Pernahkah kalian membayangkan bertemu dan menjadi dekat dengan seorang penyanyi idol terkenal?
Membayangkannya saja tidak berani... Tetapi berbeda dengan Maya.
Ia sangat mengidolakan Reynold dari groupband starlight yang sangat digandrungi oleh kaum hawa.
Bukan hanya terkenal saja, tetapi Reynold merupakan seorang pengusaha sukses.
Apakah bisa Maya menjadi lebih dekat dengan Reynold yang memiliki banyak sekali fans?
Apakah Maya mampu menjadi seorang kekasih yang tegar untuk seorang Reynold?
Penasaran kan??...
Yukk kita baca saja kisah mereka readers 🫠
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Camomile_tea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24.
Sekarang Reynold dan Maya sudah berada di kamar mereka. Setelah memasuki kamar Maya langsung menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur.
"Ahh... Enaknya. Rasanya seluruh badan capek semua terutama kakiku." lirih Maya sendiri tetapi masih bisa di dengar oleh Reynold.
"Capek ya sayang? Mau suamimu ini pijitin gak?" tanya Reynold yang ikut duduk di samping Maya yang sedang rebahan dengan sambil mengelus kepala istrinya itu.
"Eh... Gak usah kak. Aku tahu kakak juga pasti sama capeknya kan." elak Maya yang merasa tak enak karena suaminya itu juga pasti sama lelahnya dengan dirinya.
"Ya sudah kamu mandi dulu terus istirahat ya."
"Kakak dulu aja, aku mau rebahan sebentar lagi." jawab Maya sambil memejamkan matanya, sedangkan Reynold melangkah memasuki kamar mandi.
Setelah 15 menit Reynold selesai mandi. Saat keluar dari kamar mandi ia melihat istrinya itu sudah tertidur dengan kaki menggantung ke bawah membuat Reynold kasihan melihatnya. Ia melangkah mendekat ke arah istrinya dan mulai membuka gaun pengantin kemudian menggantinya dengan baju tidur milik Maya. Sesudah itu ia mencoba mencari pembersih makeup milik Maya dan mulai membersihkan makeup istrinya perlahan agar tidak mengganggu tidurnya.
Kalau ada yang tanya kok Reynold cowok bisa tahu pembersih makeup? Jelas ia tahu kan Reynold mantan idola yang sudah pasti pernah di makeup dan membersihkan makeup juga. Sedangkan untuk rambut Maya, untung saat acara rambut Maya hanya di gerai dan di jepit ala-ala bridal modern dan di kluntung saja sehingga Reynold membiarkannya dulu untuk rambut istrinya itu.
Kemudian Reynold ikut membaringkan tubuhnya di samping istrinya karena ia juga merasakan lelah seharian beraktifitas. Tak lupa ia mengecup kening Maya kemudian memeluknya. Maya merasakan kehangatan sehingga ia semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya.
"Untung kamu sedang lelah sayang, kalau tidak sudah aku terkam kamu. Hufff... Sedari tadi aku sudah menahannya." lirih Reynold sambil tersenyum. Ia tidak marah meskipun malam ini ia tidak dapat menikmati malam pertama seperti pengantin-pengantin lainnya. Masih bisa besok, beso, besok dan besoknya lagi batin Reynold. Sebesar itulah rasa cintanya kepada istrinya.
Pukul 5 pagi Maya terbangun dari tidurnya, ia merasakan perutnya seperti tertindih sesuatu. Membuka mata dan melihat ia baru menyadari jika kini ia sudah menjadi nyonya Reynold Wijaya. Memandangi wajah tampan suaminya di pagi hari seperti saat ini merupakan imajinasi Maya dari dulu dan siapa yang menduga jika hal itu kini menjadi kenyataan. Tak puas memandang wajah tampan suaminya, kini Maya mulai mencolek hidung Reynold, meraba matanya, pipinya dan yang terakhir Maya mencuri mencium pipi Reynold.
"Ganteng banget sih suaminya aku." ucap Maya pelan tetapi bisa di dengar oleh Reynold karena jarak mereka yang begitu dekat.
Sebenarnya saat Maya meraba mata Reynold tadi, pria itu merasakan geli dan terbangun tetapi ia berpura-pura masih tidur karena ingin melihat apa yang akan dilakukan Maya selanjutnya. Merasakan ada pergerakan dari Reynold, Maya pura-pura memejamkan mata tertidur karena malu jika ia ketahuan sudah meraba-raba wajah suaminya dan mencuri cium pipinya. Meskipun bisa dikatakan bukan mencuri karena mereka sudah sah dan saling memiliki satu sama lain.
