Bersabarlah membaca awal kisah ini yang bikin darting, tapi percayalah akan ada pelangi setelah badai, serta akan indah pada waktunya. Eyaaaa.
Follow akun IG ku dulu ya @dindin_812, atau FB : Aililea. Makasih🥰
Farzan berusaha lepas dari sang istri—Grisel yang tak mau memiliki anak serta sering menuduhnya berselingkuh. Awalnya berusaha mempertahankan karena baginya pernikahan adalah sebuah ikatan yang begitu sakral.
Hingga Farzan bertemu dengan Sandra—janda cantik yang berumur lebih tua darinya. Kebaikan hati Sandra, membuat Farzan jatuh hati, hingga dirinya akhirnya memutuskan pernikahan dengan Grisel.
Lantas, apakah Farzan bisa lepas dari Grisel, serta mendapatkan wanita pujaan hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon din din, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pilihan
Pagi itu Grisel sudah berpakaian rapi, duduk di depan meja rias sambil menatap bayangan dirinya melalui pantulan cermin. Berpenampilan polos dengan pakaian yang tidak mencolok, sesuai dengan arahan pria yang menghubunginya semalam.
“Apa ini benar? Apa benar demi semua ini aku harus menuruti semua ucapan pria itu? Apa yang sebenarnya dia inginkan?”
Grisel sebenarnya masih ragu dengan keputusannya, tapi kemudian ego kembali menguasai diri dan mengatakan pada hati nuraninya untuk melakukan hal yang sebenarnya belum diyakini sebagai sesuatu yang benar. Dia pun berdiri, menatap angkuh pada bayangannya, dia tidak ingin kehilangan karier dan sinarnya. Grisel akan melakukan segala cara untuk bisa tetap mempertahankan impiannya.
**
Grisel pergi ke restoran, tempat yang sudah disiapkan oleh orang yang menghubunginya. Saat baru saja turun dari mobil, sudah banyak wartawan yang menanti dirinya di sana. Grisel berjalan dengan menundukkan kepala, entah karena malu atau hanya akting mengambil simpati agar wartawan itu kasihan kepadanya.
Kini Grisel sudah duduk di kursi yang tersedia, dia ditemani oleh dua pria berpakaian rapi yang sebenarnya tidak dikenalnya. Di hadapan para awak media Grisel mencoba tersenyum kecil, tapi raut wajah jelas tidak menunjukkan rasa bersalah.
“Selamat pagi, semoga hari kalian menyenangkan pagi ini.” Grisel mulai bicara.
Para awak media terlihat fokus untuk mendengarkan apa yang akan diucapkan oleh model yang baru saja jatuh karena ulahnya sendiri.
“Kalian pasti tahu jika kemarin saya telah melakukan sebuah tuduhan dan ternyata semua itu salah. Saya di sini hanya ingin meminta maaf kepada saudari Joya Abinaya dan saudara Kenzo Abimand. Saya sadar jika sudah khilaf, saya hanya sedang merasa tertekan dengan pekerjaan juga masalah rumah tangga saya. Saya harap dengan permintaan maaf ini bisa membuka pintu hati kalian untuk memberi maaf, serta memberi kesempatan kepada saya sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan.” Grisel menjeda ucapannya dan menundukkan kepala, kemudian kembali menatap ke arah awak media yang tidak berkomentar akan pernyataan Grisel.
“Saya harap kalian juga memaafkan saya, maaf karena sudah menyampaikan hal yang ternyata tidak benar. Jika suami saya ternyata tidak berselingkuh dengan saudari Joya. Saya menyesal telah mengatakan hal itu sebelumnya, semoga saudari Joya berbesar hati menerima permintaan maaf saya,” lanjut Grisel kemudian.
Klarifikasi Grisel dilakukan secara live, sebelum kemudian ditayangkan ulang di beberapa channel televisi. Setelah selesai dengan klarifikasi itu, Grisel pun bangkit dari duduknya, sedikit membungkuk untuk memberi salam kepada para awak media, sebelum kemudian meninggalkan tempatnya sekarang.
“Di mana bos kalian?” tanya Grisel karena sampai pagi ini belum mengetahui siapa yang menghubunginya.
“Beliau ada di mobil,” jawab salah satu pria itu.
Grisel melirik dua pria itu bergantian. Dia sebenarnya keheranan karena pria itu mau membantu, di saat semua orang menghindarinya.
Mereka sudah sampai di mobil yang terparkir di halaman restoran, salah satu pria itu membukakan pintu dan mempersilakan Grisel masuk.
Grisel awalnya ragu karena benar-benar tak mengenal siapa pria yang menghubunginya, tapi ketika mengingat bintangnya yang redup dan perlu dukungan untuk kembali membuatnya bersinar, membuat Grisel akhirnya yakin untuk masuk.
“Siapa Anda?” tanya Grisel saat sudah duduk bersebelahan dengan pria yang dirasa tak dikenalnya itu.
“Kamu benar-benar lupa kepadaku?” tanya pria itu balik dengan senyum kecil di wajah.
Grisel terus memperhatikan pria itu, hingga menyadari akan sesuatu. Dia langsung menutup mulutnya sendiri, tak menyangka akan bertemu dengan pria yang ditemuinya malam itu di klub malam.
“Anda ….” Grisel seolah tak sanggup berkata-kata saat menatap pria itu.
“Tampaknya kamu sudah mengingatku,” ucap pria itu.
“Apa yang Anda inginkan dariku? Kenapa Anda mau menolongku?” tanya Grisel kemudian.
Pria itu menghela napas panjang, menggeser posisi duduk hingga berhadapan dengan Grisel.
“Seperti yang aku bilang semalam. Aku ingin membantumu karena bisa melakukannya, tapi sebagai imbalan kamu harus mengikuti semua ucapanku. Kamu ingin ketenaran dan bintangmu bersinar lagi bukan?” tanya pria itu.
Grisel hanya diam, menatap dan terus memperhatikan karena tak bisa menangkap maksud pria itu. Di kepalanya hanya ada ingatan di mana dirinya mabuk dan akhirnya melakukan one night stand dengan pria itu.
“Aku bisa mewujudkan semua impianmu, sedangkan aku hanya ingin kamu di sisiku dan mengikuti semua ucapanku, bagaimana?” tanya pria itu lagi, meraih tangan Grisel yang berada di pangkuan dan mengusapnya lembut.
Grisel menunduk dan menatap tangan yang dipegang pria itu, sebelum kemudian kembali menatap wajah pria yang baru ditemuinya dua kali ini.
“Kenapa Anda menginginkanku ada di sisi Anda?” tanya Grisel ragu.
“Apa aku belum bilang kalau tertarik padamu? Tetaplah di sisiku, maka aku akan mewujudkan semua impianmu,” ujar pria itu menjawab pertanyaan Grisel.
Grisel terus menatap pria itu, mungkin hanya dia yang peduli kepadanya saat ini. Belum lagi Grisel pernah tidur bersama dengan pria yang sebelumnya tak dikenal itu, jika Grisel menolak, mungkinkah pria itu akan mengancamnya dengan kejadian malam itu.
“Anda akan mewujudkan semua keinginanku?” tanya Grisel memastikan sebelum menyetujui.
“Tentu saja, jika hanya menyalakan bintangmu, maka aku bisa dengan mudah melakukannya,” jawab pria itu kemudian.
Grisel masih merasa ragu, tapi untuk saat ini dirinya tidak memiliki pilihan. Akhirnya Grisel menganggukan kepala, setuju untuk bersama pria itu, meski tak tahu apakah pria itu sudah beristri atau belum.