NovelToon NovelToon
Ceo Casanova Dan Gadis Tengil

Ceo Casanova Dan Gadis Tengil

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:565.5k
Nilai: 4.5
Nama Author: Ekadewi01

Luna Olivia, seorang mahasiswi semester akhir yang memiliki sifat bar-bar harus menerima kala dirinya dijodohkan karena balas budi Ayahnya.

Bara Adi Wijaya, seorang Ceo Casanova yang tidak ingin mempunyai komitmen dengan wanita, tetapi malah dijodohkan dengan orang tua nya.

***
Bagaimana jadinya jika seorang Ceo Casanova di jodohkan dengan gadis tengil yang bar bar?
Apakah mereka bisa bersatu dan saling menerima ?
Atau malah sebalik nya, mereka tidak akan bisa bersatu karena perbedaan yang ada ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ekadewi01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34. Kekaguman Luna

Selama meeting berlangsung, Luna hanya menjadi pendengar saja. Luna dibuat kagum dengan suaminya.

Dua jam sudah Luna menunggu Bara selesai meeting, kini meeting pun selesai tepat jam 12 siang.

"Tuan Bara, bagaimana kalau kita makan siang bersama terlebih dahulu?" tawar tuan Alexander.

"Honey, kamu mau makan siang bersama tuan Alexander?" Bukannya menjawab pertanyaan tuan Alexander, Bara malah bertanya kepada istrinya.

"Boleh By, nggak papa kita makan siang dulu."

"Baiklah, tuan Alex saya setuju." Barulah Bara menjawab setelah meminta pendapat istrinya.

"Tuan Bara ini sangat perhatian sekali kepada istrinya, beruntung Luna memilki suami seperti tuan Bara." Ungkap tuan Alexander kagum dengan sikap rekan kerja nya ini, terlepas dari gosip yang seliweran di luaran sana tentang Bara.

"Bukan Luna yang beruntung, tetapi saya lah yang beruntung mempunyai istri seperti Luna." Puji Bara membuat pipi Luna merona.

"Kalian memang sangat serasi, saya doakan semoga rumah tangga kalian bisa langgeng terus dan cepat diberi momongan."

"Aamiin," jawab Bara dan Luna kompak.

"Mari, kita berangkat sekarang!" ajak tuan Alexander.

Asisten tuan Alexander membukakan pintu ruang meeting agar tamu tuannya bisa lebih dulu keluar. Mereka tiba di restoran mewah yang letaknya tidak jauh dari kantor.

Tuan Alexander memesan banyak makanan untuk menjamu rekan kerjanya. Mereka makan siang di selingi obrolan santai diluar bisnis, Luna juga selalu mendapat pertanyaan dari tuan Alexander.

Tuan Alexander dibuat kagum dengan pola pikir gadis muda di hadapan nya ini. Walaupun, Luna terlahir dari keluarga kaya raya tetapi, dia tidak memanfaatkan itu semua. Luna mampu berdiri di kakinya sendiri.

"Saya salut sama kamu, di usia kamu yang masih muda seperti ini sudah sukses membangun usaha sendiri. Ini yang patut di contoh anak-anak muda jaman sekarang. Tidak melulu faktor orang tua yang bisa membuat seseorang sukses," ujar tuan Alex menyuarakan pendapatnya.

Bara juga bangga dengan istrinya, bahkan sampai saat ini kartu yang dia berikan untuk keperluan pribadi istrinya itu belum dipakai sama sekali. Hanya kartu untuk keperluan mansion saja yang dipakai Luna.

Felly dibuat kesal karena semua orang memuji Luna. Apa-apa selalu Luna yang lebih unggul.

"Saya setuju dengan pendapat tuan Alex, tidak melulu background orang tua yang membuat kita sukses. Itu semua dari diri kita sendiri dan usaha yang kita lakukan," sahut Bara menimpali pendapat tuan Alexander.

"Betul, tuan Bara."

"Makasih, Om. Saya juga masih perlu banyak belajar lagi, biar bisa terus kembangkan usaha saya." Jawab Luna tersenyum ramah.

"Padahal saya mau bantu istri saya ini untuk buka cabang, tapi malah di tolak. Bilangnya mau usaha pake hasil jerih payah sendiri, alhasil masih nabung terus sampai modalnya cukup untuk buka cabang." Sambung Bara dengan bangga menceritakan istrinya yang membanggakan.

