NovelToon NovelToon
Dia Suamiku

Dia Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Badboy / Patahhati
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Sejatinya, pernikahan adalah suatu ibadah dan kebahagiaan yang harus dikabarkan. Tapi tidak bagi Mila dan Elgar. Pernikahan siri mereka hanya diketahui oleh mereka berdua dan orang tua Mila dikampung.



"Ingat, pernikahan kita atas dasar saling membutuhkan. Aku membutuhkan kepuasan, dan kamu membutuhkan uang. Jadi jika salah satu diantara kita sudah merasa tidak butuh, kita berakhir." Itulah kata kata yang selalu Elgar ucapkan.

"Lebih dari uang yang aku butuhkan, aku butuh cintamu." Kata kata yang hanya mampu Mila ucapkan dalam hati, tapi tak pernah bisa dia lafalkan.

Saat berdua, mereka adalah suami istri. Tapi saat ada orang lain, mareka adalah dua orang asing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SISA YANG MASIH TERTINGGAL

Mila merasakan ada sesuatu yang berat diperutnya. Saat ini mengerjabkan mata, ada sebuah lengan yang melingkar di pinggangnnya. Dia yang kaget buru buru mau menyingkirkan lengan itu. Tapi saat dia menoleh, ternyata Elgar yang saat ini tengah memeluknya.

"El." Gumamnya lirih. Entah sejak kapan, suaminya itu sudah tidur disebelahnya. Ada yang lain dari suaminya. Bau Elgar tak seperti biasanya. Bau parfum wanita tercium lebih dominan.

Mila berusaha menyingkirkan lengan El, tapi lengan itu justru kian kuat memeluknya.

"Mau kemana?" Tanya Elgar dengan mata yang masih tertutup.

"Kapan kamu datang, kenapa gak bangunin aku?"

"Tadi malam."

Mila melihat jam dinding. Saat ini masih belum a 5 pagi. Semalam dia tidur hampir pukul 11 malam. Entahlah, jam berapa Elgar datang.

"Lepasin El, aku mau bangun."

Bukannya melepaskan, Elgar malah menarik pinggang Mila agar menghadapnya. Mata Mila terbelalak saat Elgar tiba tiba mencium bibirnya. Tangan Elgar juga sudah mulai merayap masuk ke gaun tidurnya.

Mila melepaskan pagutan bibir mereka dan mendorong dada El. Sontak hal itu membuat Elgar geram.

"Paan sih Mil." Geramnya.

"Kamu mandi dulu." Jujur saja, Mila sangat tak nyaman dengan aroma tubuh Elgar yang tercium tak seperti biasanya. Kalau dia tidak salah, ini sama dengan bau parfum wanita yang dia jumpai ditoilet waktu itu, alias Salsa.

"Ntar aja mandinya." Elgar kembali mencium Mila tapi Mila lagi lagi mendorongnya. Membuat kekesalan Elgar bertambah dua kali lipat. Dia lalu duduk dan menatap tajam kearah Mila.

"Mandi dulu, ganti baju, bersihkan tubuh kamu." Ujar Mila sambil ikutan duduk.

"Gak usah sok bersih deh. Biasanya gue pulang ngantor juga mau mau aja langsung."

"Tapi kali ini kamu dari luar negeri. Bisa gak sih, lebih jaga kebersihan dikit." Mila masih berusaha untuk tidak meledak. Meski saat ini, hatinya terasa diiris iris. "Aku buatin kamu minuman dulu." Mila segera bangkit dari ranjang.

Elgar hanya bisa berdecak kesal. Setelah itu dia pergi kakamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Mila membuat teh hangat dengan pikiran menerawang jauh. Dulu dia pikir tak akan cemburu pada Salsa. Toh dari awal dia tahu jika Elgar milik Salsa. Tapi pada kenyataannya, ini sungguh menyakitkan. Ciuman waktu itu, dan bau parfum pagi ini. Semua terasa mengiris iris hatinya. Dadanya terasa dihimpit sesuatu yang sangat berat. Rasanya sesak dan sangat menyakitkan.

