NovelToon NovelToon
Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:59.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Saffana gadis 23 tahun yang sering di gunjing, di hina, di pojokkan, di anggap wanita tidak benar oleh tantenya sendiri bernama Rachel yang memiliki putra bernama Aksa yang taat agama dan sering di bandingkan dengan Saffana.

Malam di hari proses lamaran Aksa putra pertama Rachel dengan wanita pilihan Rachel. Saffana sakit hati dengan perkataan Rachel yang juga mengutuk dirinya dengan kata-kata pedas yang membuat kesabaran Saffana habis. Gadis itu nekat bertindak gegabah dengan menjebak Aksa. Agar-agar orang-orang memberikan makian dan hinaan seperti apa yang dirasakannya yang sering dilontarkan oleh mulut ibu Aksa kepadanya.

Saffana dan Aksa ditemukan di dalam kamar berduaan dengan hasil jebakan Saffana. Yang membuat orang-orang schok. Mungkin apa yang diinginkan Saffana terbalas dengan sakit hati dari Rachel.

Tetapi Saffana berpikir semuanya akan selesai saat itu juga. Ternyata tidak Saffana justru terjebak dalam pernikahan akibat jebakan yang di lakukannya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21 Saffana Malu di depan Aksa.

Ceklek.

Saffana langsung dengan cepat melihat ke arah pintu ketika melihat Aksa berdiri di depan pintu. Aksa sempat melihat sebentar kearah Saffana. Aksa melonggarkan dasi. Kamar itu seperti biasa hening yang seperti biasa yang terlihat orang asing.

"Ada yang ingin aku sampaikan kepadamu," ucap Aksa tiba-tiba yang membuka obrolan.

Deg.

Saffana langsung kaget dengan berdiri dari tempat duduknya dan wajah yang terlihat sangat shock.

"Saffana aku ingin mengatakan---"

"Aku tidak mau di madu!" tegas Saffana yang memotong kalimat Aksa yang membuat Aksa menghentikan pekerjaannya dan melihat Saffana.

"Apa yang kamu katakan?" tanya Aksa heran dengan dahi mengkerut.

"Jika kamu ingin menikah lagi, maka kamu harus menceraikanku terlebih dahulu. Karena aku tidak mau berbagi suami dan apalagi dengan wanita itu!" tegas Saffana dengan penuh penekanan dan wajah panik itu begitu tampak serius.

"Saffana..."

"Aku bilang tidak mau!" tegas Saffana yang kembali memotong pembicaraan Aksa yang tidak memberi kesempatan Aksa untuk bicara.

"Aku tahu kau membenciku dan menyalahkanku dengan semua pernikahan ini. Tetapi kamu tidak bisa memperlakukanku seperti ini dan apalagi harus menduakan ku. Kamu harus menyelesaikan ku, lalu setelah itu kamu bisa menikah lagi," tegas Saffana.

"Saffana tunggu dulu..."

"Apalagi! yang penting aku tidak mau, maka aku tidak mau..."

"Siapa yang mau menikah lagi," sahut Aksa dengan cepat yang akhirnya bisa berbicara. Mendengar pernyataan Aksa membuat Saffana kaget.

"Apa katamu?" tanya Saffana yang gantian bingung.

"Aku tidak mengerti dengan apa yang kamu bicarakan. Kamu tiba-tiba membicarakan hal yang melantur. Memang aku ada mengatakan jika aku akan menikah lagi," sahut Aksa.

"Tidak menikah. Apa ini maksudnya?" batin Saffana yang kembali bingung sembari menggaruk kepala dengan jarinya.

"Kamu itu aneh. Kenapa tiba-tiba membicarakan pernikahan, madu!" sahut Aksa yang masih bingung.

"Bukannya kamu mengatakan barusan ingin menyampaikan sesuatu padaku?" tanya Saffana.

"Aku memang ingin menyampaikan sesuatu dan bukan menyampaikan aku ingin menikah lagi," sahut Aksa dengan tegas.

"Apah!" pekik Saffana yang sekarang wajah memerah yang sudah mulai malu.

"Aku ingin menyampaikan pesan bunda. Jika mereka akan mengadakan acara syukuran pesta makan malam yang mengundang rekan kerja dari ayah David untuk pernikahan kita," jelas Aksa

Saffana benar-benar terkejut yang menyangka jika Aksa akan membicarakan masalah dia yang akan menikah dengan Sakilah. Semua di luar dugaan Saffana yang sudah berpikiran buruk dan sekarang seperti tidak punya muka setelah mendengar penjelasan sang suami.

"Kenapa tidak mengatakan sejak tadi. Jika ingin menyampaikan hal itu?" tanya Saffana dengan suara pelan dengan tatapan mata yang kesana kemari.

