NovelToon NovelToon
Transmigrasi PUTRI ANTAGONIS

Transmigrasi PUTRI ANTAGONIS

Status: tamat
Genre:Fantasi / TimeTravel / Tamat
Popularitas:643.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu Budiari

Ica adalah seorang anak dari orang yang sangat kaya raya, dia memiliki wajah yang sangat cantik bak seorang dewi namun dia harus meninggal karena tertabrak truk saat menyelamatkan seorang anak kecil.

namun saat membuka mata, bukannya berada di surga apalagi neraka, ia malah menempati tubuh seorang putri Antagonis.

tapi kenapa wajah putri ini sama seperti wajahnya dulu? dan kenapa ada ayah dan ketiga kakaknya disini?

" woii kalian lagi main drama kolosal kan? ikutan donkkkk... "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mochi

sementara didalam peony pun tak kalah panik, ia juga ikut menggedor gedor pintu besar itu.

Buk! Buk! Buk!

" sialan! " umpat nya sembari menendang nendang pintu yang kokoh tersebut. namun tentu tak membuahkan hasil sama sekali.

pandangannya tiba tiba mengarah pada setitik cahaya dalam kegelapan. dengan ragu ragu ia mendekati cahaya itu.

" Kau sudah datang? " ucap seseorang dengan nada yang sangat lirih

mendengar itu membuat peony panik. bahkan matanya sudah berkaca kaca sekarang saking takutnya.

" si-siapa kau?! keluarlan! jangan coba coba menakutiku! aku tidak takut pada hantu jelek seperti mu! " ucap peony namun hanya terdengar suaranya yang saja yang menggema.

GREP

tiba tiba sebuah tangan menarik peony yang seketika membuat gadis itu panik dan pada akhirnya menangis dengan keras.

" Huaaaaa!! aku cuma bercanda.. hikh hikh hikh... kau tidak jelek kok, cuma gak good looking aja.. eh ber-bercanda... huaaaaa.... kak Adammm aku takutt.... jangan makan aku, aku masih jomblo. belum punya pacar......" jerit peony yang seketika membuat wajah seseorang datar.

" Diamlah! dasar cengeng!! " ucap suara itu dengan nada datar.

dengan takut takut ia membuka matanya dan... jreng... didepanya kini terlihat seorang pria yang sangat sangat sangat tampan bahkan melebihi idolanya dulu dan kini pria itu tengah memeluknya.

" woooo tampan sekali... eh dia manusia kan?!! "

dengan ragu ragu peony menusuk pipi pria itu. lalu mencubit nya pelan. sedangkan pria tersebut hanya diam saja dengan wajah datar.

" eh... lepaskan aku!! " ujar peony yang akhirnya sadar bahwa ia tenang di peluk.

pria itu pun akhirnya melepaskan pelukan itu dan pergi dari hadapan peony tanpa mengatakan apa pun.

peony yang ingin keluar dari istana besar itu pun langsung panik dan berteriak.

" Tunggu!! "

Peony POV

Aku menghentikan pria tampan itu, aku harus segera pergi dari tempat ini. sepertinya tempat ini sangat berbahaya.

laki laki itu menghentikan langkahnya. dan tanpa berbalik dia bertanya

" Apa? "

astaga kenapa nadanya dingin sekali. aku benar benar takut sekarang.

" ke-keluarkan a-aku da-dari tempat i-ini! pe-pelayan dan prajurit ku sudah menunggu! " oh ayolah aku berusaha untuk berbicara dengan suara yang datar tapi lihatlah apa yang keluar, aku tiba tiba menjadi gagak eh maksudnya gagap seperti ini.

dan pria itu bahkan tidak menjawab ku melainkan pergi begitu saja, sungguh sialan. aku tak membiarkan nya begitu saja.

" Heii! kau budeg?! " sungguh aku sangat kesal saat ini.

laki laki itu pun berhenti dan berbalik lalu menatapku dengan tatapan yang...... Entahlah namun sangat dalam dan sulit untuk ku artikan.

" kenapa kau ke sini? " astaga kenapa nada bicaranya dingin sekali. namun entah kenapa ia malah semakin tampan. oh astaga sadarlah peony kenapa kau malah memuji nya?!

" aku kesini karena ingin mengobati seorang anak. namun aku rasa aku salah tempat. " hei kenapa pria itu menatapku dengan dingin sekarang?!

" kau tidak salah tempat, bawa anak itu ke mari aku akan mengobatinya. " ucap pria itu dan secara tiba tiba pintu besar yang tadi tertutup tiba tiba terbuka. dan ruangan yang agak remang remang ini pun akhirnya mendapat pencahayaan dari luar.

" astaga nona, nona tidak apa apa kan? " tanya pelayanku meri yang datang bersama dua prajurit dan anak yang aku tolong tadi sudah sadarkan diri.

" aku tidak apa apa. " ucap ku pada mereka lalu pandangan ku beralih pada pria tadi yang sudah duduk di sebuah sofa di dekat ku.

