GemURUh ombak yang selalu ingin aku dengar jika aku sedang ingin kedamaian dan ketenangan jiwa
Perkenalkan namaku Guruh Prakosa Abimanyu
Aku adalah seorang yang tidak percaya adanya cinta
Menurutku cinta adalah sesuatu yang membuat orang gila dan sakit hati
Jika nanti aku bisa jatuh cinta aku anggap wanita itu sangat hebat
Dan sekarang yang aku inginkan adalah hidup dengan kedamaian tanpa adanya cinta dan wanita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Disaat Guruh dan Elena sedang tertidur, tiba-tiba ponsel Guruh berdering dan ia segera mengangkat ponselnya
"Apa benar ini dengan Tuan Guruh?" Tanya seorang pria yang sedang menghubungi Guruh
"Iya saya, ada apa Pak?" Tanya Guruh dengan mata yang enggan terbuka
Pria itu mengatakan kalau Mama Miranda saat ini sedang mengalami kecelakaan di jalan Anggrek
Mendengar berita itu, Guruh langsung membuka matanya dan bergegas menuju jalan Anggrek
Guruh tidak membangunkan Elena yang sedang tertidur pulas
"Tuan mau kemana?" Tanya Aldi
"Mama Miranda mengalami kecelakaan.." Jawab Guruh yang langsung masuk ke dalam mobil
Guruh meminta Aldi untuk tetap berada disini sampai ia kembali
Aldi menganggukkan kepalanya dan ia meminta Guruh untuk segera kembali
Guruh melajukan mobilnya menuju jalan anggrek untuk melihat kondisi Mama Miranda
Walaupun Guruh sangat membencinya tetapi jiwa kemanusiaannya tidak bisa untuk diam
Sesampainya di jalan Anggrek, Guruh tidak melihat keberadaan Mama Miranda dan ia lekas turun dari mobilnya
"Tuan Guruh..." panggil lelaki yang tadi menghubunginya
Guruh menganggukkan kepalanya dan lelaki itu langsung mengajak Guruh ke sebuah rumah
"Dimana Mama Miranda? Apakah lukanya parah?"
"Tuan Guruh lihat sendiri saja" jawab Lelaki itu yang mengantarkan Guruh masuk ke dalam kamar
Setelah Guruh masuk tiba-tiba lelaki itu langsung mengunci pintu dari luar
"BUKA PINTUNYA!! APA MAKSUD SEMUA INI?"Teriak Guruh
Saat Guruh menggedor-gedor pintu tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan ia terkejut ketika melihat Clarisa sedang memakai handuk kimono
"K-kamu? Kenapa kamu ada disini?" Tanya Guruh
Clarisa yang sudah tidak punya malu langsung memeluk tubuh Guruh
"Aku merindukanmu sayang" ucap Clarissa
Guruh langsung melepaskan tangan Carissa dan ia mencoba untuk membuka pintunya
Clarisa yang sudah punya rencana gila langsung menarik paksa pakaian Guruh sampai robek
"Apa yang kamu lakukan?!"
Clarisa tidak menjawab pertanyaan Guruh dan ia langsung menarik tubuh Guruh sampai jatuh di atas tempat tidur
"Aku merindukanmu sayang" ucap Clarissa dengan memeluk erat tubuh Guruh
"Jangan Gila Clarisa! Aku sudah menikah!!"
"Aku tidak perduli, jadikan aku istri keduamu"
Guruh menggelengkan kepalanya dan ia langsung bangkit dari tempat tidur tetapi ia kalah cepat karena saat ini Clarisa langsung membuka handuk kimononya
Guruh langsung mengalihkan pandangannya dan meminta Clarisa untuk segera memakai kembali pakaiannya
"TOLONG!! TOlONG AKU!! ADA YANG INGIN MEMPERKAOS AKU!!" Teriak Clarisa
BRAKKK!!
Pintu di dobrak oleh beberapa orang dan mereka langsung terkejut melihat Guruh dan Clarisa sedang berduaan di kamar
"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Pak RT
Warga yang ada disana langsung menggerebek mereka berdua
"Ini bukan seperti yang anda lihat Pak!" ucap Guruh
"D-dia mau memperkaos saya Pak" Clarissa mengeluarkan air mata palsunya
Warga yang marah meminta Pak RT untuk menikahkan mereka berdua
"Saya tidak bisa menikah dengan dia! Karena saya sudah menikah!"