Elgar keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk yang dililitkan dipinggang. Dilihatnya didapur Mila sedang sibuk menyiangi sayuran. Dia menghampiri Mila lalu memeluknya dari belakang.

Mila bisa mencium aroma sabun dan shampo yang begitu khas. Tubuhnya terasa dingin dan sedikit basah karena pelukan El.

Mila melepaskan sayur yang ada ditangannya saat Elgar mulai menciumi telinga dan lehernya. Geli bercampur nikmat membuat nafas Mila mulai tersengal sengal.

Elgar yang merasa pagi ini hasrattnya sangat tinggi, tak ingin berlama lama. Dia membalikkan tubuh Mila dan langsung menciumnya.

Mila yang awalnya mulai teranggsang mendadak kehilangan mood. Dia melihat tanda merah dileher Elgar. Didorongnya tubuh Elgar lalu diperhatikannya tubuh polos itu dengan seksama. Air matanya meleleh melihat begitu banyak kissmark didada dan leher Elgar. Detik itu juga, dadanya terasa dihantam batu yang besar. Hancur berkeping keping.

Elgar yang sudah terbakar ghairah kembali merengkuh pinggang Mila dan hendak menciumnya. Tapi dengan terang terangan Mila mengalihkan wajahnya hingga Elgar gagal mendaratkan bibirnya ditempat yang semestinya.

"Paan lagi sih?" Elgar mengeram menahan gejolak sekaligus emosi. Mila benar benar menguji kesabarannya kali ini.

"Aku gak bisa." Mila menggesar tubuh Elgar dari hadapannya lalu pergi dari sana.

Tak terima dengan penolakan Mila. Elgar menarik kasar lengan Mila lalu mencengkeram kedua bahunya.

"Gak bisa? gak bisa gimana maksud lo?"

Mila diam saja. Dadanya begitu sesak, untuk sekedar bicara saja, rasanya dia tak sanggup.

"Lo sengaja permainin gue? Tadi nyuruh gue mandi. Giliran gue udah mandi, masih aja nolak. Mau lo apa sih?" Bentak Elgar yang sudah kehilangan kesabaran.

"Gue ini capek. Gue baru pulang. Bukannya layanin suami dengan bener, lo malah bikin gue emosi."

Mila memberanikan diri menatap Elgar.

"Capek, habis ngapain?" Tanya Mila sambil menyeringai. "Baru pulang dari mana?"

Elgar mengernyit melihat ekspresi wajah Mila. Tak pernah sebelumnya Mila menatapnya sambil menyeringai seperti ini.

Mila melepaskan cengkeraman Elgar di kedua bahunya.

"Capek bercinta habis habisan dengan Salsa hah?" bentak Mila sambil menatap tajam Elgar.

"MILA." Bentak Elgar dengan nafas memburu karena emosi. Dia tak terima Mila berani membentaknya.

"Bisa gak, lo sopan kalau bicara sama gue. Gua suami lo." Teriak Elgar sambil melotot dan menunjuk muka Mila.

"Suami?" Mila tersenyum getir. "Sejak kapan kamu merasa jadi suami aku?"

Elgar mendengus. Dia sangat lelah pagi ini. Bukannya melayaninya, Mila malah cari masalah dengannya.

"Oh iya aku lupa. Kamu selalu berperan jadi suami aku selama ini. Ya, jadi suami aku saat di tas ranjang SAJA." Mila sengaja menekan kata katanya agar Elgar sadar bagaimana perlakuannya selama ini.

"Oh....jadi sekarang kamu ngeluh? Sekarang mau protes? Mau nyalahin gue? Lupa dengan perjanjian yang lo buat sendiri."

Kalau sudah soal perjanjian, Mila tak bisa membahtah. Semua salahnya yang tak memikirkan matang matang konsekuensi dari perjanjian laknat itu. Dan sekarang, dia hanya bisa menangis mengingat semua kebodohannya waktu itu.

