai penjaga artefak.

Aku cepat berpikir, mengingat pelatihan taktis yang intens yang pernah ku pelajari bersama kak Silvia.

"Dengarkan aku," kataku dengan suara tegas kepada timnya. "Kak Maya, kita butuh formasi melingkar untuk mengurangi area serangan musuh dan menjaga punggung kita dari serangan musuh dari belakang, dan juga Siapkan barikade alami dengan batu dan pepohonan di sekitar kita. Kak Maya ciptakan medan ilusi di sekeliling kita untuk membingungkan musuh." Ucapku tegas dan penuh keyakinan.

Maya segera mengambil alih, memimpin tim dalam pembentukan lingkaran rapat dengan barikade batuan alami . Dengan gesitnya, kita menggunakan keahlian alam kita untuk menata batu-batu besar dan pepohonan menjadi benteng sementara yang kokoh.

Sementara itu, Sarah fokus pada sihirnya, menciptakan ilusi-Ilusi cahaya dan bayangan yang membuat musuh ragu-ragu dan tidak dapat mengidentifikasi posisi tepat kita.

Dengan sihir pengintai milik sarah, kami lebih mudah mengetahui letak mereka, Setiap kali prajurit yang menyamar mendekati, kita menemukan diri mereka menyerang hanya bayangan atau menabrak rintangan yang tidak terlihat.

Roland berdiri " Seperti nya kita sudah dekat dengan letak artefak itu dengan adanya penjaga. " Ucap Roland penuh keyakinan.

Aku, yang sudah siap dengan tombak ku mengangguk serius. "Kita harus melakukan ini dengan hati-hati. Kekompakan kita adalah kunci untuk kesuksesan misi ini," ucapnya dengan suara rendah, tetapi penuh keyakinan.

Kak Sarah menambahkan, "Kita akan memanfaatkan kekuatan masing-masing. Edward, kau bisa menggunakan sihirkan?"

"Iya kak." Ucapku yakin. "Gunakan sihir bilah anginmu akan membantu kita menyerang dengan lebih efisien. Yang lainnya, tunjukkan pada mereka betapa hebatnya kita." lanjutnya

Aku menatap Ryan. " Kak Ryan tolong berikan kami buff kecepatan dan kekuatan, sedangkan Kak Roland tolong buka jalan." perintah ku dengan cermat.

Seketika tubuh kami diselimuti oleh efek buff dari Simon, aku merasakan tubuhku semakin kuat dan bertenaga.

Dengan formasi dan ilusi yang kubuat, tim ku berhasil menahan serangan musuh dan memberikan waktu bagiku untuk merencanakan serangan balik.

"Sekarang!" teriak ku, dan seketika timku bergerak maju dengan serangan yang terkoordinasi, memanfaatkan posisi strategis dan kebingungan musuh.

Serangan itu cepat dan efektif, dengan adanya Roland aku dan timku mudah untuk mendekati mereka.

Aku bergerak cepat bagaikan bayangan memukul mereka satu persatu dengan tongkat. "Argh!" mereka berteriak bersamaan karena serangan cepatku, aku dengan mudah mengalahkan musuh, sementara Sarah menjaga kebingungan musuh tetap stabil.

Sedangkan yang lain mengalahkan musuh yang tersisa. " Hei jangan biarkan mereka lolos! ." perintah salah satu penjaga artefak.

Segerombolan penjaga mengepung, lalu menyerang secara bersama-sama, aku dengan mudah untuk menghindar dan menyerang, namun timku yang lain kesulitan.

Maya dan Sarah bertindak cepat. Dalam hitungan detik, formasi mereka kokoh, dan perisai magis menahan serangan musuh.

"Tidak ada yang bisa mengalahkan kita saat kita bersatu," ujar Kak Maya , memberi semangat pada timnya.

Sarah, yang ahli dalam ilusi dan teknik penyamaran, tersenyum lebar. "Aku siap untuk memberikan mereka sesuatu yang tak terduga," ujarnya dengan percaya diri.

Dia menyamar menjadi salah satu penjaga, menerobos masuk kedalam gerombolan penjaga, lalu menyerang mereka dari belakang.

Simon mengambil posisi tembak, dia duduk di atas pohon dengan panah dan busur di tangannya siap menembak, menambahkan, "Aku akan melindungi punggung kalian, jadi majulah kalian punggung kalian aman." Teriak nya penuh keyakinan.

" Wush-Wush" Anak panah Ryan melesat menebus udara mengenai bahu penjaga, membuat dirinya jatuh diatas tanah karena efek bius pada anak panahnya.

Saat tiba saatnya untuk bertindak, aku memusatkan perhatiannya. Dengan gerakan cepat dan gesekan tangan yang terampil, aku melepaskan sihirku ke udara. Angin bertiup kuat, menghentikan sejenak desiran hutan yang sunyi, menembus pertahanan mereka.

Timku memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin. Sarah menciptakan ilusi yang lebih kuat mengalihkan perhatian penjaga, sementara Roland berhasil menerobos masuk dengan tubuhnya yang besar.