"Owh Masnya selingkuh toh" ucap salah satu warga
Pak RT meminta Guruh untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya
"Saya tidak salah Pak" ucap Guruh
Kemudian Guruh meminta Aldi dan Elena untuk datang kemari
Aldi langsung mengajak Elena ke jalan Anggrek untuk melihat apa yang sedang terjadi
"M-mas..." Elena melihat ada beberapa warga dan Clarisa yang duduk dengan air mata yang mengalir
Guruh menggenggam tangan istrinya dan ia meminta untuk percaya pada suaminya
Pak RT menceritakan semuanya kepada Elena dan Aldi
Elena langsung melirik Clarisa yang masih saa berpura-pura menangis
"Jadi untuk saat ini lebih baik Tuan Guruh menikahi Clarisa" ucap Pak RT
"Sayang, tolong percaya sama aku. Aku tidak melajukannya" ucap Guruh
Clarisa langsung berdiri dan menceritakan semuanya kepada Elena
"Suamimu harus menikah denganku!" ucap Clarisa dengan mencari simpati kepada semua orang yang ada disana
Clarisa yakin kalau rencananya akan berhasil dan ia sudah tersenyum dalam hati karena ia akan menikah dengan Guruh
"Menikah denganmu? Apa aku tidak salah dengar? Memang kamu dari dulu tidak tahu malu ya!" ucap Elena dengan nada menyindir
Pak RT meminta Elena dan Aldi untuk menjadi saksi pernikahan Guruh dan Clarisa
Elena yang sudah jengkel langsung menghampiri suaminya
"Lepaskan pakaianmu Mas" ucap Elena
"Lepas? Buat apa?"
Elena langsung melepas pakaian suaminya dan ia mengambil kamera kecil yang ada di kancing suaminya
Elena langsung membuka rekaman video yang ada di kamera itu
"Sekarang anda bisa lihat kan siapa yang mau memperkaos?" ucap Elena sambil melirik Pak RT dan Clarissa
Para warga langsung melihat Clarissa yang kelimpungan
"Sekarang aku laporkan ini atau?" ucap Elena yang menakuti Clarisa
Clarisa yang malu langsung berlari pergi meninggalkan rumah itu
Pak RT dan beberapa warga langsung meminta maaf kepada Guruh dan Elena
"Lain kali jangan langsung percaya Pak" ucap Elena yang langsung keluar dari rumah
Clarisa masuk ke dalam mobil tanpa mengajak bicara Guruh maupun Aldi
"Mas Aldi, antarkan aku ke hotel Jelita saja" ucap Elena
"Ke apartemen saja"
Elena tetap meminta Aldi untuk menghantarkan ke hotel
Akhirnya Aldi mengantarkan Elena ke hotel yang ia mau
Tak butuh waktu lama untuk Aldi sampai di hotel Jelita
Elena langsung masuk ke kamar yang sudah ia pesan tadi
"Sayang, Mas minta maaf" ucap Guruh
Elena naik ke tempat tidur dan ia langsung memejamkan matanya tanpa mengatakan apapun
Baru kali ini Guruh melihat istrinya marah dan mendiamkannya
"Sayangku...."
Elena menutup wajahnya dengan bantal dan ia menangis sejadi-jadinya
"Sayang bicaralah, jangan diamkan Mas seperti ini"
Guruh tahu jika saat ini istrinya sedang menangis dan ia mencoba untuk memeluk Elena
Hampir 1 jam Elena menangis sampai akhirnya dia ketiduran
Guruh mengambil bantal yang menutupi wajah istrinya
Guruh melihat dengan jelas mata istrinya yang masih saja mengeluarkan air mata
"Mas memang bodoh, seharusnya Mas memberitahukan kalau..."
Elena membuka matanya dan langsung memeluk tubuh suaminya
"Aku benci Mas Guruh. Aku benci!"
"Sayang boleh marah, boleh mukul Mas Guruh"
Elena menggelengkan kepalanya dan ia tetap memeluk erat tubuh suaminya
"Mas minta maaf dan Mas janji kalau ini tidak akan terulang lagi"
"Apa Mas ingin mengulangi lagi dengan Clarissa?"
Guruh menggelengkan kepalanya dan ia menghela nafasnya ketika melihat kecemburuan Istrinya yang begitu besar
"Mas hanya mencintaimu sayang" ucap Guruh
"Aku juga mencintai Mas Guruh, tetapi jika Mas Guruh seperti ini lagi. Aku akan meninggalkan Mas untuk selamanya "
Guruh meneteskan air matanya ketika mendengar istrinya yang sangat mencintai dirinya
"Mas Guruh kenapa ikut menangis?"
"Ini air mata lebah sayang, terima kasih sudah mencintai dan percaya sama Mas"
Elena menganggukkan kepalanya dan mereka melanjutkan berpelukan