NovelToon NovelToon
Bayi Kembar Presdir Tampan

Bayi Kembar Presdir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:553.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ika Dw

"Aku tidak menyangka kau begitu tega padaku. Di saat aku bertugas di luar kota, kau malah selingkuh di belakangku. Aku menyesal karena sudah menikahi wanita sepertimu!"

Devina ditalak dan dituduh telah berselingkuh dengan pria lain yang tak lain adalah sahabat dari mantan suaminya, Marcell. Hidupnya jadi menderita dan terlunta-lunta ketika berpisah dari suaminya. Fitnah keji itu membuat anak kembar yang dilahirkannya harus menanggung beban penderitaan karena keegoisan orang tua. Dalam keadaan serba kekurangan, Devina berdiri sendiri untuk menjadi ibu sekaligus Ayah buat kedua anaknya.

Mampukah Devina melewati segala cobaan yang datang silih berganti dalam hidupnya?

Mungkinkah dia bersatu kembali dengan mantan suami setelah tahu dia memiliki anak yang harus dijaga bersama?

Kisah Devina hanya ada di Noveltoon, dengan judul Bayi Kembar Presdir Tampan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 08. Perang Dingin

Sesuai dengan janjinya, Marcell mengantarkan Devina pulang setelah diminta untuk menemaninya makan malam di cafe.

Devina sendiri juga tidak nyaman diantar pulang oleh Marcell, tapi pria itu tetap ngotot dan melakukan banyak ancaman padanya.

"Di mana tempat tinggalmu? Kamu nggak pulang ke rumah orang tuamu?" tanya pria itu saat jalan menuju rumah orang tua Delina terlewati.

"Aku tidak lagi berkumpul bersama mereka. Aku tidak ingin menjadi beban hidup orang tuaku. Biarlah aku mencari jalan hidupku sendiri. Aku tidak ingin menyusahkan orang lain, walaupun itu orang tuaku sendiri," jawab Delina tanpa menoleh pada mantan suaminya yang kini fokus menyetir mobil.

"Dasar keras kepala! Kamu itu terlalu sombong. Kamu selalu bangga dengan apa yang kamu miliki sekarang. Bahkan kamu melupakan keluargamu sendiri hanya demi kesenangan."

"Kesenangan seperti apa yang kamu maksudkan? Kalau kamu nggak tahu dengan kehidupanku mendingan kamu diem, nggak usah banyak bicara. Kalau kamu masih marahin aku terus lebih baik turunkan Aku di sini. Biarkan aku pulang sendiri. Lagian siapa sih yang minta diantarkan? Aku nggak minta diantarkan, aku masih punya kaki, dan aku bisa jalan sendiri."

Devina kesal diantarkan oleh Marcell tapi tetap saja membuatnya tidak nyaman. Apalagi Marcell masih juga menyudutkannya, seakan-akan dirinya itu terlalu jahat, dianggap tidak memiliki perasaan.

"Ck! Dibilangin selalu aja ngambek duluan. Aku itu cuma nggak suka lihat kamu terlalu egois, masa orang tua sendiri dijauhi? Mereka itu udah kasih harapan sama kamu, udah besarin kamu, biayain sekolah, biaya kebutuhan kamu, dan kamu malah mengabaikan kebaikan mereka. Padahal mereka melakukan hal yang terbaik untuk anaknya. Jangan suka jadi kacang lupa kulitnya, durhaka kamu."

"Terserah anggapanmu. Sekarang turunkan aku di sini!"

Tak ingin berdebat yang hanya membuat kepalanya semakin pening, Devina memutuskan untuk segera keluar dari dalam mobil mantan suaminya. Apalagi jarak kontrakannya tidak terlalu jauh, dan lagi Marcell tidak boleh mengetahui di mana ia tinggal.

"Emangnya kamu tinggal di mana kok bisa diturunin di sini kalau terjadi sesuatu yang tidak diharapkan bagaimana kalau misalnya ada orang jahat meruda paksa kamu gimana? Aku mengantar kamu karena aku ingin kamu selamat sampai tujuan sampai rumahmu sudahlah enggak usah bawel di mana sekarang tempatmu tinggal aku akan mengantarmu sampai rumah."

