NovelToon NovelToon
A Jilted Twins

A Jilted Twins

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Kisah cinta masa kecil / Anak Kembar / Teen School/College
Popularitas:469
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Hidup saudara kembar antara Cahaya dan Bulan berubah ketika sang ibu memperkenal kan mereka kepada Farid, salah satu anak dari sahabat nya.

Saat mereka sudah kelas 3 SMA, Aya selaku pemeran utama sudah mencintai orang lain selain farid.

Hingga Ulan berbuat rencana sesuatu yang merubah dinamika di antara Aya dan Farid.

Apa itu rencana nya? selengkap nya ada di A Jilted Twins , saudara kembar yang di tolak cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16.

Satu jam kemudian...

Rombongan keluarga dari Bu Venera dengan matilda sudah sampai di dufan.

Ini kali kedua ulan berkunjung ke dufan dalam kurun waktu belum sampai satu minggu.

"baru kemarin gue kesini sama lingga" Ulan berkata dalam hati. Seolah mimik wajah ulan biasa aja gak segirang Aya.

"Waw"

"kamu mau naik itu sayang?" tanya farid.

"ciyeee, nyebut nya sekarang sudah aku dan kamu ya" dalam hati ulan di belakang nya.

Sisi lain, aya sudah mengangguk kepala. "Iya mau"

"gue juga ikut dong naik itu" timpal Celia sambil natap wajah farid, sisanya wanita itu menatap wajah nya ulan "lu juga ikut ya lan"

"tapi gue mau temanin mamah cel" jawab ulan.

"benar apa kata ulan, kamu harus ikut mamah ke tempat lain, jangan ganggu mereka" timpal bu matilda.

"lah terus kita kesini ngapain mah kalau enggak naik wahana? " jawab celia.

bu matilda langsung menggamit lengan celia dan membawa nya pergi.

"kita akan naik wahana yang ringan-ringan aja"

"farid, aya, nanti kalau kalian sudah selesai tunggu di parkiran aja ya" kata bu venera.

"terus mamah, bu mat, sama yang lain ninggalin aya berdua sama farid?" jawab aya.

"iya, silahkan kalian main sepuasnya ya" kata bu venera.

aya menoleh ke wajah farid singkat.

"ah menyebalkan, cancel aja dah naik wahana nya" gerutu aya.

"kok di cancel sayang" tanya farid.

"lagi engga mood aku naik wahana" jawab aya.

habis selesai bicara, gadis itu menunjuk lurus ke arah pedagang gula kapas. "mau itu, beliin sih"

"aduh, kamu jangan makan yang manis-manis sayang, kamu udah manis kok" kata farid.

"apa maksutnya? gombal?" aya terlihat biasa saja menanggapi omongan farid barusan.

"maaf" farid pun langsung membawa aya ke tempat jualan gula kapas. Aya dibelikan dua bungkus oleh farid, ia sendiri enggak tertarik membelinya.

"kenapa kamu enggak beli rid?"

"terlalu manis, gak suka" kata farid.

"ooooh" Aya iseng menyuapi gula kapas itu ke mulut farid. Farid kaget langsung menutup bibir serapat mungkin.

"buku mulutnya, ini enak!" kata aya. Farid menggeleng kepala.

"buka gak!" aya memaksa.

"enggak" kata farid.

Hap!

Farid yang lengah, aya langsung memasukan gula kapas ke dalam mulutnya.

"Aduh...."

"gimana, enak kan?" tanya aya terkekeh.

"gak, ini terlalu manis sayang, aku gak suka yang manis-manis"

"yaudah" aya membalik badan dan fokus menghabiskan sisa gula kapas yang ada di tangan nya.

"sayang mau naik wahana gak?" tanya Farid.

"wahana apa? dibilang aku lagi gak mood" Jawab singkat aya.

"ya apa aja yang ada disini sayang"

"gak" aya tetap kekeh pada pendirian nya. Tangan farid latah mengacak-acak rambut aya. "GEMESIN SIH KAMU!"

Aya langsung mengusir tangan farid dari kepala nya "bisa gak sih gak usah megang rambut" Protes Aya.

Farid membawa Aya ke suatu tempat yang jarak nya lumayan jauh dari kerumunan banyak orang.

"terus kita ngapain ke taman?" aya menoleh ke arah farid yang sudah rebahan di atas rerumputan.

"Adem, saya suka dengan hawa nya" jawab farid. Aya terdiam dan farid menoleh.

"tidurlah dan coba rasakan sendiri" Kata farid.

Sekilas Aya menoleh ke farid. Ia langsung rebahan dirumput tepat di samping tubuh nya farid.