"Semangat terus, mumpung masih muda terus berkarya dengan inovasi-inovasi baru."

Selesai makan siang Bara pamit kepada tuan Alexander untuk kembali ke kantor.

***

Mobil yang mereka tumpangi sedang dalam perjalan kembali ke kantor.

"By, nanti setelah pulang kantor aku mau ke rumah Devan, ya," izin Luna.

"Mau ngapain, Honey?" tanyanya.

"Biasa, itu enyak nyuruh kita main kesana, katanya udah lama nggak main kesana.

"Aku ikut, ya!"

"kalo kamu mau ikut ya nggak papa sih."

"Ya udah, nanti setelah jam pulang kantor keruangan aku, ya!"

Luna mengangguk lalu menyandarkan kepalanya di bahu suaminya. Karena merasa ngantuk akhirnya Luna tertidur dengan kepala yang bersandar di bahu Bara.

Bara yang melihat istri nya tertidur pun tersenyum, dan itu di saksikan langung oleh Felly dari balik cermin di depan tempat dia duduk.

Tidak terasa mobil mereka telah tiba di depan gedung Wijaya Corporation. Bara tidak tega membangunkan istrinya yang sedang tertidur lelap, akhirnya meminta Felly membukakan pintu mobil.

"Felly, buka pintunya!"

Mau tidak mau Felly membukakan pintu mobil untuk atasan nya. Bara menggendong Luna ala bridal style berjalan masuk kedalam kantor.

Para karyawan dibuat melongo dengan apa yang Bara lakukan. "Beruntung banget ya nyonya Luna sangat di perhatikan tuan Bara," celetuk salah satu karyawan yang berada di lobby.

"Iya, tuan Bara kelihatan sangat perhatian dengan nyonya Luna," sahut salah satu dari mereka.

Devan dan juga Ajeng menyaksikan itu semua, karena kebetulan mereka habis dari musholla yang berada di lantai dasar.

"Gue seneng liat nya, Nem." Devan ikut bahagia jika sahabatnya bahagia.

"Iya bener, Nal. Terharu gue juga sama effort nya Bara yang kepengen berubah. Semoga aja bisa begitu terus, ya," harap Ajeng.

***

Pintu ruangan Bara dibuka oleh Felly, kemudian Bara masuk kedalam langsung menidurkan istrinya di kamar pribadinya.

Bara mengecup bibir dan kening sang istri sekilas lalu menyelimutinya. Dia membiarkan Luna tidur dan meminta izin kepala divisi keuangan, kalau nanti Luna kembali ke ruangan nya telat.

Bara melanjutkan pekerjaan nya, sebelum jam 2 siang nanti meeting dengan kepala divisi. Setengah jam kemudian Luna bangun dan langsung keluar.

"Honey, udah bangun. Ayok sini!" Bara menepuk pahanya sendiri.

Luna mendekati meja kerja Bara. "Duduk di pangkuan kamu gitu?" tanya Luna yang dijawab anggukan oleh Bara.

Dengan ragu-ragu Luna duduk di pangkuan suaminya. Dia sudah berjanji kalau tidak membatasi hatinya jika memang terpaut pada suaminya.

Dia masih butuh waktu untuk mencintai Bara, sampai dia merasa benar-benar yakin dengan suaminya.

Cup

Bara mengecup bibir ranum itu sekilas. "Honey, aku ada tinjauan proyek resort yang di Bali jadi lusa harus terbang ke Bali."

"Ya, By. Resort yang data anggaran nya aku yang input bukan sih?" tanya Luna.

"Betul." Bara mencolek hidung mancung istrinya.

"Kamu ikut, ya!"

"Lah, aku kan magang, By. Masa iya anak magang kek aku izin mulu mentang-mentang istri bos. Aku nggak enak sama anak magang lain nya, sama karyawan yang lain nya juga." Jelas Luna tidak ingin ikut bukan karena tidak mau, melainkan tidak enak jika harus libur lagi.

"Baiklah, bakalan kangen pasti sama kamu." Bara memeluk istrinya.

Beruntungnya sang istri tidak menolak jika melakukan kontak fisik, asal tidak lebih menjurus ke hubungan suami istri.

