Tragedi yang menakutkan,,,membuatku sadar akan kasih sayang Orang Tuaku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. M yanie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19 +
Mohon perhatiannya.
Untuk bijak dalam membaca karna di bab ini ada unsur kekerasan dan adegan dewasa.
SELAMAT MEMBACA..
****
Jam sudah menunjukan pukul 01:00 namun belum ada kabar juga dari Aryani, Ibu yang sudah pingsan sejak tadi pun belum sadarkan diri.
Para warga mulai menelusuri jalanan rute arah sekolah, tapi tak ada satu pun yang berinisiatif mencari kedalam perkebunan, hujan sudah mulai berhenti, berharap akan membuahkan hasil yang baik.
Noval yang sudah putus asa, mulai runtuh juga pertahanan nya, dia menangis dan menyesali perbuatannya, andai saja dia mau menunggu sebentar saja, mungkin ini tak akan terjadi, itulah yang ada di benaknya.
"Bagaimana ini kak, ? Aryani belum juga ketemu "
Noval mengusap wajahnya yang sudah basah oleh air mata.
"Sabar Val, kita coba lagi cari " kak Andi mencoba menenangkan Noval yang sudah putus asa.
****
Di lain tempat...
Ada seorang gadis yang masih berjuang mempertahankan kesucian ya, dengan tubuhnya yang kecil mungkinkah dia bisa melawan dua orang, yang badanya jauh dari dia.
"Tolong bang lepaskan saya, " rengek Aryani.
"Enak saja, kamu jangan coba lari lagi karna tidak akan ada yang menolong mu disini " laki-laki itu pun dengan keras mencengkram wajah ku, dan ketika pria tersebut ingin mulai mencium bibir ku, Aku dengan cepat memalingkan wajahku, sehingga membuat pria itu naik pitam.
"Sialan Wanita jal*ngg , aku hanya ingin membuatmu senang kamu sok jual mahal " Laki-laki itu pun mendorong tubuh Aryani hingga Aryani jatuh tersungkur.
"Kamu pegangi tangan dia, dia harus di kasih pelajaran " perintah pria tersebut kepada temanya.
Tanganku pun di pegangi oleh pria yang satunya, sehingga aku tak bisa memberontak, Pria itu mulai menciumiku dari wajah hingga turun ke leher, dan membuatku jijik, dia mencoba menciumi bibir ku dan berusaha memasukan lidahnya kedalam mulutku, tak habis akal aku pun menggigit lidahnya.
"Aaaaaaa sialan kamu, kamu harus ku beri hukum an karna sudah berani menggigit ku " dengan amarah yang memuncak pria itu pun melepas kan ikat pinggang nya dan mulai mencambuk ku, perih sangat perih cambukan nya begitu keras dan membuatku tak bisa melawan ya.
"Sudah sudah broo dia bisa mati ,kalau terus kamu cambuk, mending kita selesaikan dengan cepat, dan bagaimana kalau setelah kita perk***sa , kita jual saja? "
" Boleh juga ide kamu, setelah kita nikmati tubuhnya , kita jual saja untuk di jadikan pelac**r di kota, cepat kamu pegangi lagi dia, rasanya aku sudah tidak sabar ingin menikmati tubuh mulusnya "Seringai preman itu yang membuatku semakin ketakutan.
" Ibu... tolong aku "Aku berusaha semampuku mempertahankan kesadaranku, setelah aku mencari akal ditengah kesakitanku, aku melihat botol minuman yang terbuat dari kaca, tapi tanganku belum sempat ambil, tanganku sudah di tarik.
Dan dengan kasar pria itu menjamah tubuhku kembali, dan menarik baju sekolah hingga terlepas lah kancing bajuku.
"Wooooow gila nih cewek, body nya mulus banget, dapet mangsa emas kita " tak tunggu lama pria itu mulai menciumi dada ku, aku berusaha untuk menahan dia agar tak sampai dia berbuat jauh, tapi sialnya tenaganya jauh lebih kuat dariku.
