" Sial! hanya dia yang bisa membuat ku kembali bergairah setelah sekian lama aku tak berselera kepada seorang wanita. " Batin Devan menatap gadis yg ada di hadapan nya.
Siapa kah gadis itu? yuk simak kisah nya🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindasarie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24
Siang hari nya, Radha mendapat kabar dari Devan jika suami nya itu akan melakukan perjalanan ke luar kota karena ada masalah di anak cabang perusahaan AM company.
Radha menjadi tidak semangat karena sang suami tiba tiba saja pamit ke luar kota.
"kenapa Ra?" tanya Hana yang melihat perubahan raut wajah sahabat nya.
"mas Devan mau ke luar kota selama tiga hari." jawab Radha dengan lesu.
"oh iya lupa, suami kamu bukan cuma seorang dosen." kekeh Hana.
Radha menghela nafas berat.
"kalian sudah saling mencintai?" tanya Hana.
Radha seketika menoleh dan mengangguk dengan senyum manis.
"pantas saja langsung lemes dengar mau di tinggal ke luar kota." cibir Hana.
Radha terkekeh. "abis nya udah biasa tidur sambil di peluk." balas Radha dengan sengaja menggoda Hana.
"iya deh yang udah ngerasain pelukan hangat suami." jawab Hana sambil memutar bola mata nya.
Radha hanya terkekeh membalas ucapan sahabat nya.
"ah iya lupa, aku harus ke sekolah Rega." pekik Radha sambil melihat jam di tangan nya.
"aku duluan ya Han, bye.." pamit Radha tanpa menunggu balasan Hana.
Hana hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya yang kini sudah menjadi seorang ibu sambung.
.
.
.
.
Di sekolah TK.
"hai tampan." sapa Cindy pada Rega yang baru keluar dari kelas nya.
Rega menghentikan langkah nya dan menatap Cindy dengan datar.
Cindy yang melihat tatapan putra nya yang terlihat tidak menyukai nya merasakan sakit di hati nya.
"boleh aku memelukmu?" tanya cindy.
"tidak. lega tidak mau di peyuk sama olang asing." tolak Rega.
Deg
Hati Cindy terasa amat sakit mendengar penolakan Rega yang bahkan mengatakan bahwa diri nya orang asing.
"sayang, aku ini mama mu bukan orang asing." balas Cindy dengan senyum manis.
"mama ku adalah mama Ladha, bukan Tante." tegas Rega.
Cindy yang sudah tidak bisa menahan diri nya segera memeluk Rega, menarik tubuh kecil itu ke dalam pelukan nya sambil menangis.
"maafkan mama sayang." lirih Cindy.
Sementara Rega meronta meminta di lepaskan.
"lepasin lega, Tante!" pekik Rega.
Cindy tidak menggubris teriakan Rega, wanita itu masih terus memeluk Rega dengan erat.
Rega yang tidak tahan ingin di lepaskan alhasil menggigit bahu Cindy.
Grek.
"Akkhhh.." teriak Cindy sepontan melepas kan pelukan nya.
Setelah pelukan nya terlepas, Rega segera berlari keluar gerbang sekolah. Beruntung bertepatan dengan Radha yang baru turun dari mobil nya.
"Rega, ada apa sayang?" tanya Radha setelah berada di hadapan putra sambung nya.
Rega segera berhambur ke pelukan Radha.
"lega tidak mau di peyuk sama Tante itu." ucap Rega.
Radha mengerutkan kening nya. "Tante siapa sayang?" tanya Radha.
Rega hanya diam sampai Radha melihat kedatangan Cindy yang berlari ke arah nya sambil memegang bahu nya.
"Rega..." gumam Cindy. Lagi lagi Cindy merasakan sakit ketika Rega begitu menempel pada Radha.
"mba Cindy." ucap Radha dengan raut terkejut untuk beberapa saat.
"Radha a-aku.." jawab Cindy terbata. "bisakah kita bicara?" tanya Cindy pada Radha.
"tentu saja mba." jawab Radha. "kita mau bicara dimana?" sambung nya.
"bagaimana jika nanti sore di cafe xxx?" saran Cindy.
"baiklah, kalau begitu kami pamit dulu mba." pamit Radha sambil menuntun Rega masuk ke mobil.
