"Puas lo udah ngehancurin hidup gue. Inikan yang lo mau? gue tahu lo bahagia sekarang?" Ucap Delmar setelah dia sah menjadi suami Killa.
"Kenapa aku yang disalahin? disini yang korban itu aku apa dia? Aku yang diperkosa, aku yang hamil, tapi kenapa aku yang salah?" Killa bertanya dalam hati.
Siapa sih yang gak mau nikah sama orang yang dicintai? Begitupun Killa. Dia pengagum Delmar sejak dulu. Tapi bukan berarti dia rela mahkotanya direnggut paksa oleh Delmar. Apalagi sampai hamil diusia 16th, ini bukanlah keinginannya.
Cerita ini sekuel dari novel Harga sebuah kehormatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
VIRAL
Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa
kau rindu
Karena langkah merapuh tanpa dirimu
Oh, karena hati telah letih
Plok plok plok
Suara gemuruh tepuk tangan mengiringi lantunan lagu dealova yang dinyanyikan olah Killa.
Cea dan Dilan sampai Spechless melihat aksi panggung Killa. Cewek manis itu memakai dress berwarna putih sedikit diatas lutut. Rambut panjang terurai dengan sedikit aksen gelombang dibagian dibawah membuatnya makin terlihat cantik.
Killa duduk sambil memetik gitar dan bernyanyi dengan penuh penghayatan. Satu kelebihan yang tak pernah orang lain tahu, Killa jago bermain gitar.
Sejak kecil, Killa sudah familiar dengan alat musik itu. Abangnya yang seorang pemain band sejak SMP, mengajari Killa bermain gitar.
Aku ingin menjadi sesuatu yang selalu bisa kau sentuh
Aku ingin kau tahu bahwa 'ku selalu memujamu
Tanpamu sepinya waktu merantai hati
Oh, bayangmu seakan-akan
Kau seperti nyanyian dalam hatiku
Yang memanggil rinduku padamu
Seperti udara yang kuhela kau selalu ada
O-o-o-o-oh ...
Cea terus terusan berdecak kagum saat merekam aksi Killa. Ternyata penampilan kakak iparnya itu melebihi ekspektasinya. Apalagi, sebelum tampil tadi, Cea menyuruh salah satu karyawan cafe untuk memake up Killa. Alhasil penampilan Killa sunguh bisa memikat hati para pengunjung.
"Kedip lo." Cea menyenggol Dilan yang sejak tadi fokus menatap Killa. "Terpesona ya?" goda Cea sambil melirik kearah Dilan.
"Iya." Jawab Dilan spontan tanpa mengalihkan pandangan dari Killa.
"Eh busyet, sadar. Dia kakak ipar lo. Bini orang." Ingin sekali Cea menjedotkan kepala Dilan ketembok biar sadar. Tapi sayang tak bisa karena tangannya dia pakai untuk memegang ponsel yang merekam Killa.
"Setelah lagunya selesai, gue mau kasih Kak Killa bunga. Zoom muka gue, biar ikutan viral."
"Gila lo Kak, mau mati? Gak takut Kak Del marah?"
"Gak akan marah. Dia aja gak peduli sama Kak Killa. Buktinya dia milih pergi sama cewek lain ketimbang sama Kak Killa."
...******...
Ditempat lain, Delmar tengah asik berpesta dengan teman temannya. Mereka berada disebuah club malam milik Aiden, ketua geng motor SMA sebelah. Delmar memang kenal baik dengannya, mereka sering touring bareng.
"Elo gak dimarahin bokap minum kayak gini Ra?" Del mengkhawatirkan Laura yang sudah terlihat sedikit mabuk.
"Dimarahin kalau ketahuan Kak. Makanya aku nginep dirumah Sasa malem ini." Jawab Laura sambil memegangi kepalanya yang mulai pusing.
"Lanjut Del minumnya, stok masih banyak. Kita seneng seneng sampai pagi." Ujar Aiden yang duduk tak jauh dari Del. Dia memegangi gelas sambil memangku seorang cewek seksi yang berpakaian minim.
Del hanya menanggapi dengan senyuman sambil mengangkat gelasnya yang berisi vodka.
"Kesana yuk kak." Laura menarik Del ke dance floor bergabung dengan teman temannya yang lain.
Miko yang sudah lelah berjoget, mengajak Sasa untuk duduk disebuah sofa. Disana terlihat Manu yang sendirian sambil mengamati gelasnya yang berisi vodka.
"Minuman buat di minum bro, bukan dipantengin." Ejek Miko sambil mendudukkan pantatnya di sebelah Manu.
"Sini beb." Miko menarik tangan Sasa agar cewek itu duduk dipangkuannya.
"Bete gue disini." Keluh Manu sambil meletakkan gelasnya.
"Ya jelaslah, orang lo gak bawa cewek. Udah gue bilang ajakin Si Amel, lo nya aja yang gak mau." Cibir Miko sambil grepe grepe Sasa.
"Kalau mau mesum cari tempat lain, males gue ngeliatnya." Manu memutar bola matanya jengah.
"Ngiri, bilang bos." Celetuk Miko sambil tertawa mengejek.
Miko menghentikan aktifitas mesumnya karena ponselnya sejak tadi terus bergetar.
