NovelToon NovelToon
Jodoh Sang Pewaris

Jodoh Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Reta Cahya Pariwara. Terlahir sebagai pewaris tunggal kerjaan bisnis sang Kakek, membuat Reta sudah harus memahami dunia usaha sejak dari usia muda.

Karena memiliki tanggung jawab yang begitu besar terhadap perusahaan, membuat kehidupannya selalu disetir oleh sang Kakek yang berwatak tiran, termasuk dalam urusan Jodoh. Reta bahkan dipaksa untuk menerima sebuah perjodohan yang Kakeknya lakukan.

Dan saat perjodohan sudah terjalin. Reta malah kembali dipertemukan dengan Rio-Pria yang merupakan cinta pertamanya. Pertemuan yang sebenarnya sudah didambakan ke-duanya hingga mereka tanpa sengaja melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan, sampai mengakibatkan janin tumbuh dirahim Reta.

Akankah Reta memilih bersama Rio setelah mengetahui dirinya yang tengah mengandung? Atau lebih memilih tetap bersama dengan Pria yang telah dijodohkan padanya karena begitu banyak halangan yang datang menghalangi mereka agar tidak bisa bersama. Penasaran? Langsung baca yuk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 12. Malam yang Panas

Warning 21+++🙈

Rio melangkah dengan pasti mengikuti Reta saat Nolan berhasil menahan asisten Wanita itu. Berjalan dengan terus menjaga jarak meski ia melihat Reta yang mulai melangkah dengan tidak benar. Seperti orang linglung Reta melangkah tak tentu arah. Hingga tiba-tiba ia merasakan tarikan yang kuat pada pergelangan tangannya.

"Ikut aku."

Rio membawa Reta masuk ke dalam lift setelah Pria itu berhasil mendapatkan satu kunci kamar hotel yang ia reservasi sendiri.

"Yi," kata Reta kaget saat ia sudah berada di dalam lift. "Kau mau membawa ku ke mana?!"

"Kita perlu bicara!"

Reta melepaskan tangannya dari genggaman Rio. Wanita itu terkekeh kecil seraya menahan tubuhnya pada dinding lift karena masih belum bisa berdiri dengan benar.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan. Semuanya sudah jelas!Kita tidak mungkin bersama." Reta mulai menangis saat mengatakannya. "Kau juga sudah menikah."

Perkataan Reta jelas membuat Rio tercengang.

"Aku bahkan tidak membuka hatiku karena menunggu mu! Aku tidak melirik pria lain karena mu!" Reta terus meracau, menyuarakan semua isi pemikirannya. "Seharusnya kau tidak datang ke sini! Seharusnya kau tidak ada di sini! Seharusnya kita tidak bertem...emphh..."

Rio sudah lebih dulu membungkam Reta. Ia mencium Wanita itu dan memeluknya. Mendapatkan serangan mendadak sesaat sempat membuat Reta terpaku, ia seakan tersadar dari mabuknya yang sempat membuatnya tidak bisa berpikir jernih. Matanya mengerjap dengan Rio yang terus menyesap pelan bibirnya.

"Sadarkan dirimu. Jangan pernah lagi mengatakan hal itu," kata Rio saat melepaskan tautan bibirnya. Ia mengusap pelan bibir Reta yang basah karena perbuatannya. "Sekarang aku sudah ada di sini. Di hadapanmu!"

Dengan jarak yang begitu dekat Reta menatap Rio. Mendengar apa yang Pria itu katan seraya mengunci netra Rio yang penuh dengan cinta, membuat raut wajah Reta berubah menjadi sendu. Ia seakan semakin bisa melihat apa saja yang akan menjadi penghalang untuk ke-duanya bisa bersama.

Keadaan perusahaan, Kakeknya yang jelas akan menjadi orang pertama yang menentang, ditambah kini status pertunangan bisnis dirinya dengan Maximilan. Reta terus menatap lama ke dalam mata Rio sebelum akhirnya ia memberanikan diri, meraih kerah jas bagian depan Pria itu lalu mencium bibirnya.