Tim bergerak maju dengan penuh keyakinan, menaklukkan setiap rintangan yang muncul di depan mereka.

Saat kita mendekati lokasi tujuan akhir misi mereka, kita dihadapkan pada ujian terakhir: sebuah jebakan rumit yang harus mereka selesaikan bersama-sama.

"Kita bisa lakukan ini bersama-sama," ujar ku dengan percaya diri, sementara timku menatap tantangan yang menantang itu dengan tekad yang kuat.

Dengan keterampilan yang mereka pelajari dari latihan dan pengalaman mereka saat ini, tim ku berhasil menyelesaikan misi kita. Mereka merayakan kemenangan kita dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan.

Namun, tiba-tiba Roland menginjak jebakan, lalu mengaktifkan suara bising terdengar. "Duh maafkan aku teman teman." Ucap Roland dan tertawa.

"Sialan, kenapa kau injak jebakan itu, dasar bodoh!" Teriak Maya dengan penuh amarah. Seluruh tim mengumpat dan mencela atas kebodohan yang dilakukan Roland.

" Tenanglah kak Maya, kita harus kabur, Mereka pasti menyadari kita di sini, kita harus cepat keluar dari sini!" seru ku dengan nada khawatir.

Tiba-tiba, penjaga muncul dari setiap sudut, menyerang kita dengan senjata-senjata mereka.

Aku segera bergerak cepat memukul titik vital mereka untuk melumpuhkannya dengan tangan kosong, dan dengan mengeluarkan sihir bilah angin, seketika bilah angin membelah udara dengan kecepatan yang mengagumkan, menghancur dinding ruang rahasia.

Saat kekacauan itu berlanjut, Aku memanfaatkan kebingungan ini dengan cepat dan diam, menyusup ke belakang para penjaga.

"Waktunya untuk mengakhiri ini," pikirku , matanya tajam menatap punggung penjaga.

"Kamu telah memilih musuh yang salah," ucapku dengan suara tenang dan mematikan, sambil mengayunkan tombakku yang mematikan dengan anggun di tangan.

Para Penjaga itu berbalik dengan terkejut, tetapi akh sudah menyerang. " Traangg" Suara mereka beradu dengan bunyi nyaring, dan pertarungan pun dimulai.

Aku bergerak dengan kelincahan luar biasa, serangan dan pertahanan ku bagaikan tarian yang mematikan.

Setiap langkahku direncanakan dengan cermat, memanfaatkan setiap celah kecil dalam pertahanan musuhku.

Para Penjaga itu balas menyerang dengan kekuatan brutal, ayunan pedangnya menimbulkan percikan api saat beradu dengan tombakku .

Serangan mereka berlangsung cepat dan mematikan, seperti kilat yang saling beradu di tengah badai.

Aku menghindari serangan dengan lompatan akrobatik, menggunakan dinding sebagai pijakan untuk melancarkan serangan balasan yang tak terduga.

Aku menggunakan kemampuan ku untuk menghindar dan menyerang dengan lincah, mengalihkan perhatian. " Cepat keluar lewat dinding itu" Ucapku sambil terus menahan penjaga untuk mendekat.

" Baik!" Ucap mereka serempak, aku memberikan waktu bagi anggota tim lainnya untuk bertindak, membawa lari 3 artefak.

Sarah menyulap ilusi yang membingungkan musuh, membuat mereka saling menyerang sendiri dalam kebingungan, dengan itu aku bisa kabur bersama mereka.

Ahirnya kita berhasil mengamankan artefak yang kita cari dan bersiap untuk melarikan diri. Namun sebelum kita sampai menghirup nafas lega, kami telah dikepung oleh ratusan penjaga Artefak.

Seketika mereka langsung menyerbu kita lagi, ingin merebut artefak yang telah kita bawa, tatapan mata mereka beringas dan penuh ancaman, membuat kami ketakutan.

"Kita harus lari sekarang! " perintahku membuat kami bagaikan seorang pencuri dikejar para polisi.

Di tengah kekacauan pelarian, kita menjaga kekompakan dan saling melindungi satu sama lain. "Tetap bersama-sama!" teriak ku di tengah gemuruh langkah kaki yang menggema dihutan.

Setelah pelarian dan pertarungan sengit yang berlangsung cukup lama, kita ahirnya berhasil menaklukkan penjaga musuh dan menyelesaikan misi kita.

Kita meninggalkan tempat musuh dengan diam-diam seperti yang kita lakukan, merayakan keberhasilan mereka dengan senyuman tipis dan tatapan yang penuh makna.

Setelah pertempuran singkat namun sengit, musuh mundur ke belakang. Timku tetap waspada.

Aku mengangguk puas, memandang timku dengan bangga. "Kita bekerja dengan baik, teman-teman," kataku dengan mengusap keringat di pelipis ku. "Kerjasama dan adaptasi strategis kita hari ini menunjukkan betapa kuatnya kita sebagai tim."

Maya berjalan mendekat. " Dik Edward, salama Di pertarungan tadi kau sangat cepat dan kuat, bagaimana caramu melumpuhkan mereka dengan cepat, aku bahkan tidak dapat menyamai kecepatanmu."

