Gairah Sang Mantan

Pov Randra

3tahun lalu

Sebulan sebelum aku meninggalkan Mey, aku bertemu dengan teman semasa sekolahku dulu, namanya Aldo di salah satu Cafe di dekat tempatku Kost.

"Eh bro.. kok bisa disini? " tanyaku pada Aldo yang sedang duduk sendiri, dia terkejut melihatku yang ada di depannya .

"Randra ?? "

"Iyaa ini aku, kenapa sih kok kaget gitu liatnya ?! Sapa sapa kamu? " ucapku sambil melihat sekeliling mencari sosok yang mungkin saja aku kenal

" Ada, masih nunggu juga ini , Eh gimana kabarmu ? Sejak Reuni sekolah 3 tahun lalu terakhir kita ketemu , kerja disini ? Tanyanya

"Iya udah lama juga ya kita gak pernah kumpul², sini bagi nomor kamu" ucapku sambil menyerahkan ponselku .

Setelah menyimpan nomor ponselnya, kami terus mengobrol mengenang masa² sekolah dulu. Tiba tiba Aldo mengungkit nama Citra.

Kilas balik dimasa Randra, citra

Citra adalah Cinta pertamaku saat masih di bangku sekolah , sampai lulus sekolah pun kami masih melanjutkan hubungan kami. Saat itu aku menjalani hubungan yang sehat, tidak pernah sekalipun aku ada niat untuk melakukan hal di luar batas.

Saat itu Sebelum hubunganku dengan citra berakhir, sifat citra tiba tiba berubah, lebih sering terlihat murung dan kadang suka marah meskipun dengan hal sepeleh , seperti bukan citra yang selama ini ku kenal. Citra yang sebelumnya juga tau batasan tiba tiba menjadi lebih Agresif.

Aku masih ingat, saat pertama kali tiba tiba citra memelukku dan mencium bibirku dengan agresif, bahkan dia juga berani menjelajahi tubuhku. Saat itu aku masih bisa menahannya, menghentikan ulahnya dan mengingatkannya agar tidak melakukan hal yang di luar batas .

Sampai akhirnya Acara Reuni sekolah diadakan, aku datang bersama Citra .

beda dengan suasana Reuni sebelum²nya.. Kali ini teman² yang bertugas sebagai panitia penyelenggara mengadakan Acara di sebuah Vila yang terletak di dekat perbukitan . Memang tempat yang menarik untuk di buat pesta, jauh dari pemukiman warga dan suasana malam yang sejuk.

Tak terasa waktu semakin malam, aku tak enak jika harus mengantar citra pulang terlalu larut, aku mengajaknya untuk segera pulang ..

"Citra.. Kita balik yuk, sudah terlalu malam ini" ucapku

" Nanti dulu lah.. Sini duduk bareng kita, kamu tadi dari mana aja ? " ucap citra seraya menarikku duduk di sebelahnya

"Kamu mabuk ? Sapa yang bawa minuman keras ini ? " tanyaku pada citra dan juga teman² lain yang ada di sekeliling citra

"Aku gak mabuk kok, cuma cobain aja tadi sedikit" ucapnya bergelayut di lenganku

" Sudah ayo pulang" ajakku

" Nanti dulu lah Ndra, masih jam berapa ini.. Nih kita minum² sedikit" ucap Aldo dengan menyodorkanku segelas kecil miras

"Gausah, aku gak mau nanti gabisa nganter citra pulang" aku menolak gelas dari Aldo

"Dikit aja gak bikin mabuk kok " ucapnya lagi

Kulihat citra memang masih baik baik saja, ya sudahlah hanya segelas saja, pikirku , lalu aku mengambil gelas dari Aldi lalu meneguknya hingga habis . Ku lihat citra juga ikut meminum dengan porsi lebih sedikit dari yang ku minum

"Sudah jangan minum lagi ,ini pertama kalinya kamu minum, nanti kalau mabuk gimana pulangnya," ucapku pada citra

"Iya.. Kamu disini dulu yaa.. Aku mau ke toilet bentar" ucapnya lalu berlalu begitu saja

Sudah lebih 15 menit citra masih belum juga balik.

"Citra gak bakal ilang, disini cuma tinggal beberapa orang saja yang belum pulang" ucap Aldo yang tau saat aku sedang mencari citra

"Nih, minum lagi, jangan sok nolak karna ada citra he he he" ucap Aldo sambil terkekeh

" Kalau aku mabuk, sapa yang tanggung jawab? " ucapku sambil menerima gelas kedua dari Aldo

Tak terasa sudah berapa gelas aku meminumnya, citra juga tak kunjung datang, kepalaku juga sudah sedikit pusing kebanyakan minum

"Al.. Kalau citra balik kesini suruh bangunin aku ya, kepalaku udah berat banget, mau tidur bentar"

"Siap, palingan Citra masih ngobrol sama yang lain " jawab Aldo saat aku sudah mulai memejamkan mata .

Saat aku membuka Mata, kepalaku masih terasa berat, cahaya matahari yang masuk dari cela cela jendela menyilaukan mata.

"Ternyata sudah pagi" ucapku masih malas untuk bergerak.

Saat aku sadar kembali aku ingat jika terakhir aku masih ada di vila malam itu, dan sekarang hari sudah pagi, lalu bagaimana dengan citra? Pikirku , Saat aku hendak bangun ternyata Citra Ada di sampingku dan dia juga masih tertidur.

Yang membuatku lebih terkejut lagi adalah saat aku melihat tubuh citra yang terbuka dan hanya tertutup selimut di area dada ke bawah. Aku sontak melihat keadaanku yang juga hanya memakai celana dalam milikku saja.

Aku langsung mengambil pakaianku dan memakainya , setelahnya aku membangunkan citra yang masih terlelap.

"Cit.. Citraa bangun" ucapku memanggil namanya

"Citraa.. Baguuun" kini aku menepuk lengannya agar dia segera bangun . Benar saja dia mulai membuka mata. Saat dia melihatku dia juga kaget dan langsung terduduk. Karna responnya yang cepat mengakibatkan selimut yang menutup tubuhnya terjatuh. Dengan segera menutupkan ke tubuh citra.

"Aaaahh.. kenapa aku ? Dimana pakaianku? " ucap citra kaget melihat tubuh polosnya

"Randraa.."

"Aku juga gak tau Cit, aku gak ingat apapun, terakhir yang aku ingat kamu pergi ke toilet dan aku tertidur karna kepaku berat kebanyakan minum, setelah itu aku juga gak tau kenapa aku bisa berdua 1 kamar denganmu disini "

"Randra.. Jangan bilang kamu sudah menodaiku lalu pura² lupa segalanya " ucap Citra dengan mata yang sudah mengembun

" Sungguh cit, Aku sangat yakin jika aku tidak melakukan apapun padamu " ucapku yakin

" Bagaimana bisa begitu yakin ,kalau kaupun juga mabuk saat itu" kini air mata citra sudah lolos dari kelopak matanya

"Tenang kan dirimu dulu citra.. Kita bicarakan baik baik.. Kita ingat ingat lagi kejadian semalam" ucapku menenangkan citra .

Setelah citra agak tenang , aku menyuruhnya untuk memakai pakaiannya.

"Pakai dulu pakaianmu, aku akan keluar mencari siapapun yang masih ada di vila ini . "