Cindy menatap kepergian putra nya dan Radha dengan tatapan sendu.
.
.
.
.
Sore hari nya, sesuai dengan kesepakatan Radha pergi ke cafe xxx untuk bertemu dengan Cindy. Rega sementara di titipkan kepada bi asih.
Ketika Radha sampai, rupanya Cindy sudah berada di sana lebih dulu.
"maaf aku terlambat." ucap Radha ketika sampai di meja Cindy.
Cindy tersenyum kepada Radha. "tidak masalah, aku juga belum lama ko." balas Cindy.
Kini Radha sudah duduk berhadapan dengan wanita itu.
"apa yang ingin mba bicarakan?" tanya Radha to the point.
"eumm, apakah Devan tau kamu kesini untuk menemui ku?" tanya balik Cindy dengan raut khawatir.
"tidak mba, mas Devan sedang ke luar kota." jawab Radha apa adanya.
Cindy bernafas lega. "syukur lah."
Radha hanya tersenyum tipis.
Cindy memegang kedua tangan Radha. "aku ingin meminta bantuan mu, tolong bujuk Rega agar mau aku dekati. Aku hanya ingin memeluk nya, aku juga ingin mendengar putra ku memanggil ku mama itu saja hiks." jelas Cindy sambil terisak.
Radha terdiam untuk beberapa saat. Berusaha mencerna ucapan Cindy.
"mba, aku tidak keberatan mba berdekatan dengan Rega karena dia putramu. Tapi mas Devan.. Dia sangat melarang keras Rega untuk bertemu dengan mba." lirih Radha.
Cindy tersenyum miris. "aku tau Devan sangat membenciku karena itu dia melarang ku bertemu dengan Rega." balas Cindy.
Radha yang mempunyai hati lembut merasa kasihan melihat Cindy. Meskipun diri nya belum benar benar merasakan menjadi seorang ibu, tapi Radha bisa mengerti bagaimana perasaan Cindy.
Radha menghela nafas. "kalau boleh tau, kenapa dulu mba meninggalkan mas Devan dan Rega?" tanya Radha.
Deg
Cindy terdiam untuk beberapa saat mendengar pertanyaan Radha.
"jika aku menjelaskan alasan yang sebenarnya kamu pun tidak akan percaya. Biarlah semua orang mengira jika aku ini jahat." jawab Cindy sambil menangis.
"memang nya apa alasan mba?" ulang Radha
"aku tidak bisa menceritakan nya sekarang, terlalu sakit jika aku mengingat masa masa itu." jawab Cindy.
Radha tidak ingin memaksa Cindy untuk bercerita, mungkin saja ada luka yang di pendam oleh Cindy selama ini.
"Baiklah, jika mba memang belum siap untuk cerita aku tidak akan memaksa." ucap Radha.
"begini saja, mas Devan keluar kota selama 3 hari. Jadi selama 3 hari itu mba coba datang ke rumah kami dan aku akan berusaha membujuk Rega agar mau berbicara dan menerima mba." saran Radha.
Mendengar itu, Cindy seketika berbinar. "benarkah kamu akan membantu ku?" tanya Cindy memastikan.
Radha mengangguk dengan tersenyum.
"terimakasih..kamu memang wanita yang baik Radha, beruntung Devan mendapatkan mu." puji Cindy pada Radha.
"tapi sayang nya kamu juga polos dan bodoh!" sambung Cindy dalam hati.
"sama sama mba." balas Radha.
***
Setelah pertemuan nya dengan Cindy. Radha masuk ke kamar putra nya demi memastikan jika Rega sudah tertidur atau belum. Dan ketika masuk rupanya bocah itu masih belum tidur dan justru sedang menggambar.
"sayang, kenapa belum tidur?" tanya Radha sambil duduk di ranjang putra nya.
Rega menoleh ke arah Radha dan tersenyum manis.
"belum ma, lega belum nantuk." jawab Rega.
Radha tersenyum sambil mengusap kepala Rega dengan sayang.
"mama ingin bicara dengan rega apa boleh?" tanya Radha.
Rega terdiam dan segera menghentikan kegiatan menggambar nya.
"boleh dong ma. Mau bicala apa?" jawab Rega.