Sinta Maharani seorang wanita bertubuh tambun, terpaksa harus menikah karena perjodohan yang dilakukan oleh kakeknya dengan salah satu cucu sahabat baik sang kakek bernama Dirgantara sawito Atmojo
Sinta sering diabaikan dan dihina oleh orang tua suaminya dan Dirgantara sang suami tak pernah mau peduli karena mereka menikah tanpa cinta, Dirga sendiri sudah punya kekasih
akankah Sinta terus bertahan atau pergi meninggalkan semuanya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8 Meminta cerai
Mas Bisakah saya meminta cerai !? Karena saya tidak ingin menjadi penghambat kebahagiaan kalian, apalagi mbak sinta sedang hamil muda takutnya nanti dia stress jika kami tinggal seatap " ucap Sinta dan berhasil membuat dirga terkejut dan syok
"Apa maksud kamu!? Apa kamu ingin membuat kakekku dan kakekmu kena serangan jantung !?" teriak dirga dengan mata melotot
"saya tidak bermaksud apa-apa hanya saja ingin menjaga kewarasan "ucap Sinta
"kamu egois sinta,kamu hanya memikirkan dirimu sendiri " ucap dirga yang sudah naik dua oktaf
"saya egois mas,bukan sebaliknya ya apakah mereka selama ini memikirkan perasaanku? Apakah kamu juga memikirkan perasaanku?Saya rasa tidak " jawab sinta dan dirga hanya diam
"tapi setidaknya kamu mau memikirkan mereka " ucap dirga
"saya selalu memikirkan mereka, seandainya saya tidak memikirkan mereka mungkin saya tidak akan ada disini menjalani biduk rumah tangga yang entah apa namanya,saya selalu mengesampingkan perasaanku dan menuruti semua keinginan mereka jadi dimana letak ke egoisanku mas!?" ucap sinta dengan mata berkaca-kaca karena selama ini dia merasa dijadikan boneka oleh semua keluarganya baik ayah ibu dan kakeknya sendiri tidak ada yang mengerti bagaimana perasaannya selama ini, selalu mengasingkannya seperti bukan darah daging mereka
Menikahkannya dengan orang yang juga tidak pernah menganggapnya dan sekarang memberikannya luka
"sudahlah,terserah mas mau bawa istri tercinta mas kesini juga tidak apa-apa saya tidak punya hak, tapi saya mita satu hal pada bisakah saya minta waktu sebulan ini untuk melayani mas sebagai seorang suami " ucap Sinta
"maksud kamu apa!?"tanya dirga bingung
" saya akan melayani semua kebutuhan mas selama sebulan ini tapi tidak usah khawatir saya hanya melayani mas yang sewajarnya saja seperti menyiapkan sarapan,makan malam juga membuatkan bekal untuk makan siang mas
Biarlah saya berbakti pada mas selama sebulan ini sebagai seorang istri yang baik untuk mas" jawab sinta panjang lebar menjelaskannya
"baiklah saya akan membicarakan ini pada mawar tapi kamu jangan berharap yang lebih ya saya tidak akan pernah memberikanmu nafkah batin " ucap dirga tegas
"tidak masalah mas,kan mas sudah ada mawar untuk melampiaskannya "jawab sinta tersenyum dan sejenak dirga tertegun melihat senyuman sinta terlihat sangat manis
"cantik " gumam Dirga
"ada apa mas!? "tanya Sinta
"tidak apa-apa "jawab dirga gelagapan
"Kalau begitu saya pamit ya mas, soalnya saya sudah ngantuk " ucap sinta
"iya silahkan " jawab dirga
Sekali lagi sinta tersenyum lalu meninggalkan dirga duduk seorang diri di ruang keluarga itu, Dirga menatap punggung Sinta sampai menghilang di balik pintu kamarnya
Ke esokan harinya sinta tidak sempat untuk memasak sarapan untuk dirga, Sinta harus berangkat kerja lebih awal karena tim audit akan datang ketempat nya bekerja
"maaf ya bik Sinta tidak sempat bantu buat sarapan soalnya sinta buru-buru " ucap Sinta lalu mencium punggung tangan bik Murni seperti biasa lalu memeluknya sebentar
"iya neng tidak apa-apa " jawab bik Murni tersenyum
"doain sinta ya bik semoga pekerjaan sinta lancar seperti jalan tol hehehe" ucap Sinta cengengesan memperlihatkan gigi putihnya yang rapi
"iya neng aamiin, doa bibi selalu menyertaimu " jawab bik Murni
"sinta berangkat ya bik, assalamualaikum " ucap sinta berlari kecil keluar dari rumah lalu mengambil motor kesayangannya di bagasi
"waalaikumsalam " Jawab bik Murni walaupun sinta tidak mendengarnya lagi
"cepat banget berangkatnya neng tidak seperti biasanya !?" tanya mang Udin suami bik Murni
"iya mang sinta, bos sinta hari ini mau datang ketoko jadi harus siap-siap menyambutnya" jawab sinta dan mang Udin hanya manggut-manggut saja
"sinta berangkat ya mang,doain sinta semoga pekerjaan hari ini dan seterusnya lancar, assalamualaikum" ucap sinta
"waalaikumsalam, hati-hati dijalan neng jangan ngebut- ngebut bawa motornya " jawab mang Udin
"siap mang " ucap Sinta dan melajukan motornya meninggalkan kediaman suaminya
...****************...
