NovelToon NovelToon
Di Dua Hati

Di Dua Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Lari dari Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:30.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Tiga tahun menikah, Zalea belum kunjung memiliki keturunan. Sang mertua yang kurang bersahabat dengannya semakin memperlihatkan wajah ketidaksukaan terhadap Lea.

"Nikahi saja Karmila, Zain. Kamu punya alasan kuat untuk menikah lagi. Karena istrimu itu tidak bisa memberikan keturunan buat keluarga kita."

Dunia Lea seketika hancur saat mendengar ungkapan sang mertua. Namun, seberkas cahaya langsung muncul. Tapi sayang, takdir seolah sedang mempermainkannya. Saat dia mendapatkan kabar bahagia, kabar buruk malah menyusul dibelakangnya. Kabar buruk datang sebelum ia bisa membagikan kabar bahagia yang dia punya dengan siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 12

"Apa yang terjadi, Bi? Bibi baik-baik saja, bukan?" Zain berucap sambil membantu bi Inah bangun dari jatuhnya.

"Gak papa, Den. Bibi gak papa. Bibi baik-baik aja. Den Zain, apa sudah menemukan non Leah?"

"Zain! Mama mu di sini! Kenapa kamu abaikan mama mu, ha?"

Lantang suara sang mama memenuhi gendang telinga Zain sekarang. Maklum, tentu saja dia sangat marah dan juga sedih karena telah diabaikan anaknya seperti barusan itu.

"Apakah mama pernah anggap aku sebagai anak, Ma? Apakah mama pernah peduli sedikit saja dengan aku?"

"Zain! Apa yang kamu katakan? Kapan mama tidak perduli padamu? Kapan mama tidak menganggap kamu sebagai anak, ha? Kapan, Zain? Kapan?"

"Sejak mama paksa aku menikah dengan Mila. Sejak mama jebak aku untuk melakukan hal menjijikan yang melukai hati istriku. Sejak itulah mama berubah. Mama bukan lagi mama yang dulu. Mama yang sangat perduli pada diriku telah hilang karena sikap ambisius yang mama punya. Mama inginkan anak dari aku. Tanpa mama sadari, anak itu adalah rezeki yang akan datang saat sudah waktunya tiba. Mama terlalu egois, Ma. Egois."

Mata sang mama langsung berkaca-kaca.

"Z-- Zain."

Sayangnya, hati Zain sudah sangat hancur. Dunia Zain yang bahagia sudah runtuh. Hidupnya sudah tidak punya semangat lagi. Zain langsung melangkah gontai menuju lantai atas di mana kamarnya dan Leah berada.

Setelah masuk ke dalam kamar, Zain mengunci pintu kamar rapat-rapat. Dia hempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Aroma harum tubuh Leah langsung menyeruak hidung Zain saat dia menutup matanya rapat-rapat.

"Leah."

Gegas Zain bangun dari baringnya. Dia rogoh saku celana di mana benda pipih miliknya tersimpan di salah satu saku celana tersebut. Dia lihat layar gawai itu dengan perasan harap. Namum sayang, harapan itu langsung hampa seketika ketika layar itu tidak ada kabar satupun yang masuk ke dalamnya.

"Sial! Kenapa kalian tidak juga memberikan aku kabar soal keberadaan istriku. Apa saja yang kalian kerjakan?"

Kesal hati, Zain langsung membanting ponselnya ke atas sofa yang ada di samping jendela. Benda pipi itu terpental, langsung jatuh ke atas lantai.

Zain mengabaikannya begitu saja. Dia pun langsung mengalihkan pandangan ke arah lemari. Tergerak hati untuk melihat isi dari lemari tersebut.

Saat ia membuka pintu dari lemari tersebut, isi dari lemari itu masih sangat banyak baju di dalamnya. Namum, semua baju itu adalah baju yang Zain belikan untuk Leah. Tapi koper juga baju-baju yang Leah belikan sendiri tidak lagi ada di sana. Hati Zain kembali terasa perih.

Dia tatap lemari itu beberapa saat. Luka di hati terasa semakin melebar. Perihnya terasa semakin menusuk ke dalam dada. Menyebar, menjalar hampir menembus jantung. Zain tidak kuat untuk terus bertahan. Dia tutup kembali pintu dari lemari yang selama tiga tahun terakhir dipenuhi dengan barang-barang milik Leah. Terkhusus, pakaian yang selalu Zain hadiahkan untuknya.