"Menolak suami itu hukumnya dosa Mil."

"Berzina itu juga dosa El." Mila membalikkan kata kata Elgar.

"Shitt." Elgar mengepalkan tangannya kuat kuat. Ingin rasanya dia tampar mulut Mila karena berani membalikkan ucapanya. Tapi dia masih punya harga diri. Pantang baginya memukul wanita.

"Lo masih istri sah gue Mil. Gua berhak maksa lo jika lo gak mau melakukan tugas lo sebagai istri."

"Maksa?" Mila tertawa sambil menangis.

Mila menggeleng sambil menyeka air matanya.

"Kenapa harus maksa El. Bahkan aku siap membuka kakiku lebar lebar kapanpun kamu mau. Tapi...." Mila mengatus nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya.

"Tapi kenapa kamu membuka kaki wanita lain disaat aku dengan rela membuka kakiku untukmu KAPANPUN. Kenapa El, kenapa?" Tanya Mila sambil menangis sesengukan dan menggoyang goyangkan lengan Elgar.

"Masih ada aku yang halal untuk kamu gauli. Masih ada aku yang siap melayanimu kapanpun. Tapi kenapa El, kenapa" Mila sesenggukan.

"Apa aku tak bisa memuaskanmu. Apa permainanku terlalu payah. Apa...apa...apa tubuhku tak senikmatt Salsa?"

Elgar hanya mematung kali ini. Jika biasanya dia tak pernah memikirkan perasaan Mila. Entah kenapa, melihat Mila menangis seperti ini, hatinya terasa tercubit.

"Kalau kamu memang sudah tak membutuhkanku lagi. Aku rela ditalak." Tubuh Mila luruh kelantai setelah mengatakan kalimat paling menyakitkan itu. Ya, mungkin waktunya dengan Elgar sudah habis. Dan 4 bulan ini, dia gagal membuat Elgar mencintainya.

1
Jennymanullang
/Cry//Cry//Cry/sedih
Venuz Jupiter
nangis Bombay,ikutan potek hati Eike😭😭
Mamiyah
makanya jd orang egois klu begini trus gigit jari dong 🤣🤣🤣🤣🤣
Mamiyah
itu kan setingan othooorrrr🤭🤭🤭🤭
tintrim listiani
otewe
tintrim listiani
karyamu kerenn semua thor...
Ely
Luar biasa. Bagus cerita nya. Ringan, ada sedih, senang. ada.cinta, rindu, tangis tawa
ada.Elgar, Mila
Bzaa
kerennnnnn😘😍💕
Bzaa
segera otewe...
sukses sll ya tor, kopi sudah terkirim 😘
St Olip
Luar biasa
Bzaa
Edgar menolong nya PK pamrih nih
Bzaa
pasti nyai Mila ☺️
Sa Tokkin
Luar biasa
Salsa Sal
secinta itu Mila sama Elgar, sayangnya cinta Mila buat orang yang salah, Elgar gak pernah anggap Mila, duh sakit banget ya jadi Mila...
Salsa Sal
sedih banget jadi Mila, cuma dimanfaatin doang sama Elgar /Cry/
Mimin Switnawati
Luar biasa
Jeni Safitri
Wah.. Ini ceritanya benar" bagus, endingnya menyayat hati😭😭😭
Jeni Safitri
Bagus sama devan aja ngak ada keluarganya yg akan protes tapi kalau dgn elgar pasti keluarganya ngak akan ada yg setuju krn mrk dasarnya udah kaya
Nurmiati Aruan
ya ampun bawang nya banyak 😭😭😭😭
Marwah Rahman
tokoh Elgar itu baik, hanya dia dikekang oleh orang tua hanya untuk ambisi ingin memiliki kembali kekuasaan keluarga nya yang sebagian sudah dikuasai oleh keluarga tunangan nya.. walau pun memang di agak sedikit egois...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!