Aku tersipu malu. " Aku cuma bergerak secepat mungkin seperti kak Silvia ajarkan, lalu melumpuhkan mereka dan jangan memberikan mereka luang."

" Huh, Syukurlah dik, kau menjadi ketua tim. Aku bisa membayangkan jika orang itu menjadi Ketua tim ini. " Ucap Maya menyindir atas kebodohan Roland.

" Hei sudah kukatakan kan? Aku tidak sengaja. " Ucap Roland penuh amarah.

Di bawah langit sore yang sepi, kami merayakan kesuksesan kita dengan rasa persatuan yang mendalam, mengetahui bahwa kita orang pertama kali menyelesaikan pelatihan ini , tetapi juga memperkuat ikatan mereka sebagai tim yang tak terpisahkan.

Pada akhirnya, kita tidak hanya mengamankan artefak yang kita cari, tetapi juga memperkuat ikatan mereka sebagai tim.

Kita juga belajar dengan keras bahwa mendengarkan satu sama lain dan menghargai pandangan masing-masing adalah inti dari solidaritas tim yang sejati.

Aku mengangkat artefak ini kertas langit, dengan rasa penuh puas atas keberhasilan kami, sorot mataku penuh dengan rasa kagum. "Kita melakukannya, teman-teman," ucapku dengan bangga. "Kita berhasil mengatasi setiap rintangan dan menemukan artefak ini bersama-sama."

Sarah tersenyum, dan Maya mengangguk puas. "Kita adalah tim yang tangguh," ucap Kak Maya. "Tidak ada yang bisa menghentikan kita jika kita bekerja bersama."

Kita meninggalkan hutan dengan kerjasama tim, menyatukan kekuatan mereka—fisik, magis, dan strategis—untuk menghadapi semua rintangan di depan mereka dengan keyakinan dan kekuatan

Kembali di kamp, Kak Lucy dan Kak Silvia menyambut kita dengan bangga. "Kalian telah melampaui semua harapan ku," ujar Kak Silvia dengan senyuman bangga. "Ini adalah bukti nyata dari kekuatan tim yang solid."

Kami saling berjabat tangan dengan penuh kebanggaan dan penghargaan satu sama lain. Kita merasa lebih dekat satu sama lain, karena telah melewati ujian yang sulit bersama.

Latihan tahap kedua yang berat dan penuh tantangan akhirnya usai. Aku dan timku berhasil menyelesaikan misi dengan kerja sama dan strategi yang matang. Keletihan tampak jelas di wajah kita, tetapi juga tersirat kepuasan dan kebanggaan.

1
Lhe
sukaaa banget
夢見る者
hmm, mayan sih
Darkness zero
up nya lama sekalinya up langsung belasan chapter
Muhammad Rama: Sory bang lama up nya/Frown/, gw juga ada kesibukan jadi nggak bisa up sehari langsung belasan/Sob/, sabar bang pasti up kok setiap hari
total 1 replies
Ulin Nuha
menarik
Gundaro
Total likenya kok janggal? like 151 tapi gak ada komentar, apakah author ngebom like?
wondervilz`
Jangan lupa mampir di karyaku yg berjudul , Life saver the series system
☠𝐀⃝🥀🍾⃝🄼🄸🅂🅂 🄿🅁🄸🄳🄴🃏
lanjut Thor!!/Determined//Determined/
Muhammad Rama: Siap /Hey/
total 1 replies
☠𝐀⃝🥀🍾⃝🄼🄸🅂🅂 🄿🅁🄸🄳🄴🃏
dah mampir nih/Determined//Slight/
Muhammad Rama: Tanks kak
total 1 replies
☠𝐀⃝🥀🍾⃝🄼🄸🅂🅂 🄿🅁🄸🄳🄴🃏
1 /Rose/+ 1 iklan untukmu thor/Determined//Determined/
Muhammad Rama: Oke /Joyful/
☠𝐀⃝🥀🍾⃝🄼🄸🅂🅂 🄿🅁🄸🄳🄴🃏: saling² membantu kakak ~/Proud/
total 3 replies
Hudan Nafil
Thor, jaga kesehatan ya? Jangan terus nulis sampe lupa makan dan ridur
Fawwas Tholib
Selalu berkarya thor
Dirhan Saputra
Tetap up bang
Amir Syamlan
Thor jangan lupa istirahat 😂
Ahmad Faldi
Semangat berkarya kak👍
hide my smile
up lah buset
hide my smile: wkwkkwkkk🗿🗿🗿
Muhammad Rama: Sabar bang, gue insyaallah pasti up tapi sehari sekali🤣
total 2 replies
Taru
Sippp mulai seru nih
Taru
Seru banget bang, tolong terus UP gw pasti nungguin setiap hari. /Tongue/
Taru
Hmmm menarik 😜
꧁གMSHKཁ꧂
Bagus banget 😍, pembawaan ceritanya bagus banget, seakan-akan kita jadi edward
꧁གMSHKཁ꧂
Kasihan banget Edward 😭 padahal dia sudah berharap banget dapat kekuatan. Dasar Destrover sialan😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!