Clarissa Tamara, seorang wanita cantik dari keluarga terpandang. Ayahnya seorang pengusaha mapan, dan dia merupakan anak pertama dari keluarga itu.
Tapi kasih sayang ayah dan ibunya hanya tertuju kepada adiknya seorang, bahkan saat adiknya merebut tunangannya ayah dan ibunya malah membiarkannya dan mendukung hubungan mereka.
Rasa marah dan kecewa membuat Clarissa tak peduli lagi dengan keluarga, dia berusaha mati-matian mendirikan perusahaan miliknya untuk membalas dendam atas apa yang di lakukan oleh keluarga.
Dan untuk mengobati rasa sendiri nya, tak sengaja dia bertemu dengan seorang pria gelandang berwajah tampan.
Tanpa tahu indentitas aslinya, Clarissa membawa pria itu ke rumahnya dan menjadikannya pria penghangat ranjangnya.
Tapi bagaimana jika Clarissa mengetahui identitas pria itu, apa yang akan terjadi selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 : Penyelamat
"Bos.. Ini gawat." Ucap Roki kepada Brian.
"Ada apa?" Tanya Brian.
"Wanita mu..."
"Ada apa dengan nya?" Tanya Brian sambil mengerutkan keningnya.
"Mata-mata kita mengatakan jika wanita mu masuk kedalam gang dan dia sedang di kejar oleh segerombolan pria dan di bawa ke sebuah hotel." Ucap Roki.
Brian yang mendengar hal itu langsung marah, "Kepung hotel itu sekarang juga, dan potong semua tangan pria yang berani menyentuh wanita ku." Ucap Brian sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Dan siapkan helikopter milik ku..." Lanjutnya.
Brian berjalan dengan wajah yang menyimpan sejuta amarah, dia sudah tak sabar ingin melubangi kepala orang yang telah berani menganggu wanita miliknya itu.
Sementara itu...
Clarissa tengah berbaring di atas ranjang, di depannya sudah ada 4 orang pria yang tengah bertelanjang dada.
Clarissa yang hanya berbalut BH dan ****** ***** saja, kedua tangannya di ikat oleh sebuah tali.
"Kenapa tubuh ku terasa panas.." Pikir nya.
"Bagaimana? Apa kita lakukan sekarang?" Tanya seorang pria yang tengah memegang kamera untuk merekam.
"Kita lakukan sekarang, aku sudah tak sabar mencicipi tubuh pemilik perusahaan besar di kota ini.." Ucapnya dengan penuh *****.
"Baiklah..." Ucap si kameramen.
Kemudian kamera pun menyala dan sudah mulai merekam, keempat pria itu segera naik ke atas ranjang mereka mulai membuka pakaian dalam milik Clarissa.
Clarissa hanya bisa menangis dan mengigit bibir bagian bawahnya miliknya.
"Tubuh nya sangatlah bagus.." Ucap salah satu pria.
Keempat pria itu terpana saat melihat tubuh indah milik Clarissa.
Brak...
Tiba-tiba pintu di buka secara paksa, muncul beberapa wanita dengan pakaian hitam dan senjata lengkap mereka langsung menghajar pria-pria yang berada di kamar hotel itu.
Kemudian salah satu wanita anak buah Brian langsung menutupi tubuh Clarissa dengan selimut dan dia juga membuka ikatan di tangan Clarissa.
"Bos.. Semuanya sudah terkendali." Ucap seorang wanita.
"Bagus..."
Kemudian panggilan tersebut pun terputus, beberapa penjaga wanita segera berjaga di dalam dan juga di luar kamar. Sementara di luar hotel sudah di kepung oleh penjaga pria yang bersenjata lengkap.
Terdengar suara helikopter mulai menggema di area hotel, kemudian sosok tampan pun mulai keluar dari dalam helikopter dan dia segera berjalan menuju kamar hotel tempat Clarissa berada.
"Bagaimana keadaan nya?" Tanya Brian kepada anak buah nya.
"Nona Clarissa seperti nya di beri obat p*rangsang." Jawabnya.
Brian yang mendengar jawaban dari anak buah nya pun langsung berjalan cepat menuju kamar Clarissa, di dalam kamar dia melihat wanita nya tengah berbaring dengan wajah yang sudah memerah dan gerakan tubuh yang aneh.
"Kalian semua keluar.." Usir Brian.
Brian langsung melihat wajah Clarissa, dia segera membelai wajah wanita itu.