"Aku bilang nggak perlu ya nggak perlu aku nggak mau tetanggaku tahu aku diantarkan sama laki-laki yang bukan muhrim aku bantah Devina.

"Oh iya, jadi sekarang bukan muhrim ya?" Pria itu tersenyum meledek. "Tapi sayangnya dulu kita pernah melakukan hal-hal yang di luar batas. Walaupun hubungan kita statusnya masih pacaran, kita udah tinggal satu atap dan sudah seperti suami istri. Dua tahun kita menikah, namun sebelum menikah kita sudah beberapa kali melakukan hal-hal yang kau anggap sebagai larangan."

Tubuh Devina menghangat ketika sang mantan mengingatkannya kembali pada waktu mereka masih bersama.

"Tapi dulu kau tidak pernah merasa takut walaupun sudah melakukan hubungan terlarang sebelum menikah. Kenapa sekarang beda,? Apa sekarang sudah ada orang lain yang sudah menjadi muhrim kamu?"

Marcell semakin gencar menjahilinya hingga Devina merasakan telinganya mulai panas.

"Oh, ayolah! Jangan pancing aku dengan ucapanmu itu. Jangan ingatkan aku dengan masa laluku. Semua sudah berlalu dan aku tidak ingin mengingatnya kembali. Dulu aku memang nakal. Dulu Aku begitu mencintaimu, bahkan aku rela mengorbankan harga diriku sendiri demi cinta, tapi sekarang aku sadar akan kebodohanku. Mengingat masa lalu hanya membuat kehancuran di hidupku. Aku dihancurkan oleh orang yang sangat aku cintai."

Devina menatap kesal dengan mengulas senyuman getir. "Tapi nggak papa, aku bisa terima. Aku minta, tolong jangan ingatkan aku pada masa laluku, karena aku sudah mencoba untuk memendamnya sedalam mungkin. Sekarang hentikan mobilnya turunkan aku di sini. Aku akan pulang sendiri nggak."

"Enggak! Aku nggak akan turunkan. Aku akan mengantarmu sampai rumah. Aku nggak peduli sama omongan tetangga. Lagian tetangga tsu apa dengan kita. Kalau kamu memang nggak sedang menyembunyikan sesuatu dariku kamu pasti akan mengizinkanku untuk berkunjung ke rumahmu."

Devina memijit keningnya yang berdenyut nyeri, ia bingung mau menjelaskan apa lagi pada mantan suaminya yang selalu ngeyel dan tidak pernah mau mengalah.

"Pak Marcell, kalau kamu masih menginginkan aku untuk menjadi pegawaimu, tolong jangan terlalu berlebihan terhadapku. Anggap saja hubungan kita ini hanya sebatas rekan kerja, tidak lebih dari itu. Kita tidak memiliki hubungan apa-apa lagi, jadi kamu jangan selalu mengikutiku dan jangan selalu menghubungiku. Sangatlah tidak pantas seorang bos selalu ingin ditemani oleh karyawan rendahkan sepertiku. Apalagi aku masih baru. Kalau sampai karyawanmu yang lain melihat kita bagaimana? Tolong jaga privasimu dengan baik agar kamu tidak buruk dipandang orang lain."

Devina masih peduli pada Marcell. Dia tidak ingin Marcell dipandang buruk oleh rekan bisnisnya karena kedekatannya.

"Memangnya aku peduli sama orang lain? Aku nggak peduli sama orang lain, orang lain aja nggak ada yang peduli sama aku," jawab Marcell.

Pria itu memelankan mobilnya menepi di pinggir jalan. Sebenarnya dia masih ingin berlama lama bersama dengan Devina, walaupun dalam hatinya ada kekecewaan yang tidak bisa dibendungnya.

"Hidupku sudah hancur, dan tidak ada orang yang peduli. Jangankan orang lain, keluargaku sendiri juga nggak peduli. Apa sih, kekuranganku, sampai semua orang tidak ada yang menganggap aku? Orang tuaku bahkan sangat egois dan tidak pernah mengerti perasaanku. Mama selalu mendesakku untuk segera menikah dengan orang yang tidak pernah aku cintai. Saat bertemu denganmu, kau juga menghindariku, dan seakan-akan kita ini tidak pernah memiliki hubungan apa-apa."