"Sayang... Aku berasa loh tadi ada yang meraba-raba wajahku terus ada yang mencium pipiku. Apa semua itu mimpi ya? Tadi aku sempat bermimpi bertemu wanita yang cantik sekali bagaikan bidadari." ucap Reynold di telinga Maya yang membuat Maya bergidik geli.
Merasa tak ada pergerakan, Reynold mulai menggelitik perut istrinya membuat Maya tidak bisa menahan lagi dan akhirnya menyudahi aksi pura-pura tidurnya.
"Mimpi ketemu siapa kak? Cantik ya bidadarinya?" tanya Maya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ha.. Ha.. Ha..." bukannya menjawab Reynold malah tertawa melihat Maya ngambek.
Reynold memeluk Maya erat membuat Maya merasakan nyaman.
"Aku sayang kamu." ucap Reynold sambil mencium Maya di keningnya kemudian turun ke bibir Maya. Maya yang kaget hanya diam terpaku tetapi kemudian dia mencoba membalas ciuman Reynold. Merasa senang mendapat lampu hijau dari Maya, Reynold meneruskan aksinya, ia mencium leher jenjang Maya meninggalkan bekas kepemilikan disana.
"Aahhh..." desahan lolos dari mulut Maya saat Reynold memainkan dua buah kenyal yang mulai sekarang akan menjadi candu baginya.
"Sayang.. Boleh aku melakukannya sekarang?" tanya Reynold dengan tatapan mata menahan nafsu yang bergelora di dalam tubuhnya. Rasanya sudah tidak kuat jika harus menahannya lagi. Maya mengangguk sebagai bentuk jawaban. Karena bagaimanapun statusnya kini adalah istri dari Reynold, jadi sah-sah saja jika mereka melakukan hubungan suami istri.
Reynold melanjutkan aksinya hingga mereka berdua terkapar lelah setelah menuntaskan hasrat di dalam diri mereka. Bukan hanya satu atau dua ronde mereka melakukannya, bahkan hingga empat ronde. (maaf adegan naninunya di skip ya readers)
"Terimakasih sayang." ucap Reynold mengecup bibir Maya. Maya mengangguk sambil tersenyum malu-malu.
Maya kini hendak bangun untuk ke kamar mandi tetapi ia merasakan perih di area intimnya sehingga membuat ia merintih dan cara berjalannya juga seperti orang yang menahan sakit.
"Kenapa sayang? Mau kemana?"
"Mau mandi kak, badan aku rasanya lengket semua."
Melihat istrinya kesusahan, Reynold bangun dari tidurnya meskipun mereka berdua kini masih dengan keadaan tanpa busana. Reynold menggendong Maya ala bridal style menuju ke kamar mandi. Maya hanya pasrah dan mengalungkan kedua tangannya pada leher Reynold. Reynold menurunkan Maya, kemudian ia mengisi bathup dengan air hangat untuk istrinya itu berendam agar dapat meredakan rasa perihnya.
"Kamu berendam dulu ya sayang, supaya sakitnya berkurang. Nanti kalau sudah selesai panggil aja, aku gendong lagi." ucap Reynold lembut, tak lupa ia mengecup kening Maya sebelum keluar dari kamar mandi.
"Terimakasih kak." Reynold tersenyum manis dan melangkah keluar meninggalkan istrinya untuk berendam dan mandi.
Reynold langsung mengenakan pakaiannya, kemudian ia memesan makanan untuk diantar ke kamarnya. Melihat keadaan Maya, ia menjadi tidak tega dan memutuskan makan di kamar saja.
Sekitar 30 menit akhirnya Maya keluar dari kamar mandi dengan badan yang dililit handuk.
"Sayang... Kok gak panggil aja? Sudah gak sakit?" tanya Reynold.
"Udah gak apa-apa kak, sakitnya udah mendingan kok." jawab Maya.
"Aku sayang banget sama kakak." tiba-tiba Maya memeluk Reynold dengan erat meluapkan semua rasa yang ia rasakan saat ini.
"Aku juga sayang sama kamu yank. Sayang banget malah." jawab Reynold membalas pelukan Maya sambil mengusap rambut Maya.
"Ya sudah kakak mandi dulu ya sekarang. Aku udah isi bathupnya dengan air hangat." ucap Maya.
"Terimakasih sayangku." jawab Reynold.
"Oya sayang, nanti kalau ada yang antar makanan terima aja ya. Kita makan di kamar aja gak apa-apa kan? Aku gak tega liat kamu kesakitan begitu." kata Reynold lagi sebelum iya melangkah ke kamar mandi.
"Iya kak gak apa-apa."
********