Semoga dengan seringnya melakukan kontak fisik seperti ini, perasaan Luna bisa mulai tumbuh untuk suaminya.

"By, aku balik ke ruangan aku dulu, ya."

Bara mengangguk, tetapi sebelum Luna bangkit dia melumat bibir ranum itu. Luna memejamkan matanya saat bibir suaminya melumat bibir atas dan bawahnya bergantian.

Luna mengalungkan tangannya dileher sang suami, matanya masih terpejam karena untuk pertama kali nya mereka saling melumat dengan durasi yang cukup lama.

Bara melepaskan lumatan nya karena nafsunya yang memuncak, jika dengan Luna hasratnya mudah sekali memuncak.

"Honey, kapan bisa unboxing? aku tersiksa seperti ini." Ujar Bara dengan suara parau karena sedng menahan gairahnya.

"Nanti ya, kalo aku udah yakin sama kamu dan aku liat kesungguhan kamu. Buat aku jatuh cinta sama kamu, By!"

Bara mengangguk pasrah, dia harus bisa menahan gairahnya lebih lama lagi. Jangan sampai menyalurkan hasratnya ke lubang haram lagi.

"Bisa tahan nggak, By? kalo nggak bisa boleh sewa wanita bayaran."

"Hah, emang boleh?"

"Boleh, tapi setelah itu menjauh dari aku!" jawabnya cuek.

"Nggak akan, ini lagi di coba walaupun rasanya menyiksa bikin sakit kepala, mau nggak mau main solo," ungkap Bara dengan jujur.

"Keren kamu kalo bisa tahan hasrat kamu dalam waktu yang cukup lama," puji Luna.

"Demi kamu."

"Ya udah, aku balik keruangan divisi keuangan lagi, ya," pamit Luna.

Bara mengangguk lalu mencium setiap inci wajah istrinya dengan sayang. Setelah berpamitan Luna keluar dari ruangan Bara, saat sampai di depan Felly menatapnya dengan sinis.

"Cih, enak ya anak magang kerja sesuka hati," sindir Felly.

"Iya dong, secara suami gue pemilik perusahaannya. Makanya cari suami kaya!" balas Luna tidak mau kalah.

"Cih, sombong. Liat aja gue bakal buat Bara berpaling dari lo!"

"Coba aja kalo bisa!" setelah mengatakan itu Luna masuk kedalam lift menekan angka 6.

Luna berjalan menuju meja kerjanya. "Enak ya jadi istrinya bos mau ngapain aja bebas," sindir Sherly tak ubahnya seperti Felly.

"Huusss, kamu itu Sherly nggak boleh gitu!" tegur Puput.

"Kan emang kenyataan nya gitu, Mba," ucapSherly menggebu.

"Eh, mba Sherly. Lu ada masalah apa sih sama gue? kek nya dari awal gue magang, lu sensi banget sama gue." Balas Luna mengutarakan isi hatinya.

Luna sudah merasa dari awal Sherly melihatnya, hanya tatapan tidak suka yang dia lihat.

"Udah kalian berdua kerja lagi!" titah Dini menengahi mereka.

Luna memulai pekerjaannya kembali tanpa menghiraukan Sherly yang berada di sampingnya. Karena meja kerja Luna ada di tengah-tengah antara Puput dan Sherly.

***

Sore harinya saat jam kantor telah usai, Luna kembali ke ruangan suaminya.

"By, udah selesai belom kerjaannya?" tanya Luna menghampiri Bara.

"Udah, ini baru selesai." Bara mematikan laptopnya dan memasukan ponsel kedalam saku celananya.

"Ayok!" ajak Bara merangkul pinggang Luna berjalan keluar.

Mereka melewati Felly begitu saja tanpa mau menyapanya, terutama Luna yang malas beradu mulut dengan sekertaris suaminya.

Devan dan Ajeng sudah pulang lebih dulu, nanti mereka bertemu di rumah Devan saja.

Tiga puluh menit menempuh perjalanan, mereka tiba di rumah klasik khas Betawi yang halaman nya sangat luas.

Terlihat di halaman rumah para murid babeh Rozak sedang latihan silat.

Luna berjalan disamping Bara, baru beberapa langkah babeh Rozak memberikan serangan pukulan kepada Luna.