"Bagaimana aku bisa menyampaikan kepadamu. Jika kamu saja sejak tadi terus saja merocos dan berpikiran buruk yang tidak memberikan ku kesempatan untuk bicara!" sahut Aksa.

"Ya aku mana tahu. Jika ternyata kamu ingin menyampaikan hal itu," sahut Saffana yang masih mencari pembelaan. Paling tidak rasa malu Saffana berkurang.

"Jadi aku yang salah?" tanya Aksa.

"Ya iyalah!" sahut Saffana.

"Arghhh sudahlah! Ya sudah kalau hanya ingin menyampaikan hal itu," sahut Saffana yang malu sendiri dan langsung menuju kamar mandi untuk menutupi rasa malunya.

Sementara Aksa benar-benar penuh dengan kebingungan dengan apa yang di katakan Saffana yang berpikiran jika dia akan menikah.

"Ada apa dengan dia ? Kenapa tiba-tiba membicarakan masalah madu! Apa dia takut jika aku akan menikah lagi!" batin Aksa dengan mendengus geleng-geleng kepala melihat kelakuan Saffana.

Tanpa Saffana sadari tadi dia sudah memperlihatkan jika dia ingin menjadi istri satu-satunya Aksa.

**********

Saffana yang sekarang berada di kamar mandi yang sekarang mengusap wajah dengan menghentakkan kaki kelantai dan mengacak rambut hitam lebat itu yang frustasi yang merasa sangat bodoh

"Aisss Saffana apa yang kau pikirkan, bisa-bisanya kamu langsung berbicara dengan begitu panjang dan tidak mendengarkan apa yang di katakan dulu dan sekarang lihat dirimu yang malu sendiri dengan ulahmu yang sangat bodoh itu," gerutu Saffana menyalahkan diri sendiri.

"Bagaimana ini aku tidak punya muka lagi. Mau di taruh di mana wajahku. Saffana kau benar-benar sudah kehilangan akal. Dia pasti berpikiran jika aku hanya ingin menjadi istri satu-satunya. Dia Akan punya pikiran jika aku seakan-akan terpaksa dalam pernikahan ini tetapi ujung-ujungnya aku justru ingin menjadi diutamakan,"

"Aisss, Saffana!" Saffana benar-benar Tantrum sendiri.

"Tidak. Aku harus bersikap biasa. Aku yakin dia pasti tidak akan kepikiran tentang hal itu. Jadi aku harus tenang dan seperti biasa saja," ucap Saffana yang menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.

***********

Saffana keluar dari kamar yang menuruni anak tangga. Saffana masih melihat ada Sakilah di ruang tamu yang membuat langkah Saffana terhenti.

"Bukankah tadi dia sudah pulang. Lalu kenapa dia masih ada di sini?" batin Saffana dengan kebingungan.

"Kenapa kamu melihatku seperti itu Saffana," sahut Sakilah yang melihat perhatian Saffana yang tertuju pada dia.

"Tante! Saffana sepertinya Saffana tidak menyukai keberadaan ku," ucap Sakilah yang langsung mengadu pada Rachel.

"Aku bahkan tidak mengatakan apapun kepadamu," sambar Saffana yang langsung pergi.

"Saffana!" panggil Rachel.

"Sudahlah Tante tidak apa-apa, dia memang seperti itu yang sangat tidak menyukai. Aku sangat kasihan pada Aksa, Tante dan orang-orang di rumah ini. Dia telah membawa pengaruh buruk di rumah ini," Sakilah yang berusaha untuk mencuci otak Rachel.

"Dia memang tidak akan pernah berubah," sahut Rachel dengan kesal.

"Kamu lihat saja Saffana aku akan menggeser kau dari kehidupan Aksa," batin Sakilah dengan penuh rencana.

**********

Saffana dan Aksa seperti biasa yang berada di dalam kamar yang tertidur dengan pisah ranjang. Saffana yang di atas tempat tidur dan Aksa yang berada di sofa. Namun Aksa belum tidur dan masih bekerja sementara Saffana sudah tertidur.

"Kalau begitu aku akan mendekati Saffana dan membuatnya jatuh hati kepadaku," tiba-tiba saja apa yang di katakan Arif teringat di dalam pikirannya yang membuat Aksa menghela nafasnya dengan memejamkan matanya.

Tidak di sangka dia akan berselisih dengan Arif. Karena Saffana yang sudah menjadi istrinya.

Flashback

"Kak Aksa akan ke Maroko?" tanya Saffana yang berhadapan dengan Aksa dengan wajah Saffana yang sangat sedih

"Benar sekali. Kakak akan menimba ilmu agama di sana," jawab Aksa.

"Kita tidak akan bertemu lagi?" tanya Saffana.

"Kita pasti akan bertemu lagi. Nanti jika kita bertemu kamu pasti sudah sangat tinggi dan kakak juga akan lebih tinggi dari kamu," ucap Aksa dengan mengukur dengan tangannya. Namun wajah Saffana terlihat begitu sedih.