Angin berhembus masuk di dalam tubuh aya, dan aya baru merasakan kalau ini benar-benar adem banget.

"Sejuk" Tapi? "harus banget ya saya tiduran di samping kamu" kata aya mendelik ke wajah farid yang sedang menatap langit.

Farid menoleh ke wajah aya, dan mereka berdua pun terdiam.

Aya segera bangkit dari rebahan itu. "salah, salah ini salah, harusnya gue sama lingga di posisi seperti ini" dalam hati Aya.

"Aya!!" panggil ulan dari kejauhan. Aya reflek mendelik menatap ulan yang lagi membawa sesuatu.

"apa tuh yang lu bawa?" tanya aya.

"hari minggu kemarin gue sama lingga datang kesini, iseng coba beli makanan ini, dan ini tuh rasanya eeeeenak banget, lu coba nyicip deh" jawab ulan sambil memberi satu buah martabak manis ukuran mini.

"Hm ulan jalan sama lingga kesini toh, sweet banget" batin aya.

Sehabis memberi satu martabak ke aya, ulan memberi ke farid juga.

"lu juga rid cobain" Kata ulan.

"oke" farid langsung mengambil nya.

Setelah di cicip, mereka berdua terlihat suka dengan citra rasa nya.

"eh ini beli dimana?" tanya aya.

"di dekat wahana bianglala" jawan ulan.

"apa kamu mau sayang?" tanya farid ke aya.

Aya mengangguk kepala "iya aku mau sih"

Ulan langsung mengajak keduanya ke tempat jualan tersebut.

Sampai sana, aya melihat wahana sangkar burung yang di dalam nya ada ibunya yang lagi naik sama celia dan bu matilda.

"lu gak naik?" tanya aya.

"udah pernah naik gue, jadi bosen lah naik lagi" jawab ulan dengan sombongnya.

"pasti sama lingga?" kata aya.

"iya kak ay" jawab ulan sambil menatap aya dengan tatapan tajam. "Ay, seenggak nya lu coba naik deh wahana itu sama farid, pasti lu rasain vibes nya benar-benar beda banget kalau sudah di atas"

Aya terdiam dan berpikir "apa iya?"

"Rid" panggil ulan, justru aya yang menoleh.

"kenapa lan?" jawab farid. Tanpa ulan sadari aya sedang melihat ke arah mereka disaat ia sedang membisik sesuatu.

"Oke" kata farid, lalu ia menoleh ke wajah aya.

"Kita naik yuk, wahana itu" Ajak Farid.

"lan lu habis racuni pikiran farid buat gue naik wahana itu ya?, hm... apa lu juga sengaja giring gue ke tempat ini?"

"iya gue sengaja" ulan tersenyum.

"why?" tanya aya

"biar lu gak canggung kak saat ngedate sama farid di kemudian hari" jawab ulan.

"lu lagi kenapa sih lan?" aya mengerut kening.

"abaikan aja barusan, lu bebas sih mau naik apa enggak nya kak" kata ulan.

Reaksi ulan terlihat sangat mencurigakan, tapi aya sampai saat ini memilih untuk diam.

"yaudah ayo kita naik wahana itu rid" kata aya.

"gitu dong" ulan tersenyum, selang dari itu ponsel nya tiba-tiba berbunyi. "bentar ya gue mau angkat telpon dari lingga" pamit ulan.

mimik wajah aya berubah menjadi bete dengar ulan menelpon lingga. Hingga ia gak sadar kalau farid diam-diam sedang membeli tiket wahana bianglala itu.

"rid gue gak mau naik ini" cegah aya, namun itu sia-sia karena farid baru saja selesai transaksi.

"nih karcis nya, cobain aja dulu sayang" kata farid.

"Iya-iya gue coba" jawab aya.

beberapa menit kemudian...

Aya dan farid segera menaiki wahana itu, sisi lain bu venera, celia, ulan dan bu matilda menunggu nya di tempat makan tak jauh dari wahana.

Sampai atas farid cuekin aya karena takjub dengan pemandangan nya, sisi lain aya yang tidak suka di cuekin langsung mengajak nya ngobrol.

"Rid" sapa aya.

"kenapa sayang?" jawab farid.

"jangan diem aja dong"

"enggak, sini duduknya di samping jangan di sebrang situ" Kata farid. Aya pindah posisi tempat duduk dan bersanding bersama nya.

farid masih cuekin aya, hingga kepala gadis itu mendadak bersandar di pundak farid.

"Jangan diem aja sih rid" gumam aya.

"kenapa? kalau kamu masih belum move on dari lingga mending aku milih diem kan?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!