Kisah cinta antara Kharisma dan Soni putus karena orang ketiga yang tak lain adalah kakak Kharisma sendiri yang membuat hubungan Kharis dan Soni putus.
Setelah putus dari Soni.
Raihan mendekati Kharis hanya untuk mendapatkan Karina yang tak lain kakak keponakan Kharis sendiri.
Kharis yang kecewa dan patah hati memilih pergi dari kehidupan semua orang, kesedihan Kharis tak hanya tentang percintaan tapi dia juga di diagnosa kanker otak. Tak ada yang tau tentang penyakit hanya dia dan dokter nya saja.
Kharis memilih pergi menjauh dari semua orang. Hingga dia di pertemuan bertemu kembali dengan sang mantan yang memang masih belum bisa melupakan cinta pertama nya.
Soni pergi karena kecewa saat tau orang yang dia cintai sudah mengkhianati nya dan lebih percaya dengan semua ucapan kakak Kharis dari pada ucapan Kharis.
Akan kah benih cinta itu tumbuh kembali. Atau mereka berdua bagaikan orang asing yang tak saling mengenal.
yuk baca kisah nya hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Di rumah keluarga Pratama sang ayah sangat marah saat tau Soni putra nya tak pulang setelah bertemu dengan Kharis di butik nya. Dia. memerintah anak buah nya mencari putra nya di mana pun dia berada.
"Cari Soni sampai ketemu dan bawa dia kembali. Ingat jika kalian melihat gadis ini bawa dia ke hadapan saya." perintah Jamil ayah Soni.
Anak buah Jamil mengambil foto Kharis agar mereka tak lupa dengan wajah gadis yang di perintah kan oleh atasan mereka. Setelah mendapat perintah beberapa anak buah Jamil mulai mencari keberadaan Soni dan membawa gadis yang di perintah kan kehadapan bos nya.
Raihan yang akan pergi menjemput karin untuk persiapan pernikahan tak sengaja mendengar apa yang di katakan ayah nya.
"Untuk apa papa menyuruh anak buah papa mencari Kharis juga pa! apa yang ingin papa lakukan?" tanya Raihan.
"Itu bukan urusan kamu Reihan. urusan saja pernikahan kamu dan Karin. Jangan ikut campur urusan papa dan mama."
Raihan hanya bisa menarik nafas dalam saat mendengar ucapan sang ayah. Dia berharap anak buah ayah nya tak menemukan keberadaan Kharis.
*******
Sedangkan dirumah keluarga Wijaya, Haris memerintah Danu dan Damar mencari di mana Kharis dia tak ingin anak dari adik nya kenapa - kenapa karena sedang sakit.
"Papa gak mau tau kalian berdua cari Kharis di mana pun dia berada. Bawa dia kembali jika dia tak mau kembali paksa." ucap Haris.
"Kita gak bisa maksa Kharis, Pah! Kharis sudah besar dan dia bisa saja memberontak jika kita paksa." ucap Danu.
"Danu benar pah! saat ini yang dibutuhkan oleh Kharis dukungan bukan paksaan." jawab Damar membenarkan semua yang di katakan oleh adik nya.
"Terserah kalian yang penting temukan Kharis papa gak mau terjadi hal buruk terhadap Kharis."
Setelah mendapat perintah dari sang ayah mereka. berdua pergi meninggalkan pekerjaan mereka demi mencari di mana keberadaan Kharis.
Karin yang tak sengaja melewati ruang kerja sang ayah tak sengaja mendengar obrolan ayah dan kedua kakak nya dia bersembunyi saat mendengar pintu ruangan akan dibuka.
"Mereka gak boleh tau di mana Kharis berada. Saya harus temui Sintia, dia pasti tau di mana Kharis berada. Saya harus pasti kan jika Sintia tak mengatakan apa pun jika dia tau di mana Kharis." batin Karin.
Karin lalu pergi keluar karena Raihan sudah menunggu nya dia akan menemui Sintia setelah semua persiapan pernikahan nya hari ini selesai.
