Bad Girl Transmigrasi

Setelah mereka berada di kantin dngn Ica yang hanya sibuk dgn ponselnya guna untuk memeriksa data keuangan dari perubahan yang dia dirikan sejak dulu,sebelum dirinya meninggal.ya,gadis itu sudah memiliki beberapa perusahan yang cukup terkenal dan juga banyak para pesaing yang ingin menghancurkan kedudukan perusahaan miliknya termasuk orang tuanya sendiri.

"Maksud Lo tadi apa ca?" Tanya alim yang masih begitu penasaran.

"Ngga ada"

"CK! Bisa ngga,Lo ga buat kita makin penasaran!" Kata ulan sambil berdecak

Tetapi Ica tidak menghiraukan perkataan para sahabatnya,ia terlalu malas menjlaskan dngn panjang lebar. Lalu ia memberikan ponsel sambil menunjukkan sebuah  Vidio yang dia dapat entah dari mana. "Lo semua bisa lihat" ujarnya dngn malas.

Semuanya pun melihat Vedio itu,mreka begitu kaget,lalu secara bersamaan mereka menatap Ica dngn ttpn penuh tanya,tetapi Ica hanya menaikkan alisnya. "Apa?"

"Lo serius?" Ujar alim bangkit,dngn perasaan yang begitu terkejut antara percaya atau tidak.

"Yang benar ca? Ko gue ngga ngeh selama ini" timpa ulan.

"Kamu dapat Video itu dari mana dek?" Tanya Aldo dngn ttp lembutnya,sambil mengusap lembut  kepala gadis itu.

Ica tidak mnjawab pertanyaan dari Aldo.ia hanya mengndihkn bahunya acuh, tiba² matanya tertuju pada seseorang yang baru saja masuk ke dalam kantin.mereka semuanya pun mengikuti arah pandangan gadis itu.

"Althair" gumam Aldi lirih tapi masih dpt di dengar oleh semuanya.

"Ca,Lo kenapa natap dia sampai segitunya?" Tanya ulan yang menyadari jika Ica menatap dgn ttp penuh arti pada pemuda itu.

"Ngga papa"

"Anjing!"

"Ehk! Mulutnya"timpal alim menatap sengit pada ulan.

Semuanya ikut terdiam karena Ica hanya diam dan tidak menjawab apa yang mereka lontarkan sedari tadi,mereka pikir,mungkin gadis itu memiliki privasi yang lebih intim,jadi mereka memilih diam,sebelum gadis itu yang memberitahu dngn sendirinya.

****

Tidak lama setelah itu,bel pulang pun berbunyi dan seluruh murid² berhambur keluar dari ruangan,ada yang berlarian menuju parkiran dan ada juga yang mepet kekantin.

Berbeda dngn ica dkk yang langsung menuju parkiran, dgn Ica dan ulan yang berada di tengah² para kelima pemuda itu.bhkn kelimanya seperti pengawal yang menjaga keamanan kedua gadis itu.

"Ca, gue ikut lu ya,gue malas balik ke aprt" ujar ulan dgn wajh yang terliht memelas

Ica  mmbls dngn anggukan kepalanya,dia tidak perlu bertanya.karena dia sudah tahu kenapa sahabatnya tiba² ikut dgnnya.

"Ca,hari ini jadi kan?" Kata alim yang ikut menimpali

"Hmm,tunggu aba² dari gue" jawab Ica sambil memandangi mereka semua

Semuanya hanya membalas dgn anggukan kepala,mungkin udah saat nya mereka harus melakukn renaca itu dngn mengintai seseorang yang tidak lain adalah afan

***

Berbeda dgn afan yang langsung melipir dan  meninggalkn geng adiknya itu,karena dirinya masih merasa kahawatir dan ada rasa takut dlm dirinya,ia pun belum siap bertemu dgn Jessi karena gadis itu sudah menjadi tunangan sang adik,walaupun mereka seperti saudara kembar pasti sahabat dari adiknya itu mengenali yang mana afan dan Regan.

"Apa mereka udah pergi" gumam afan pelan,pemuda itu yang masih berada di dalam gudang sekolah.

"Gawat!  Kalo sampai mereka tahu,gue bukan Regan"  . "CK! Bisa kacau rencana gue selanjutnya".

"Gue cabut ajalah!" Lagi² pemuda itu bergumam sendiri,ia pun keluar dari gudang tersebut karena sekolah sudah mulai agak sepi,ia langsung bergegas menuju parkiran.

Sementara anggota demon yang mencari- cari keberadaa afan.mereka belum tahu  Jika yang mereka cari  afan yang asli.

"Regan ga ada di rooftop anjir! Gue udah kebelakang sekolah juga ngga ada" ujar Doni dgn nafas ngos-ngosan.

"Huhf! Mungkin udah balik duluan.kita balik aja Yo" ujar satria. "Zo, lu yang antar Jessi"

"Ok siap! Yok jes,bareng gue aja"

"Cabut!" Ucap bintang,ia langsung berlalu begitu saja,meninggalkn yang lainya.entah kenapa perasaannya menjadi gelisah dan juga sedikit curiga dgn sikap ketuanya belakangan ini. "Kenapa perasaan gue ngga enak gini ya, apa mungkin Regan lagi kenapa²" batinnya.

"Gue harap Lo baik² aja gan, gue tahu Lo nyembunyiin sesuatu dari gue"

Yah, cuman pemuda itu yang tahu  selama ini,jika Regan dan afan adalah saudara,dan seperti saudara kembar yang identik, karena dia diam² mencari tahu identitas keduanya,dan dia juga mengetahui jika selama ini afan memperalat saudaranya sendiri demi menutupi kasusnya.