"Sialan, nyokap nelpon." Umpatnya sambil mengajak acak rambutnya. "Kayaknya gue harus buruan pulang beb. Kalau gak, uang saku gue bakal dibekuin selama sebulan." Ucap Miko sambil menatap lesu kearah Sasa.
"Gak seru lo yank." Sasa berdecak kesal lalu meninggalkan Miko untuk bergabung dengan teman teman ceweknya.
Miko melihat satu persatu notif yang masuk di HP nya. Banyak sekali DM masuk di ig nya hingga membuat cowok itu segera membuka ig. Tapi sayangnya gak ada DM yang penting disana.
Miko menajamkan pandangannya saat melihat vidio yang baru saja di unggah Cea.
"Liat nih." Miko menunjukkan ponselnya pada Manu yang ada disebelahnya. "Gue gak salah liatkan? ini Killa kan? inceran lo Man? gila, keren banget." Miko sampai geleng geleng melihat vidio yang baru diupload Cea di ig.
Miko memang salah satu follower Cea yang suka stalking ig cewek itu. Dia salah satu dari sekian banyak pengagum Cea. Hanya saja dia takut pada Delmar.
Manu Spechless melihat penampilan Killa. Bibirnya melengkung melihat Killa yang terlihat begitu cantik. Suara Killa memang tak terlalu terdengar akibat musik Dj yang terlalu keras di club. Tapi melihat banyaknya like dan komen pujian, Manu yakin jika suara Killa bagus. Killa terlihat berbeda dengan biasanya. Cewek yang biasanya lebih sering menunduk itu, terlihat sangat percaya diri malam ini.
"Busyet, like nya banyak banget." Pekik Miko. Ternyata tidak hanya Cea yang mengunggah vidio itu. Official akun Oceano cafe juga mengunggahnya di akun ig dan you tube. Bahkan teman teman Cea sudah mulai menshare di akun medsos Mereka.
"Liat apaan sih, sampai cengo gitu?" Tanya Del yang baru saja ikut bergabung disana.
"Liat gebetannya Manu. Gila Bro, cantik banget dah gitu pinter nyanyi sambil main gitar. Tipe cewek idaman banget." Jawab Miko tanpa menoleh ke arah Del.
Gebetan Manu? Killa maksudnya? batin Del.
"Tunggu, tunggu." Miko menghentikan vidionya. "Ini adek lo kan Del? Si Dilan. Iya ini fix Dilan." Miko menunjukkan ponselnya pada Del.
Delmar melotot melihat Dilan yang memberikan sekuntum mawar merah pada Killa. Penasaran dengan vidio lengkapnya, dia langsung mengambil ponselnya dan melihat postingan Cea.
"Gila, saingan lo berondong bro." Cibir Miko sambil menepuk bahu Manu.
"Nyesel gue disini. Tau gini, mending gue ke Oceano cafe, nonton Killa." Ujar Manu. Sejak tadi dia memang tak menikmati acara disini.
"Jadi adek lo kenal ama Killa Del?" Tanya Miko.
"Gak tahu." Jawab Del sekenanya.
"Elo kan abangnya, masak gak tahu sih?"
"Emang kalau gue abangnya, harus tahu gitu semua urusan adek gue?" Jawab Dilan dengan nada tinggi.
"Kalem Bro, gak usah ngegas juga kali. Tapi kayaknya mereka emang udah kenal. Yang unggah vidio ini pertama kali kan Cea. Pasti Dilan yang nyuruh vidioin. Jangan jangan---" Miko menjeda ucapannya hingga kedua temannya menatapnya penasaran.
"Jangan jangan Dilan nembak Killa."
"Gak mungkin." Teriak Del.
"Kenapa emangnya? kok lo kayaknya yakin gitu?"
Delmar jadi gelagapan, dia bingung mau menjawab pertanyaan Miko.
"Ya, ya karena Dilan masih SMP, masa dia suka sama cewek SMA?" Del mencari cari alasan yang kiranya tepat.
"Cinta gak mandang umur woi. Keduluan Dilan lo Man, harusnya lo tembak Killa tadi siang disekolah."
"Kayaknya Dilan gak nembak. Mungkin aja dia cuma mengapresiasi penampilan Killa yang bagus. Melihat akun Oceano cafe yang ikut mengunggah vidio ini, gue rasa ini cuma salah satu bagian promosi." Manu berusaha berfikir positif walaupun sebenarnya Dia juga ketar ketir.
"Iya juga sih. Si Dilan juga gak ngomong apa apa, cuma ngasih bunga doang. Tapi dari ekspresi wajahnya, Dilan kayaknya suka sama Cea."
"Gue gak peduli, gue tetep bakalan pepet Killa meskipun harus saingan sama Dilan." Ujar Manu sambil menegak vodka nya.
"Gue dukung lo Man." Miko menepuk nepuk punggung Manu sebagai wujud dukungannya. "Untung saingan lo Dilan, daripada saingan sama abangnya, ngeri cui, abangnya savage banget." Miko melirik Del yang masih fokus sama ponselnya.
🥹😭😭dada aq Thor sesak juga baca chapter ini
belajar dri sikapnya Del yg terdahulu, awalnya manis berakhir dengan kata2 yg bener2 GK masuk di akal saking sakitnya.