NovelToon NovelToon
Mencintai Wanita Yang Salah

Mencintai Wanita Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: lita aprillia

Kavian akan lakukan apapun untuk bisa membuat kekasihnya bangga pada dirinya, termasuk dia mau berkorban besar atas kesalahan yang kekasihnya lakukan.

Namun apa jadinya jika pengorbanan yang dia lakukan adalah sebuah kesalahan besar. Hingga dia harus kehilangan segala hal. Bahkan kekasihnya itu sudah mengkhianatinya.

Qiana adalah seorang yang membantunya menemukan jalan untuk balas dendam, namun apa jadinya jika hati terlibat.

Apakah Kavian akan meneruskan jalannya ? atau memilih berhenti ?

Penasaran yuk ikuti kisah mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lita aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32

Qiana memegang boneka barbie terakhirnya dari Mamanya, dan dia juga jadi teringat pada Kavian saat mengambil bonekanya itu yang tersangkut pada motor.

Ingatan waktu Kavian mengecup keningnya, dan saat Kavian mencium bibirnya.

"Kamu tergila gila pada Kavian, kamu ingin berlari ? Bangun, pakai sepatumu dan lari sekuat tenaga, hanya ini kesempatanmu"

Kata kata ini yang Kavian katakan saat Qiana menginap di rumahnya karena mabuk.

Qiana berdiri dan menuju pada pintu, tapi pintu masih terkunci, dia juga melihat ke arah jendela, dan ternyata hari sedang hujan.

Qiana pun punya ide, dia menarik gorden di dekatnya dan mengikatnya satu sama lain, akhirnya dia bisa berhasil turun dari kamarnya dan berlari.

Dia pun bisa kabur dari rumahnya, beruntung tidak ada para body guard yang Papanya sewa. Dia bisa memakai mobilnya untuk pergi.

Tujuannya adalah rumahnya Kavian, dengan hujan hujan nan dia berlari menelusuri gang rumah Kavian, sampai di depan rumah nya ,Qiana memencet bel, berkali kali memencet nya tidak ada sahutan, bahkan Qiana sempat menunggu beberapa menit sambil hujan hujan nan.

"Kavian, buka pintunya Kavian !?!" bahkan dia sampai berteriak teriak sambil menggedor pintu.

Tapi tidak ada yang membuka pintu, dia pun menyerah dan memilih akan pergi. Dan bertepatan dengan itu pintu gerbang terbuka, munculah Kavian dengan jalan tertatih.

Hati Qiana terasa teriris ketika melihat wajah Kavian yang babak belur, dia pun menangis di tengah hujan yang turun.

"Itulah ciuman pertamaku" ucap Qiana "Ciuman kita saat di Yogyakarta, pertama kali aku mengatakan pada seseorang bahwa aku mencintainya" Qiana mengatakannya sambil menangis.

"Ini pertama kalinya selama 26 tahun hidupku. 'Aku menyayangimu Qiana' itulah pernyataan pertama yang pernah aku dengar"

"Ini pertama kali aku semangat hidup dan bangun di pagi hari"

Kavian melangkah mendekat pada Qiana, dia hapus air mata Qiana yang padahal tetap basah karena air hujan.

"Satu satunya harapan ku saat ini adalah setiap hari melihatmu dan mengatakan padamu aku menyayangimu, mendengar mu juga 'Aku sayang padamu' berbagi mimpi bersama, mempunyai anak dan menjadi tua, apakah itu mungkin ?"

Kavian tidak menjawab, dia hanya masih menatap Qiana, tapi perlahan dia mendekat dan memeluk Qiana. Dan memeluk Qiana dengan erat.

Matanya Kavian tertuju pada bawah, tapi berpaling ke atas dan melihat ada Renata di sana dengan payung merahnya sedang melihat Kavian dan Qiana saling memeluk.

Kavian menatap Renata dengan tatapan tajam dan benci, sangat benci. Sedangkan pelukannya semakin dia eratkan.

***

Kavian mengobati telapak kaki Qiana yang luka, dan melapisinya dengan kasa perban, ternyata Qiana tidak memakai alas kaki saat menuju rumahnya tadi.

"Di mana sepatumu ?" Kavian bertanya

"Aku tidak tahu" sahut Qiana. Kavian langsung menatap Qiana dan Qiana hendak akan menyentuh luka di wajah Kavian.