Luna dengan sigap langsung menangkis pukulan babeh dan melawan serangan tangan babeh. Babeh hanya ingin mengetes kemampuan murid-murid nya saja, masih bisa menggunakan ilmunya atau tidak karena sudah lama tidak latihan.

Luna selalu mengelak setiap serangan dari babeh. Bara baru mengetahui kalau istrinya tenyata bisa bela diri. Semakin kagum saja Bara dengan istrinya benar-benar wanita tangguh.

Prok...prok...prok

Para murid babeh yang berada di sana memberikan tepuk tangan.

"Babeh, orang baru dateng udah di serang aja," gerutu Luna.

"Babeh cuma ngetes kemampuan elu, Neng," jawab babeh santai.

Enyak Fatimeh keluar menghampiri Luna dan juga Bara. "Ya Allah, Neng. Elu kesini ame laki, lu?"

"Iya Nyak, lagi bisa ikut laki Luna."

Luna di ikuti Bara bergantian menyalami punggung tangan enyak dan babeh.

"Enyak lu dulu ngidam apaan si tong pas ngebuntingin elu? cakep bener kek artis Bollywood yang sering enyak tonton." Enyak Fatimeh begitu antusias melihat Bara.

Bara hanya cengengesan saja mendengar ucapan enyak Fatimeh.

"Nggak tau, Nyak. Mungkin karena saya masih keturunan Turki kali, ya," jawab Bara asal.

Luna juga baru tau kalau ternyata suaminya masih ada keturunan Turki, pantas saja wajahnya seperti orang timur.

"Ayok masuk dulu! malah pade ngobrol dimari. Timeh, ajak Luna ame laki nya masuk! gue mau bubarin murid-murid gue dulu," titah babeh Rozak.

"lye, Bang. Ayok Neng ini juga si tampan ayok masuk!"

Mereka semua duduk di teras depan, Ajeng dan Devan lebih dulu sampai di sana.

"Maafin enyak saya ya, Pak Bara. Mohon di maklum," ujar Devan meminta maaf.

"Santai, nggak papa." jawab Bara tidak keberatan dengan tingkah enyak Fatimeh.

"By, aku sama Ajeng bantu enyak di dapur, ya!"

Bara mengangguk, Luna besama dengan Ajeng membantu enyak ke dapur menyiapkan makanan.

Setelah para wanita pergi, Bara mengajak ngobrol Devan. "Lo udah berapa lama temenan sama Luna?" tanya Devan.

"Dari masuk SMA, Pak. Kita bertiga temenan dari awal masuk SMA karena sekelas." Devan menjawab pertanyaan Bara.

"Berarti udah lama juga, ya. Bisa loceritain apa aja kebiasaan dan kesukaan Luna."

"Oh, jadi bapak pengen tau tentang Luna gitu."

"Nggak usah terlalu formal begitu kalo lagi di luar kantor, nggak usah panggil Bapak!"

"Abang aja, bang Bara," seru Devan.

Bara mengangguk lalu Devan mulai menceritakan lebih detail tentang Luna.

Bara baru mengetahui kalo Luna mahir dalam bela diri, karena sejak masuk SMA sudah ikut babeh latihan begitupun dengan Ajeng.

Babeh selesai melatih anak murid nya kemudian mendekati Bara dan Devan.

" Selamat datang di gubuk aye, tuan Bara." Ucap babeh memberi hormat.

"Santai aja Beh, nggak usah kaku gitu." sahut Bara sudah terlihat lebih bisa berbaur dengan orang lain.

"Iye, pan elu bosa nya si Devan, jadi kudu hormat."

"Anggep aja saya sama seperti Luna," sambungnya.

"Babeh nggak nyangka elu ternyata nggak sombong, ye. Yang babeh liat biasanya bos-bos besar itu kebanyakan angkuh," ujar babeh berpendapat.

"Ya nggak semuanya juga beh, buktinya saya biasa aja."

"Bener, bos idaman nih yang kek gini nggak mandang kasta. Nah, elu kan baru pertama kali dateng kesini, elu cobain dah tuh masakan enyaknya sih Devan."

"Iya, beh," jawab Bara.

