NovelToon NovelToon
Kenangan Lama Dan Baru Mora

Kenangan Lama Dan Baru Mora

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Keluarga
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

“Duaar,”suara tembakan mengarah ke kepala Sara. Setelah Sara tewas ada truk yang menabrak mobilnya dari belakang membuat dia tewas di wajah yang tidak dikenali.
“Kenapa mama lama sekali menjemputku,”ucap Mora yang menuggu di depan taman kanak-kanak bersama dengan gurunya.
Bagaimana kisah Mora setelah mamanya meninggal?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KLdBM 24

Setelah semua masuk ke dalam dan hidangan telah disiapkan semua menuju ruang makan. Mora yang membantu Nenek Ira berjalan sampai di ruang makan. Saat hendak makan malam berlangsung Jaksen telah kembali melihat semua telah berkumpul di ruang makan. Nenek Ira yang melihat langsung menatap ke arahnya,”Apa urusan kamu sudah selesai cucuku sampai kamu meninggalkan Mora sendirian?.”

Jaksen yang harus membuat kebongan mendapatkan pesan dari sekertrisnya kalau Mlra sudah menolong Jaksen kalau tuan muda sedang menjalin kontrak dengan pihak luar negeri. Jaksen tersenyum  dengan santai dia menambahkan beberapa kata agar nenek Ira tidak terlalu curiga dengan dirinya.”Maaf nenek itu urusan yang sangat penting jadi aku terpaksa untuk segera menyambut tamu terhormat kita. Aku tidak mungkin mencari masalah dengan pihak mereka. Maaf Ya Mora aku sudah meninggalkan kamu sendirian,”kata Jaksen dengan wajah bersalahnya didepan nenek Ira.

“Aku tidak masalah kok nenek, dari pada itu ayo kita segera makan sebelum makanan ini dingin,”ucap Mora yang mengganti topik. Jaksen segera duduk bersama mereka dan makan bersama. Setelah selesai makan Mora di ajak berkeliling oleh nenek ira untuk melihat rumahnya. Sementara Jaksen yang sedang bicara dengan orang tuanya tentang kondisi Laila. Jaksen memberitahukan kepada orang tuanya kalau Laila dalam kondisi baik tapi dia tidak boleh banyak beraktivitas. Naila dan Morgan sedikit lega mendengarnya sampai dia menleh ke belakang menacari nenek Ira dan Mora.

“Kemana mereka pergi?,”ucap Jaksen.Pelayan datang dan memberitahukan kalau keduanya sedang berkeliling. Di tempat Mora yang telah menyusuri satu persatu ruangan sampai di ruangan yang penuh dengan buku. Mora terlihat senang dan meminta izin untuk membaca bebarapa buku untuk menyelesaikan tugas rumahnya. Nenek ira tersenyum dan menganggu,”Kamu belajarnya dengan tenang nanti aku suruh pelayan untuk menyiapakn makanan dan minuman untuk kamu.”

Mora tersenyum dan melihat Nenek Ira pergi dari ruang perpustakaan. Sementara Mora menyelusuri semua rak buku dan menemukan beberapa buku tambahan untuk referensi materi yang dia akan buat di blognya. Setelah menaruh di atas menja Mora mulia membaca satu persatu sampai dia menulis bagian yang penting. Tanpa Mora sadari sudah ada pelayan disampingnya menaruh makanan dan minuman untuk Mora.

“Maaf nona apa saya sudah membuat anda terganggu,”ucap pelayan wania.

“Tidak aku merasa terkejut saja kamu ada disini. Terima kasih juga karena sudah mengantarkan makanan dan minuman untuku,”ucap Mora yang bicara sopan. Pelayan itu hanya tertunduk sampai dia pegri dari ruangan. Mora melanjutkan untuk membaca dan mengumpulkan apa yang ada sebelum dia mengganti kegiatan yang lain.

Tapi tanpa sadar jam di tangannya sudah menujukan pukul 9 malam. Mora segera mengembalikan bukunya ke tempatnya dan melihat nenek dengan berbincang dengan Jaksen.”Mora apa kamu sudah selesai belajarnya,”kata Nenek Ira.

Mora yang telah menaruh nampan berisi piring dan gelas langsung pergi ke tempat duduk.”Nenek hari sudah malam saya ingin pulang,”ucap Mora dengan polosnya.

“Kamu tidak harus pulang sekarang, kamu menginaplah disini besokkan adalah hari pengumuman pertunangan kamu dengan Jaksen. Jadi nenek minta kamu tinggal disini sampai pesta itu selesai ya Mora,”kata Nenek Ira. Mora melihat ke arah Jaksen dan orang tuanya. Dimanta mata mereka hanya memberikan isyarat kalau Mora boleh tinggal di sini. Mora yang tidak bisa menolak hanya tersenyum dan berkata,”Baiklah nenek saya akan tinggal.” Nenek Ira sangat senang hingga mereka membahas berbagai hal setelah pertunangan itu di umumkan.

