menceritakan tentang wanita gemuk yang bernama Zoya, yang di khianati oleh calon suaminya dan sahabatnya sendiri.
Dan mengisahkan seorang pria yang sangat rupawan bernama Raka, tapi suka berpenampilan seperti gelandangan.
dari pertemuan Zoya dan Raka tanpa di sengaja, menjadi kisah awal dari cinta keduanya yang berliku dan juga penuh rintangan.
dan juga dari pertemuan mereka menghasilkan dua anak-anak yang sangat lucu.
dan seperti apa kisah mereka....
baca terus kisah mereka dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ya pergi lagi
Raka sudah sampai di apartemennya, dan membaringkan tubuhnya di atas ranjang mewah miliknya.
"om..."kata Zoya.
"Zoya, kamu datang."kata Raka yang akan duduk.
"jangan bangun, biar Zoya membuat om rileks sekarang ya."
"Zoya jangan nakal."
"Zoya tidak nakal om, Zoya cuma ingin membuat om liar dalam berburu."
"Zoya jangan memancingku, kalau tidak kamu akan menyesal."
"tidak akan om."kata Zoya yang terus memancing keliaran Raka.
"Zoya, teruslah berburu Zo."
"iya Om, bagaimana rasa perburuan Zoya om."
"Zoya ini sangat nikmat sayang."
"iya Om ini nikmat sekali om,"
"rasa perburuan luar ini luar biasa Zoya."
"kalau begitu ayo buat lebih liar lagi Om."
"baiklah aku akan memburu kamu dengan sangat liar Zo, dan kamu harus menerima keliaran ku."
"lakukan om, lepaskan semua hasrat liar yang om miliki."
"ini sangat luar biasa Zo, aku benar-benar liar karena kamu Zoya."
Brukk suara tubuh Raka terjatuh dari tempat tidurnya.
"Auuu sakit. Ah ternyata aku bermimpi, kenapa hasrat liar ku terlampiaskan hanya dengan mimpi saja, adu sakitnya punggung ku."kata Raka dengan mengusap punggungnya.
Raka segera masuk ke kamar mandinya dan melanjutkan apa yang dia mimpikan bersama Zoya dengan sangat liar.
"Zo, kapan kamu akan menjadi nyata untukku Zo."kata Raka yang ada di bawah shower air dingin untuk menyiram tubuhnya yang sedang Liar.
Setelah selesai mandi, Raka mempersiapkan keperluan untuk kerjanya dan berangkat kerja pagi-pagi.
"uaah boss ada masalah apa, kenapa kita pergi kerja sepagi ini."kata Alex yang di telpon Raka untuk berangkat kerja pagi.
"diamlah, aku ingin duduk di taman sebentar saja."
"baiklah."kata Alex yang sebenarnya masih mengantuk.
Alex segera memacu mobilnya menuju ke sebuah taman yang di minta oleh Raka.
"Kamu tunggu di sini saja, biar aku ke taman sendiri."kata Raka sambil membawa mantel jelek miliknya.
"baiklah, lagi pula aku mau membeli kopi dulu di tempat itu."
"ya sudah pergilah, biar kamu gak ngantuk."kata Raka sambil berjalan menuju ke taman.
"yaa ngantuk sekali, sebaiknya aku beli kopi sekarang, biar aku gak ngantuk lagi."kata Alex yang langsung menuju ke sebuah cafe shop.
"Om beli satu coklat hangat."
"baiklah, tunggu sebentar ya."
"iya Om."jawab bocah yang masih berusia empat tahun.
"anak siapa pagi-pagi seperti ini beli coklat di sini."kata Alex saat melihat bocah yang memakai sweater Hoodie dan menutupi kepalanya dengan kupluk Hoodie nya.
"nah ini coklatnya, hati-hati bawanya."
"iya om terima kasih."kata anak kecil itu sambil menerima segelas coklat hangat.
"seperti pernah lihat, tapi siapa ya."
"ada apa om, kenapa om melihatku seperti itu."ke atas anak kecil yang membeli coklat pada Alex.
"tidak ada apa-apa, memangnya salah kalau aku melihat kamu."
"gak salah, tapi tatap om itu seperti seorang penculik."kata anak empat tahun itu yang kemudian pergi meninggalkan cafe shop dan Alex yang terkejut.
"galak banget, seperti boss saja sikapnya itu."
"maaf tuan, anda mau beli apa."
"oh minta satu gelas americano."
"baik mohon tunggu sebentar."
"iya, siapa anak itu ya, sepertinya aku pernah melihatnya tapi.."
"maaf tuan ini kopinya."
"oh ya terima kasih."kata Alex yang menerima kopi yang dia pesan.
Sementara itu di taman, Raka tengah duduk bersandar, dan menutupi dirinya dengan mantel gembelnya.