******
Di rumah sakit saat pagi Soni terbangun dan melihat Kharis masih tertidur dibatas tempat tidur nya, Soni yang ada di sofa panjang pergi mencuci muka sebelum dia membeli sarapan pagi untuk dia dan juga Kharis.
Sedangkan Kharis dia sudah bangun dan melihat Soni baru keluar dari kamar mandi.
"Pagi Kha! Sapa Soni.
Kharis hanya tersenyum saja saat melihat Soni masih berada di ruangan nya dan menemaninya.
Saat Soni bersiap untuk keluar seorang dokter masuk dan memeriksa kondisi Kharis.
"Lakukan kemo Kha. itu saran saya. jika kamu tak mau menjalani operasi besar." ucap Firman.
"Dok saya baik - baik saja. Buktinya saya masih bisa bertahan sampai sekarang dokter jangan terlalu mencemaskan saya." jawab Kharis seperti biasa dia akan tersenyum saat ada orang yang melihat nya dengan tatapan iba dan rasa kasihan.
Soni hanya bisa menarik nafas saat sang dokter sudah selesai memeriksa kondisi Kharis.
Tak lama jatah sarapan pagi dari pihak rumah sakit datang untuk Kharis. Soni langsung mengambil rentang makan Kharis yang di letakkan di dekat tempat tidur.
"Makan lah dulu setelah itu minum obat mu."
"Kata nya tadi mau beli sarapan?" tanya Kharis.
"Saya mau pasti kan kamu makan dulu baru saya beli sarapan. kenapa kamu main sesuatu." tebak Soni.
"Saya mau nitip bubur ayam. kamu lihat makanan dari. rumah sakit bukan buat saya tambah sembuh tapi buat saya tambah sakit gak ada rasanya." jawab Kharis.
"Untuk saat ini kamu makan ini dulu, saya gak mau terjadi hal buruk sama kamu."
Saat Soni sedang menyuapi Kharis makan makanan rumah sakit, Faris datang dan membuka pintu tanpa mengetuk lagi.
Cek lek
Kharis dan Soni yang ada di dalam langsung melihat kearah orang yang membuka pintu dan merasa heran saat melihat kedatangan Faris.
"Ris kamu datang lihat Kharis?" tanya Soni.
Faris menatap tajam Soni saat melihat Soni memberi suapan kearah. Kharis.
"Kamu sedang apa di sini?" tanya Faris.
Soni hanya diam dia tau jika sahabat nya juga menyukai Kharis.
"Hai Kha. gimana keadaan kamu?" tanya Faris.
"Baik pak Faris. Bapak tau dari mana saya ada di sini?" tanya Kharis.
"Soni." Hanya itu yang di beritahu.
Faris menatap Soni dan mendekat kearah Soni dia ingin meminta Soni keluar sebentar karena dia ingin mengutarakan perasaan nya.
"Son. Bisa tinggalkan saya dan Kharis berdua saja?" pinta Faris.
Soni menatap Kharis dan keluar saat Kharis hanya diam saja. Padahal Soni ingin Kharis mencegah nya untuk pergi, Tapi semua tak sesuai yang dia inginkan.
Setalah Soni keluar Faris mendekat dan menggenggam jari tangan Kharis.
Sedang kan Sintia melangkah menuju keruangan Kharis dia tak ingin terlihat sedih saat berada di dekat Kharis. Saat dia sampai di depan pintu ruangan Kharis, Sinta melihat dari kaca pintu jika di dalam ada Faris yang sedang menggenggam jari tangan Kharisma.
"Dengar Kha. Saat pertama kali saya melihat kamu. saat kamu membuatkan saya teh. saya sudah jatuh cinta sama kamu. Kali ini mumpung kita bertemu saya ingin mengutarakan perasaan saya. mau kah kamu Kharisma menerima saya sebagai calon suami mu." tanya Soni.
Kharis terdiam dengan mendengar ucapan Faris. Dia tak menyangka jika Faris menyimpan rasa untuk diri nya.
"Kenapa diam Kha?" tanya Faris.
"Saya harus jawab apa pak Faris. Saya sendiri bingung. Lebih baik bapak cari saja wanita lain. saya gak pantas buat di cintai pak." ucap Kharis.
