Evelyn Arasely adalah seorang gadis manis yang periang.putri tunggal Bapak Walikota Sofyan Martadinata. kehidupannya yang serba berkecukupan menjadikannya seorang putri di istana sang Ayah. suatu ketika di kampus yang bergengsi tempat dia mengenyam pendidikan, kedatangan seorang Mahasiswa yang tadinya nonaktif namun kembali melanjutkan kuliahnya satu jurusan dengan Evelyn Arasely di Fakultas Hukum dan Tata Negara. Evelyn Arasely sangat tertarik dengan Seniornya itu. Sagara Abhiseva nama sang Senior pria yang sangat pendiam,dingin dan terkesan angkuh,dengan pesona wajah tampannya,kulitnya yang putih dan postur tubuh yang tinggi menjulang, membuat Sagara Abhiseva sangat menarik perhatian kaum hawa di kampus itu,termasuk Evelyn Arasely. hingga suatu saat Evelyn Arasely berhasil merebut perhatian dan hati Sagara Abhiseva. mereka pun menjadi sepasang kekasih yang nampak bahagia hingga terjadi sesuatu kepada keluarga Evelyn Arasely yang membuat mereka terpaksa harus terpisah jauh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22
Akhirnya Evelyn Arasely pun berangkat ke rumah Sagara Abhiseva dengan perasaan yang tak dapat digambarkannya. berkali-kali dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua akan baik-baik saja.
"Don't worry Evelyn Arasely,everything is can a be oke,everything is running well,oke" gumamnya saat mobil yang menjemputnya mulai masuk dihalaman luas sebuah rumah yang besar dengan arsitektur yang sangat modern itu. Evelyn Arasely pun tertegun melihat model rumah itu.
"Bukankah ini..." gumam Evelyn Arasely
"Silahkan turun Nyonya" suara Supir itu membuyarkan lamunan Evelyn Arasely
"Ohhh... oke,terimakasih" ucap Evelyn Arasely seraya turun dari mobil
"Silahkan anda masuk Nyonya,barang-barang anda biar saya dan Bi Nara yang akan mengurusnya" ucap Supir itu lagi
"Ohhh iya,baiklah,terimakasih ya" ucap Evelyn Arasely seraya melangkah pelan kearah teras rumah itu
Menatap tanaman bongsai yang berjejer,menatap ikan hias di kolam,lalu mulai masuk kedalam rumah yang pintunya memang sudah terbuka. dinding dengan cermin yang besar cat warna putih gorden yang tinggi menjulang berwarna hitam. lantai granit putih dengan corak ranting yang halus.
Sebuah figura besar terpampang foto keluarga Sagara Abhiseva.
"Ayah dan Ibu" gumam Evelyn Arasely
Meskipun mereka pernah menjalin kasih dalam waktu hampir satu tahun,namun Sagara Abhiseva belum pernah mengenalkan Evelyn Arasely kepada kedua orangtuanya.
Evelyn Arasely menatap foto itu sejenak. Sagara Abhiseva nampak masih sangat muda di foto itu, foto hasil restorasi.
"Selamat pagi Nyonya besar" sebuah suara menyapa Evelyn Arasely
Dia pun menoleh kearah suara tersebut.
"Ohhh pagi juga,Hhhmmm.... anda Bi Nara?" sapa Evelyn Arasely
"Iya Nyonya besar,saya Bi Nara asisten rumah Pak Sagara" jawab wanita itu
"Bi Nara,tidak perlu memanggilku Nyonya besar, panggil saja dengan sebutan biasa yang membuat anda merasa nyaman" ucap Evelyn Arasely
"Baik Nyonya" ucap Bi Nara lagi
Evelyn Arasely pun tersenyum kecil.
"Tas dan barang-barang Nyonya yang lain sudah ada di kamar Tuan Sagara,silahkan Nyonya naik keatas" ucap Bi Nara lagi
"Ohhh oke,terimakasih ya" ucap Evelyn Arasely seraya melangkah menuju tangga
Sebuah kamar yang lumayan besar,Evelyn Arasely pun melangkah masuk dengan perlahan. ada rasa bergemuruh dihatinya,langkahnya terhenti tepat didepan tempat tidur dengan ukuran besar itu, sebuah foto dirinya terpampang didinding disisi tempat tidur itu.
Iya,foto yang diminta oleh Sagara Abhiseva untuk dikembalikan,namun dalam versi ukuran besar meskipun hasil restorasi tapi sangat sempurna.
"Kak Saga..." gumam Evelyn Arasely hatinya terasa berdenyut
Evelyn Arasely melangkah lagi mengitari ruangan wardrobe,sebuah ruangan walk in closet,dengan lemari yang berukuran besar terdapat pakaian Sagara Abhiseva yang tersusun rapi,sepatu,jam tangan,dasi,topi,kacamata,tas dan dompet.
Disisi lain sebuah lemari yang lumayan besar pula namun tampak kosong.
"Apakah aku boleh menggunakan ini?" ucap Evelyn Arasely seraya membuka pintu lemari itu,dan kembali tertegun,sebuah Coat terbuat dari bahan beludru yang sangat lembut dengan warna biru langit tergantung didalam lemari itu.
"Ini...? ini Coat milikku?" gumam Evelyn Arasely seraya menyentuh Coat itu dengan tangan gemetar
Matanya berkaca-kaca,rasanya sangat sulit menggambarkan perasaannya saat ini.
"Maafkan aku,telah memberimu luka yang sangat dalam" gumam Evelyn Arasely seraya terduduk didepan lemari itu,air matanya pun tidak bisa terbendung lagi.