1
Nora♡~
Syukur... Alhamdulillah... Akhirnya Devan❤Tari sah..di mata Hukum dan Agama... lanjut...
Eka Dewi: Alhamdulillah
total 1 replies
Noey Aprilia
Slmt y devan sm tari....samawa....
ska baper kl ada yg nkah tuh,scra akoh msih jmblo gni....hikksss....
Eehh....yg cwek pst deh kadonya bju dinas,yg ky saringan tahu.....🤭🤭🤭
Eka Dewi: Ciee yang masih jomblo
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut babeh rojak semangat thooor
Lina Aerlina
wah selamat devan tari, samawa ya....aamiin
Eka Dewi: Aamiin
total 1 replies
Lina Aerlina
lanjut kak, donny ekstrim ya pilih tmptnya...heee....duh ngidam baby sultan mh bebas...lanjut thor
Eka Dewi: Suka-suka Luna dah 😁
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut dony semangat thooor
Eka Dewi: Semangat 💪
total 1 replies
Noey Aprilia
Ada2 aja y bumil...
untng bkan suaminya yg d sruh nyanyi dngdut,trs pke bju bling2 jg...kbyang dongggg.......
Lbih sbr y puput,scra klian msh pngntn baru....jgn smp krn pkirn sndri,suamimu jd muak....akhrnya mlh rbut.....
Kl pngntn baru yg ni mh tiap hri ccok tnam trs,untngnya d rmh sndri....jd bbas lh dmn aja..🤭🤭🤭
Eka Dewi: Ntar cari inspirasi dulu 😝
Noey Aprilia: Mkanyaa.....
msa d phon.....😂😂😂
total 5 replies
Hanisah Nisa
lanjut
Eka Dewi: Okay 😊
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut papa amar semangat thoooor
Eka Dewi: 👌👌👌👌👌
total 1 replies
Noey Aprilia
Mga aja puput cpt hmil,biar dia ga sdih trs mkir mcm2....lgian bru htungn blan ko,jd msh bnyk wktu....
Yg blnja buat baby,mlh clon oma2 yg hboh.....bsa2 1 tko d bli smua,alsnnya krna lcu....
Duuhhh......
Eka Dewi: Sultan mah bebas 😝
total 1 replies
Lina Aerlina
adem banget thor bacanya kalo gini, diresapi..heee.....
Eka Dewi: Dihayati diresapi 😁
total 1 replies
Ana Ana Nurjanah
lanjut dong ,,,bang doni gile tu udah dpt yg perawan pingin nambah teruss😂😂😂
Eka Dewi: Ngelunjak emang 🤣
total 1 replies
Noey Aprilia
Dlu aja,sok2an nolak prjdohan....
udh tnangn pun msh aja blm sdr...
laahhh.....skrng mh jd bucin,apalgi udh bka segel....
Aws aja kl smp slingkuh,sklian ptong tu s buyung buat mkan kucing.....
🤣🤣🤣
Eka Dewi: Yoi 😆
Noey Aprilia: Kn biar ga bsa clup sna sni kl d ptong mh,biar anteng.....🤭🤭🤭
total 3 replies
Lina Aerlina
donny dan bara jdi angora ya....seneng banget lihat hubungan mereka...mudah2an puput cpet dpet momongan.....aamiin
Eka Dewi: Aamiin
total 1 replies
Ana Ana Nurjanah
lanjutt
Eka Dewi: 😊😊😊😊😊
total 1 replies
Rini Maryani
wah bk puasa fony lanjut thooor
Eka Dewi: Hehehe 😆
total 1 replies
Ana Ana Nurjanah
lanjuttt
Eka Dewi: Okay 😊
total 1 replies
Hanisah Nisa
lanjut
Eka Dewi: Siap 👌
total 1 replies
Lina Aerlina
akhirnya...buka puasa juga...menang banyak lo bang don....heee....smoga rumah tangga kalian bahagia, aamiin....semangat thor cerita selanjutnya....🥰🥰🥰
Eka Dewi: Semangat dong
total 1 replies
zahrahaifa
enak bgt idup elu don... dpt prawan ting ting giliran ajeng dpt bekasan... awas ye thor ntar cerita nye ajeng kaya luna lg udeh dibobol malah ada mantan jalang yg ngaku2 hamil
Eka Dewi: kagak tenang aje 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!