"Leah."

Zain memanggil nama sang istri sambil menutup mata. Terbayang olehnya senyuman Leah yang selama tiga tahun menemani harinya. Memberikan semangat di setiap lelah. Lalu, mendadak senyum itu memutar dalam ingatan Zain. Dan, tiba-tiba saja berganti dengan wajah sedih putus asa yang beberapa waktu lalu menganggu pikirannya.

Zain langsung membuka mata. Hatinya sangat tak sanggup membayangkan wajah itu menangis. Dia pun memilih menjauh dari lemari tersebut. Kini, Zain beranjak menuju nakas yang ada di samping ranjang. Ringan tangannya membuka laci nakas pertama dari bawah. Laci di mana Leah selalu menyimpan semua barang berharga yang ia punya.

Saat laci itu ia buka, kotak perhiasan merah langsung terlihat. Zain oun langsung meraihnya. Mengeluarkan kotak tersebut dari dalam laci sambil menahan luka. Berharap, isi dari kotak itu kosong supaya Leah bisa menjadikan barang-barang berharga itu sebagai alat untuk bertahan hidup selama berada di luar.

Namun, ketika Zain membuka kota itu, isi dari kotak tersebut malah terlihat tidak ada yang berkurang walau hanya satu buah perhiasan saja. Bahkan, cincin kawin mereka pun ada di dalam kotak tersebut. Hal yang langsung membuat Zain menjatuhkan air mata karena melihat Leah tidak membawa cincin kawin yang sudah melekat di jari manisnya selama tiga tahun terakhir.

"Leah."

Zain mengambil cincin tersebut dengan tangan yang bergetar. Air mata yang susah payah ia tahan, terus saja mengalir membasahi pipi. Bahkan, kini sudah jatuh ke atas perhiasan karena terlalu deras mengalir melewati pipi.

"Kamu ... tinggalkan cincin nikah kita, Leah?"

"Kenapa, Leah? Kenapa?"

Zain sedih bukan kepalang. Cincin kecil itu dia letakkan ke dada untuk ia peluk. Zain menutup mata bersamaan dengan turunnya air mata secara perlahan.

"Apakah tidak aku sangat menjijikan, Leah? Apakah aku tidak lagi pantas untuk melihat kamu. Apakah ... hu hu hu. Aku kotor. Wajar Leah pergi."

Zain langsung membuka matanya sekarang. Dia seka air mata yang jatuh di pipi. Kemudian, dia buka laci paling atas untuk menemukan sesuatu yang ada dalam pikirannya. Namun, saat ia membuka laci tersebut, bukan barang yang ingin ia temukan ia lihat. Melainkan, kertas laporan kehamilan Leah beserta alas pendeteksi kehamilan yang sebelumnya Leah sembunyikan di dalam laci nakas waktu itu.

"A-- apa ini?"

Bergetar tangan Zain meraih benda-benda tersebut. Saat ia membaca laporan itu, matanya langsung membulat sempurna.

"Apa! Leah hamil?"

Entah perasaan apa yang harus ia rasakan sekarang. Entah bahagia, atau malah semakin merasa sedih karena rasa bersalah. Yang jelas, hati Zain saat ini terdapat begitu banyak rasa yang menyatu di dalamnya.

"Leah hamil."

"Leah hamil."

Zain membawa barang yang ia temukan barusan keluar dengan langkah besar. Tujuan utamanya kini adalah sang mama. Dia akan tunjukkan pada mamanya kalau istrinya bukanlah wanita mand* ul. Karena sekarang, bukti sudah terlihat dengan sangat jelas.

"Den Zain."

"Di mana mama, bi Inah?"

"Di ... kamarnya, Den."

Tanpa berucap sepatah kata lagi, Zain langsung beranjak meninggal si bibi. Langkahnya cepat dia bawa menuju kamar mamanya. Tanpa pikir panjang, Zain langsung menerobos pintu kamar sang mama yang memang tidak pernah di kunci.

"Mama!"

"Zain! Ada apa sih? Bikin kaget mama aja. Ulah apa lagi sekarang yang akan kamu perbuat ha?"