Dia ingin sekali membantu Regan,tapi dia belum menemukan bukti² yang valid,untuk menjebloskan afan ke dalam sel,dia sudah berusaha semampunya sampai dia rela, menyampaikan perasaannya pada Ica,demi sahabatnya, sudah lama ia memiliki perasaan itu pada gadis yang dulunya berpenampilan cupu,tapi sekarang perasaan Itu sudah hilang entah kemana,ia juga bingung,apakah perasaanya itu hanya rasa penasaran saja atau hanya kasihan.

**

"Kurang ajar! Berengsek Lo fan! Gue ngga akan tinggal diam, Lo lihat aja apa yang bakal gue lakuin!" Teriak seseorang gadis yang terikat di dalam ruangan yang minim pencahayaan.

"Dan gue percaya,gue pasti bisa lepas dari sini!  " Ini juga si Regan, bodoh emang! Tolol jadi orang! udah tahu nyawa gue terancam!".

"Argghhhkkkk.......WOIIII KELUARIN GUE DARI SINI BNGSAT!!"

Yah gadis itu adalah Winda kekasih dari Regan yang di sekap oleh afan,gadis itu di jadikan sebagai umpan agar saudaranya mau menuruti semua keinginannya dan juga bisa memanfaatkan keadaan jika suatu saat Regan ingin menjebloskan ke sel tahanan,maka dia akan membunuh kekasih dari adiknya,sungguh manusia yang tidak punya hati.

"WOIII ANJING! BANGSAT! KELUARIN GUE! KALO NGGA GUE AKAN RATAKAN TEMPAT INI!"

gadis itu masih saja berteriak,dari dalam ruangan itu,seakan gadis itu tidak memiliki rasa takut untuk di bunuh.bahkan para pengawal yang di tugaskan oleh afan tidak menghiraukan teriakan itu,mereka semua seakan tidak menulikan pendengarannya.karna mereka sudah terbiasa dengan teriakan itu,dan hal itu sudah menjadi makanan sehari- hari bagi mereka,terkadang juga mereka menyiksa gadis itu dgn tidak memberi makan jika terus- terus berteriak.

***

Malam harinya Ica yang keluar bersama para anggota antraksi dan juga sahabatnya,mereka sendang berkumpul di markas.

"Gimana ca, Lo udah siap?"tanya alim

"Hmm, dan buat Lo semuanya,harap hati- hati".

"Kenapa? Kan kita cuman mau mengintai ca?" Timpal Adit. "Lagian kita bukan mau berperang"

"Benar apa kata Adit ca" kata ulan yang setuju,dan di angguki yang lainnya.

"Terserah, kalo Lo pada napa² jangan salahin gue.karena gue udah dapat informasi dari mata² gue". "Yang jelasnya,kita akan menemukan sesuatu fakta yang lebih menarik!" Ujarnya tersenyum miring.

Lalu gadis itu pun langsung berlalu dari sana meninggalkn para sahabatnya yang terdiam.

Mereka pun lantas mengikuti gadis itu,ada yang merasa kesal dngn tingkah dari Ica.

**

Langsung saja mereka melesat,dngn mengendari motor mereka masing,dgn Ica yang memimpin di depan.dan jgan lupakan penampilan mereka malam ini sangat memukau.

Ica yang baru saja mendapat info dri orang suruhan bahwa afan sedang menuju ke suatu tempat yang jauh dari pemukiman warga.lantas gadis itu menaikkan laju motornya dngn kecepatan tinggi,karena ia tidak ingin ketinggalan jejak dari afan,menurutnya afan sangatlh misterius.

Hal itu membuat seluruh sahabtanya merasa terkejut dan heran karena Ica tiba- tiba saja melakukan motornya diatas rata².

"Kejar dia!" Ujar Aldo yang kahawatir,dan di angguki oleh yang lainnya,mereka pun ikut mengerjai Ica dari belakang.

***

Tidak lama kemudian Ica sudah dapat menemukan posisi Afan saat ini yang sedang mengendari motor,ia lantas memperlambat laju motornya.karena gadis itu tidak ingin ketahuan.

"Mau kemana dia? Kenapa ke daerah ini?" Batin Ica yang terus mengikuti dari belakang.

Sementara afan yang tidak menyadari bahwa ia sedang di ikuti oleh seseorang,pemuda itu hanya ingin menemui seseorang yang sudah lama ia tidak siksa,siapa lagi kalo bukan kekasih dari adiknya sendiri.

Tidak lama setelah itu afan pun sudah sampai di depan sebuah gedung tua,lantas pemuda itu langsung bergegas masuk setelah memarkirkan motornya.

"Lah,ini tempat apaan ca? Ko seram gini sih?"tanya ulan dgn perasaan takut.

"Takut gue?"

Yah,Ica dan yang lainya juga sudah sampai di tempat tersebut,mereka semua yang sudah mengndap²mengikuti afan,tetapi mereka tidak ikuti masuk kedalm gedung tersebut,karena ica mengetahui banyak jebakan didalam sana.

"Itu BENARAN afan?" Ujar alim kaget,bukan cuman dia tetapi juga dgn yang lainnya ikut merasakan hal sama

"Hmm" deheman Ica, ia pun terus memperhatikan gerak-gerik afan yang sngt mencurigakan.

"Kreekk!".

Tanpa sengaja,ulan menginjak ranting kayu yang,dan hal membuat mereka merasa terkjut,dan begitu juga dgn ulan yang hanya bisa terdiam dgn pandangan bodohnya menatap pada para sahabatnya.

Afan yang mendengar suara itu,lantas mengedarkan pandangannya ke sekeliling gedung itu, perlahan ia melangkah menuju asal suara itu,hal itu semakin membuat mereka merasa tegang.