"Om minumlah coklat hangat ini, biar badan om menjadi hangat."kata anak kecil yang melewati Raka.
"Alvin, ayo sayang cepat nanti kita ketinggalan pesawat."
"baik nenek. Maaf ya Om, coklatnya alvin taruh di sini. Semoga dengan coklat ini tubuh Om menjadi hangat."
"Alvin. Ayo cepat, kakek sudah menunggu kita."
"iya nek."kata anak kecil bernama Alvin yang langsung berlari menuju ke wanita yang di panggilnya nenek.
"Alvin, bukannya tadi kamu beli coklat. lalu mana coklat kamu."
"itu nek, coklatnya alvin berikan pada gelandangan itu."jawab Alvin sambil meraih tangan neneknya.
"ya sudah, ayo kita pergi. Nanti kita bisa ketinggalan pesawat sayang."
"iya nek."jawab Alvin sambil melangkah mengikuti neneknya.
Sementara itu Alvin segera membuka wajahnya yang di tutupi mantel.
"siapa anak itu, dan kenapa dia memberikan coklat hangatnya ladaku. Ah sudahlah, sebaiknya aku kembali ke mobil."
Raka segera berjalan menuju ke mobilnya sambil membawa coklat yang di tinggalkan Alvin."
"sudah duduk di tamannya boss."
"sudah, ayo kita berangkat sekarang."kata Raka sambil meminum segelas coklat.
"Baiklah, boss apa yang boss minum itu."kata Alex yang mulai menyetir.
"coklat hangat."jawab Raka sambil menikmati coklat yang ada di tangannya.
"apa, sejak kapan boss suka coklat."
"sejak hari ini."
"terus siapa yang membelikan boss coklat."
"aku tidak membelinya, tapi di beri oleh seorang anak kecil saat aku duduk di taman tadi."
"pasti anak itu mengira boss itu gembel."
"dari mana kamu tau."
"siapa yang tidak akan menilai boss seperti itu, setiap keluar boss selalu memakai mantel gembel itu. Pasti orang akan mengira boss gembel atau gelandangan."
"biarkan saja, toh itu hanya penilaian dari luarnya saja."
"boss gak marah dengan panggilan gembel atau gelandangan."
"untuk apa marah, toh mereka juga manusia seperti kita, hanya tempat dan posisi saja yang berbeda. Sudahlah ayo cepat berangkat."
"baiklah."jawab Alex yang langsung memacu mobilnya menuju ke hotel tempat Raka bekerja.
Tidak berapa lama kemudian mobil yang di kemudikan oleh Alex di hotel.
"Alex minta pihak dapur hotel untuk menyiapkan nasi goreng."kata Raka saat sampai di kantor.
"apa tadi boss belum sarapan di rumah."
"siapa juga yang sempat sarapan pagi-pagi seperti itu."
"boss benar juga, kita kan berangkat pagi ya."
"makanya cepat minta mereka menyiapkan nasi goreng dan salat buah."
"baiklah, biar aku hubungi dulu pihak dapur untuk membawakan kita sarapan."
"dan bilang, yang mengantarkan harus itu harus yang membuat nasi goreng itu sendiri."
"iya boss beres."kata Alex yang langsung menghubungi pihak dapur untuk membuatkan pesanan yang di minta Raka.
Raka segera masuk ke dalam ruangannya dan duduk bersandar.
Tok tok.
"masuk."kata Raka sambil memijat pelipisnya.
"boss sarapannya sudah datang."
"baiklah."kata Raka membuka matanya dan berjalan ke meja meeting yang ada di ruangannya.
"kepala chef, kenapa kamu yang mengantarkan ini."kata Raka sambil menyendok nasi goreng di depannya.
"itu karena..."kata kepala chef tapi di potong oleh Raka.
"kenapa nasi goreng ini berbeda, siapa yang masak ini."
"yang memasak nasi goreng itu adalah saya tuan."
"kenapa kamu, lalu di mana asisten kamu itu."
"maaf tuan, sebenarnya kemarin adalah hari terakhir dia bekerja disini, dan nasi goreng yang tuan masak sore itu adalah masakan terakhirnya disini."
"apa, bagaimana mungkin itu terjadi, apa kalian memecatnya."kata Raka dengan nada marah.
"tidak boss kami tidak memecatnya."
"lalu kenapa dia berhenti kerja."
"itu karena masa kontraknya sudah habis sejak kemarin siang tuan."
"kalau kontraknya habis, kan bisa di perpanjang."
"tapi nona Zoya tidak memperpanjang kontrak dia, dan memilih berhenti."
"Alex ayo kita pergi."
"pergi kemana boss, aku belum selesai sarapan."
"cepat ayo kita pergi sekarang."
"kemana bos."
"sarapan."