Tapi Kavian menyingkir "Kamu belum makan kan ?"

"Wajah tampanmu hancur" celetuk Qiana, tanpa menjawab Kavian tadi.

Kavian berdiri dan tak berniat menjawab Qiana "Aku akan pergi mencari makanan, apa yang ingin kamu makan ?"

"Berapa banyak mereka memukuli mu ?" Qiana kembali bertanya, tapi Kavian tidak menjawab lagi.

"Ini ada pakaian milik adik ku yang kebesaran, bisa kamu pakai untuk sekarang"

"Adakah luka yang lain ? Coba aku lihat" Kavian menahan tangan Qiana yang akan memegang wajah Kavian lagi

"Sejujurnya aku suka wajahku yang sekarang ini, karena ini lebih manusiawi. Aku lelah dengan wajah yang sempurna"

Qiana ingin tertawa "Aku tidak bercanda" tapi Kavian kembali memotong "Aku tidak menggunakan obat salep, karena tidak ingin sembuh lebih cepat"

"Aku harus cari makanan, kamu ganti bajumu dulu" Kavian pun pergi tanpa di tahan oleh Qiana.

Qiana hanya melihat langkah Kavian yang semakin hilang dalam pandangan.

Qiana duduk menyender dengan melamun, lalu dia melihat kakinya yang di balut perban.

"Katakan kalau aku melakukan pekerjaan yang baik, Mama inikah kehidupan yang kamu inginkan dariku, keras memang, tapi aku harus melaluinya. Beri aku kekuatan, Mama" ujar nya sendiri.

 Kavian juga akan mengganti bajunya yang basah.

Tubuhnya penuh dengan luka luka, Kavian sempat merasakan kesakitan saat membuka bajunya, sampai dia merintih rintih kesakitan.

Dengan memakai payung, dia keluar untuk berniat mencari makanan, di dekat tiang listrik ada satu kotak yang bisa Kavian perkirakan itu makanan yang Renata bawa tadi. Tapi dia tidak mengambilnya dan memilih untuk tak pedulikan itu.

Saat Kavian kembali ke rumah, Qiana sudah tertidur di atas lantai, Kavian pun berinisiatif memindahkan Qiana ke atas tempat tidur.

Dia pegang dahi Qiana yang nampak hangat, lalu menyelimuti tubuh Qiana dengan selimut, dan dia duduk menyender pada lemari sambil menghembuskan nafasnya.

Tatapan tertuju pada foto dia dan Mutia juga Almarhum Ayahnya, dan ada yang menarik dari tatapannya, satu foto pantai. Dia pun mendekati itu dan di sebelahnya ada satu note.

"Aku bosan dan menemukan foto ini di laci meja, ayo jalan jalan ke sini jika cuaca bagus besok. Perjalanan pertama dimana hanya kita berdua, -Qiana-"

"Kav"

"Kavian"

"Masuklah"

"Apa kamu sedang belajar untuk ujian ?"

"Ya, memang kamu tidak melakukannya ? Dan sedang apa kamu di sini ?"

"Aku hanya lewat, dan aku harus kembali. Kavi, lihatlah ini"

"Apa ini ?"

"Atasanku mengambil foto ini saat konferensi di pantai timur, cantik kan ? Ayo kita ke sana, perjalanan pertama di mana hanya kita berdua"

"Aku akan libur, ayo kita pergi setelah selesai ujianmu, ya ?"

"Kita lihat nanti"

"Ayolah, jika kamu masih bersikap seperti itu, aku akan pergi dengan laki laki lain, bisakah ?"

"Tentu saja tidak, dimana tempatnya ?"

Kavian ingat dari mana foto itu berasal, dia kembali melihat Qiana dan dia lampirkan rambut Qiana , dia juga mengecup pipi Qiana, tanpa Qiana tau.

***

Pagi hari tiba dan matahari pun sudah muncul memancarkan sinarnya, tapi Qiana belum bangun, sedangkan Kavian pergi ke toko baju, dia akan membelikan Qiana baju.

Kavian sudah selesai memilih satu pasang baju, dan dia akan membayarnya di kasir, tatapan matanya tertuju pada televisi toko dan menunjukan bacaan

"Renata Maheswari, akan menikah dengan Ketua Paragon grup"

Bertepatan dengan itu Renata meneleponnya, tapi Kavian mengabaikan itu dan mematikan ponselnya segera.