Apartemen Evelyn Arasely
Paul Wilson nampak berdiri didepan lobby apartemen itu. diraihnya ponselnya mencoba menghubungi ponsel Evelyn Arasely. sejak kemarin dia belum bisa menghubungi Evelyn Arasely. semalam Paul Wilson sudah berencana mencari Evelyn Arasely ke apartemen ini namun tidak sempat karena harus menyelesaikan tugas bersama Alaska Felix hingga larut malam.
Masih seperti kemarin,ponsel Evelyn Arasely belum bisa dihubungi.
"Dimana kau Evelyn?" gumam Paul Wilson
Sejurus kemudian Olivia Natassia datang. tatapannya bertemu dengan Paul Wilson sejenak. lalu terus melangkah masuk kedalam lobby apartemen.
"Maaf Nona,tunggu sebentar" seru Paul Wilson seraya mengejar Olivia Natassia
"Ya,ada yang bisa saya bantu?" tanya Olivia Natassia seraya berbalik menunggu Paul Wilson mendekat
"Hhhmmm... saya mencari seseorang yang tinggal di apartemen ini,tapi saya tidak tahu dia berada di lantai mana,namanya Evelyn Arasely,apakah Nona mengenalnya?" tanya Paul Wilson
Olivia Natassia diam sejenak seraya menatap Paul Wilson. lalu menarik nafas panjang.
"Nona Evelyn Arasely sudah tidak tinggal disini lagi,dia sudah pindah pagi ini" ucap Olivia Natassia
"Ha... pindah? maaf pindah kemana?" tanya Paul Wilson terkejut
"Entahlah" jawab Olivia Natassia seraya mengangkat bahunya lalu beranjak
Paul Wilson menghela nafas berat.
"Apa yang terjadi Evelyn?" gumam Paul Wilson
Olivia Natassia berhenti didepan lift dan menoleh kembali kearah Paul Wilson yang masih termenung.
"Ada seorang pria yang mencari mu Eve,dia nampak sangat khawatir tentangmu,kau tidak sedang menjalani cinta segitiga kan Eve?" tulis Olivia Natassia dalam pesannya kepada Evelyn Arasely
Paul Wilson pun melangkah keluar dari lobby apartemen. ponselnya berdering,nampak nama Alaska Felix menari dilayar ponselnya itu.
"Hhhmmm... halo Bro" ucapnya
"Dimana kau,ini sudah pukul sembilan pagi,satu jam lagi kita harus bedah kasus Bro,segera datang ke Firma" ucap Alaska Felix
"Oke" jawab Paul Wilson singkat lalu menutup telponnya.
Negara Hawaii...
Sagara Abhiseva dan Rafael Nelson pun nampak masuk ke sebuah hotel.
"Pesawat kita nanti malam Pak,istirahatlah dulu" ucap Rafael Nelson
"Baiklah" ucap Sagara Abhiseva seraya menutup pintu kamarnya.
Setelah mandi,Sagara Abhiseva pun duduk ditepi tempat tidur,diraihnya ponselnya yang baru selesai di charger itu,sejak semalam ponselnya lowbatt,hingga tak pernah menghubungi Evelyn Arasely sang istri.
Bunyi notifikasi langsung menyerbu masuk ke ponsel Sagara Abhiseva. namun dia langsung tertuju kepada pesan dari Bi Nara asisten rumahnya itu.
"Tuan,Nyonya besar sudah datang pagi tadi,dan sekarang berada didalam kamar Tuan" tulis Bi Nara dalam pesannya
Sagara Abhiseva pun segera menelpon Evelyn Arasely. namun tidak ada respon,lalu menelpon kembali pun sama masih tidak ada respon. Sagara Abhiseva mulai khawatir,lalu segera menelpon Bi Nara.
Ketukan di pintu kamar membangunkan Evelyn Arasely,rupanya dia menangis hingga tertidur di sofa walk in closet. diliriknya jam menunjukkan pukul sebelas siang. Evelyn Arasely pun melangkah membuka pintu kamar.
"Maaf menggangu Nyonya,ini telpon dari Tuan Sagara,ponsel Nyonya tidak bisa dihubungi,Tuan Sagara khawatir" ucap Bi Nara
"Ohhh... maaf" ucap Evelyn Arasely seraya meraih ponsel itu
"Selamat siang Pak Sagara..." sapa Evelyn Arasely
"Pak Sagara?" tanya Sagara Abhiseva
"Heee... Ohhh maaf,Kak Saga,maaf ponselku ada didalam tas,sedangkan aku ketiduran dari tadi, kepalaku sedikit sakit,jadi..." ucapan Evelyn Arasely terputus
"Apa kau sakit?" tanya Sagara Abhiseva
"Ohhh tidak,aku baik-baik saja,hanya semalam aku sedikit gelisah hingga tidurku sedikit tidak nyenyak,tapi sudah sedikit reda,aku pikir aku baik-baik saja" jawab Evelyn Arasely
"Baiklah,aku akan pulang nanti malam" ucap Sagara Abhiseva lagi
"Ohhh oke" ucap Evelyn Arasely
Saluran telpon pun terputus. tidak ada ucapan apa-apa lagi.
Evelyn Arasely pun menyerahkan ponsel Bi Nara kembali.
"Terimakasih Bi" ucap Evelyn Arasely
"Baik Nyonya,oh ya,apakah Nyonya sudah ingin makan siang,makanan seperti apa yang harus saya siapkan Nyonya?" tanya Bi Nara lagi
"Hhhmmm... saya terbiasa makan siang jam satu, siapkan apa saja Bi Nara,terimakasih ya" ucap Evelyn Arasely
"Baik Nyonya" ucap Bi Nara seraya berlalu
Evelyn Arasely pun menutup pintu kamar,dan bersandar sejenak di pintu itu seraya membenturkan kepalanya dengan pelan.
"Sagara Abhiseva" gumamnya lagi