"Ah.. Brian.." Gumam Clarissa dengan wajah yang sudah memerah.
"Tubuhku terasa panas..." Lanjutnya.
"Baiklah, untuk malam ini aku mengobati diri mu dengan cara ku." Ucap Brian.
Malam dingin pun kini berubah menjadi malam yang penuh gairah bagi Brian dan juga Clarissa. Dia setiap menit tak henti-hentinya terdengar suara-suara aneh yang keluar dari mulut dua insan yang tengah memadu kasih di atas ranjang.
Sudah hampir berjam-jam bercinta, Clarissa pun sudah di ambang kelelahan seketika langsung terlelap tidur.
Brian yang melihat Clarissa sudah tertidur pun segera kembali memakai pakaian miliknya, dia langsung menyuruh bawahannya untuk menyiapkan mobil. Karena Brian tak ingin jika suara helikopter membuat Clarissa terbangun dari tidurnya.
"Bos..." Panggil Roki.
Brian pun langsung keluar dari kamar dan langsung melihat bawahannya itu.
"Apa ada informasi?" Tanya nya.
"Iya, yang mengirim para preman itu Candra." Jawabnya.
"Ah, rupanya calon ayah mertua ku." Ucap Brian.
"Bagaimana jika aku memberikan hadiah kecil untuk nya sebagai awal perkenalan." Ucap Brian sambil tersenyum.
"Baik Bos, saya akan menyiapkan hadiah nya." Jawab Roki sambil tersenyum.
Setelah mengatakan hal itu, Roki pun segera pergi meninggalkan Brian. Dan Brian langsung kembali ke dalam kamar dan dia langsung membopong tubuh Clarissa yang sudah terbalut rapi dengan selimut.
Brian membawa Clarissa menggunakan mobil pribadi miliknya, dia tak ingin meninggalkan wanita itu sendiri karena mungkin akan ada bahaya yang lebih parah dari pada ini.
Begitu juga dengan para pengawal dan anak buah Brian, Erwin pun tersenyum sambil memberikan sebuah surat kepada pemilik hotel itu.
Pemilik hotel yang membaca surat itu pun langsung terdiam, dia sangat menyesal atas apa yang telah terjadi. Kini bisnis hotel milik nya pun hancur oleh kekuasaan Brian.
Sesampainya di sebuah mansion mewah milik Brian, Brian sebenarnya jarang pulang ke mansion milik nya itu. Karena dia lebih sering menghabiskan waktu di markas nya.
Puluhan pelayan langsung berbaris rapi menyambut kedatangan pria yang merupakan tuan rumah.
Brian tak akan merasa khawatir jika Clarissa berada di Mansion miliknya karena semua pelayan di rumahnya ada orang-orang terlatih dalam hal bertarung dan membunuh dan mungkin di sinilah tempat teraman untuk Clarissa.
Brian langsung membawa Clarissa ke dalam kamar miliknya dan segera membaringkan tubuh Clarissa di atas ranjang.
"Selamat datang Lady..." Bisik Brian tepat di telinga Clarissa.
Setelah mengatakan hal itu Brian segera meninggalkan Clarissa karena banyak hal yang harus Brian urus terutama kepada pria-pria yang sudah melihat dan meraba tubuh wanita miliknya itu.
"Kalian semua, jaga wanita ku.." Ucap Brian kepada para pelayan.
"Baik, Tuan.." Jawab mereka.
Kemudian seorang kepala pelayan wanita pun melihat Brian dengan tatapan sendu, "Nyonya kepala pelayan..." Panggil salah satu pelayan.
"Ada apa?" Tanya nya dengan wajah marah.
Pelayan itu pun tak berani melanjutkan ucapannya karena kepala Pelayan Lesly terlihat tengah marah.
Kepala pelayan Lesly merupakan salah satu orang kepercayaan Brian, dia merupakan Sabahat dari Roki dan Erwin.
Lesly yang merupakan kepala pelayan sekaligus seorang wanita berdarah dingin, dia mampu membunuh dengan mengandalkan kecantikan dan kemampuannya yang sangat lincah.
Tapi Lesly lebih memilih menjadi kepala pelayan di Mansion mewah milik Brian, dan setiap Brian pulang dialah orang pertama yang akan melayani Brian.
"Jadi dia wanita Brian?" Tanya Lesly dengan wajah datar.
"Iya, Nyonya kepala pelayan." Jawab pelayan itu.
Lesly menatap tak suka ke arah kamar Brian yang terdapat Clarissa yang tengah tertidur pulas.