"Tapi saya mencintai kamu Kha. saya berharap kamu mau menerima saya dan saya, Saya ingin mengenal kan kamu ke orang tua saya." ucap Faris.
Mendengar kata memperkenalkan ke orang tua nya. Kharis tersenyum.
"Saya tak bisa menerima bapak, saya sudah memiliki pilihan." jawab Kharis agar Faris menyerah.
"Apa Soni pria yang kamu maksud?" tanya Kharis.
"Bukan." jawab Kharis.
Kharis tak ingin ada pertengkaran antara Soni dan Faris sebagai sahabat. maka saat dia melihat Dokter Firman masuk dia langsung mengatakan jika dokter Firman pacar nya.
"Dok anda cari apa?" tanya Kharis.
"Ponsel saya Kha kamu lihat gak?" tanya Dokter Firman lembut kearah Kharis.
"Ini tadi tertinggal di tempat tidur saya. Oh iya Pak Faris kenalkan ini dokter Firman dia calon suami saya." ucap Kharis.
Mendengar ucapan Kharis mata dokter Firman membulat dia tak menyangka jika Kharis berkata seperti itu.
Kharis mencubit sedikit lengan sang dokter membuat dokter Firman tau jika Kharis sedang berbohong.
"Hai saya calon suami Kharis." ucap Dokter Firman.
Faris kecewa saat tau gadis yang dia sukai sudah memiliki calon tunangan.
"Jika dia calon suami kamu! kenapa Soni yang menyuapin kamu sarapan tadi?" tanya Faris.
"Oh dia teman saya. tadi saya ada urusan maka nya saya minta tolong dia untuk menyuapi Kharis." ucap sang dokter.
Faris menatap Kharis dan pamit setelah dia tau jika Kharis sudah memiliki kekasih.
"Maaf selamat semoga kamu bahagia dan semoga kamu segera sembuh, apa boleh kita berteman?" tanya Faris.
"Iya. kita masih bisa berteman." jawab Kharis.
Sedangkan Sintia saat tau Faris menyatakan cinta dan di tolak oleh Kharis dia pergi dari depan pintu ruangan Kharis tanpa melihat keadaan Kharis terlebih dahulu.
"Kenapa harus Kharis gadis yang kamu sukai." batin Sintia.
Di terus berjalan dan mencari taksi. Soni yang ada di area parkir hanya menatap saja saat dia melihat Sintia pergi dengan wajah sedih.
salahin semua aja paman. karna sebentar lagi kamulah yg akan nangis darah
Karin sma Raihan udah punya anak trs Sintia sma Faris juga menunggu lahirnya anak mereka, mudah²an Kharis sma Soni juga segera mendapatkan kabar baik ya,, semoga dapet Bayi kembar cwek cwok biar penerus Restoran yg mereka nantikan langsung ada 2/Kiss//Kiss//Kiss/
Semoga Soni Kharis tetap abadi ya,, Bahagia dalam cinta dan kasih,,,
wah,,Karin Hamil,, selamat ya,,semoga ibu dan bayinya sehat serta selamat sampai nanti lahiran,,/Smile//Smile/
Demi cinta,Alhamdulillah Kharis akhirnya mau dioperasi juga,, berdoa semoga operasinya lancar ya Kha,, semoga penyakit kamy benar² bisa sembuh supaya kamu bisa menggapai impian kamu bersama Soni,,,
semoga kalian selalu bahagia ya Kharis Soni/Kiss//Kiss/
Selamat ya buat Pernikahannya Faris dan Sintia,,klo Kharis tau dia pasti bahagia sekali dan pastinya akan datang,, sayang Kharisnya gtau ya,,gpp ya Sintia,, semoga Kharis bisa segera bertemu kamu lagi ya,,,
Raihan apaan sch fikirannya picik bgt,untung ya kamu bisa sadar sma ucapan Karin klo nggak kyknya dia bakal jd Jamil kedua deh,,,
Nindya mending ikhlasin Soni z deh,, dia tuh udah menikah sma Kharis jadi km menyerah z,,,
selamat karin atas kehamilannya semoga Kharis cepat nyusul juga sehat selalu bumil