" kau bilang akan mengobati. ayo obatilah anak ini. "ucapku yang lalu menggenggam tangan anak yang ku tolong tadi, namun ku lihat anak itu sedikit takut. aku berjongkok untuk menyeimbangkan tinggi badan ku dengan anak itu.

" hei, tak usah takut. pria itu tak akan menggigit mu. percayalah. " ucapku yakin padahal dalam hati aku benar benar merasa takut. apalagi pria itu tak berhenti memandangi ku sedari tadi.

" ba-baik no-nona. " cicit anak itu, uh menggemaskan sekali. aku benar benar ingin mencubit pipinya sekarang.

aku membawa anak itu ke pria tadi yang masih menatap kami intens.

" duduklah. " ucap pria tadi dingin, astaga bisakah ia berbicara dengan lembut atau biasa saja? kenapa nada bicaranya sangat tidak enak begitu? mentang mentang tampan!

anak itu pun duduk begitu pula aku, lalu pria yang tak ku ketahui nama nya itu pun terlihat membaca mantra sembari berkomat kamit.

lalu mengeluarkan sebuah cahaya warna biru di tangannya. dan bumm!! seketika setelah cahaya itu masuk dan menyentuh tubuh anak yang ku tolong, tubuh itu sembuh bahkan tanpa bekas luka sedikit pun. wow! keren!

anak tadi meraba tubuhnya dengan tatapan tak percaya lalu menatapku dengan mata berkaca kaca. dan seketika bersimpuh di tanah.

" Terima kasih nona, Terima kasih tuan! Terima kasih banyak. " ucap anak itu aku pun membantu anak itu berdiri dan memeluknya. astaga sungguh anak ini sungguh mengemaskan.

" tidak usah berterima kasih. ngomong ngomong siapa nama mu manis? " tanya ku sembari mencubit pipinya yang seperti mochi itu. astaga kenapa dia sangat lucuuuuuu...

" emmm ak-aku tak tau nona... orang orang biasanya memanggilku sial. " ucap anak itu sembari menunduk. astaga kenapa orang orang begitu jahat pada anak sekecil ini.

" hei jangan sedih, bagaimana jika aku menamai mu mochi? " ucapku yang dimana setelah itu ia menatapku dengan mata nya yang berbinar binar. astagaaa kenapa dia sangat lucuuuu... huaaaaaa.....

" be-benarkah? " tanya nya dengan wajah yang sangat imut. aku yang melihatnya tak tahan hingga akhirnya memeluk dan menciumi pipinya yang seperti mochi.

Author POV

tanpa peony sadari aksinya yang menciumi pipi gadis kecil yang ia namai mochi membuat pria yang masih duduk di sofa tersenyum tipis. sangat tipis hingga hanya author yang bisa melihatnya. he he he he.

.............

Sementara itu di sebuah taman yang sangat indah, terlihat dua orang berbeda jenis kelamin tengah bermesraan.

" yang mulia, apakah anda yakin mau bertunangan dengan saya. bukankah anda sudah bertunangan dengan kak peony? " tanya gadis itu yang ternyata adalah lily

" bisakah kau jangan membahas gadis jahat itu sekarang? aku tidak ingin mendengar nama gadis jahat itu sekarang. " ucap Putra Mahkota alex dengan tatapan yang tiba tiba saja menjadi dingin.

lily yang melihat itu pun menyeringai lalu mengelus tangan putra mahkota dengan lembut.

" putra mahkota anda jangan bicara seperti itu. bagaimana pun kak peony adalah kakak saya. dan saya sudah menganggap nya sebagai kakak kandung sendiri. hah... walaupun dia sering memfitnah saya. " ucap lily dengan nada sendu di akhir kalimat.

putra mahkota yang mendengar itu pun menggeram marah.

" kau keterlaluan peony!!..... "

.

.

.

.

.

Bersambung...

1
Note 2
peony keminter bodoh podo karo felix
Note 2
genah duduk musuhe ttep kong nglawan trus akeh sing mati lagek kong mundur jan felix goblok
Dewisartika Hutabarat
🤣🤣🤣
Dewisartika Hutabarat
mampir dulu kalau ceritanya asik lanjut baca
Qimti Sa
good
Note 2
licik jg kau peony/Grin//Grin/
WiasMika Ardianti
Luar biasa
Risma Tantina
Sakiti saja fisik lily,tapi jika harua berhubungan badan sungguh biadab..
Note 2
keteknya apa ndk bau kecut peony
Note 2
tertegun typo lagi
Note 2
terkesima,terbengong
Note 2
tertawa keras
Note 2
menyakiti
Note 2
/Grin//Grin//Grin//Grin/
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
jumirah slavina
siapa laki² bejat nan bengis ini
jumirah slavina
kau yg buta...
haishhhh..
perlu d'beri kacamata kuda nih putri mahkota...
🤦🤦🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣✌️🏃
jumirah slavina
Aku rasa buta nih putri mahkota
jumirah slavina
betul Poni...
klo drama 'y jelek tidur aja..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪
jumirah slavina
hhmmm...
Putra Mahkota konon...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!