"Lihat ini, Ma!" ucap Zain sambil menyerahkan barang-barang yang ia temukan barusan.

"Apa ini?"

"Laporan kehamilan, Leah."

"Leah hamil, Ma."

"Istriku hamil."

"A-- apa?"

Bergetar tangan sang mama menerima laporan tersebut. Matanya pun langsung membulat saat dia mengetahui jika sekarang, Leah sudah hamil lebih dari satu bulan.

"Apa? Dia hamil?"

"Iya, Ma. Dia hamil sekarang."

"Lalu di mana dia, Zain?"

"Dia .... "

Saat itulah kebahagiaan langsung sirna seketika. Karena kabar bahagia itu datang setelah semua masalah terjadi diantara mereka. Zain yang tidak kuat memikirkan apa yang sedang ia alami langsung menjatuhkan tubuhnya ke lantai.

1
Yuli Ana
pasti cpet sembuh nih... cs ada si kembar yg jdi penyemangat. yg harus diperjuangin... ayo semangat zain.. berjuanglah untuk sembuh... untuk leah dn untuk anak2mu..
bahagia menantimu zain...🥰🥰🥰
Yuli Ana
gimana rwaksi zain kalau ktmu si kembar
Fitri Yani
up LG Thor
Liswati Angelina
bagus ceritanya
sella surya amanda
lanjut
Patrick Khan
. zain mencintai leah secara berlebihan..zain juga gk ada niatan sembuh gk ada niatan labih baik lg..lemar bgt jd cwo km zain
Patrick Khan
knp zain gk di bwah ke rsj aja biar dapat penanganan..
Rahma Inayah
jd melow 😭😭😭 semoga ni awal kebahagian zayn dan ank2 .dan semoga bs kumpul kmbli bersama kel kecil zayn dan leah hdp bahagia
Rahma Inayah
semoga pas bertm dgn pa2 nya ank2 tdk tkut
Noey Aprilia
Duuhhh..
nyesek.....
pgn nangis rsanya....ksian bgt y zain,dia bnr2 mndrta...d otaknya cma ada leah doang,yg lainnya dia lupa.....mga aja zain cpt smbuh...ada ank2 jg yg bsa bntu dia....
Lee Mba Young
Semoga habis ini cpt sembuh tu si zain, kasian anak kembar mu yg ucul punya Bpk depresi 😄😅
Azzahra Asyilla
semoga Zain jadi cepat sembuh,setelah bertemu anaknya juga
Liswati Angelina
katakan leah supaya mereka tau siapa ayahnya, dan mungkin zain akan segera sembuh
Rani: hiks, sedih nya aku. hihi😅😅😅🤭
total 1 replies
Rahma Inayah
jujur aja leah pasti ank2 akn mengerti dan paham
.semoga suatu saat klian bs bersatu kmebli menjdi kel yg sakinah
Rani: huhu .... doain aja yah.
total 1 replies
Azzahra Asyilla
semoga Zain masih bisa sembuh
Rani: iya .... kasian kan. 🤭🤭🤭
total 1 replies
Noey Aprilia
Hhhmmmm....
Leah skrng jd pnya 3 bayi y....mskpn yg 1 sih kalem,yg 2 pst mnja bgt....apalgi bayi gd....wkwkwk.....
Mngkn lbh baik leah jjur sm ank2,mskpn zain skrng ga baik2 aja...tp kl ktmu anknya,spa tau cpt smbuh....
Rani: hehehe ......
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Rani: laksanakan. udah
total 1 replies
Yuli Ana
ngomong aja leah... pertemukn mereka. siapa tau zain cpt sembuh...
trus bilang ke si kembar selama ini mereka gk bisa ktemu sma papa karena oapa lgi sakit parah. gtu. biar mereka gk salah paham. atau marah2 merasa dibohongi dn gk diakui...
Rani: sabar ....
kata aku yah
Rani: hiks, 😭😭😭😭😭😭😭😭
total 4 replies
Yuli Ana
si kembar gk sibuk nanyain mamanya th...
Rani: huahahahahahaaa
Yuli Ana: 🥰🥰🥰🥰🥰❤️❤️❤️
total 2 replies
Liswati Angelina
nyesek terus dari kemarin thoooorrrrr
Rani: huhu .... maafkan aku
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!