setelah berusaha ikhlas melepas nya,aku merasa bahwa aku selama ini seperti di butakan oleh cinta, selalu menuruti kata-kata nya,tunduk padanya,dan setelah ku bayangkan ternyata aku seperti hidup dalam penjara,dan sekarang baru bisa keluar dan menghirup udara segar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryasakdja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#24
Jam 5 sore Abian sudah tiba di rumah, namun aku yang tengah sibuk belum pulang ke rumah untuk menemui Abian,ibu menyuruhku pulang untuk menemui tamuku,dan setelah shalat Maghrib aku pulang ke rumah dengan badan yang lelah dan wajah yang kusut,namun rasa penasaranku menggebu-gebu dengan apa yang akan di sampaikan oleh abian,
Karena Abian selama ini kalau datang ke rumah tidak pernah memberi tahuku dulu seperti ini, namun kali ini Abian datang seperti ada tujuan tertentu, sampai di rumah aku langsung menyapa Abian sebentar dan meneruskan langkahku untuk mandi,
Entah apa yang sudah terjadi dengan hatiku ini, rasanya lain jika berpapasan dengan abian, setelah mandi aku berganti pakaian dan segera keluar dari kamar untuk mengajak Abian ke meja makan,
Aku dan Abian makan hanya berdua, karena ibuku dan anggota keluarga lainnya lagi keluar sebentar,dan ini kesempatanku untuk menanyakan tujuan Abian datang ke rumah kali ini.dari raut wajahnya Abian seperti menyimpan sesuatu yang dari tadi di tahan-tahan.
ada apa abian,?kamu ingin beritahu sesuai apa padaku?, rasa penasaranku mulai naik
Hmmm gimana ya ceritanya,aku nggak tau dari mana dan bagaimana memulai ceritanya Abian kelihatan gugup, membuat rasa penasaranku menggebu-gebu
Mulai saja Abian, mumpung cuma kita yang di rumah,atau kamu nunggu mama aja baru mau cerita??
Nggak Ray, sekarang aja deh, mumpung mama kamu nggak ada
Ya udah cepetan,!!!, bikin penasaran aja sih
Gini Ray, orang tua aku pengen lamar kamu buat aku, mereka Minggu depan bakal datang ke sini buat lamar kamu Ray,apa kamu bersedia ?aku takut jika kamu bakal nolak Ray!!!
Abian menunduk,dan aku terkejut dengan ucapan abian,aku menelan Saliva dengan susah payah karena mendengar penuturan Abian.
A.ku nggak salah dengan kan barusan??
Nggaklah Ray,aku bersungguh-sungguh ingin melamarmu dan menjadikanmu istri, selama ini kita dekat aku sudah punya perasaan sama kamu, bahkan pertama kali kita bertemu aku sudah langsung jatuh hati padamu, Namun waktu itu kita memang tidak saling kenal.makanya setelah bakti sosial itu aku langsung mencari nomor teleponmu.
Entah apa yang sekarang aku ku jawab aku tidak bisa berkata-kata lagi, hatiku berdebar tak karuan.aku hanya terpaku tanpa berkata-kata lagi, setelah lama berpikir
Apakah ini sungguh?kamu sedang tidak bercanda kan abian,aku nggak suka loh di becandain kaya gini, nggak lucu tau
Aku menganggap omongan Abian cuma ngawur saja, karena dia yang suka bercanda
Nggak Ray,kali ini aku benar-benar serius, nggak ada becandaan, orang tuaku yang nyuruh aku ke sini buat mastiin kalau kamu mau menerima lamaranku, mereka bakal datang melamar mu.
apa kamu bersedia raya???
Kegiatan makan terhenti karena suasana ini,aku malah bingung bercampur aduk entah bagaimana perasaanku saat ini,aku tidak bisa memisah-misahkan perasaanku yang bercampur aduk menjadi satu, apakah ini akan menjadi kisah cintaku yang sesungguhnya?
Aku minta waktu buat jawab semua ini Abian, karena bagiku semua ini sangat tiba-tiba.
Baiklah raya,aku akan beri kamu waktu 1 hari saja , untuk berpikir,bsok malam aku bakal telvon kamu dan kamu bakal jawab ya atau tidak, tapi aku berharapnya kamu bakalan menerima aku raya,
Baik,bsok akan ku jawab.