Pertama Mora mendapatkan uang bulanan dan tunjangan selama dia masih bersekolah. Sehingga semua biaya sekolah dan kebutuhan Mora sudah ditanggung oleh Jaksen dan keluarga Jakalata. Kedua Mora dan Jaksen tidak bisa membatalkan pertunangan atau pernikahan mereka tanpa seizin dari nenek ira. Saat sekertaris nenek berkata seperti itu Jaksen menolah karena itu membuat dia tidak nyaman. Nenek melihat ke arah Mora apa dia juga keberatan sampai ketiga mata melihat ke arah Mora.

“Sebenarnya saja juga keberatan nenek jika suatu saat nanti setelah kita menikah ada yang melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga dan tidak bisa berpisah bukan saya akan ruga sebagai wanita,”ucap Mora. Nenek ira dan sekertarisnya yang mendengar itu sedikit setuju sehingga syarat kedua berubah menjadi Mora dan Jaksen bisa membatalkan pernikahan mereka atau bercerai jika salah satu dari mereka melakukan tindakan kekerasan dan harus membayar uang rugi sebesar 250 juta.

Jaksen dan Mora yang merasa tidak keberatan dengan syarat kedua hingga sekertaris nenek menyebutkan syarat ketiga. Dimana isinya jika mereka memiliki anak dua salah satu dari anak itu harus menjadi milik keluarga Jakalata. Jika mereka memiliki anak satu akan menjadi tanggung jawab keluarga Jakalata tapi si ibu juga di izinkan untuk bertemu dengan anaknya jika tinggal di keluarga Jakalata.

Mora yang tidak ada yang aneh setuju Jaksen juga setuju keduanya mulai menadatangni surat kontra pernikahan dan pertunangan. Surat itu berlalu sampai nenek Ira masih hidup jika nenek Ia sudah tidak ada mereka bebas melakukan apa saja. Setelah pembicarana itu selesai Mora merasa lelah dan ingin berjalan ditaman.

Melihat taman yang indah membuat Mora ingin menggambar untuk dia bisa upload di blognya. Di taman kaca itu Mora mulai melukis beberapa gambar dari bunga dan pohon yang sedikit memberikan nuansa gelap dan dari dunia berbeda. Tapi saat yang sama Jaksen yang hendak ingin berterima kasih melihat Mora sedang duduk di taman kaca.

Jaksen segera berjalan ke arah taman tapi ponselnya berbunyi melihat nama yang begitu di rindukan oleh Jaksen. Dia tidak jadi untuk bertemu dengan Mora, tapi disisi lain Mora yang melihat dari dalam taman menatap ke arah Jaksen.”Kemana dia akan pergi,”ucap Mora yang tidak tahu dia akan pergi kemana dan menuju kemana. Karena Mora sedang sibuk dengan lukisan yang hampir saja selesai dia ambil gambarnya langsung menguploadnya.

Dia juga mengetik beberapa materi untuk Blognya tapi tidak terlalu banyak karena Mora sudah merasa lalah. Mora merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal sampai nenek datang menghampiri Mora.”Mora apa yang kamu lakuka disini, bukannya tidur untuk besok,”ucap nenek Ira.

“Nenek,”ucap Mora segera membantu berjalan dan duduk disampingnya.

“Aku hanya ingin melepaskan lelah saja nenek, melihat taman ini sangat indah dan terawat dengan baik,”ucap Mora melihat ke arah tanaman dan bunga. Ditempat lain Jaksen yang pergi untuk mengangkat telepon dengan Laila dimana dia berbincang kalau keduanya sangat rindu. Tapi Jaksen yang juga ingin bertemu dengan Laila tapi dia tidak bisa karena sedang di rumah nenek. Setelah beberapa jam berlalu mereka berteleponnya Jaksen hendak pergi ke taman kaca. Dia sudah tidak melihat Mora ada disana.”Kamu cari siapa Jaksen?,”ucap Nenek dari belakang.

“Nenek kamu mengejutkan aku saja, aku mencari Mora,”kata Jaksen.

“Mora sudah kembali ke kamar untuk istirahat sana kamu juga istirahat hari sudah malam,”kata Nenek Ira. Setelah semua tertidur di pagi hari datang dengan berbagai persiapan untuk pesta. Tapi apa lagi yang akan menjadi kejutan untuk Mora nentinya?.

1
Lhisa Amira Nhatasya
lanjut dong author jgn dibikin penasaran
Lhisa Amira Nhatasya
kasihan skli mora🥲🥲
Tasya ✨
saya mampir yah kak. 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!