kembali dari kekalahan melawan tim Diego(raja petualang) 1000 tahun yang lalu,Syafa dan teman temanya menggunakan teknik reinkarnasi terlarang untuk kembali hidup dan menyelesaikan petualangannya di alam semesta,menuju planet terakhir,planet dengan julukan "planet para dewa", planet misterius,tersembunyi,menyimpan rahasia besar alam semesta
bersaing dengan petualang lain,penguasa-penguasa alam semesta,akankah dia bisa mencapainya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syafa aqilla fawaid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24: FARTZ OTROII
Fartz Otroii langsung terbangun, dia nampak terkejut dan bahagia saat melihat kekasihnya datang, mereka berdua saling berpelukan cukup lama.
'menyebalkan!'
'buat apa dia menyuruhku ke istana, cuma buat liat ginian?'
Aku menepuk dahiku.
"Hei sayang, biar kuperkenalkan dia kepadamu, ini adalah muridku, kau sudah mendengarnya bukan?" March menunjuk ke arahku.
"Sini kamu."
March menyuruhku kesini, wajahku terlihat menahan kesal. Tapi aku tetap menurut, untuk sementara.
Aku menghampiri mereka berdua, Fartz Otroii tiba-tiba menatap dingin diriku. Aku balas menatapnya tajam. Enak saja, dikira aku siapa.
March memberi isyarat, aku terpaksa membungkukan badan.
"Salam hormat, Pangeran Fartz Otroii." Ujarku.
"Salam."
Pangeran Fartz Otroii menjawab singkat, lalu mengulurkan tanganya. Kami berdua bersalaman.
Aku menatap sebentar Fartz, dia sepertinya adalah petarung yang cukup kuat dengan rambut merah panjang dan tato naga di lenganya, fisiknya terlatih, matanya tajam, daya sihirnya besar. Usianya mungkin sekitar 20an.
Daya sihirnya lumayan, wajahnya kuliat-liat jelek. Bagaimana mungkin March bisa naksir sama orang seperti ini.
"Siapa namamu? Daya sihirmu cukup besar juga. Tapi tetap jauh dariku sih." Tanya pangeran Fartz.
"Tuan bisa memanggil saya Syafa." Jawabku.
Yah, meskipun aku disini menyembunyikan seberapa besar daya sihirku, tetap saja kelihatan cukup besar.
Aku, March dan teman-temanku yang lain memang sedari dulu suka menyembunyikan daya sihir dengan tujuan beberapa hal.
Yang pertama, agar tidak menarik perhatian. Yang kedua, agar lawan tidak bisa mengukur seberapa kuat kita. Yang ketiga, agar lawan meremehkan kita.
Tapi bagi sebagian besar petualang, menyembunyikan atau membatasi daya sihir adalah suatu tindakan pengecut. Yah, tapi aku bodoamat sih.
Sebenarnya membatasi atau menyembunyikan daya sihir juga bukan sesuatu yang berguna-berguna amat. Kalau lawanmu kuat dan berpengalaman, mereka juga bisa tau kalau daya sihirmu disembunyikan.
Membatasi daya sihir juga bukanlah suatu hal yang mudah, tapi kalau dilakukan secara terus-menerus juga nanti lama-lama terbiasa.
"Sayang, dari sekian banyaknya orang berbakat di zona kekuasaan ini, kenapa sayang malah memilih orang dari zona primitif?" Tanya Fartz.
"Karena dia spesial sayang, nanti kamu juga akan tahu kok." Jawab March.
"Aku jadi cemburu." Kata Fartz.
"Gak gitu juga sayy, nanti kamu bisa tes bertarung dengan dia kok." Ujar March manja.
"Bertarung denganku? butuh 100 tahun lagi sayang agar dia bisa setara denganku." Jawab Fartz bercanda.
Aku menahan rasa kesal yang sudah memuncak muncak.
'100 tahun? Sekarang juga aku bisa mengalahkanmu sialan'
"Ahaha bisa aja kamu, lebih baik kita ke kamar yuk, aku mau rebahan." Ujar March.
March mengedipkan matanya ke Fartz. Seperti memberi kode sesuatu. Tapi aku tahu maksud mereka.
'Wuoo, dikira aku gak tahu apa.'
"Oke sayang, tapi lebih baik kamu anterin dia dulu ke kamarnya. Aku tunggu di kamar." Jawab Fartz.
"Baiklah sayang."
"Jangan lama-lama ya, cepat." Ujar Fartz.
"Ayuk Syafa." Ujar March.
Aku mengikuti langkah March, kamarku tidak terlalu jauh, hanya beberapa langkah kami sudah sampai didepan pintu. Sementara itu Fartz kelihatanya sudah pergi ke kamar March.
"Bajingan, dia meremehkanku. Aku ingin bertarung dengannya." Ujarku.
"Sabarlah Fa, sekarang kamu mending istirahat dulu, nanti malem Robert dan Aai sepertinya sudah kembali."
March mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
"Nih ponsel untukmu, disitu sudah ada nomer Robert, Aku, dan Aai."
Aku menerima ponsel tersebut.
"March, bagaimana kita berkumpul nanti? si Fartz itu bagaimana?" Tanyaku penasaran.
"Kita tidak berkumpul di istana, Robert dan Aai sudah menyiapkan tempat rahasia. Pokoknya semuanya udah terencana. Kamu tinggal ngikut."
"Aku akan menjelaskan semua tentang Dirtz Otroii, dan rencana untuk menaklukannya disitu. Pangeran Fartz akan pulang malam ini, dia dipanggil mendadak oleh Dirtz Otroii untuk sebuah misi."
"Sekarang masih jam 11 siang, lebih baik kamu istirahat dulu, nanti malem kita akan berkumpul semua. Kamu hanya perlu mengikuti instruksiku untuk sementara. Aku pergi dulu." March menjelaskan.
"Aku hanya ingin bertarung dengan Fartz." Ujarku masih kesal.
"iya-iya, nanti sore. Aku ada urusan penting."
March menjawab sambil pergi, dia melambaikan tangan. Wajahku menggelembung, aku masih kesal dengan pangeran sialan itu.
Aku masuk ke dalam kamar, merebahkan diriku ke kasur yang besar. Perasaan ku lagi jelek banget hari ini, sepertinya aku sedang dikerjai March.
Tapi baiklah, mungkin March sudah punya rencana yang terbaik, aku memutuskan menutup mata, tidur.
Menurutku Chapter pertama itu perkenalan dan apa menjelaskan apa yang jdi premis ceritanya sedikit biar pembaca tahu apa yg akan diceritakan novel ini konsepnya.