Di sisi lain Renata sedang berada di satu Vila di puncak milik Paragon grup, dia datang ke sana di bawa oleh Asisten Tian.

Saat hendak pulang dari rumah Kavian, dia memang sudah di ikuti oleh Tian.

Dia mencoba menelepon lagi Kavian, tapi ponselnya sudah tidak aktif, dia pun merasa marah.

"Ketua Galen sudah tahu semuanya"

"Bagaimana... Bagaimana ?"

"Satu bulan sekali Ketua aja. Selaku mengecek monitor CCTV, dia lakukan itu dari sejak istri pertama ada, tadi malam dia bertemu dengan Tuan Liam dan Tuan Rafael, dan menulis ulang surat warisan, dia akan meninggalkan semuanya untuk Qiana"

"Bagaimana denganku ? tidak, bagaimana dengan Arjuna ? Juna juga anaknya, bagaimana dengan dia ?"

"Kita harus meminta maaf, ayo pergi dan memohon, Tian"

"Ini bukanlah sesuatu yang bisa di maafkan, dia juga tak akan mungkin memaafkan kita, kamu tahu dia seperti apa"

"Qiana juga mengenai hubungan kamu dan Kavian"

"Apa, dia juga tahu tentang aku dan Kavian ?"

"Ya, itulah kenapa dia tidak melepaskannya pergi, itulah yang aku pikirkan, Ketua dan Direktur mereka orang orang yang menakutkan yang tak bisa kamu kalahkan. Kamu seharusnya cepat berkemas dan pergi"

Renata marah, dia membanting banting semua barang yang ada di sana, dia juga menangis, tapi dia tidak mau kalah dari siapapun.

'Anda akan di sambungkan dengan pesan suara'

"Kavian, tolong aku, kakakku akan membunuhku, hanya kamu orang yang bisa aku hubungi. Maafkan aku Kavian, bantu aku sekali lagi, bantu aku"

Prang

Renata melempar botol minuman ke kaca yang ada di depannya, dia sedang berakting saat ini.

'Pesan suara di simpan'

***

1
Nanik Arifin
bersoraklah Renata. setelahnya menangislah, karena perjuangan bertahun & mengorbankan banyak pihak hanya sia". bahagiamu semu. pada akhirnya anakmu pun tak mendapatkan apa"
Nanik Arifin
ah... Arjuna. benar ia anak Galen ??
Nanik Arifin
semoga Luki jadi penghalang sepak terjang Renata. mampus kamu, Ren
Nanik Arifin
tnyata jerat Renata tll kuat. bahkan org kepercayaanmu tlah diambil Renata, tuan Galen
Nanik Arifin
semoga busuknya Renata segera tercium
Anita Jenius
5 like buatmu thor. semangat terus ya.
Anita Jenius
1 iklan buatmu kak.
Nanik Arifin
terbongkarlah kebususkanmu Renata
Nanik Arifin
pengkhianat & ular kau beri makan, anak sendiri kau binasakan, Galen. tunggu karmamu Galen. oh ya .. Qiana tidak kekanakan, justru dirimu yg childhis. seolah olah kau msh kuat & gesit. byk hal, yg tak mampu lagi kau gapai, ketua
Nanik Arifin
Renata, kamu sakit Krn masa lalumu, tapi kau jahat mengorbankan orang lain untuk obsesimu. kamu egois. obati jiwamu, agar kau pandai bersyukur
Nanik Arifin
Kavian salah paham dg Renata. Qiana juga salah paham Renata yg mengira Renata akan menguasai harta ayahnya. Ayahnya masih menggunakan kebijakan lama dlm memimpin perusahaan, sedangkan Renata mengambil kebijakan bbeda dg merangkul pekerja. semua masalah Krn kesalah pahaman. sayangnya Renata & Kavian sll jadi korban kesalah pahaman yg tjadi
Nanik Arifin
penuh nisteri
Nanik Arifin
apakah Renata terpaksa menikah dg seorang Duda Thor ?
Nanik Arifin
masih belum bisa nebak
Nanik Arifin
sempat lupa klo ada novel ini. Krn pemberitahuan up di paling bawah, bahkan dibawah novel yg dah selesai SMP tamat
Adiba Shakila Atmarini
lnjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!