Reta menutup mata dengan terus mencium bibir Rio. Wanita itu terlihat amatir saat melakukannya karena hal ini merupakan pengalaman pertama Reta. Tingkah Reta itu tentu saja mampu mengusik Rio. Sebagai Pria normal, apa yang baru saja dilakukan oleh Reta berhasil membangkitkan kelelakiannya.

Dan pada saat pintu lift terbuka tepat di lantai kamar hotel yang sudah Rio pesan. Tautan bibir itu tak terlepas. Dengan hanya mengurangi ritmenya, Rio bisa membawa Reta masuk ke dalam kamar hotel tanpa melepaskan tautan bibir mereka. Beruntung tidak ada orang lain di koridor hotel yang bisa saja melihat perbuatan ke-duanya.

Hawa panas kini mulai merasuki dua insan yang tengah bercumbu. Saling merasakan debaran jantung yang seakan ingin meledak. Rio bahkan sudah mengganti ciuman nya dengan ciuman yang panas dan basah. Meski ini adalah pertama kalinya ia menyentuh Wanita, tapi nalurinya menuntut dengan sangat baik.

"Hentikan aku," kata Rio saat melepaskan ciumannya.

Mendengar suara Rio yang setengah berbisik ditelinga membuat Reta merasa geli. Wanita itu bahkan terlihat memejamkan mata tanpa memberi jawaban atas permintaan Rio.

"Hentikan aku, sebelum aku bertindak terlalu jauh."

"Tidak. Aku tetap ingin seperti ini," lirih Reta. Dengan mata terpejam ia kembali mencium Rio, bahkan tangannya dengan cepat membuka jas Pria itu. Rio membiarkannya, Pria itu membiarkan Wanitanya melakukan semua hal yang ingin Reta lakukan.

Sampai akhirnya mereka berdua sama-sama berakhir di atas tempat tidur dengan meninggalkan semua pakaian yang tadinya dikenakan kini berserakan di atas lantai. Suara-suara desahan mulai memenuhi seisi ruangan.

Reta bahkan sempat merintih sakit saat Rio berhasil menghentakkan miliknya begitu dalam pada inti tubuh Reta, sebelum berganti dengan lenguhan kenikmatan atas permainan yang Rio berikan.

Tenggelam dalam gelora asmara bersama rasa cinta serta rindu yang sudah menggebu. Peluh ke-duanya mulai bercucuran membasahi, seakan tak mengenal rasa letih mereka berdua melakukannya berulang kali. Rio bahkan tak menahan diri setiap saat puncak kenikmatan datang menghampiri, dengan hentakan kuat Pria itu menebarkan benihnya dalam rahim Reta.

Rio dan Reta menghabiskan malam panjang dengan saling memberi kenikmatan. Melupakan jika kelak hasil dari apa yang mereka lakukan jauh lebih bisa semakin mempersulit posisi ke-duanya.

*

*

*

"Gara-gara kamu, aku kehilangan Nona Reta!"

Hilang sudah rasa hormat Susan pada Pria yang kini berdiri di sampingnya. Saat ini Susan tengah memesankan kamar hotel untuk Nolan karena Pria itu mengatakan jika ia mengalami kesulitan dalam berkomunikasi saat harus menggunakan bahasa asing. Padahal itu hanyalah akal-akalan Nolan semata.

Asisten Rio itu berusaha mengalihkan perhatian Susan agar tak dapat menemukan Reta yang sesaat lalu berhasil Nolan lihat masuk ke dalam lift bersama Bosnya.

"Ini kuncinya. Kamu bisa pergi sendiri, kan?"

"Tidak. Aku tidak tahu arahnya." Nolan meraih kartu akses. Setelahnya Pria itu menggenggam tangan Susan dan mulai melangkah menuju lift. "Kau harus menunjukkannya pada ku."

Mereka berdua masuk ke dalam lift. Berdiri bersisian, Nolan sama sekali tidak melepas genggaman tangannya. Untuk sesaat hening menyelimuti mereka berdua. Sebelum akhirnya Nolan melirik dan memperhatikan Susan yang terdiam mematung.

"Kenapa?"