Devina hanya dia mendengarkan ocehan mantan suaminya. Dia sendiri sudah cukup kesal mengoceh, dan kini ia putuskan untuk diam menyimak keluhan dari mantan suaminya.

"Aku tuh benar-benar nggak tahu dosaku sejauh mana sampai semua orang menginginkan hal yang bertentangan denganku. Apakah aku ini tidak pantas untuk hidup? Bilang saja padaku Devina, kalau aku memang tidak pantas untuk hidup, aku akan mengakhiri hidupku saat ini juga. Aku memiliki kekayaan, memiliki jabatan, tapi hatiku sunyi. Aku tidak bisa hidup seperti ini terus. Dulu aku pernah bahagia saat masih memiliki wanita yang peduli sama aku, menerima aku dengan segala kekuranganku, tapi sekarang aku ditinggal, aku dibodohi dan aku tidak dianggap."

Mata Marcell memerah berkaca kaca ingin menangis, ia mengeluh, begitu rumitnya kehidupan yang ia jalani sampai-sampai semua orang tidak peduli akan perasaannya. Di sisi lain ia masih sangat penasaran dengan kehidupan Devina saat ini, dan juga masih penasaran dengan penjelasan orang tuanya mengenai perselingkuhan Devina. Apa benar-benar Devina berkhianat atau memang itu hanya rekayasa orang tuanya saja.

"Jangan pernah katakan tentang kematian, karena masih banyak orang yang ingin kau pedulikan, maksudnya orang tuamu masih ingin memberikan yang terbaik untukmu. Buktinya mereka sudah merencanakan hari kebahagiaanmu bersama wanita pilihannya, dan kamu nggak perlu mengingat masa lalumu denganku, semua itu sudah terkubur dan kurasa memang baiknya kita sama-sama menjauh dan tidak saling mengenal satu sama lain. Mungkin kamu akan bahagia dengan wanita pilihan orang tuamu. Kita berhenti di sini."

Tanpa banyak bicara Devina meminta izin keluar dari mobil Marcell. Dia langsung berlari menuju kediamannya dengan tangis yang tidak bisa dibendung.

1
sendy kiki
up
Levhiosha Levhiosha
,👍🏻👍🏻
Eka Ambarwati
sanggat menarik
die
Luar biasa
Melia Gusnetty
su"udzon muluu lo devina...
Melia Gusnetty
ku rasa marcel bukan ank kandung si ema genduro...
Melia Gusnetty
aneh sikap marcel...apa ank nya gk ada yg mirip sm bpk nya...secara kn ank kandung nya...
kosa kata nya msh belepotan thort
Wiwik Suliati
lanjut, biar cepet kebongkar kejahatan nya erna, manusia kejam tu si erna, dan nadia bisa cepet,,berkumpul sama anak,,nya sekali gus cucu,,nya
Hendro 212
saudara macam ap demi harta membuat saudara kandung sendiri menderita,haduuh
Nur Nuy
mampus mak lampir sebentar lagi lu dibawa ke polisi
Umiie'ne Naza
jangan bertele " tor, udh cukup baik cerita nya,
Nuri 73749473729
ayo thor bikin segera terungkap kalau nadia adalah ibu kandung marcel lanjut
Nur Nuy
sebelum lampir murka mending Marcel tau Nadia itu emaknya dia dah Thor kasian
ikka
sudah habis dan gk up lagi
sendy kiki
up
Nur Nuy
hadeh buruan dah keungkap semuanya ga pake lama wkwkkwkw
Astuti Setiorini
jangan2 marcell dan adeknya bukan anak kandung erna...cerita makin seru...kejahatan erna harus terbongkar
Mazree Gati
uda ketebak pasti balikan,,maaf throo,,,sampai sini aja,,end..
Ika Dw: silahkan, nggak usah balik, bye🖐️
total 1 replies
Mazree Gati
ini pasti ujungnya balikan,,,kabur kek kaya ga ada tempat lain,,,end...
Nur Nuy
semoga Marcel ga kenapa kenapa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!