"Hey kenapa wajah kamu begitu sedih?" tanya Aksa.

"Bagaimana tidak sedih. Jika Kak Aksa akan pergi dan tidak tahu kapan akan pulang!" jawab Saffana.

"Tapi hanya pergi sebentar saja. Saffana, saat Kakak kembali nanti, kamu orang pertama yang akan kakak temui. Jadi kamu tidak boleh sedih," ucap Aksa dengan janjinya.

"Bagaimana jika tidak?" tanya Saffana.

"Tidak akan mungkin. Karena Kakak akan menemuimu, aku akan kembali menjaga kamu dari orang jahat dan tidak akan membiarkan kamu di sakiti orang lain dan apalagi melihat kamu menangis," ucap Aksa dengan tulus.

"Apa itu benar?" tanya Saffana.

"Apa Kakak terlihat bohong?" Aksa bertanya kembali. Saffana menggelengkan kepala.

"Kalau begitu Kakak harus berjanji pada Saffana," ucap Saffana dengan mengulurkan jari kelingking itu.

"Kakak janji sama kamu dan akan menepati janji kakak," sahut Aksa yang menyambut jari kelingking itu dengan mereka yang saling melihat dengan tersenyum.

Aksa kembali terbayang dengan masa kecil bersama Saffana dengan Aksa yang tetap memejamkan mata dengan wajah Saffana yang ada di pikirannya saat kecil yang sangat manis dan berbeda dengan sekarang yang lebih terlihat jutek dan keras kepala.

Bersambung

1
ayudya
ya author, tapi rujukan mereka kembali tapi di saat anak merela lahir.
Nafsiah
Di tunggu kaa up selanjutnya tapi jgn lama" yaa 🥰🥰🥰🥰tetap semangat 💪💪💪
Nita Safitri
ending nya kok jdi gini ya
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Tetap semangat berkarya kak 👍👍💪💪
makasih banyak ❤️❤️😘😘
Ira Tri puspita
yah knp tidak sesuai harapanku
Widi Widurai: akan ada lanjutan nya kak sptnya. cm djudul yg berbezaaa
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Baru sekarang ngakuin bayi Saffana adalah anak kamu Aksa
ish ish ish semoga saja setelah sampai ditanah suci ,Saffana mendapatkan jalan yg terbaik untuk RT nya
kalau AQ berharap semoga Saffana n Aksa bisa bersatu lagi😘
tetap semangat berkarya kak 👍👍🥰🥰💪💪
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
duh aduh Aksa Aksa
Tu kan, Saffana sangat kecewa sama kamu
Minta maaf perlahan lahan
gak usah maksa

Saffana bukan lagi istrimu karena kamu sudah menjatuhkan 2 talak

tetap semangat berkarya kak 👍👍❤️❤️
Bivendra
mmg ulah arifan lokal ni yaa
Bandar Jayalampung
cerdas kamu aliyah
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Aksa..... sukurin...jadi laki gampang banget ngucap talak
Menyesal pun terlambat
Saffana udah pergi
Siti Sa'diah
asalna syedih pas baca sudah sadar dari kolam jadi gakgik😁semangattt kk othor🥳🥳
ayudya
suruh saffana pergi jauh Thor, jangan tinggal di tempat bunda nya.
Bandar Jayalampung
Arif itu iblis jahat . doa pho. kasian safana . jgn buat safana lulih dulu ya Thor biarin Aksa brjuang untuk mendapatkan safana
Widi Widurai
sudah ku duga. emang arief ini sengaja. krn sejak awal rada ganjal aja kaya banyak skali kebetulan kebetulan. seolah disengaja. buat salah paham
ayudya
ceraikan saja Thor, abis melahirkan tes DNA biar aska menyesal seumur hidup.
ayudya
arif hadir terus, siapa yg tidak curiga.
ayudya
karena vonis dokter itu aska berubah.
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Astagfirullah..Aksa
ingat baik2 apa yg kamu ucapkan
kamu akan menyesal sampai kapanpun
Dan Saffana sudah sangat jauh darimu
Aksa sangat mengecewakan 🤬🤬
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾: Ternyata ilmu Aksa hanya secetek air saja
belum begitu dalam
Ish ish ish ish kalau kamu udah tau kebenarannya nanti
Jangan kan kau ingin melihat anak
Bertemu dgnmu, Safana gak kan sudi

Tetap semangat berkarya kak 👍👍😘😘❤️❤️
total 1 replies
Bandar Jayalampung
buat Aksa nyesel nhejer safana sampe keubun ubin goblok tolol. Aksa 🔥😡
Widi Widurai
waw. bagus deh. laki labil kaya aksa buat apa. arief maju di depan kl jadi talak 3 hehehe.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!