Didalam rumah ,dirga baru saja selesai berpakaian dan turun menuju meja makan
Dirga Duduk di meja makan seperti biasa
Dirga menyendok nasi goreng ke piringnya juga lauk pauk yang tersedia disana
Dirga segera menyuapkannya kedalam mulutnya dan mulai mengunyahnya
"kok rasanya beda dengan biasanya !?" tanya dirga disela-sela kunyahannya
"bik,bim murni " panggil dirga
"iya den " sahutmang bik Murni yang berada di ruang Loudry
"ada pa den!?" tanya bik Murni setelah berada disamping majikannya itu
"ini bibi yang buat kan seperti biasanya !?"tanya dirga
"iya den" jawab bik Murni
" kok rasanya beda bik dari yang kemarin-kemarin" ucap dirga
"oh kalau yang kemarin-kemarin itu bukan bibik yang masak den" jawab bik Murni
"trus siapa bik!?" tanya dirga penasaran
"mmm itu den anu eeeh anu den"bik Murni ragu-ragu menyampaikan pada majikannya itu,bik Murni takut jika dirga marah pada Sinta
"anu apa bik,kalau ngomong itu yang jelas" bentak dirga,bik Murni semakin takut untuk mengatakannya
"ayo bik kenapa diam saja" ucap Dirga lagi
"neng sinta den yang selalu masak" jawab bik Murni dengan suara gemetar
"maksudnya !?" dirga mengernyitkan keningnya
"eh anu den, semenjak neng Sinta tinggal disini yang masak semua itu neng Sinta bibik cuma di suruh menyajikannya saja" jawab bik Murni masih dengan suara gemetar
" kenapa bibik nggak ngomong !?" tanya dirga
"dilarang sama neng sinta den, katanya nanti den dirga nggakau makan masakan dia kan jadi mubakzir den" jawab bik Murni
"Tapi benar juga kata sinta kalau saya tau dari awal kalau dia yang masak pasti saya tidak mau memakannya " batin dirga
"tapi makanan enak mau di buang kan kasihan bisa-bisa mubakzir dan lagian siapa yang mau Nolak kalau rasa makanannya kayak direstoran bintang lima" ucap dirga dalam hati
"ya sudah bik, trus sinta kemana sekarang !?" tanya dirga dengan suara yang mulai normal lagi
"neng sinta berangkat pagi-pagi sekali den, katanya bos tempatnya bekerja bakal datang " jawab bik Murni
"oh begitu, kalau begitu bersihkan ini saya berangkat kerja sekarang " ucap dirga dan di angguki oleh bik Murni
...****************...
Ditempat lain seorang perempuan berpakaian seksi sedang gelisah menunggu jemputan
Tin tin tin
Senyuman wanita itu merekah saat melihat mobil sang pujaan hati telah sampai di depan rumah kontrakannya
"kok lama banget sih mas!?" tanya wanita itu mengerucutkan bibirnya merah menyalanya
"maaf sayang tadi mas terjebak macet dijalan " jawab dirga beralasan,ya pria pujaan hati wanita seksi itu adalah dirga suami Sinta
"iya deh mas,ayo kita berangkat sekarang nanti kita telat" ucap mawar saat masuk kedalam mobil Dirga
"bagaimana keadaan kamu apa kamu sudah tidak mual lagi?!" tanya dirga menggenggam tangan wanita pujaannya itu
"lumayan sih mas, sudah nggak kayak kemarin-kemarin " jawab mawar manja
"syukurlah,anak papa jangan nyusahin mama ya sayang saat papa jauh" ucap dirga sambil mengelus perut istri sirinya itu yang sudah terlihat membuncit
"mas kapan kamu bawa saya tinggal dirumah kamu!?" tanya mawar
"kamu yang sabar ya, karena akhir-akhir ini keluargaku sering maina kerumah takut nanti mereka tau pernikahan kita apalagi kakek" jawab dirga
"iya deh mas tapi janji ya mas nanti kamu ceraikan si gendut itu biar kita hidup bertiga saja dengan anak kita" ucap mawar dengan suara mendayu-dayu
"iya sayang tapi kamu harus sabar dulu ya " jawab dirga
"makasih mas,makin cinta deh" ucap mawar
Alhamdulilah keluarga Agam baik semua gak ada yang menghina Sinta😇
Bu Jeni juga mertua Idaman😇😇
Kak namanya banyak yang sama,dan mirip jadi agak bingung😁