Aku tak menyerah, ketika dia ingin melepaskan pakaianku , ku tendang kemaluanya hingga dia meringis kesakitan.
" Aaaaaaa shiitttt wanita sialan , sakit sekali " ucap pria itu sambil memegangi kemaluanya.
" Hahahah kasihan banget lu bro, udah lah bro mungkin takdirnya gw yang duluan dapetin keper**anya , udah sana kamu minggir dulu gantian gw " pria itu mulai mendekatiku dan mulai membuka celananya, aku semakin beringsut ketakutan, di kala dia membuka celananya.
"Cantik, sini sama abang saja, abang gak akan kasar ko " pria itu mulai mendekatiku dan menjamah kaki ku, sungguh rasanya sangat menjijikan, Aku berfikir bagaimana caranya melepaskan dari pria ini, lebih baik aku bertaruh nyawa, dari pada harus menyerahkan ke hormatan ku, ketika dia mulai melumat bibir ku, tanganku bergerak mencoba meraih botol itu dan...
PRAAANNNKKK
Ku pukul kepalanya hingga dia mengeluarkan darah dari kepalanya, ketika dia lengah karna kesakitan, aku dorong dia agar tidak lagi berada di atasku.
" Aaaaaaaa sakit sekali sialan nih cewek "
Dengan sisa tenaga yang ku punya, Aku mencoba lari dan pergi meninggalkan dua pria yang sedang merasakan kesakitan.
" Bro, dia kabur , kejar dia jangan sampai dia lolos, bisa mampus kita kalau dia lepas " dua pria itu pun mengejarku, aku mencoba bersembunyi di semak - semak dan dua orang itu berhenti tepat di depanku.
hosh.. hosh
" Kemana wanita sialan itu pergi,? kamu ambil motor kamu untuk jaga-jaga , aku yang akan cari dia, cepat buruan "perintahnya.
Namun sungguh keberuntungan tak berpihak kepada ku, di depanku sudah ada ular yang seakan siap mematuk ku, aku dengan kaget pun keluar dari sembunyian ku .
" Aaaaaaaaaaaa " triak ku.
" Ternyata kamu di sini, mau lari kemana kamu? " dengan senyum yang menakutkan pria itu mencoba mendekatiku, aku pun mencoba merapatkan bajuku yang sudah sobek itu.
Aku berjalan mundur, tapi aku justru terjatuh , pria itu mencoba mendekap ku tapi, aku sudah mengenggam tanah yang ada di situ, aku lemparkan ke matanya .
"Sialan kau wanita Jal**ng " Aku tak peduli lagi dengan ocehan - ocehan nya yang merendah kan ku, Aku bangkit , dengan kaki setengah pincang aku lari terus menerus tanpa melihat arah , yang terpenting aku bisa meloloskan diri. pikirku,
Secercah harapan muncul setelah ku lari melewati perkebunan jagung ini, aku melihat ada kilatan cahaya, mungkin itu jalan keluar nya, aku terus berlari mendekati cahaya itu, ternyata benar itu adalah jalan ke luar, betapa senangnya aku, aku melihat Noval dan kak andi, tapi aku melihat Noval sedang menangis.
Dengan tubuh yang sudah lemas, kaki yang begitu sakit , aku memelankan jalanku , karna rasanya sudah tak sanggup, Akhirnya aku sudah di jalan, aku terus berteriak meminta tolong dan melambaikan tanganku agar Noval melihatku..
Noval akhirnya melihatku, aku pun dengan lemas tersenyum kepada Noval.
"Aryani, awaaaaaassss " teriak Noval.
Tak sempat aku melihat ke belakang.
BRAAAAAAKKKKKKK
Tubuh ku terpental hingga kepalaku membentur dengan keras trotoar jalan.
"Tuhan, inikah akhir bagiku? "
Tingggggggg telingaku berdenging hebat.
....
( Note)
Nulis ini menguras air mata dan mental.
butuh fokus yang lama.. agar bisa menulis bab ini.
karna aku baca marathon, kusatuin aja ya 10 🌹+5☕
ditunggu season 2 nya yookk bisa yookk 🔥🔥