Lagi dan lagi Rahayu memaafkan kesalahan suaminya yang baru iya nikahi dua tahun yang lalu, meski kesalahan itu sudah sering suami Rahayu lakukan sejak mereka masih berpacaran tapi selalu Rahayu percaya jika kelak suaminya akan berubah akhirnya Rahayu pun lelah dan memilih diam.
Sebenarnya apa yang suami Rahayu lakukan hingga membuat Rahayu diam seperti saat ini dan apa arti diam yang Rahayu maksud ?
Dan apakah selamanya Rahayu akan selalu diam atau akan ada satu titik dimana Rahayu harus mengambil langkah tegas untuk menyelamatkan dirinya dan pernikahannya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya dan jadikan R-kha author favorit kalian
Happy Reading...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Morning sickness
Tak ingin terjadi hal buruk pada Rahayu dan juga anak yang ada dalam kandungannya membuat Linda dengan refleks lagi lagi meminta bantuan Ikhsan untuk membawa Rahayu ke rumah sakit.
" Ikhsan... "
Brughhhhh brughhhh brughhhh
" Ikhsan... Bangun... tolong Ayu ... " panggil Linda di depan pintu rumah Ikhsan.
Ikhsan yang masih tertidur pun langsung terbangun mendengar suara ribut di luar rumahnya.
" siapa yang berteriak sepagi ini " ucap Ikhsan sambil berjalan ke pintu rumahnya untuk melihat siapa yang datang sepagi ini.
Ikhsan pun membuka pintu saat Linda hendak kembali mengetuk pintu rumah kontrakannya, dan di wajah Linda terlihat jelas kekhawatiran di dalam nya.
" apa yang terjadi ?" tanya Ikhsan tanpa menjawab Linda langsung menarik tangan Ikhsan menuju kamarnya untuk bisa membantu menyadarkan Rahayu yang masih tak sadarkan diri.
" apa yang terjadi pada dia ?" tanya Ikhsan dimana ini kali kedua dirinya melihat Rahayu tak sadarkan diri.
" aku juga tidak tau, tapi saat bangun tidur Rahayu tiba tiba muntah dan tak lama Ayu tak sadarkan diri" jelas Linda panjang lebar.
" bukan kah muntah adalah hal yang wajar bagi wanita hamil ?" tanya Ikhsan yang kini sedang berusaha menyadarkan Rahayu dengan menggunakan minyak kayu putih.
" Tapi kenapa bisa sampai tak sadarkan diri seperti ini ? " tanya Linda yang masih takut jika terjadi hal buruk pada Rahayu sahabatnya.
" Kamu tenang saja dia pasti baik baik saja " dan tak lama setelah mengatakan itu Rahayu pun membuka matanya.
" lihat ... Teman mu baru saja membuka mata" ucap Ikhsan yang memberikan jalan untuk Linda untuk menghampiri sahabatnya.
" Yu... kamu sudah sadar ? kenapa kamu selalu membuatku khawatir " ucap Linda yang tak bisa menutupi rasa khawatirnya di hadapan Rahayu.
" maaf aku membuatmu khawatir " ucap Rahayu masih dengan nada yang masih terdengar lemah.
Melihat Rahayu yang sudah sadar membuat Ikhsan memilih untuk meninggalkan Rahayu dan Linda, sedangkan Dewa yang baru saja terjaga dari tidurnya mendadak mual dan kepalanya terasa sangat berat berputar.
" ya tuhan, apa yang terjadi pada ku ?" tanya Dewa pada dirinya sendiri yang masih duduk di sisi tempat tidur miliknya.
" Wa... Kamu sudah bangun ?" tanya Winda yang masih berdiri di depan pintu kamar Dewa yang masih di kunci oleh Dewa dari dalam.
" aku sudah bangun pergilah !" teriak Dewa tanpa ingin membukakan pintu untuk Winda.
" baiklah tadi cepat keluar aku sudah membuatkan mu sarapan " ucap Winda yang ingin menjadi istri yang baik dimata Dewa udan di saat waktu yang sudah tepat akan membuat Rahayu di benci untuk selamanya oleh Dewa.
Setelah merasa tubuhnya sedikit membaik Dewa pun langsung membersihkan diri baru setelah itu Dewa keluar dari dalam kamarnya dan benar saja Winda dan Bu Mirna sudah menyiapkan sarapan untuk dirinya yang sudah bersiap untuk pergi ke kantor.
" kenapa wajahmu terlihat pucat ?" tanya Bu Mirna yang merasa jika Dewa saat ini sedang tidak sehat.
" Dewa baik baik saja " ucap Dewa sambil menikmati sarapan yang sudah terhidang di meja makan.
" Wa kita berangkat ke kantor sama sama ya" ucap Winda yang akan melakukan berbagai macam cara untuk bisa semakin dekat dengan Dewa lagi.