Susan mengangkat pandang dan menatap Nolan dengan wajah yang bingung. Netranya kembali melirik ke bawah dan diikuti oleh Nolan. Ternyata Susan memperhatikan tautan tangan mereka.

Susan dengan cepat melepaskan tangannya dan dengan segera mengambil jarak dari Nolan. Entah mengapa ia merasakan sesuatu yang bisa membuat jantungnya serasa ingin lepas.

Nolan tersenyum melihat raut wajah Susan yang seperti anak remaja. Asisten Rio itu dengan tidak tahu malunya kembali meraih tangan Susan dan kembali menggenggamnya.

Susan berusaha keras untuk menarik tangannya dari genggaman Nolan. Tapi terlihat sulit karena Nolan sedikit mengeluarkan tenaga untuk menahannya.

"Sudah. Biarkan seperti ini," kata Nolan dengan pandangan yang tetap lurus ke depan. "Bukankah kita terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang ingin check in bersama." Kali ini Nolan melirik Susan yang sudah melotot tajam padanya.

Seakan telah hapal dengan tingkah Susan dengan cepat Nolan menggerakkan kakinya untuk menghindari serangan high heels yang biasa Susan berikan. Dan apa yang Nolan lakukan berhasil membuat Susan menjadi tidak seimbang saat berdiri. Beruntung genggaman tangan itu tidak terlepas, dengan segera Nolan meraih tubuh Susan dan membawanya masuk ke dalam pelukan.

Asisten Reta itu terpaku dengan tubuh yang membeku. Untuk kesekian kalinya ia kembali masuk ke dalam rengkuhan Pria asing yang baru beberapa hari ini ia kenal. Pandangan ke-duanya terkunci dengan begitu lama, Nolan begitu menikmati Wajah cantik wanita yang selalu bersikap bar-bar terhadap dirinya itu.

Entah karena terdorong keadaan atau lebih tepatnya Nolan yang penasaran. Asisten Rio itu lebih menekan tubuh Susan untuk masuk ke dalam pelukannya dan memberikan ciuman pada bibir Wanita itu.

Dengan pelan dan hati-hati Nolan melakukan, ia bahkan menutup mata karena begitu menikmati bibir yang entah mengapa rasanya begitu manis, berbeda dengan apa yang selama ini pernah ia rasa.

1
Zerro..BL
hhe...manja kali sebutan ortunya😍
ora
/Rose//Rose//Rose/untuk Kakak.....
ora
Tapi apa iya, akan semudah itu untuk menikah jika sudah di Indonesia?🧐😔
ora
Arghhh/Angry/
Di getok aja dari belakang, Reta. Bisa kan?
Si Kakek nyebelin banget. Kalau merintah seenaknya. Kasar lagi😔🤧🤧🤧
Upi Raswan
semoga rencana Reta berjalan lancar,selamat dari nikah paksa
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌹🌹 buat Rio Reta...smg ekspektasi sesuai realita
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
tida?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
gak penting ya Re?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mengandung gula x
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mudah²an ketemu babang Agam sm Hena, biar dikasih tahu caranya menjinakkan singa 🤭
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
iiih, dasar aki², kasar bener jd orang tua, minta dihormati tp gak bisa ngehargai yg muda...
Zerro..BL
sukses bpakny...😍😍
Zerro..BL
semoga makin semangat nulisnya...good
F.T Zira
boleh jadi kembalinya mereka ke tanah air untuk menemukan jln keluarnya...semoga aja sih... gak lucu kan kalo mereka berdua kawin lari.. kan capek🤧🤧

🌹 buat kaka Queen...
F.T Zira
misal si kakek dikasih tau bakal punya cicit, luluh gak ya🤔🤔
F.T Zira
Hani dapet dedek baruuu😆😆
F.T Zira
papih??? waooww...🤭🤭🤭😆😆😆
F.T Zira
duhhh... dapet perintah sana sini dong dirimu sus🤭🤭🤭
ora
/Rose//Rose/4iklan untuk Kakak......
ora
Si Kakek kalau ngomong enak banget, ya. Reta nggak mau sama Maxim, Kek😑😑😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!