" lebih baik kamu naik taksi saja " ucap Dewa tanpa ingin melihat kearah Winda.
" tapi bukan kah kita satu arah lalu kenapa kita harus menggunakan kendaraan yang berbeda ?" tanya Winda sambil melihat ke arah Bu Mirna berharap Bu Mirna bisa membantunya membujuk Dewa agar mau berangkat ke kantor bersama.
" Winda benar Wa... kalian bisa berangkat bersama untuk menghemat pengeluaran dan juga menghemat waktu " ucap Bu mirna yang membuat Dewa tak memiliki pilihan karena Dewa malas berdebat dengan dua wanita yang hanya bisa membuatnya merasa sangat pusing.
" terserah kalian saja " ucap Dewa yang langsung bangkit tanpa menyelesaikan sarapannya bahkan Winda baru saja duduk untuk memakan sarapannya.
" ayo, jika tidak akan aku tinggal " ucap Dewa yang tentu saja membuat Winda hanya bisa menghela nafas menghadapi Dewa.
" pergilah, jika tidak kesempatan mu untuk bisa bersama dengan Dewa akan hilang " ucap Bu Mirna yang tak bisa berbuat banyak untuk bisa membuat Dewa bersikap lembut pada Winda.
Akhirnya keduanya pun pergi ke kantor bersama meski di dalam mobil hanya ada keheningan karena meski pun Winda terus membuka obrolan tapi Dewa seolah mengunci mulutnya tanpa ingin menjawab apa yang Winda katakan.
" sampai kapan sikap mu seperti ini ??" tanya Winda
" sampai kamu berhenti dan tak pernah mengusik hidup ku lagi "
" tapi aku istrimu dan aku tak akan pernah mundur karena kamu hanya milikku " ucap Winda yang sampai kapan pun tak akan ingin melepaskan Dewa begitu saja.
" dan aku tidak seperti Rahayu yang begitu lemah dan membiarkan kamu lepas begitu saja "
" mungkin Rahayu lemah tapi aku bisa mengambil keputusan untuk menceraikan kamu " ucap Dewa sambil terus mengemudikan mobilnya.
Lain halnya dengan Winda yang langsung terdiam mendengar kata cerai yang Dewa ucapkan membuat Winda memilih untuk diam karena sekali saja Dewa serius dengan ucapannya maka terputuslah pernikahan nya dengan Dewa.
" maaf, aku tak akan berkata macam macam lagi mulai saat ini " ucap Winda mencari aman.
" lihat saja, sekali aku bisa membuktikan jika Rahayu bukan istri yang baik akan ku buat kamu sendiri yang menceraikan Rahayu dan menikahi ku secara resmi " ucap Winda dalam hati.
Setelah memastikan jika Rahayu baik baik saja, Linda pun berangkat bekerja karena hari ini Linda harus masuk shift pagi.
" Yu, kamu tidak apa apa kan aku tinggal ?" tanya Linda yang andai saja dirinya memiliki pilihan dirinya akan memilih untuk bisa menemani Rahayu.
" kamu tenang saja, aku juga akan mencari kerja karena aku tak mungkin menjadi beban mu apalagi aku akan menjadi ibu jadi akan ada banyak tanggung jawab yang harus aku pikul nanti " ucap Rahayu.
" akan ku tanyakan di tempat ku bekerja agar aku bisa menjaga mu baik disini ataupun di tempat kerja nanti " ucap Linda yakin.
" tapi, apa mungkin aku bisa mendapatkan pekerjaan itu saat kondisiku sedang hamil seperti ini ?" tanya Rahayu ragu.
" itu akan menjadi urusan ku " ucap Linda yakin akan bisa meyakinkan manager cafe untuk bisa memberikan pekerjaan untuk Rahayu sahabatnya.
" baiklah, tapi aku mohon jangan memaksa jika memang mereka tak ingin memberikan pekerjaan untuk ku " ucap Rahayu yang tak ingin mendapatkan pekerjaan hanya karena belas kasihan.
Tanpa Linda dan Rahayu sadari jika sejak tadi percakapan mereka terdengar oleh Ikhsan yang baru saja akan berangkat bekerja.
" kamu tenang saja aku akan membantu dia mendapatkan pekerjaan yang tak akan membutuhkan banyak tenaga agar tak mengganggu kehamilan mu "
✍️✍️✍️ siapa sebenarnya Ikhsan ? Apa Ikhsan orang penting yang akan bisa membantu Rahayu dari niat jahat Winda ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
yng pnting hidup rahayu. dn temn"ny bhgia dn pd sukses 🤣🤣💪💪 rahayu linda.
rahayu smga d tmpt krja yng baru bs mmbwa berkah krna jauh dr pra smpah masyarakt..dn hidup bhgia seht"kndunganny lncar smpai wktu mlhirkan